Mengapa UFC Memakai Octagon sebagai Tempat Pertarungan

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Petarung UFC berlaga di ring Octagon yang berbeda dengan ring tinju maupun olahraga konvensional lainnya (Jovi Arnanda/Skor.id).
UFC luncurkan promo yang menampilkan aktor Tom Hardy sebagai Venom (Jovi Arnanda/Skor.id).

SKOR.id – Penggemar Ultimate Fighting Championship (UFC) akan kembali dimanjakan oleh aksi para petarung dunia dalam UFC 306 yang digelar Minggu (15/9/2024) pagi WIB.

Ajang yang berlangsung di Sphere Arena, Nevada, Amerika Serikat itu akan menampilkan partai utama perebutan gelar kelas bantam antara Sean O'Malley vs Merab Dvalishvili.

Partai tambahan juga tidak kalah seru, di antaranya perebutan sabuk juara kelas terbang wanita antara Alexa Grasso vs Valentina Shevchenko.

Salah satu hal menarik yang terlihat dalam tiap penyelengaraan UFC adalah ring mereka yang unik. 

Berbeda dengan ring tinju yang berbentuk segi empat, UFC memilih menggunakan ring berbentuk segi delapan atau Octagon, yang mereka sebut sebagai Octagon Cage (kandang Octagon).

Skorer mungkin bertanya-tanya, mengapa UFC memakai ring berbentuk Octagon? bagaimana sejarahnya? Seperti apa ukurannya? Dan berbagai pertanyaan lainnya.

Itulah yang akan dibahas dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Deskripsi

Octagon merupakan area kompetisi yang digunakan dalam organisasi seni bela diri campuran (MMA), dalam hal ini UFC

Petarung berkompetisi di dalam Octagon dengan saling menyerang dan bergulat, baik sambil berdiri maupun di atas matras. 

Petarung menggunakan keterampilan atau teknik yang digunakan dalam berbagai olahraga bela diri.

Octagon dapat dibangun di dalam atau luar ruangan dengan dua gerbang di belakang tempat setiap atlet dan timnya berdiri. 

Dinding rantai penghubung terdiri dari bahan pagar dengan penutup bantalan di semua sudut dan tepi untuk keselamatan atlet. 

Desain Octagon juga memastikan tidak ada atlet yang memiliki keuntungan "memotong ring" seperti dalam olahraga MMA lainnya termasuk tinju.

Dimensi dan Ukuran

Dikutip dari UFC.com, Octagon UFC memiliki panjang dan lebar internal 9,14 m dengan total area kompetisi 69,7 m². 

Octagon dikelilingi pagar setinggi 1,75-1,83 meter dan sering kali berada di atas panggung dengan ketinggian antara 1-1,2 meter dari permukaan lantai. 

Catwalk panggung memiliki lebar 1-1,2 meter yang mengelilingi area pertandingan.

Inilah dimensi Octagon, arena pertarungan UFC (Jovi Arnanda/Skor.id).
Inilah dimensi "kandang" Octagon, arena pertarungan UFC (Jovi Arnanda/Skor.id).

Siapa Penemu Oktagon?

Octagon bukanlah ring atau kotak, melainkan berbentuk segi delapan. Sesuai namanya, Octagon Cage adalah kandang pertarungan yang terdiri dari delapan sisi. 

Tetapi siapa penemunya? Ada beberapa versi menurut mixedmartialarts.com.

Secara konvensional Octagon diciptakan oleh sutradara film Conan, John Milius. Namun, ada beberapa kemungkinan lainnya.

Dikutip dari ESPN, pada 2013 Jake Rossen menulis artikel yang wajib dibaca oleh semua penggemar MMA, tentang asal usul Octagon.

Menurut tulisan itu jawaban tentang siapa Bapak Octagon cukup rumit, dengan sejumlah tokoh yang mungkin memiliki keterkaitan, yaitu:

  • Art Davie, salah satu pendiri UFC
  • John Milius, sutradara film
  • Michael Pillot, produser SEG
  • Greg Harrison, desainer produksi
  • Jason Cusson, direktur seni
  • Greg "Kazja" Patschull, petarung MMA

Meskipun asal usul Octagon tidak jelas, beberapa fakta hampir disetujui secara universal.

Salah satunya Rorion Gracie dan Art Davie, yang menggagas UFC dan tidak menginginkan ring konvensional sebagai tempat pertarungan. 

Mereka kemudian mendatangkan sutradara film, John Millius, untuk memberikan masukan kreatif.

Selanjutnya, Gracie dan Davie membuat kesepakatan dengan Semaphore Entertainment Group (SEG) untuk membuat acara PPV yang berfokus pada pertarungan tanpa aturan. 

Produser SEG, Michael Pillot, menugaskan desainer produksi Greg Harrison untuk mendesain kandang.

Harrison kemudian menugaskan direktur seni, Jason Cusson, untuk membangunnya. Desain akhirnya adalah kandang segi delapan.

Meskipun Milius tidak dapat dimintai komentar karena masalah kesehatan, temannya Leonard Brady siap bersumpah di pengadilan bahwa cerita konvensional itu benar, bahwa Octagon adalah desain Milius.

"Dia (Milius) yang memunculkan ide kunci itu," kata Brady. "Ia memberi tahu Rorion, 'Tidak, buatlah segi delapan, pagar rantai.'"

Namun, Gracie tidak ingat percakapan itu, dan cerita Brady hanya berasal dari Milius. Jadi, kalau bukan Milius, siapa lagi?

Produser SEG, Michael Pillot, mengatakan bahwa ia yang mengusulkan bentuk segi delapan.

"Saya berkata, 'Kita butuh segi delapan,'" ujar Pillot. "Itu terjadi dalam sebuah pertemuan dengan Rorion dan Art. Saya merasa kita harus beralih dari empat sisi, seperti dalam tinju, menjadi delapan sisi."

Namun, Davie tidak ingat percakapan ini. Lebih jauh, Greg Harrison, yang semuanya setuju ditugaskan untuk mendesain area pertarungan, mengatakan dengan terus terang bahwa desain itu adalah miliknya.

"(Pillot) tidak memunculkan ide permukaan pertarungan berbentuk segi delapan dengan delapan sisi," kata Harrison. 

"Dan tidak memberikan masukan apa pun untuk desain Octagon saya atau desain UFC saya yang lain. Ia tidak pernah memberikan masukan apa pun untuk desain set saya. Ia adalah seorang produser."

Meskipun mengklaim bentuk itu adalah miliknya, Pillot mengakui bahwa desain sebenarnya bukan miliknya.

"Tidak seorang pun kecuali Greg yang boleh mengambil-alih penghargaan atas desain ini," kata Pillot.

Sedangkan versi lain menyebutkan Octagon pertama dibuat oleh sang direktur seni, Jason Cusson. 

Cusson mengklaim inspirasinya berasal dari film Chuck Norris tahun 1980 berjudul The Octagon, dan bahwa dialah yang menciptakan Octagon.

Simak jadwal UFC 306 yang partai puncaknya mempertemukan petarung-petarung terbaik (Jovi Arnanda/Skor.id).
Simak jadwal UFC 306 yang partai puncaknya mempertemukan petarung-petarung terbaik (Jovi Arnanda/Skor.id).

Bagian-bagian Octagon

Octagon terdiri dari alas kanvas yang dicat khusus dan hanya digunakan satu kali untuk kemudian diganti setelah pertarungan.

Alas tersebut dikelilingi oleh pagar rantai berlapis vinil dengan dua gerbang yang ditutup pada awal ronde. 

Kandang tersebut berada di atas platform setinggi 4 kaki (sekitar 1,2 meter). Bagian atas pagar dan di antara masing-masing dari delapan bagian dilapisi busa.

Mengapa Harus Segi Delapan?

Menurut UFC, kandang tersebut dirancang dengan mempertimbangkan dua hal: keadilan dan keamanan. Beberapa gaya bertarung telah menjadi bagian dari seni bela diri campuran. 

Dua pengaruhnya yang paling mendasar, tinju dan gulat, secara tradisional dipertandingkan di tempat khusus mereka sendiri. 

Tinju dilakukan di atas ring, dan gulat di kandang berbentuk persegi. Octagon merupakan sebuah ide dan istilah yang awalnya dipatenkan oleh Semaphore Entertainment Group (SEG).

Tetapi sekarang Octagon dimiliki oleh Zuffa, promotor olahraga bela diri campuran AS di bawah bendera UFC

Octagon tidak mewakili preferensi untuk satu jenis gaya bertarung, sehingga memberikan semua atlet MMA keuntungan yang sama. 

Sudut Octagon yang lebar mencegah petarung terjebak di sudut. Dalam hal keselamatan, dinding kandang yang tinggi mencegah petarung jatuh atau terlempar keluar oleh lawan mereka. 

Semua Octagon telah melalui uji coba. Kandang yang luas juga menyediakan pandangan yang cukup ke arah petarung dari kursi di sekitarnya.

Siapa Saja yang Boleh Masuk Octagon?

Orang-orang yang diizinkan masuk di dalam kandang Octagon selama pertarungan adalah dua petarung dan satu wasit. 

Tiap petarung ditempatkan di sudut merah atau sudut biru. Cornermen diizinkan masuk ke dalam ring di antara pertandingan untuk memberi nasihat kepada petarung mereka masing-masing, dan memberi mereka saran strategis. 

Cutmen, atau petugas pertolongan pertama yang merawat luka petarung mereka dan memijat otot-otot mereka, diizinkan masuk ke Octagon di antara pertandingan. Petarung tidak diizinkan keluar Octagon selama pertandingan.

Ada pula petugas yang tidak diizinkan masuk ke Octagon tetapi memiliki posisi khusus di luar Octagon, termasuk di antaranya juri dan komentator eksekutif UFC.

Selain itu juga "gadis-gadis Octagon", para wanita yang ditugaskan mengelilingi Octagon saat pertandingan untuk memberi isyarat kepada penonton tentang ronde yang sedang dimainkan.

RELATED STORIES

Mengapa Hanya Boleh Ikut Maraton 2 Kali dalam Setahun

Mengapa Hanya Boleh Ikut Maraton 2 Kali dalam Setahun

Dalam setahun, biasanya pelari hanya boleh mengikuti lomba lari maraton maksimal dua kali. Mengapa demikian?

Mengapa Tim-tim F1 Masih ‘Menolak’ Mick Schumacher

Mengapa Tim-tim F1 Masih ‘Menolak’ Mick Schumacher

Mick Schumacher akan terus berjuang untuk bisa dipercaya tim Formula 1 menjadi pembalap reguler.

Bagaimana Cara Aston Martin Menarik Adrian Newey

Bagaimana Cara Aston Martin Menarik Adrian Newey

Adrian Newey, perancang mobil terbaik di Formula 1, resmi bergabung ke Aston Martin mulai 2025.

Mengenal Susu Ikan dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Susu ikan adalah branding dari inovasi produk turunan HPI agar mudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

livoli divisi utama 2025

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Livoli Divisi Utama 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 20:47

Timnas U-17 Indonesia melakukan pemusatan latihan (TC) lanjutan di Jakarta dan Surabaya untuk menghadapi Piala Dunia U-17 2023 yang akan dimulai 10 November mendatang. (M Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Seniornya Gagal, Kapten Timnas U-17 Indonesia Bicara Tekanan Tampil di Piala Dunia

Timnas U-17 Indonesia yang dikapteni Putu Panji akan berjuang di Piala Dunia U-17 2025, November mendatang.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 20:19

Nova Arianto sebagai pelatih Timnas U-17 Indonesia. (Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Jelang Piala Dunia, Timnas U-17 Indonesia Bakal Lakoni 3 Uji Coba di Dubai

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, mengungkap tiga uji coba buat pasukannya melawan Paraguay, Panama, dan Afrika Selatan.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 19:22

Kejuaraan Dunia Senam 2025 atau 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Sambut Peserta Kejuaraan Dunia Senam 2025, NOC Tegaskan Kesiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah

NOC Indonesia menggelar sambutan untuk delegasi peserta Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 17:54

rian/rahmat

Badminton

Kata-kata Rian/Rahmat Usai Debut Manis di Denmark Open 2025

Pasangan anyar, Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat, jungkalkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di babak pertama Denmark Open 2025.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 16:38

PON Bela Diri 2025. (Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri 2025: Gulat dan Judo Rampung, Jatim serta DKI Jakarta Panen Medali

Rangkaian pertandingan pada cabang olahraga gulat dan judo di PON Bela Diri 2025 telah selesai pada Rabu (15/10/2025).

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 13:32

vidio fest

Culture

Vidio Sports Festival Hadirkan Trofi Premier League, Serie A, dan La Liga ke Indonesia

Vidio kembali menggebrak dengan menggelar festival olahraga terbesar dan terlengkap di tanah air.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 11:44

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Timnas Futsal Indonesia Lawan Australia pada November 2025, Ada 18 Pemain yang Dipanggil

Harga tiket Timnas futsal Indonesia vs Australia di Indonesia Arena, Jakarta, pada FIFA Matchday Futsal mencapai Rp20 juta.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 11:14

Dewa United FC vs Madura United dalam pembuka pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 16 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Madura United di Super League 2025-2026

Duel pembuka pekan kesembilan, Kamis (16/10/2025) malam, jadi kesempatan Dewa United FC kembali ke jalur kemenangan.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 09:48

Ketum The Jakmania, Diky Soemarno. (Foto: Instagram @dikysoemarno/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Ketum The Jakmania: Kegagalan Timnas Indonesia Bukan Akhir, tapi Bagian dari Proses Panjang

Diky Soemarno menuturkan PSSI perlu memperkuat fondasi pembinaan dan membangun filosofi bermain yang jelas.

Rais Adnan | 15 Oct, 09:09

Load More Articles