Valentino Rossi Ungkap Problem Terbesarnya Selama Ini, Ternyata Bukan Motor

Valentino Rossi gagal menunjukkan performa terbaiknya musim ini.
Alih-alih meningkat dari musim lalu, The Doctor justru terbenam di dasar klasemen.
Menurut Rossi, hal itu terjadi akibat ban anyar Michelin yang tidak cocok untuk motor Yamaha.

SKOR.id - MotoGP 2021 resmi menjadi musim terburuk Valentino Rossi selama berkarier di MotoGP.

The Doctor, julukannya, baru meraup 28 poin dari 12 seri yang telah digelar musim ini. Ia pun terdampar di dasar klasemen.

Posisi Rossi bahkan lebih buruk dibandingkan adik tirinya, Luca Marini, yang sekalipun meraih poin sama, selalu finis di setiap balapan.

Banyak spekulasi bergulir soal penyebab menurunnya performa pembalap berusia 42 tahun tersebut, mulai dari kondisi fisik, kualitas motor, hingga hilangnya motivasi.

Namun, Rossi mengungkap satu faktor lagi yang membuatnya gagal bersinar, yang ditemukannya pada MotoGP Inggris.

"Saya hanya bisa berbicara untuk diri sendiri. Sayangnya, saya memiliki masalah seperti ini sejak 2019 lalu," ujarnya dikutip dari Speedweek.

"Setelah tujuh atau delapan lap awal di Silverstone, ban belakang saya langsung mengalami penurunan performa, seperti over heat."

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan mengubah banyak hal, seperti memainkan setelan serta gaya balap. Tapi tidak ada hasilnya," tutur Rossi.

Michelin, selaku produsen ban MotoGP, masih menggunakan konstruksi yang sama seperti tahun lalu pada kompon ban musim ini.

Awalnya, keputusan tersebut digadang-gadang lebih cocok dengan Yamaha karena memiliki daya cengkeram lebih besar.

Namun, apa daya. Rossi masih tetap merasa ban motornya terlalu cepat aus dan tidak mampu bertahan sepanjang balapan.

“Saya melihat ada banyak pembalap yang kesulitan di Silverstone karena saya memulai balapan dari grup terdepan dan disalip oleh semua orang. Saya tidak mampu untuk melakukan sesuatu yang spesial,” ujarnya.

“Saya merasa berkendara sama pada setiap lap seperti membuka gas, jalur balap dan segalanya.Tapi, setelah lima atau enam lap, saya berkendara lebih lambat."

“Mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan. Tapi, kami benar-benar tidak tahu apa lagi yang harus dicoba,” tuturnya memungkasi.