Tekanan Bisa Berbalik pada Jorge Martin

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Jorge Martin (Prima Pramac Racing)
Pembalap Prima Pramac Racing Jorge Martin diyakini dalam posisi tertekan saat ini di MotoGP 2024. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR.id – Konsistensi tetap menjadi taruhan terbesar untuk memenangi sebuah kejuaraan dunia. Di musim yang selalu ketat seperti di Kejuaraan Dunia MotoGP, kesalahan sekecil apa pun pasti harus dibayar mahal. 

Pun begitu, tampaknya terlalu berlebihan jika menilai bahwa paruh pertama MotoGP musim 2024 buruk bagi Jorge Martin. Yang ada justru sebaliknya. 

Dari sembilan putaran yang sudah digelar musim ini, pembalap asal Spanyol itu mampu finis podium di enam Grand Prix, termasuk dua kemenangan (Portugal dan Prancis).  

Pembalap Tim Prima Pramac Racing Ducati itu juga hanya dua kali tidak finis tiga besar pada “balapan separuh” alias sprint yang digelar Sabtu.

Untuk balapan utama, Martin gagal finis podium masing-masing di Austin, Amerika Serikat (P4), serta Spanyol dan Jerman. Sedangkan di sprint, Martin gagal finis di Italia karena kecelakaan. 

Ditambah insiden terjatuh saat lomba utama di GP Spanyol dan GP Jerman, Martin sudah tiga kali gagal finis karena insiden. Alhasil, ia harus rela pesaing terberatnya Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) merebut posisi puncak klasemen menjelang libur musim panas. 

Usai memenangi GP Jerman pada 7 Juli 2024 lalu, juara dunia MotoGP dua musim terakhir itu memimpin dengan unggul 10 poin atas Martin.

Di Sachsenring, Jerman, Martin kembali menderita akibat tekanan. Kali ini, hal itu tidak ada hubungannya dengan masa depannya, melainkan dengan Bagnaia yang sedang memperkecil jarak demi berjuang memenangi balapan terakhir di pertengahan musim ini. 

Martin mengetahui hal itu dan mencari batasan untuk menjaga kepemimpinannya tetap aman. Namun fakta berkata sebaliknya karena ia harus mengakhiri balapan dengan cara terburuk. 

Setelah meraih kemenangan dalam sprint pada hari Sabtu dan memimpin 27 lap GP Jerman, Martin terjatuh. Hal serupa dialaminya di Jerez, terjatuh saat ditekan. 

“Ini akan sulit untuk diterima. Tetapi tidak ada pilihan lain, Anda harus bangkit!” kata Martin di Sachsenring, menyadari kesalahan yang sangat menyakitkan itu. 

Saat ini, bagi Martin yang terpenting adalah memahami alasan yang membawanya ke dalam situasi ini. 

“Ini momen penting dalam karier saya untuk memahami mengapa hal ini terjadi, karena saya telah mengalami kecelakaan dua kali tahun ini ketika sedang memimpin dan berada dalam situasi yang sangat mirip,” ujar Martin seperti dikutip as.com.

“Yah, ada sesuatu di sana yang saya tidak tahu apakah itu benar. Mental atau mengendara, tapi saya tidak punya pilihan selain bangkit dan terus berjuang.” 

Menyoroti kesalahannya di GP Spanyol, saat ia juga terjatuh ketika memimpin, Martin mengaku sempat menyerah pada tekanan karena ini adalah balapan kandangnya. Karena itu, ia merasa sedikit berkewajiban untuk memberikan penampilan terbaiknya kepada publik. 

Kecelakaan yang dialami Martin pada sprint Sirkuit Mugello di GP Italia juga disebabkan oleh banyaknya pembicaraan tentang masa depannya sejak Kamis. 

Ia pun mengalaminya di balapan Grand Prix, saat pembalap tuan rumah Enea Bastianini (Ducati Lenovo) merebut posisi darinya di tikungan terakhir untuk finis di posisi kedua. 

Saat itulah Martin meluncurkan tantangannya sendiri dengan ingin segera menutup masa depannya (bersama Ducati). Tepat 24 jam kemudian, Martin mengucapkan selamat tinggal kepada Ducati dan Aprilia memberikan kejutan terbesar dengan mengumumkan penandatanganan kontrak multi-tahun untuknya. 

Marc Marquez (Gresini Racing Ducati) telah memenangi persaingan untuk merebut posisi di tim pabrikan Ducati dan Martin harus mencari tempat yang pas baginya. 

Kini, dia hanya perlu fokus pada apa yang terjadi di trek dan mencari penyebab dari tiga kejatuhan yang dia sendiri menyebutnya “identik”. “Tanpa kesalahan-kesalahan ini, pembalap lain akan kesulitan mengalahkan saya,” ucap Martin. 

Pernyataan juara dunia Moto 2018 itu tidak salah. Musim ini saja ia sudah memenangi empat balapan sprint dan dua Grand Prix. 

Keunggulan tersebut bisa saja lebih besar dan menghentikan rentetan empat kemenangan berturut-turut Bagnaia. Jika tidak terjatuh di Jerez, Jerman, dan sprint Mugello, Martin akan menambah 67 poin lagi dan masih akan memimpin klasemen MotoGP menjelang liburan musim panas. 

Sekali lagi, seperti yang terjadi pada 2023 dengan kecelakaan di GP Indonesia, Martin harus bangkit kembali untuk menghadapi Bagnaia. 

RELATED STORIES

Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Blunder, Francesco Bagnaia Raih Kemenangan Penting

Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Blunder, Francesco Bagnaia Raih Kemenangan Penting

Francesco Bagnaia menangi sesi balapan utama MotoGP Jerman 2024 memanfaatkan blunder Jorge Martin jelang akhir lomba.

Sprint MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Menang meski Gagal Ukir Start Sempurna

Sprint MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Menang meski Gagal Ukir Start Sempurna

Jorge Martin sempat turun dua setrip ke peringkat tiga sebelum akhirnya memenangi sesi sprint MotoGP Jerman 2024 di Sachsenring.

Marc Marquez: Ducati Mengambil Risiko Besar Tidak Promosikan Jorge Martin

Pembalap Gresini Racing Marc Marquez mengaku rencananya sudah komplet setelah dipromosikan Ducati ke tim pabrikan pada MotoGP 2025.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pemain Timnas U-17 Indonesia, Fadly Alberto. (Foto: Dok. Timnas Indonesia/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

FIFA Soroti Kualitas Penyerang Timnas U-17 Indonesia Fadly Alberto

FIFA menilai Fadly Alberto menjadi salah satu talenta dari Asia yang bakal bersinar di Piala Dunia U-17 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 08:39

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 03 Nov, 08:11

Timnas Indonesia

Timnas Indonesia

PSSI Cari Pelatih Anyar Timnas Indonesia untuk Jangka Panjang

Vivin Cahyani Sungkono mengungkapkan PSSI kini lebih dulu fokus untuk mendukung Timnas U-23 Indonesia pada SEA Games 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 07:58

FFWS Global Finals 2025 di Jakarta. (Garena)

Esports

Rekap Hasil FFWS Global Finals 2025 Pekan Pertama, RRQ di Papan Atas

Beda RRQ beda pula nasib dari EVOS Divine yang harus berjuang lebih keras lagi setelah hanya menempati peringkat ke-13.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 06:37

M7 World Championship, Jakarta. (Moonton)

Esports

M7 World Championship Bakal Gunakan Dua Venue Ini

MPL Arena dan Tenis Indoor Senayan akan menjadi venue M7 World Championship, Jakarta.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 05:42

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 03:43

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Inggris musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Inggris 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 03:38

La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

La Liga 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol), yang akan diperbarui seiring kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 03:33

Laga AC Milan vs AS Roma di Liga Italia. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

Liga Italia

5 Fakta Kemenangan AC Milan Lawan AS Roma di Liga Italia

AC Milan berhasil menang tipis lawan AS Roma di Liga Italia, berikut ini fakta-fakta laga tersebut.

Thoriq Az Zuhri | 02 Nov, 23:04

ONIC Esports (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

2 Tim yang Bisa Kalahkan ONIC di MPL Indonesia Season 16

Di MPL Indonesia Season 16, hanya ada dua tim yang bisa mengalahkan ONIC. Siapa saja mereka?

Thoriq Az Zuhri | 02 Nov, 22:50

Load More Articles