Sandiaga Uno Urun Ide untuk Formula E Jakarta: Libatkan UMKM!

Menteri Pariwisata, Sandiaga Salahuddin Uno, kembali urun ide jelang diselenggarakannya seri Formula E di kawasan Ancol, DKI Jakarta.
Selain itu, DKI Jakarta harus siap menyelenggarakan pra-event, strategi yang juga digunakan pada Asian Games 2018.
Salah satu yang menjadi titik tekan Sandiaga Uno adalah memaksimalkan potensi ekonomi di ajang Formula E ini.

SKOR.id - Gelaran Formula E akan menghampiri Jakarta pada Juni 2022. Hajatan ini menjadi perhatian khusus Menteri Pariwisata RI, Sandiaga Salahuddin Uno.

Sandiaga Uno turut "urun ide" atas penyelenggaran seri Formula E 2022 nanti. Menurutnya, perlu ada pemaksimalan potensi ekonomi dengan adanya event berkelas dunia ini.

Salah satu yang ditekankan adalah pelibatan UMKM dalam event Formula E. Bahkan, Sandiaga mendorong Pemprov DKI untuk berani membuat pra-event Formula E.

"Seperti kita menyiapkan Asian Games (2018), bahwa ini (Formula E Jakarta) tidak hanya event-nya saja," kata Sandiaga Uno dalam unggahan terbarunya di Instagram.

"Harus ada pra-eventnya dan juga pelibatan UMKM." katanya menambahkan.

Di sisi caption, Sandiaga Uno juga menitikberatkan potensi ekonomi Formula E Jakarta untuk bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan memicu kebangkitan ekonomi.

"Ini semua demi terciptanya lapangan kerja baru dan memicu kebangkitan ekonomi!"

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno)

Tantangan "memaksimalkan potensi ekonomi"

Kritik terhadap peningkatan ekonomi di balik penyelenggaraan Formula E sebenarnya sudah terdengar sejak hampir dua tahun lalu, tahun 2020.

Riset Formule Citoyenne dirilis pada tahun tersebut dan menampilkan "ketidakpuasan" atas para pengusaha yang terlibat dalam ajang Formula E.

Dalam surveinya, alih-alih menggenjot ekonomi para pengusaha, 70 persen di antaranya mengatakan sebaliknya.

Mayoritas pebisnis mengaku rugi. Dari survei 70 pengusaha, 49 di antaranya mengaku pernah merasakan dampak negatif balapan.

Sedangkan 28,6 persen menyatakan tidak untung dan hanya 1,4 persen yang untung.

Indonesia tidak harus melihat survei ini secara mentah. Namun, solusi besar perlu diterapkan untuk melibatkan elemen pariwisata serta pelibatan UMKM ini saat terselenggaranya balapan pada tengah tahun 2022 mendatang.