SKOR.id – Hotel-hotel di Paris menaikkan harga sewa kamar hingga tiga kali lipat untuk malam pembukaan Olimpiade 2024. Berdasarkan sebuah studi rata-rata banderol menjadi lebih dari 1000 euro (Rp16,9 juta).
Lembaga konsumen UFC-Que Choisir mengatakan survei mereka terhadap 80 hotel bintang tiga dan empat pada akhir Desember lalu menunjukkan bahwa untuk tanggal 26 Juli 2024, harga sewa kamar melonjak.
Saat itu memang bertepatan dengan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang rencananya digelar di tepi Sungai Seine. Hotel-hotel mematok harga rata-rata 1.033 euro (setara Rp17,5 juta) per malam.
Angka ini meroket signifikan dari kisaran 317 euro (Rp5,3 juta) hingga 12 Juli 2024 atau dua pekan sebelum Olimpiade bergulir. Jumlahnya naik hingga tiga kali lipat lebih mahal.
Dalam hasil studi UFC dikatakan pula bahwa 50 persen dari hotel-hotel itu melaporkan bahwa ketersediaan kamar sudah penuh pada hari pembukaan Paris 2024.
Sementara 30 persen dari hotel tersebut memerlukan pemesanan minimum selama dua malam, bahkan ada beberapa lainnya hingga lima malam.
Rata-rata masa menginap tamu hotel minimum tiga sampai empat hari, dengan biaya di kisaran 867 euro (Rp14,7 juta) per malam, UFC melaporkan dalam studinya.
“Tarif kamar Olimpiade! Hotel-hotel di Paris tidak main-main, harga kamar mereka kini luar biasa,” tulis UFC-Que Choisir dalam pernyataannya dikutip dari Reuters.
Dijelaskan bila satu hotel bintang tiga sudah menaikkan harga sewa kamar double menjadi 2.083 euro (Rp 35,3 juta) untuk 26 Juli. Padahal dua pekan sebelumnya, tarifnya hanya 304 euro (Rp5,1 juta).
Sementara itu, satu hotel bintang empat mewajibkan pemesanan kamar minimal empat malam dengan banderol 2.095 euro (Rp35,5 juta) per malamnya.
Kantor Pariwisata Paris memperkirakan sekitar 16 juta orang akan datang ke ibu kota Prancis untuk bisa menyaksikan Olimpiade dan Paralimpiade 2024, sehingga meningkatkan kebutuhan hotel dan penginapan.
Airbnb telah meminta warga Paris untuk menyewakan rumah mereka selama gelaran multievent olahraga terbesar dunia tersebut guna menekan harga yang mencekik.
Di sebelah utara Paris, di area Seine-Saint-Denis, di mana Kampung Atlet dibangun, ribuan migran, pencari suaka yang tinggal di gedung-gedung kosong diusir, sehingga memperburuk masalah tuna wisma di sana.