Apa Saja yang Anak Muda Cina Inginkan pada 2024

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Tren sosial pada 2024 mengungkapkan preferensi baru dan strategi kesehatan mental di kalangan anak muda Cina. (Dede Mauladi/Skor.id)
Tren sosial pada 2024 mengungkapkan preferensi baru dan strategi kesehatan mental di kalangan anak muda Cina. (Dede Mauladi/Skor.id)

SKOR.id – Tahun Baru Imlek yang pada 2024 ini jatuh pada Sabtu (10/2/2024) kemarin sangat penting bagi masyarakat Cina maupun keturunannya di berbagai belahan dunia. 

Seiring perkembangan peradaban dan kemajuan teknologi, anak-anak muda di Cina pun memiliki preferensi baru dan strategi kesehatan mental dalam dalam menghadapi dunia yang kompleks dan didorong oleh teknologi.

Meningkatnya minat terhadap mitra yang didukung kepintaran buatan (AI); membentuk hubungan yang tidak rumit dan menghormati ruang pribadi; merangkul “cinta diri sendiri” di atas perasaan dan penilaian orang lain; dan mengatasi kecemasan dengan membayangkan diri mereka sebagai orang lain.

Hal-hal tersebut merupakan salah satu tren baru yang membentuk kembali tatanan sosial generasi muda di Cina saat ini. Itu menurut laporan terbaru dari Just So Soul, sebuah lembaga penelitian di bawah aplikasi kencan populer asal Negeri Tirai Bambu, Soul.

Mengambil wawasan dari survei terhadap lebih dari 3.800 pengguna, sebagian besar berusia 18 hingga 27 tahun, “Laporan Wawasan tentang Tren Sosial pada 2024” menawarkan gambaran sekilas tentang evolusi preferensi dan strategi kesehatan mental dari generasi yang menghadapi dunia yang semakin kompleks dan didorong oleh teknologi.

Dengan 30 juta pengguna aktif bulanan, Soul adalah salah satu aplikasi kencan paling populer di Cina, yang memungkinkan pengguna terhubung melalui tes kepribadian dan berkomunikasi menggunakan avatar yang disesuaikan. Aplikasi ini sangat disukai oleh generasi muda, dengan 80% penggunanya adalah Gen Z. 

Memasuki tahun 2024, berikut adalah beberapa tren yang mungkin akan mempengaruhi pilihan sosial, konsumsi, dan gaya hidup anak muda Negeri Tirai Bambu.

Zero-Sugar Networking 

Mirip dengan konsep menikmati Coke bebas gula, “zero-sugar networking” alias jaringan tanpa gula ini mengacu istilah untuk hubungan tanpa beban emosional apa pun. 

Menurut laporan Soul, hal ini memenuhi kebutuhan akan hubungan santai namun bermakna di antara semakin banyak anak muda Cina, dan sering kali hanya berlangsung sebentar dan berkisar pada minat dan aktivitas yang sama.

Pergaulan seperti ini digambarkan dengan kata kunci dazi, yang berarti “pendamping”. Laporan tersebut menunjukkan bahwa satu dari setiap empat orang yang lahir setelah tahun 2000 memiliki dazi, yang menunjukkan preferensi yang kuat di antara mereka terhadap pertemanan yang tidak rumit dan efektif untuk melawan perasaan terisolasi di era digital. 

Tren ini lazim di berbagai platform media sosial Cina, dengan pencari dazi mulai dari mahasiswa hingga profesional yang bekerja.

Meskipun minat terhadap sosialisasi dengan komitmen rendah meningkat, lebih dari 90% anak muda Cina masih menghargai interaksi sosial. Hal itu terbukti dari laporan tersebut yang menyatakan bahwa mereka menghabiskan rata-rata delapan jam setiap minggunya bersama teman-teman. 

Ketika ditanya tentang bentuk persahabatan ideal mereka, 54% responden muda lebih memilih untuk tetap menjalin kontak rutin dengan teman-teman sambil tetap menjaga ruang pribadi mereka. 

Bonding with Bots

Laporan ini juga menggarisbawahi dampak teknologi AI yang berkembang pesat terhadap kehidupan sosial generasi muda Cina

“Interaksi antara manusia dan AI sebelumnya hanya dibayangkan dalam cerita fiksi ilmiah. Tetapi terobosan pengembangan konten yang dihasilkan AI telah membuka kemungkinan baru untuk interaksi sosial,” demikian sebagian isi laporan tersebut. 

Menurut survei tersebut, 9% responden lebih menyukai entitas yang didukung AI daripada tokoh animasi dan selebritas. Namun, mayoritas – sekitar 48% – masih menemukan teman paling banyak di dunia nyata. 

Tahun lalu, platform media sosial ramai dengan orang-orang yang menggambarkan secara detail hubungan romantis mereka dengan entitas yang didukung AI

Dan, dengan raksasa teknologi yang ingin meniru kesuksesan ChatGPT, beberapa chatbot AI yang mampu terlibat dalam percakapan yang beragam dan interaktif, termasuk yang dirancang oleh Soul, kemungkinan akan semakin populer pada tahun 2024.

Tren AI tampaknya didorong oleh perasaan kesepian, dengan 65% dari mereka yang disurvei melaporkan bahwa mereka merasa kesepian “dari waktu ke waktu”. Sementara, lebih dari sepertiganya mengatakan bahwa mereka “terus-menerus” merasa kesepian. 

Survei lain yang dilakukan oleh aplikasi tersebut pada bulan Agustus menunjukkan bahwa 95% pengguna memiliki pandangan netral terhadap konten yang dihasilkan AI. Alasannya antara lain adalah nilai hiburan, kenyamanan, dan kemampuan untuk meningkatkan efisiensi kerja.

Creative Escapism (Pelarian yang Kreatif)

Metode lain untuk mengatasi kecemasan kerja yang diidentifikasi dalam laporan ini adalah “imajinasi terhadap orang lain”. Hal ini melibatkan individu untuk sementara waktu keluar dari identitas mereka sendiri untuk mengambil kepribadian lain. 

Salah satu contoh tren ini adalah meningkatnya minat terhadap genre online yang dijuluki sastra malou atau monyet. Menurut laporan tersebut, hal ini selaras dengan generasi muda yang melihat ekspresi tabah monyet sebagai cerminan kehidupan kerja mereka, yang menekankan ketekunan dan usaha. 

Laporan tersebut mencatat peningkatan signifikan dalam minat terhadap Soul, dengan postingan terkait malou meningkat lebih dari 2.000% pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Love Thyself (Mencintai Diri Sendiri)

Survei dari Soul juga menemukan adanya pergeseran sikap anak muda Tiongkok terhadap konsep baru yang disebut “romantisisme cinta diri,” yang terkait dengan mengutamakan diri sendiri sebelum orang lain, menjaga tubuh, dan memenuhi keinginan pribadi yang kecil. 

Lebih dari 90% responden memiliki pandangan “non-negatif” terhadap istilah tersebut, dan sekitar seperempatnya melihat “mencintai diri sendiri” sebagai bentuk romansa. 

Bisa dibilang, ini semacam pemberontakan terhadap budaya Asia Timur yang telah lama mengajarkan masyarakat Cina, khususnya, untuk menghormati perasaan dan pendapat orang lain. 

Faktanya, anak-anak muda Cina merasa mereka sudah dewasa sehingga dapat mengambil kembali kendali atas hidupnya. 

Tren ini juga terlihat di media sosial tahun lalu, dengan topik “memperbaiki diri sendiri lagi” mendapatkan perhatian luas. Di Soul, tagar terkait, seperti “Hidup sesuka Anda,” telah ditonton lebih dari 700 juta kali, menurut laporan tersebut. 

Dalam kampanye media sosial terkait yang diluncurkan oleh Soul pada bulan Juli, banyak pengguna secara terbuka mendiskusikan ketidaksempurnaan mereka, mulai dari ciri fisik hingga kurangnya bakat dalam olahraga, mendorong orang lain untuk menerima kekurangan dan individualitas mereka.

RELATED STORIES

Apparel Olahraga Hadirkan Produk-produk Terinspirasi Tahun Baru Imlek

Apparel Olahraga Hadirkan Produk-produk Terinspirasi Tahun Baru Imlek

Banyak generasi muda siap membelanjakan uangnya selama masa liburan Imlek.

6 Sneaker Mewah Edisi Terbatas Hadir Rayakan Tahun Baru Imlek

Dari sneaker klasik Burberry merah, Tory Burch, hingga sepatu atletik Moncler dan Bottega Veneta.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung (Dede Mauladi/Skor.id)

Badminton

Kandas di Babak Pertama Denmark Open 2025, Gregoria Mariska Tunjung Enggan Salahkan Kondisi

Tampil lagi pasca pulih dari serangan vertigo, Gregoria Mariska Tunjung langsung gugur di babak pertama Denmark Open 2025.

Teguh Kurniawan | 14 Oct, 16:52

Berlari tidak melibatkan peralatan mewah apa pun. (Hendy AS/Skor.id)

Other Sports

Runvestasi 2025, Edukasi Masyarakat Gaya Hidup Sehat Fisik dan Finansial

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Runvestasi 2025 sebagai ajang lari dan investasi yang menggabungkan gaya hidup sehat dengan literasi finansial.

Nizar Galang | 14 Oct, 15:27

Kejuaraan Dunia Senam 2025 atau 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

8 Atlet Indonesia Siap Berlaga di Kejuaraan Dunia Senam 2025

Federasi Gimnastik Indonesia resmi mengumumkan delapan atlet yang akan tampil di Kejuaraan Dunia Senam 2025.

Teguh Kurniawan | 14 Oct, 15:26

preskon lima basket

Basketball

Usung Format Baru, LIMA Basketball 2025 Bakal Lebih Segar dan Kompetitif

LIMA Basketball 2025 akan diikuti 97 tim basket putra-putri dari 64 kampus di Indonesia, dengan total peserta sekitar 1.500 student athlete.

Teguh Kurniawan | 14 Oct, 13:07

Tim Garuda United EPA U-18

Liga TopSkor

Tampil di EPA U-18, 50 Persen Pemain Garuda United dari Liga TopSkor

PSSI membentuk Garuda United U-18 yang diturunkan untuk bersaing di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18 2025-2026.

Nizar Galang | 14 Oct, 12:18

Liga TopSkor

Liga TopSkor Sukoharjo Merilis Tim Peserta U-14 dan U-16 Musim 2026

Musim 2026 Liga TopSkor Sukoharjo memutar kategori U-14, U-16, dan U-18.

Sumargo Pangestu | 14 Oct, 12:05

Eks pemain Persib dan Timnas Indonesia, Atep. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Eks Persib: Timnas Indonesia Harus Belajar dari Kegagalan untuk Menuju Piala Dunia 2030

Eks kapten tim Persib, Atep, menyampaikan pandangannya terkait kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.

Rais Adnan | 14 Oct, 11:13

Marselino Ferdinan, AS Trencin. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

National

Tiba di AS Trencin, Marselino Ferdinan Optimistis Bisa Bawa Tim ke Papan Atas

Marselino Ferdinan akhirnya bergabung dengan AS Trencin yang berkompetisi di Liga Utama Sepak Bola Slovakia.

Rais Adnan | 14 Oct, 07:17

Marco Carnesecchi (Atalanta), Mile Svillar (AS Roma), dan Mike Maignan (AC Milan), kiper dengan nilai pasar tertinggi di Liga Italia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

7 Kiper dengan Nilai Pasar Tertinggi di Liga Italia

Berikut ini 7 kiper dengan nilai pasar tetringgi di ajang Liga Italia, tak ada nama David De Gea.

Pradipta Indra Kumara | 14 Oct, 06:24

Cover Olahraga Padel.

Other Sports

Timnas Padel Indonesia Siap Tampil di Piala Asia Padel 2025, PBPI Tak Mau Beri Tekanan

Timnas padel Indonesia bertolak ke Qatar pada Selasa (14/10/2025) untuk World Asia Cup 2025 atau Piala Asia Padel 2025.

Taufani Rahmanda | 14 Oct, 05:12

Load More Articles