SKOR.id - Memasuki periode krusial Liga 1 2024-2025, tensi antarklub mulai memanas - baik di dalam maupun luar lapangan.
Terutama bagi mereka yang masih mengejar target musim ini, apakah itu juara, finis papan atas, hingga yang berjuang lolos dari jerat degradasi.
Sedikit saja hal tak sejalan dengan kemauan, kontroversi langsung memercik. Itu termasuk soal kepemimpinan wasit.
Belakangan, kita mendengar kembali keluhan-keluhan soal keputusan wasit yang dinilai merugikan pihak tertentu.
Ketidakpuasan ini bahkan sampai memunculkan sentimen bahwa beberapa klub tak lagi percaya dengan kapasitas wasit lokal. Mereka ingin PSSI dan PT Liga Indonesia Baru lebih sering menggunakan pengadil asing.
"Saya juga dengar itu, dan saya sangat sedih. Pak Erick (Thohir) menyampaikan bahwa kita benar-benar ingin meningkatkan kualitas sepak bola. Tapi apakah pemain saja cukup? Tidak. Kita juga harus meningkatkan kualitas wasit lokal. Dari situ kita bisa meningkatkan kualitas sepak bola. Jadi, saya bisa memahami kekhawatiran mereka," kata Yoshimi Ogawa kepada awak media di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
"Tapi kalau kita mulai sering mengundang wasit asing, apakah akan benar-benar meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia? Itu poin yang ingin saya sampaikan," tambahnya.

Ogawa mengakui bahwa menggunakan wasit asing memang sangat bagus bagi sepak bola Indonesia. Namun, bukan berarti menjadi ketergantungan.
Alasan utama mereka didatangkan adalah untuk menjadi contoh bagi wasit-wasit lokal. Jadi, perlahan-lahan, kualitas wasit lokal juga ikut terdongrak.
PSSI, katanya, akan tetap berencana menggunakan jasa wasit asing, bahkan untuk Liga 1 dan Liga 2 musim depan. Tapi, tentu tidak untuk setiap pertandingan.
"Mungkin setiap bulan, kalau bisa mengundang satu wasit asing secara rutin, itu bagus, bahkan dari Eropa. Tapi kadang sulit menyesuaikan jadwal mereka," ujar Ogawa.
"Tapi kami akan terus lanjutkan. Dalam waktu dekat, dari Eropa pun akan kami undang. Tapi tidak terlalu banyak. Kami juga harus memberi kesempatan pada wasit lokal Indonesia."
"Mei ini akan ada empat pertandingan lagi yang akan kami bawa wasit asing. Tapi fokus kami adalah untuk belajar dari mereka. Kami harus tetap memberi kesempatan bagi wasit lokal Indonesia untuk berkembang dan mendukung kemajuan sepak bola Indonesia," lanjutnya.
Berdasarkan data terkini dari Departemen Perwasitan PSSI, kinerja wasit di Liga 1 2024-2025 memang belum optimal.
Sampai pekan ke-30, ada 246 Key Match Incidents (KMI) yang terjadi dalam 270 pertandingan, tapi keputusan tepatnya cuma 219.
Artinya, rasio pengambilan keputusan tepat - bahkan setelah dibantu VAR - adalah 89 persen. Ini masih tertinggal dibanding negara-negara lain yang juga menggunakan VAR, tapi correct decisions-nya mencapai 98-99 persen.