MotoGP Berencana Sisipi Tombol Bendera Merah di Motor Para Pembalap

SKOR.id - MotoGP mencoba meningkatkan aspek keselamatan bagi para pembalap saat sedang beraksi di lintasan.

Menurut rencana, bagian kendali motor akan ditambahkan tombol khusus 'bendera merah' yang dapat ditekan jika pembalap yakin kondisi lintasan terlalu berbahaya.

Dengan tombol ini, para pembalap bisa memberi tahu race director tentang adanya potensi gangguan di lintasan yang bisa membahayakan jalannya lomba.

Tentu saja, balapan tak akan langsung berhenti begitu ada pembalap yang menekan tombol tersebut. Race director tetap harus mengevaluasi situasi yang ada sebelum mengambil keputusan.

Gagasan tentang tombol khusus tersebut sebelumnya pernah dibahas oleh pembalap Mooney VR46 Racing Team yang mentas di kelas MotoGP, Luca Marini.

“Kami meminta MotoGP juga Komisi Keselamatan untuk menyediakan tombol yang bisa ditekan pembalap (untuk memberi tahu situasi bahaya di lintasan)," kata Marini.

"Mungkin jika 80 persen pembalap di grid menekan tombol ini, mereka (steward) dapat mengangkat bendera merah."

“(Tombol) ini hanya untuk mengirim informasi lebih lanjut. Jika Anda melihat balapan dari TV, Anda tidak melihat apa-apa (situasi sesungguhnya di lintasan),” ujarnya.

Saat ini, satu-satunya cara rider memberi sinyal kepada race director terkait potensi bahaya di lintasan saat balapan adalah dengan mengangkat tangan.

Masalahnya adalah rider yang memimpin balapan bisa saja memiliki kepentingan untuk menghentikan balapan lebih awal sedangkan rider di belakangnya ingin balapan tetap berlanjut.

Dengan demikian, tidak akan pernah ada kesepakatan mutlak terkait situasi bahaya yang ada di atas lintasan.

Akan tetapi, dengan tetap memberi hak berpendapat langsung dari rider dan menetapkan ambang batas yang tinggi sebelum mengambil keputusan diharapkan bisa mengurangi pro-kontra.

“Saya pikir sekarang teknologinya jauh lebih baik. Ketika Anda mengangkat tangan, Anda mungkin hanya melihat tiga atau empat orang di depan yang melakukannya,” kata Marini.

“Mereka bisa saja dianggap dapat memiliki keuntungan dengan mengangkat tangan pada saat itu."

“Tetapi ketika 80 persen pembalap yang menekan tombol dan mengirimkan sinyal bahwa itu adalah situasi berbahaya, itu seperti pemungutan suara."

"Saya pikir akan lebih mudah bagi race director jika kami dapat mengirimkan informasi ini kepada mereka," Marini menjelaskan.

Adik tiri Valentino Rossi itu menambahkan jika tombol 'bendera merah' bisa menjadi solusi terbaik untuk membantu para pembalap di tengah perlombaan yang membahayakan.

“Terlalu sulit bagi kami untuk berbicara (via radio, seperti di F1). Namun, menekan tombol dapat kami lakukan dengan mudah karena tinggal menekan sesuatu (di setang)!" ujarnya.

“Jadi menambah satu tombol lagi tidak masalah. Kami juga terbuka untuk ide-ide lain tetapi ini yang paling mudah.”

Baca Berita MotoGP Lainnya:

Francesco Bagnaia Berpeluang Kunci Juara Dunia MotoGP 2022 di Sepang, Ini Syaratnya

Marco Bezzecchi Tak Menyangka Bisa Jadi Rookie of The Year MotoGP 2022