SKOR.id - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 melambungkan asa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terkait peningkatan prestasi.
Penilaian positif diberikan Ketua Umum KONI, Marciano Norman, ketika menghadiri acara pembukaan PON Bela Diri 2025 di Djarum Arena, Kudus, pada Sabtu (11/10/2025) sore.
Walaupun, cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan sejatinya juga ada saat pelaksanaan PON reguler. PON Bela Diri 2025 diketahui memperlombakan 10 cabor bela diri.
Yakni Taekwondo, judo, gulat, tarung derajat, pencak silat, shorinji kempo, karate, ju-jitsu, sambo, wushu. PON reguler digelar empat tahun sekali, PON Bela Diri setiap dua tahun.
“PON Bela Diri ini pertama tujuannya, kita tahu betul bahwa atlet-atlet kita haus untuk ikut dalam banyak kompetisi. Salah satu cara untuk kita bisa meningkatkan kualitas atlet, jam terbang, mereka harus juga kita tingkatkan,” kata Marciano Norman.
“Oleh karenanya, alhamdulillah kami bisa bekerja sama dengan Djarum Foundation untuk menyelenggarakan PON Bela Diri ini. PON Bela Diri ini nanti menjadi siklusnya dua tahunan sekali.”
“Tetapi, kami juga bekerja sama dengan pimpinan cabang olahraga untuk nanti event-event ini juga sekaligus juga bisa jadi kejurnasnya cabang olahraga,” ia memaparkan.
Lebih lanjut disebut bahwa tujuan kedua adalah PON Bela Diri bisa menjadi sarana kualifikasi cabor untuk PON yang digelar secara reguler, karena ada selisih waktu; dua dan empat tahun.

“Karena harap diketahui bahwa nanti ke depan, PON yang empat tahunan sekali itu kami akan fokus pada cabor yang dipertandingkan di) Olimpiade,” Marciano Norman melanjutkan.
“Kami tidak bisa hanya fokus pada cabor Olimpiade padahal cabor-cabor bela diri yang lain ini juga mengharumkan nama bangsa pada keikutsertaannya di SEA Games, Asian Games, walaupun belum masuk ke Olympic Sport.”
Lebih khusus, ada asa yang melambung dengan diselenggarakannya PON Bela Diri 2025 yang berkelanjutan, ada peningkatan prestasi, terutama pada keikutsertaan di SEA Games.
“Dengan event ini saya harapkan akan muncul atlet-atlet kita (yang berprestasi). Saya katakan bahwa 30 persen medali di SEA Games itu dari cabang olahraga bela diri,” ucap Maricano Norman.
“Oleh karena itu, saya berharap juga dengan banyaknya event bela diri, atlet-atlet kita itu nanti bisa menyumbangkan lebih dari 30 persen. Sekarang ini SEA Games kan kita terbaiknya adalah pada posisi ketiga.”
“Di atas kita masih ada Thailand dan Vietnam. Dengan banyaknya event di dalam negeri seperti ini, saya harapkan kualitas semakin bagus dan juga prestasi kita di SEA Games bisa kembali pada masa-masa kejayaan,” ia memaparkan.
Adapun ketidakhadiran atlet yang akan tampil pada SEA Games 2025 di PON Bela Diri 2025 tidak menjadi masalah bagi KONI, sebab malah bisa memberi kesempatan untuk regenerasi.
“Tidak apa-apa. Jadi yang atlet pelatnas biar konsentrasi untuk SEA Games 2025. Atlet-atlet ini adalah atlet-atlet pelapis dari yang sekarang sedang di pelatnas,” kata Marciano Norman.
“Karena mereka pun kan juga ada yang dari sisi usia, prestasi, juga sudah sangat sulit untuk ditingkatkan lagi. Jadi kami harapkan lahir atlet-atlet bela diri lain dari PON Bela Diri 2025 ini,” ia memungkasi.