Raging Bull Film Olahraga Paling Dekati Kenyataan

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Aktor top Robert De Niro saat memerankan sosok petinju Jake LaMotta dalam film Raging Bull keluaran tahun 1980. (M. Yusuf/Skor.id)
Aktor top Robert De Niro saat memerankan sosok petinju Jake LaMotta dalam film Raging Bull keluaran tahun 1980. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR.id – Drama atletik yang menarik dan menegangkan dengan mudah cocok untuk narasi kehidupan nyata. Namun, hanya segelintir film olahraga kisah nyata yang mencapai kehebatan sinematik sejati. 

Sepanjang pertandingan, musim, dekade, dan bahkan masa hidup, segudang kemenangan dan kekalahan yang terjadi dalam kehidupan seorang atlet, menjadi bahan utama adaptasi Hollywood. 

Film olahraga, yang dapat meliput peristiwa menjelang suatu hari atau mewujudkan film biografi yang mencakup keseluruhan kehidupan, dapat menggunakan struktur dan ketegangan permainannya untuk menghasilkan sesuatu yang bersifat bawaan dan bermakna tentang jiwa manusia.

Tidak sulit untuk mengarang cerita olahraga yang hebat dari fiksi. Sifat olahraga memiliki drama yang melekat yang dapat dengan mudah berfungsi sebagai jalan pintas menuju kepuasan narasi jika pembuat film menginginkannya. 

Namun, komitmen untuk menceritakan kisah nyata prestasi olahraga sesungguhnya merupakan upaya yang lebih ambisius. 

Film semacam ini berisiko menimbulkan kontroversi jika tidak menghormati fakta, dan rentan terhadap kritik jika berupaya memanipulasi penonton dengan terlalu sentimental terhadap ceritanya. 

Film olahraga kehidupan nyata terbaik adalah film yang memberikan keseimbangan sempurna antara rasa hormat terhadap fakta dan kemauan untuk mengubah cerita menjadi pengalaman sinematik yang bermakna.

Hingga kini, banyak film olahraga bagus yang diangkat dari kisah nyata seorang atlet ataupun sebuah tim. Banyak film olahraga dengan latar belakang kisah nyata dan memiliki alur cerita fantastis dan mampu menginspirasi banyak orang, karena diadaptasi dari atlet-atlet besar. Sebut saja Ali (petinju Muhammad Ali) atau Rush (rivalitas dua pembalap mobil Formula 1 era 1970-an, James Hunt dan Nikki Lauda). 

Namun, setelah melihat berbagai sumber dan hasil analisis, Skor.id menyimpulkan bahwa film olahraga terbaik yang diadaptasi dari kisah nyata adalah Raging Bull.

Raging Bull adalah film drama olahraga biografi Amerika keluaran tahun 1980 yang disutradarai oleh Martin Scorsese dan dibintangi oleh Robert De Niro, Joe Pesci, Cathy Moriarty, Nicholas Colasanto, Theresa Saldana, dan Frank Vincent. 

Film ini merupakan adaptasi dari memoar Raging Bull: My Story tahun 1970 yang mengisahkan kehidupan juara tinju kelas menengah antara 1949 dan 1951, Giacobbe “Jake” LaMotta yang memiliki julukan “The Bronx Bull” atau “Raging Bull”. 

Film ini mengikuti karier LaMotta, yang diperankan oleh De Niro, naik turunnya dunia tinju, dan kehidupan pribadinya yang penuh gejolak yang dilanda kemarahan dan kecemburuan. 

Menariknya, pada tahun 1980, film olahraga sejatinya bukan merupakan pilihan intuitif bagi Scorsese, yang karier utamanya sebagian besar ditentukan oleh film-film bertema kriminal. 

Namun faktanya, Raging Bull kini justru dianggap sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibuat sutradara berdarah Italia yang kini berusia 80 tahun itu. 

Raging Bull memang memuat beberapa adegan tinju terbaik yang pernah dibuat dalam film. Hal itu tidak mengherankan karena demi penjiwaan dan totalitas peran, saat itu De Niro berlatih langsung dengan Jake LaMotta.

Tak hanya adegan tinju terbaik, Raging Bull juga menawarkan potret mencolok dari seorang pria yang hubungan pedasnya dengan olahraga membawanya ke puncak epik dan titik terendah tragis dalam satu masa hidup. 

Yang pasti, Raging Bull bukan sekadar film olahraga yang bagus, tetapi juga film yang berbicara dengan kejujuran yang tragis tentang kondisi manusia.

Pengakuan atas bagusnya film Raging Bull bisa dilihat dari dua Piala Oscar (Academy Awards) 1980 yang direbut untuk kategori Best Actor (Robert De Niro) dan Best Film Editing. 

10 Film Olahraga Terbaik Berdasarkan Kisah Nyata:

  1. Raging Bull (1980, tinju)
  2. Moneyball (2011, bisbol)
  3. A League Of Their Own (1992, bisbol)
  4. Rudy (1993, American football)
  5. Ali (2001, tinju)
  6. Miracle (2004, hoki es)
  7. Chariots Of Fire (1981, atletik)
  8. The Damned United (2009, sepak bola)
  9. Rush (2013, balap mobil)
  10. Ford v Ferrari (2019, balap mobil) 

RELATED STORIES

Raging Bull, Karya Martin Scorsese yang Masih Menjadi Film Tinju Terbaik

Raging Bull, Karya Martin Scorsese yang Masih Menjadi Film Tinju Terbaik

Sang sutradara awalnya menolak ajakan Robert De Niro untuk membuat film itu karena menganggap tinju itu sangat membosankan.

Road to Boston, Kisah Pelari Maraton Korea Pasca-Pendudukan Jepang

Road to Boston, Kisah Pelari Maraton Korea Pasca-Pendudukan Jepang

Film ini bercerita tentang atlet asal Korea Selatan yang mengikuti Boston International Marathon pada 1947.

Transformasi Tubuh Zac Efron di Film The Iron Claw

Selain Zac Efron, tubuh Jeremy Allen White juga berubah drastis demi peran di film The Iron Claw.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

FFWS Global Finals 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

JKT48 Bakal Jadi Pembuka Grand Final FFWS Global Finals 2025 di Indonesia Arena

Kabar tersebut disampaikan oleh Garena Free Fire lewat akun Instagram Free Fire Esports Indonesia.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 11:45

Timnas U-17 Indonesia (Indonesia U-17) vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas U-17 Indonesia vs Zambia di Piala Dunia U-17 2025

Laga Timnas U-17 Indonesia vs Zambia akan digelar di Aspire Zone, Qatar, Selasa (4/11/2025) malam WIB.

Rais Adnan | 03 Nov, 11:37

Advance to Swiss Stage Clash Squad FFWS Global Finals 2025 Jakarta. (Garena)

Esports

Delapan Tim Siap Tampil di Swiss Stage FFWS Global Finals 2025 Jakarta Mode Clash Squad

RRQ Kazu akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di turnamen internasional mode Clash Squad tahun ini.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 11:18

RRQ(Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

RRQ Jadi Wakil Keempat Indonesia di KIC 2025

RRQ lolos bersama tiga tim lain yakni Bigetron Esports, Kagendra, dan Vesakha Esports.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 10:47

Pemain Timnas U-17 Indonesia, Fadly Alberto. (Foto: Dok. Timnas Indonesia/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

FIFA Soroti Kualitas Penyerang Timnas U-17 Indonesia Fadly Alberto

FIFA menilai Fadly Alberto menjadi salah satu talenta dari Asia yang bakal bersinar di Piala Dunia U-17 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 08:39

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 03 Nov, 08:11

Timnas Indonesia

Timnas Indonesia

PSSI Cari Pelatih Anyar Timnas Indonesia untuk Jangka Panjang

Vivin Cahyani Sungkono mengungkapkan PSSI kini lebih dulu fokus untuk mendukung Timnas U-23 Indonesia pada SEA Games 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 07:58

FFWS Global Finals 2025 di Jakarta. (Garena)

Esports

Rekap Hasil FFWS Global Finals 2025 Pekan Pertama, RRQ di Papan Atas

Beda RRQ beda pula nasib dari EVOS Divine yang harus berjuang lebih keras lagi setelah hanya menempati peringkat ke-13.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 06:37

M7 World Championship, Jakarta. (Moonton)

Esports

M7 World Championship Bakal Gunakan Dua Venue Ini

MPL Arena dan Tenis Indoor Senayan akan menjadi venue M7 World Championship, Jakarta.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 05:42

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 03:43

Load More Articles