4 Tips Latihan Pernapasan untuk Redakan Cemas dan Stres

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Teknik pernapasan tertentu bisa mengelola stres (Dede Mauladi/Skor.id).
Teknik pernapasan tertentu bisa mengatasi stres (Dede Mauladi/Skor.id).

SKOR.id – Bagi kebanyakan dari kita, stres tidak dapat dihindari. Baik di tempat kerja, di rumah, atau sekadar membaca tentang krisis di seluruh dunia yang memiliki konsekuensi nyata bagi kesehatan kita.

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan, orang yang mengalami stres kronis menunjukkan tanda-tanda percepatan penuaan kekebalan tubuh.

Menurut penilitian pada Juli 2023, stres dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian 20%.

Namun, mengelola stres merupakan salah satu dari delapan kebiasaan sehat yang dapat dilakukan orang untuk hidup lebih lama.

Kebiasaan lainnya termasuk berolahraga, bebas dari kecanduan opioid, tidak merokok, dan makan makanan yang sehat.

Juga menghindari pesta minuman keras, memastikan tidur yang nyenyak, dan memiliki hubungan sosial positif.

“Kami benar-benar terkejut dengan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan satu, dua, tiga, atau delapan faktor gaya hidup,” kata Xuan-Mai T. Nguyen.

Dia merupakan spesialis ilmu kesehatan di Departemen Urusan Veteran Amerika Serikat.

“Makin dini makin baik, namun meski Anda hanya membuat perubahan kecil pada usia 40-an, 50-an, atau 60-an, hal ini tetap bermanfaat.”

Untuk mengelola stres dan kecemasan, para psikolog mengatakan, cara membuat Anda merasa lebih tenang adalah dengan sesuatu yang mungkin Anda anggap remeh: pernapasan.

“Anda dapat mengubah emosi dengan mengubah sinyal yang masuk ke otak,” kata Dr. Patricia Gerbarg, asisten profesor klinis psikiatri di New York Medical College.

Gerbarg juga merupakan salah satu penulis “The Healing Power of the Breath.”

“Otak mendengarkan paru-paru, jadi cara kita bernapas memiliki efek luar biasa pada fungsi otak dalam berbagai mekanisme berbeda,” kata Gerbarg.

“Pesan dari sistem pernapasan sangat kuat dan cepat, dan menurut kami pesan tersebut memiliki prioritas utama.”

Jika Anda lapar dan jari kaki Anda tersandung lalu tersedak permen karet pada saat yang bersamaan, manakah dari ketiga sinyal tersebut yang akan diperhatikan oleh otak? 

Tentu saja bernapas, karena jika tidak, Anda akan mati dalam beberapa menit.

Pernapasan juga merupakan satu-satunya fungsi tubuh otomatis yang dapat kita kendalikan secara sukarela.

“Kita tidak bisa begitu saja mengubah detak jantung atau pencernaan kita, tapi kita bisa mengubah pola pernapasan dengan memikirkannya,” kata Gerbarg.

 “Jika Anda menggunakan tubuh untuk berkomunikasi dengan otak, pesan-pesan tersebut mengabaikan semua kekhawatiran dan obsesi.” 

“Mereka langsung masuk ke pusat pengaturan utama di otak,” Gerbarg menuturkan.

Pemindaian otak menunjukkan pernapasan yang lebih lambat mengurangi kecemasan dan ketakutan, sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir.

Sehingga pikiran yang berpikir menahan bagian emosional dari pikiran, membantu seseorang mengevaluasi situasi dengan lebih baik, menurut Gerbarg.

Pernapasan yang lebih dalam dan lambat juga dapat membuat tubuh Anda sadar untuk keluar dari mode melawan atau lari.

Hal itu disampaikan Anne Bartolucci, psikolog klinis, asisten profesor di Emory University School of Medicine di Atlanta dan penulis “Better Sleep for the Overachiever.”

“Ini adalah cara yang bagus dan cepat untuk menenangkan diri dan juga merupakan cara memberi sinyal pada diri sendiri bahwa Anda menjaga diri sendiri,” kata Bartolucci.

Berikut empat teknik pernapasan yang dapat Anda terapkan saat ini untuk menghilangkan stres dan rileks:

1. Pernapasan Perut

Juga dikenal sebagai pernapasan diafragma, latihan ini dapat membantu Anda mengaktifkan bagian parasimpatis dari sistem saraf otonom, kata Bartolucci.

Bayi bernapas dengan perut secara alami, sedangkan orang dewasa biasanya bernapas melalui dada, cara yang kurang efisien untuk mengambil oksigen. 

Untuk kembali ke dasar, Bartolucci menginstruksikan pasiennya untuk:

  • Temukan posisi yang nyaman, berbaring mungkin lebih mudah karena Anda mendapatkan rentang gerak yang lebih baik.
  • Tarik napas perlahan dengan perut selama empat detik. Perut harus terangkat, sedangkan dada bergerak minimal atau tidak bergerak sama sekali.
  • Buang napas selama empat detik atau lebih.

Lakukan latihan ini setiap hari, lakukan pernapasan perut hingga lima menit. Gunakan juga pada saat Anda perlu bersantai.

Bartolucci meresepkan teknik pernapasan ini kepada pasiennya dan melakukannya sendiri untuk menenangkan diri.

“Suamiku tahu kalau aku kesal padanya karena dia melihat perutku mulai bergerak,” katanya.

2. Pernapasan Koheren

Orang dewasa pada umumnya mengambil sekitar 15-20 napas per menit.

Namun titik terbaik untuk mengalami relaksasi dan fungsi otak yang optimal adalah dengan memperlambatnya hingga lima napas per menit, kata Gerbarg. 

Kecepatan ini membuat otak mengetahui bahwa semuanya aman dan baik-baik saja.

Gerbarg merekomendasikan langkah-langkah ini:

  • Unduh aplikasi pengatur napas apa pun yang akan memberi Anda petunjuk tentang kapan harus menarik dan membuang napas. 
  • Instruksi serupa juga dapat ditemukan secara online. Idenya adalah untuk tidak berpikir tentang berhitung atau apa pun, tapi fokus saja pada pernapasan.
  • Ikuti petunjuknya dan bernapaslah dengan lembut, sebaiknya melalui hidung, dengan mata tertutup sehingga Anda dapat fokus ke dalam dan menghalangi gangguan eksternal.

“Gerakkan saja udaranya dengan sangat perlahan, ini bukanlah tarikan napas dalam-dalam. Napasnya lambat dan lembut,” ujar Gerbarg. Perut Anda akan membesar secara alami.

Berusahalah untuk melakukan sekitar 20 menit teknik ini per hari. Anda juga dapat menggunakannya kapan pun Anda merasa cemas dan di malam hari jika sulit tidur.

Setelah Anda terbiasa dengan jenis pernapasan ini, Gerbarg juga menyarankan untuk berlatih di siang hari dengan mata terbuka.

Tujuannya agar Anda bisa melakukannya di mana saja tanpa orang lain menyadarinya. “Ini sangat kuat,” kata Gerbarg.

3. Pernapasan 4-7-8

Spesialis tidur dan psikolog klinis Dr. Michael Breus sebelumnya mengatakan, latihan sederhana ini menurunkan detak jantung dan memberikan sensasi menenangkan:

  • Pertama, tarik napas melalui hidung selama empat hitungan.
  • Tahan napas Anda selama tujuh hitungan.
  • Buang napas melalui mulut sambil menghitung sampai delapan.

Melissa Young, spesialis pengobatan integratif di Klinik Cleveland, merekomendasikan untuk melakukan tiga siklus teknik pernapasan ini dua kali sehari untuk menjadikannya suatu kebiasaan.

4. Pernapasan Kotak

Ini adalah salah satu rutinitas sehari-hari yang dipraktikkan dan direkomendasikan oleh Mark Divine, pensiunan komandan Navy SEAL A.S. 

Dirinya percaya bahwa kesadaran dan pengendalian napas “adalah alat terbaik untuk memberikan kendali awal atas pikiran kita.”

Berikut cara melakukannya:

  • Mulailah dengan posisi duduk dan embuskan seluruh udara Anda
  • Tarik napas selama lima hitungan
  • Tahan napas Anda selama lima hitungan
  • Buang napas selama lima hitungan
  • Tahan napas Anda selama lima hitungan
  • Pertahankan polanya dan ulangi siklus ini lima kali

 

Source: Today.com

RELATED STORIES

Teknik Freestyle Sepak Bola yang Mudah Dipelajari untuk Mengecoh Lawan

Teknik Freestyle Sepak Bola yang Mudah Dipelajari untuk Mengecoh Lawan

Ada lima teknik freestyle sepak bola yang mudah dipelajari. Simak selengkapnya di artikel ini!

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

National

Tiba di AS Trencin, Marselino Ferdinan Optimistis Bisa Bawa Tim ke Papan Atas

Marselino Ferdinan akhirnya bergabung dengan AS Trencin yang berkompetisi di Liga Utama Sepak Bola Slovakia.

Rais Adnan | 14 Oct, 07:17

Marco Carnesecchi (Atalanta), Mile Svillar (AS Roma), dan Mike Maignan (AC Milan), kiper dengan nilai pasar tertinggi di Liga Italia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

7 Kiper dengan Nilai Pasar Tertinggi di Liga Italia

Berikut ini 7 kiper dengan nilai pasar tetringgi di ajang Liga Italia, tak ada nama David De Gea.

Pradipta Indra Kumara | 14 Oct, 06:24

Cover Olahraga Padel.

Other Sports

Timnas Padel Indonesia Siap Tampil di Piala Asia Padel 2025, PBPI Tak Mau Beri Tekanan

Timnas padel Indonesia bertolak ke Qatar pada Selasa (14/10/2025) untuk World Asia Cup 2025 atau Piala Asia Padel 2025.

Taufani Rahmanda | 14 Oct, 05:12

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Bantah Rumor Kembali Melatih Timnas Indonesia

Shin Tae-yong juga menegaskan bahwa kemenangan atas Arab Saudi dan mengimbangi Australia bukan kebetulan.

Rais Adnan | 14 Oct, 04:50

Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Italia vs Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Prediksi pertandingan dan link live streaming Italia vs Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pradipta Indra Kumara | 14 Oct, 03:08

livoli divisi utama 2025

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Livoli Divisi Utama 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 14 Oct, 01:31

IBL (Indonesian Basketball League). (Dede Mauladi/Skor.id)

Basketball

Salary Cap buat Pemain Asing Bakal Diterapkan Mulai IBL 2026, Ada Sanksi Jika Melanggar

Selain perubahan komposisi pemain asing di IBL 2026, bakal ada pula batasan gaji buat para pemain tersebut.

Teguh Kurniawan | 14 Oct, 01:23

Yuran Fernandes dan Riko Simanjuntak (Persija Jakarta vs PSM Makassar)

Liga 1

Tanjung Verde Lolos, Kapten PSM Berpeluang Tampil di Piala Dunia 2026

Tanjung Verde lolos, kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, masih berpeluang tampil di Piala Dunia 2026.

Pradipta Indra Kumara | 14 Oct, 00:56

Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Yusuf/Skor.id)

World

Tanjung Verde, Negara Terkecil Kedua yang Lolos ke Piala Dunia

Tanjung Verde menjadi negara terkecil kedua yang lolos ke Piala Dunia.

Pradipta Indra Kumara | 13 Oct, 23:53

Pelatih Timnas Indonesia untuk SEA Games 2025, Indra Sjafri.

Timnas Indonesia

TC Tahap Kedua Timnas U-23 Indonesia Dimulai November, Jumlah Pemain Mengerucut

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, mengupayakan ada dua uji coba lagi pada TC tahap kedua.

Teguh Kurniawan | 13 Oct, 20:18

Load More Articles