LIVERPOOL – Goodison Park, Sabtu (7/12) malam in jadi saksi dua tim dengan misi yang sama tapi beda target. Tepatnya, saat Everton FC menjamu Chelsea FC pada pekan ke-16 Liga Primer 2019/20. Tuan rumah jelas, ingin meraih kemenangan meninggalkan zona degradasi. Di sisi lain, Chelsea ingin melanjutkan tren impresif demi menembus tiga besar setelah Rabu (4/12) lalu menang atas Aston Villa FC 2-1 di Stamford Bridge.
Maklum, dalam dua laga sebelumnya, pasukan Frank Lampard menderita kekalahan beruntun. Kemenangan atas Villa jadi motivasi bagi mereka untuk melakukan hal yang sama terhadap Everton. Apalagi, The Blues bakal kembali diperkuat Antonio Ruediger. Bek berpaspor Jerman ini belum pernah tampil sejak September lalu akibat cedera paha.
Kembalinya Ruediger diharapkan membuat pertahanan Chelsea kian solid. Bisa dipahami mengingat dia dikenal sebagai salah satu bek tengah terbaik tim asal kota London tersebut. Musim ini, Chelsea sudah 21 kebobolan dari 15 laga. Jumlah tersebut sangat ironis yang justru lebih banyak dari tim sekelas Sheffield United FC, 15 gol, yang baru promosi.
Baca Juga: Menjamu Burnley, Spurs Targetkan Menang Tanpa Kebobolan
Untuk produktivitas, Chelsea sudah mengemas 30 gol. Hanya di bawah Manchester City FC dengan 43 gol, Liverpool FC 37 gol, dan Leicester City FC 35 gol. Tammy Abraham jadi pemain tersubur dengan 11 gol. Chelsea sangat berharap konsistensi striker 22 tahun tersebut. Pakan lalu, Abraham menyumbang satu gol saat mengalahkan Villa. Meski begitu, Lampard juga enggan meupakan peran barisan depannya lainnya.
Itu mengapa, menurut The Sun, manajemen Chelsea akan segera mengikat Olivier Giroud. Striker 33 tahun ini kontraknya berakhir musim panas mendatang. Chelsea ingin memperbarui masa baktinya pada Januari ini. Secara usia, memang Giroud sudah veteran. Namun, pengalamannya sangat membantu. Selain itu, Chelsea juga enggan kehilangannya secara gratis pada Juni nanti jika kontraknya tidak diperpanjang.
Di sisi lain, kemenangan tidak hanya bernilai tiga poin bagi Everton. Melainkan juga demi membangkitkan kepercayaan seluruh pemain. Terutama, usai ditekuk Liverpool 2-5 di Anfield pada 4 Desember lalu yang berujung pemecatan Marco Silva.
Sementara ini, manajemen menunjuk Duncan Ferguson yang semasa jadi pemain berseragam The Toffees 1994-1999 dan 2000-2006 sebagai pelatih interim (karteker). Duel melawan Chelsea melanjutkan periode krusial Everton sepanjang Desember ini setelah pekan lalu digulung Liverpool.
Pasalnya, bulan ini mereka mendapat jadwal yang tidak ringan. Minggu (15/12), Everton akan menghadapi Manchester United FC yang berlanjut Leicester City di Piala Liga (18 Desember), dan menjamu Arsenal FC di Goodison Park (21 Desember).*CHOIRUL HUDA DARI BERBAGAI SUMBER