Riset Ungkap Berbagai Problem Kesehatan yang Dialami Atlet Wanita Pasca-Pensiun

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Atlet voli putri dalam sebuah pertandingan (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).
Atlet voli putri dalam sebuah pertandingan (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

SKOR.id – Perenang Summer McIntosh, atlet anggar Jessica Guo, dan perenang artistik Rosalie Boissonneault. 

Ketiga remaja tersebut termasuk dalam deretan atlet-atlet putri termuda Kanada yang tampil dalam Olimpiade Tokyo 2020. 

Pelatihan intensif mereka kemungkinan akan berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang, seiring misi mereka mencari kesuksesan lebih besar dalam olahraga masing-masing. 

Namun apa jadinya nanti, ketika para atlet wanita tersebut meninggalkan perlengkapan latihan, pakaian renang, dan senjata anggarnya untuk selamanya? 

Akankah manfaat dari hari-hari pelatihan mereka bertahan lama hingga usia lanjut atau akankah “keausan” dari tahun-tahun kompetitif mereka menyusul mereka?

Pencegahan cedera merupakan prioritas utama banyak organisasi olahraga, termasuk Komite Olimpiade Internasional. 

Dengan mempertimbangkan perlindungan kesehatan atlet, tim peneliti dari Kanada telah menyelidiki apa yang berhasil dalam pencegahan cedera dan promosi kesehatan.

Sehingga, memastikan bahwa para atlet wanita dapat bermain lebih lama dan lebih aman selama karier mereka. 

Fokus ini sangat penting karena tingkat cedera dalam olahraga kompetitif sedang meningkat. 

Aspek kesehatan atlet berkinerja tinggi yang sering diabaikan adalah kesehatan setelah pensiun, setelah hari-hari latihan, dan kompetisi selesai. 

Perbedaan dalam cara manifestasi hasil ini pada pria dan wanita memang sudah diduga, namun sebagian besar belum diselidiki pada pensiunan atlet wanita berkinerja tinggi.

SIRC Match Grant mengeksplorasi hasil kesehatan jangka panjang dari atlet dayung dan rugbi wanita Kanada yang berkinerja tinggi, yang setidaknya sudah memasuki masa pensiun 2 tahun.

Terdapat 74 tanggapan survei dari 30 atlet dayung dan 44 atlet rugbi. Dalam artikel ini, temuan tersebut diungkapkan untuk membantu administrator olahraga, pelatih, dan atlet (pensiunan dan saat ini). 

Temuan ini dapat membantu mereka memahami dampak kesehatan jangka panjang dari olahraga performa tinggi, untuk menginspirasi pengembangan strategi mencegah cedera dan mengoptimalkan kesehatan. 

Kesehatan Fisik

Dalam riset itu terungkap, selama kariernya, sebanyak 63 atlet wanita mengalami cedera pinggul, lutut, kaki, pergelangan kaki, atau punggung.

Kondisi tersebut membuat mereka tidak dapat berlatih selama minimal 1 minggu.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 atlet melaporkan mengalami gejala di area yang sama dalam setahun terakhir. 

Meski demikian, 84% responden sudah memenuhi pedoman yang direkomendasikan di Kanada, yaitu 150 menit aktivitas fisik sedang hingga berat per minggu. 

Seorang responden menjelaskan keseimbangan masalah muskuloskeletal yang sudah berlangsung lama:

“Meskipun saya merasa kesehatan fisik dan kemampuan saya untuk aktif terkena dampak buruk dari masalah persendian saya, saya tahu bahwa saya jauh lebih aktif daripada kebanyakan orang.“

"Dan tingkat aktivitas saya kemungkinan besar dapat melindungi masalah kesehatan,“ ujarnya.

Kesehatan Reproduksi

Satu dari lima atlet wanita melaporkan ketidakteraturan menstruasi selama karier mereka.

Namun demikian, lebih dari 75% dari mereka yang ingin hamil mampu mengatasinya dan berhasil melahirkan anak. 

Pada usia 33 tahun, rata-rata usia responden yang menjadi ibu pertama kali adalah 3,5 tahun lebih tua dibanding rata-rata orang Kanada yaitu 29,4 tahun (Pemerintah Kanada, 2020). 

Statistik ini membantu menunjukkan dilema yang dihadapi atlet wanita dalam melanjutkan karier olahraga atau memulai sebuah keluarga. 

Seorang atlet merefleksikan apa yang akan dia lakukan secara berbeda:

“Saya akan pensiun lebih awal. Saya akan memberi diri saya lebih banyak waktu untuk mencoba memiliki anak.” 

“Saya terlambat pensiun dan menyisakan terlalu sedikit waktu untuk ini. Saya masih akan kembali dan berkompetisi tetapi keluar 4 tahun lebih awal.

Kesehatan Mental

Meskipun lebih dari 80% responden menilai kesehatan mereka secara keseluruhan berada di atas rata-rata atau sangat baik, kecemasan (31%) dan depresi (38%) merupakan hal yang umum terjadi. 

Sebanyak 58% responden melaporkan riwayat pelecehan dalam olahraga mereka, dengan jenis pelecehan yang paling umum adalah komentar yang tidak diinginkan tentang tubuh atau penampilan mereka. 

Hubungan antara kesehatan mental saat ini dan pelecehan di masa lalu memerlukan penyelidikan lebih lanjut. 

Nasihat seorang atlet kepada pemula dalam olahraga ini menunjukkan pentingnya kesehatan mental:

Kesehatan mental membutuhkan perhatian yang sama besarnya dengan kesehatan fisik."

Apa yang Harus Dilakukan Pemangku Kepentingan?

Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa para pemangku kepentingan dalam olahraga performa tinggi yang melibatkan atlet wanita harus mempertimbangkan berbagai aspek, baik selama dan setelah karier atlet.

Hal itu untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang terhadap kesehatan dan tujuan jangka panjang mereka. Beberapa saran bagi pemangku kepentingan antara lain:

Manajer

Memberikan konseling kesehatan dan karier pihak ketiga bagi para atlet.

Dokter dan Penyedia Layanan Kesehatan

  • Menormalkan diskusi tentang pertimbangan kesehatan perempuan, termasuk kehamilan dan pengasuhan anak, pada setiap tahap karier seorang atlet
  • Mengadvokasi kebijakan olahraga yang lebih baik bagi atlet yang ingin hamil dan tetap berolahraga
  • Mempertimbangkan untuk menawarkan konsultasi kesehatan pasca-karier

Pelatih

Tekankan kesehatan mental sebagai komponen kunci selama pelatihan dan sepanjang karier, pastikan lingkungan olahraga yang Aman.

Organisasi Olahraga

Bentuk kelompok atau jaringan pendukung di masa pensiun bagi atlet wanita yang berprestasi, tetapkan kebijakan olahraga yang aman untuk mencegah dan mengurangi pelecehan.

Pelatih Fisik

Membantu atlet menetapkan tujuan kesehatan fisik saat mereka bertransisi keluar dari kompetisi.

Atlet

Terhubung dengan mantan atlet dan atlet saat ini untuk mengajukan pertanyaan dan kekhawatiran kesehatan sepanjang tahun kompetisi.

Kabar baiknya adalah lebih dari 80% responden akan melakukannya lagi (kembali menjadi atlet) jika memiliki pilihan untuk memulai kembali karier mereka.

Peneliti ingin memastikan bahwa pensiunan atlet wanita berprestasi tidak harus bergantung pada melihat ke belakang untuk mendapatkan kejelasan. 

Sebaliknya, peneliti lebih memilih mereka memiliki panduan berbasis bukti ketika memulai karier, untuk memprioritaskan kesehatan mereka sepanjang hidup. 

Seorang atlet yang mendidik pendatang baru dengan cerdik mengatakan:

“Saya tahu hanya ini yang Anda inginkan dalam hidup saat ini, namun masih banyak kehidupan setelah karier kompetitif Anda. Nikmatilah dan cobalah untuk menjaga keseimbangan."

Source: sirc.ca

RELATED STORIES

Kesehatan adalah Kekayaan: 7 Manfaat Olahraga dan Aktivitas Fisik secara Teratur

Kesehatan adalah Kekayaan: 7 Manfaat Olahraga dan Aktivitas Fisik secara Teratur

Kesehatan adalah kekayaan. Olahraga dan aktivitas fisik adalah cara yang bagus untuk merasa lebih baik, meningkatkan kesehatan, dan bersenang-senang.

Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Prediksi Tren Tahun 2023

Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Prediksi Tren Tahun 2023

Selama beberapa tahun terakhir, semakin banyak pengusaha yang menyadari bahwa mereka perlu melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan karyawannya dan menjadikan upaya ini sebagai bagian dari program daya tarik dan retensi perusahaan.

Kesehatan Periodontal: 5 Alasan (Setidaknya) untuk Berhenti Merokok

Ada banyak alasan kesehatan yang membenarkan berhenti merokok, terutama karena dampak negatif kebiasaan ini terhadap kualitas hidup dan kelangsungan hidup itu sendiri.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Gerakan berolahraga setelah usai bekerja digaungkan Enervon Active dalam agenda bertajuk Level Up After Work with Enervon Active di Gelora Bung Karno, Jakarta, 16 Juni 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Culture

Kampanyekan Olahraga Setelah Kerja, Enervon Active Gelar Rangkaian Kegiatan di GBK

Ada berbagai kegiatan olahraga bersama komunitas seperti zumba, pound fit, strength training, dan yoga secara gratis pada 16 hingga 20 Juni 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 14:24

vietnam putri u-19 vs indonesia putri u-19

Timnas Indonesia

Kalah Telak dari Vietnam, Timnas Putri U-19 Indonesia Gagal ke Final Piala AFF Wanita U-19 2025

Timnas Putri U-19 Indonesia akan hadapi Myanmar pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 14:11

Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-19 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-19 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 13:33

Imran Nahumarury, pelatih Malut United di Liga 2 2023-2024. Zulhar Eko Kurniawan - Skor.id

Liga 1

Lakukan Pelanggaran Berat, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Dipecat Malut United

Malut United resmi mengumumkan memecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Senin (16/6/2025).

Rais Adnan | 16 Jun, 12:11

saddil ramdani gabung persib

Liga 1

Begini Cara Saddil Ramdani Jaga Kebugaran Sebelum Gabung Latihan Persib

Saddil Ramdani terus menjaga kebugarannya di kampung halamannya sebelum ikut latihan bersama Persib.

Rais Adnan | 16 Jun, 10:42

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 16 Jun, 08:38

Pelatih Sumsel United, Nilmaizar. (Grafis: Skor.id)

Liga 2

Tunjuk Nilmaizar sebagai Pelatih, Sumsel United Pasang Target Tinggi di Liga 2

Berkiprah di Liga 2 2025-2026, Sumsel United langsung menargetkan promosi ke Liga 1.

Rais Adnan | 16 Jun, 07:31

Pemain Timnas Indonesia, Dean James. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Dean James Diincar Klub Yunani AEK Athens

AEK Athens dikabarkan siap membayar biaya transfer Dean James kepada Go Ahead Eagles sebesar Rp37 miliar.

Rais Adnan | 16 Jun, 06:55

Timnas U-23 Indonesia.

Timnas Indonesia

Timnas U-23 Indonesia Gelar TC di Jakarta untuk Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia

Persiapan Piala AFF U-23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang sama-sama dimainkan di Indonesia.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 06:43

bojan hodak persib

Liga 1

Persib Rombak Seluruh Pemain Asing untuk Liga 1 2025-2026, Bojan Hodak Tebar Janji

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, bicara soal pergerakan klubnya di bursa transfer pemain awal musim Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 05:23

Load More Articles