SKOR.id - Komite Disiplin (Komdis) FIFA memastikan memberikan sanksi untuk dua pemain Timnas Indonesia, Thom Haye dan Shayne Pattynama. Itu diumumkan melalui situs resmi FIFA berdasarkan keputusan yang dirilis pada 5 November 2025.Dalam amar putusannya, Thom Haye dan Shayne Pattynama dinilai melakukan pelanggaran disiplin dalam hal perilaku tidak sportif terhadap ofisial pertandingan. Mereka melanggar Pasal 14, Ayat 14.1.j.Pelanggaran itu mereka lakukan saat Timnas Indonesia menghadapi Irak pada Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, 11 Oktober 2025.Akibatnya, baik Thom Haye maupun Shayne Pattynama dihukum larangan bermain dalam empat pertandingan bersama Timnas Indonesia. Plus denda masing-masing CHF5 ribu (sekitar Rp103 juta).Selain itu, PSSI juga tidak lepas dari hukuman Komdis FIFA. PSSI disanksi denda sebesar CHF50 ribu (sekitar Rp1.036.857.000,-). Itu lantaran PSSI dinilai melanggar Pasal 17, ayat 17.2.b terkait ketertiban dan keamanan dalam pertandingan, pelemparan benda ke lapangan.Seperti diketahui, dalam laga tersebut Timnas Indonesia kalah dengan skor 0-1 dari Irak. Kekalahan tersebut memupus harapan skuad Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026.Itu setelah pada laga sebelumnya mereka juga kalah dari Arab Saudi dengan skor 2-3. Arab Saudi yang menjadi pemuncak Grup B lolos ke Piala Dunia 2026, sementara Irak yang menjadi runner-up harus menjalani lagi babak play-off melawan runner-up Grup A, yaitu Uni Emirat Arab.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/JwvEIEmxEbw?si=ZnBJDVrBySFL5VGV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kedua pemain Timnas Indonesia itu disanksi larangan bermain dalam empat pertandingan serta denda.

Timnas Indonesia, timnas U-22, Timnas U-23, timnas U-16, timnas U-19

Timnas Indonesia

FIFA Sanksi Thom Haye dan Shayne Pattynama Larangan Bermain dan Denda

SKOR.id - Legenda Timnas Belanda dan Ajax Amsterdam, Simon Tahamata, mengungkapkan apa saja program dirinya dalam pencarian bakat para pemain muda Indonesia.Seperti diketahui, lelaki yang juga berdarah Maluku itu telah dipercaya sebagai kepala pemandu bakat PSSI sejak 26 Mei 2025. Dia diharapkan bisa membantu bibit-bibit pesepak bola muda Indonesia untuk lebih berkembang yang nantinya bisa menciptakan pemain Timnas Indonesia berkualitas di masa depan.Dalam wawancara khusus bersama media PSSI, Simon Tahamata berbicara terbuka tentang hasil program scouting, evaluasi sistem yang berjalan, hingga rencana membangun fondasi Timnas U-17 untuk menatap Piala Dunia U-17 berikutnya.Menurutnya, berdasarkan hasil pantauannya sejauh ini, Indonesia memiliki banyak talenta muda yang bagus.“Banyak pemain punya kemampuan teknis bagus, cepat, dan kreatif. Tapi yang masih perlu dibangun adalah disiplin dan mental bertanding. Bakat itu penting, tapi tanpa karakter, pemain akan cepat hilang,” kata Simon Tahamata.Lebih lanjut, dia pun mengungkapkan talenta yang dicari adalah yang memang secara total ingin menjadi pesepak bola hebat.“Yang pertama adalah hati yang kuat dan rasa percaya diri. Begitu pula di Ajax. Jika datang dengan wajah tanpa optimistis, maka lebih baik tak perlu datang,” tegasnya.Selain itu, dia juga membeberkan tantangan yang dihadapinya dalam mencari pemain usia muda di Indonesia.“Indonesia negara besar, tantangan bukan hanya soal menemukan pemain, tapi memastikan mereka mendapat pembinaan berkelanjutan. Indonesia banyak anak yang punya bakat dan mau bermain bola. Tapi perlu ditanamkan kepada pemain-pemain muda itu untuk kerja keras. Di Garuda United untuk usia U-16, saya lihat beberapa pemain mau berlatih dan berusaha sangat keras. Itu bagus. Tapi perlu lebih dari sekadar itu.”“Istilahnya, jika saya bicara detil, mereka harus punya banyak akal dan cara berfikir cepat dalam bermain bola, yaitu saat terima bola di posisi tertentu, mereka harus tahu akan diarahkan kemana bola itu. Hal-hal detil itu yang menjadi perhatian saya,” jelasnya.Dia juga menuturkan ada banyak pemain potensial di luar radar akademi besar seperti dari Maluku, Sulawesi atau di Pulau Jawa.&nbsp;“Seperti kemarin saya lihat di Yogyakarta U-16, ada beberapa pemain punya talenta alami yang luar biasa. Ingat, ketika saya gendong seorang anak di Persipal, Palu, saya suka dengan dia karena meski bertubuh kecil, ia beberapa kali mampu melewati pemain lawan yang lebih besar. Artinya, ia punya akal dan mental bagus. Tugas kita, memastikan mereka mendapat kesempatan yang sama,” tuturnya.“Saya cari pemain di semua posisi, yakni depan, striker, gelandang, sayap kiri, sayap kanan, dan belakang. Kita cari pemain yang mau berduel satu lawan satu untuk memperebutkan bola. Saya sendiri bermain sebagai sayap kiri. Saya sering, saat satu lawan satu, kehilangan bola. Tidak apa-apa, coba lagi. Jika hilang bola lagi, coba lagi satu lawan satu. Karakter itu yang ingin saya temukan.”“Begitu pula, untuk pemain bertahan harus banyak belajar. Misalnya, jika datang bola tinggi, kita bisa kembalikan bola ke kiper, atau buang ke depan dengan resiko hilang bola. Padahal di permainan, sangat penting untuk menahan bola kan? Sebab, jika tidak pegang bola, tidak bisa bikin gol. Prinsip-prinsip itu tampak kecil. Tapi dari hal kecil ini kan, bisa jadi besar pengaruhnya,” tambahnya.Namun begitu, saat ini dirinya belum bisa memetakan daerah yang memiliki talenta luar biasa untuk direkomendasikan ke PSSI.“Saat ini belum. Karena saya baru enam bulan bekerja sejak Mei. Intinya, kami sedang bangun sistem itu. Kami ingin punya national talent map—data yang bisa dipakai jangka panjang semua pelatih Timnas, dari U-13 sampai senior,” tuturnya.“Saya ingin Indonesia punya sistem scouting yang menyatu dari akar rumput hingga elite. Bukan hanya untuk mencari pemain, tapi membangun karakter nasional sepak bola Indonesia. Direktur Teknik, Alex Zwiers juga sudah menekankan hal itu sebagai fondasi yang kuat untuk pembinaan yang berkelanjutan.”Simon Tahamata pun memberikan pesan untuk para pemain muda Indonesia.“Jangan hanya bermimpi jadi pemain Timnas, tapi belajar bagaimana menjadi profesional sejati. Kerja keras, rendah hati, dengar kata pelatih dan selalu ingin belajar. Itulah jalan untuk sampai ke sana,” pungkasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/JwvEIEmxEbw?si=b9G0GblTMI9TdVxw" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kepala pemandu bakat PSSI itu pun berpesan kepada para pemain muda Indonesia untuk tidak hanya bermimpi menjadi pemain Timnas.

National

Simon Tahamata Cari Pemain Muda Indonesia yang Berkarakter

SKOR.id - Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menyampaikan permohonan maaf atas kegagalan tim nasional Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026. Erick mengaku sudah meminta maaf langsung kepada masyarakat dan juga kepada Presiden Prabowo Subianto.“Saya mohon maaf dan saya sudah bicara mohon maaf itu langsung ketika kita kalah. Kita sebagai bangsa kan tidak salah bermimpi, dan menjalankan mimpi itu kemarin kita lakukan dengan serius. Tapi ya mohon maaf, belum bisa maksimal," ujar Erick di podcast "Bukan Kaleng-Kaleng" yang tayang, Selasa (4/11/2025).Menurut Erick, Presiden Prabowo menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya membangun kembali Timnas."Ketika Pak Presiden juga saya sampaikan, beliau kan orangnya resilience, figur yang pantang menyerah. Beliau bilang, ‘ya coba lagi Pak Erick, harus coba lagi.’ Wah jadi semangat lagi saya," ucap Erick.Arahan Presiden tersebut membuat Erick semakin berkomitmen memperkuat program pembinaan sepak bola nasional."Saya senang dengan arahan Bapak Presiden yang mengatakan coba lagi, bikin program lagi yang lebih agresif," ucap Erick.Erick menjelaskan, dana PSSI yang mencapai lebih dari Rp500 miliar tidak hanya digunakan untuk persiapan Piala Dunia, tetapi juga mencakup berbagai program pengembangan sepak bola nasional."Itu ada dari TV, sponsor, private sector, merchandise, dan dana pemerintah. Jadi saya harus memohon maaf kepada semua yang percaya kepada PSSI," sambung Erick.Erick menegaskan dirinya terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat sepak bola Indonesia.“Dengan kritikan dan saran, kita terbuka. Saya tidak membela diri, justru kritik itu jadi introspeksi diri. Jangan sampai, kritik itu malah membuat kita tambeng, justru kita mendengar, salahnya apa ya, itu harus kita koreksi," lanjutnya.Erick menambahkan, saat ini PSSI tengah melakukan evaluasi menyeluruh dan menyusun ulang peta jalan pembinaan jangka panjang.&nbsp;“Saya bertemu banyak pihak, di dalam dan luar negeri, untuk menyusun ulang lagi. Kita punya blueprint 2045 dengan target-target yang jelas," ungkap Erick.Salah satu fokus PSSI, lanjutnya, adalah Tim Nasional kelompok usia muda seperti U-17 yang kini tengah bersiap mengikuti Piala Dunia U-17 di Qatar.&nbsp;“Contohnya U-17 itu targetnya 2031. Hari ini mereka akan tanding di Doha, dan saya akan lihat langsung,” ujarnya.Erick menilai tantangan ke depan semakin berat karena FIFA kini menggelar Piala Dunia U-17 setiap tahun.&nbsp;“Masalahnya, FIFA mengubah kejuaraan U-17 jadi tiap tahun. Artinya, adik-adiknya juga harus disiapin karena tahun depan mesti tanding lagi. Secara realita mungkin gak tiap tahun lolos, tapi targetnya bisa dua atau tiga kali lolos,” jelas lelaki yang juta Menpora RI itu.&nbsp;Menurut Erick, kegagalan kali ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan bagian dari proses panjang membangun sepak bola Indonesia yang lebih tangguh."Yang penting kita coba lagi, perbaiki lagi, dan tetap bermimpi besar untuk Indonesia," tegasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4JMIIx4qDuk?si=lXL_HjsIV3Au1X8m" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketum PSSI, Erick Thohir, juga menuturkan sudah meminta maaf kepada masyarakat dan Presiden Prabowo usai Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026.

Erick Thohir Ungkap Arahan Presiden Prabowo Subianto Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026 

SKOR.id - Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Vivin Cahyani Sungkono, menegaskan komitmen federasi untuk mendukung penuh Timnas U-23 Indonesia pada SEA Games 2025, sekaligus menanggapi isu yang beredar terkait calon pelatih Timnas Senior.Vivin Cahyani Sungkono menekankan bahwa saat ini, seluruh perhatian PSSI diprioritaskan untuk persiapan Timnas usia muda.&nbsp;“Saat ini, fokus dan energi kami tercurah penuh untuk mendukung Timnas U-23 di SEA Games,” ujar Vivin“Kami memberikan dukungan all out kepada coach Indra Sjafri beserta staf pelatih dan para pemain. Kami percaya pada kemampuan coach Indra untuk membawa prestasi terbaik di ajang regional ini,” tambahnya.Terkait dengan posisi pelatih Timnas senior putra yang saat ini sedang dalam proses seleksi, Vivin dengan tegas membantah rumor kembalinya mantan pelatih.“Kami ingin meluruskan bahwa rumor mengenai kembalinya coach Shin Tae-yong (STY) itu adalah berita tanpa dasar dan tidak valid. Tidak ada pembicaraan apapun mengenai beliau dalam agenda PSSI saat ini,” tegas Vivin.Vivin menjelaskan bahwa PSSI sangat menghargai dan berterima kasih atas kontribusi besar yang telah diberikan oleh Shin Tae-yong, maupun Patrick Kluivert (PK), dalam perjuangan mereka di masa jabatan masing-masing. Namun, sudah saatnya fokus ke depan.“Kini waktunya kita harus move on,” tambahnya.“PSSI sedang bekerja keras mencari sosok pelatih senior yang akan memimpin Timnas dalam jangka waktu panjang sesuai dengan visi dan peta jalan baru sepak bola Indonesia,” jelasnya.Vivin meminta publik untuk bersabar dan memberikan waktu yang cukup bagi PSSI dalam mengambil keputusan penting terkait pemilihan pelatih Timnas senior.“Kami meminta semua pihak untuk bersabar, karena proses pemilihan pelatih senior putra ini dilakukan dengan sangat matang. Kami ingin figur yang terbaik untuk posisi ini,” tuturnya.“Kami juga ingin mengingatkan kembali, prestasi itu adalah investasi. Ini bukan cuma masalah biaya, tapi juga membutuhkan waktu dan strategi yang pas,” katanya.PSSI berkomitmen untuk melakukan yang terbaik demi kemajuan sepak bola nasional, tentunya dengan dukungan dan pendampingan penuh dari Pemerintah.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4JMIIx4qDuk?si=7b28SY5zTYKT5Reh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Vivin Cahyani Sungkono mengungkapkan PSSI kini lebih dulu fokus untuk mendukung Timnas U-23 Indonesia pada SEA Games 2025.

PSSI Cari Pelatih Anyar Timnas Indonesia untuk Jangka Panjang

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengapresiasi kemenangan gemilang Timnas Futsal Indonesia yang menaklukkan Australia dengan skor 3-1 dalam laga persahabatan internasional di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).Erick Thohir menilai hasil tersebut menunjukkan bahwa futsal Indonesia semakin matang dan siap bersaing di tingkat dunia. Kemenangan ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia di peringkat 21 dunia, berada di atas Australia yang menempati posisi 30.“Kemenangan ini bukti nyata bahwa futsal Indonesia terus berkembang dan semakin diperhitungkan secara global. Ini buah kerja keras para pemain, pelatih, federasi, serta dukungan besar dari masyarakat yang antusiasnya sangat besar,” ujar Erick Thohir.Laga yang menjadi bagian dari Futsal Series Indonesia ini berlangsung meriah di Indonesia Arena dengan dukungan lebih dari 15 ribu penonton yang memenuhi tribun. Erick menyebut antusiasme publik yang luar biasa tersebut menandakan kebangkitan ekosistem futsal nasional yang semakin solid.“Melihat ribuan suporter memenuhi arena dengan semangat yang begitu tinggi adalah pemandangan yang membanggakan. Ini bukti bahwa futsal telah menjadi bagian penting dari olahraga dan hiburan di Indonesia,” kata Erick.Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir juga menyampaikan terima kasih kepada Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, serta Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, yang hadir langsung memberikan dukungan kepada Timnas.Ia juga memberikan apresiasi kepada Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Sianipar, dan CEO Futsal Series, Novel Leonardo, atas penyelenggaraan pertandingan yang berlangsung sukses, meriah, dan profesional.“Terima kasih kepada seluruh pihak yang membuat acara ini berjalan lancar dan penuh semangat. Kolaborasi seperti ini adalah wujud nyata kemajuan olahraga Indonesia,” ungkap Erick.Tak lupa, Erick memberikan penghargaan khusus kepada seluruh fans dan suporter yang telah hadir dan memberikan dukungan tanpa henti untuk Timnas Futsal Indonesia.“Terima kasih atas antusiasme dan cinta kalian terhadap Tim Nasional. Dukungan kalian adalah energi besar bagi para pemain untuk terus berprestasi dan membawa nama Indonesia semakin tinggi,” tutupnya.Sinergi FFI, PSSI, dan KemenporaSementara itu, Ketua Umum FFI, Michael Sianipar, menegaskan bahwa kemajuan futsal Indonesia tidak terlepas dari dukungan dan sinergi antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora).Michael Sianipar pun menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi.“Kemajuan futsal Indonesia hari ini merupakan hasil dari sinergi dan dukungan luar biasa dari PSSI dan Kemenpora. Tanpa fondasi serta perhatian dari kedua institusi ini, sulit bagi futsal Indonesia berkembang sepesat dan berprestasi di internasional seperti sekarang. Kami sangat berterima kasih atas komitmen nyata mereka dalam membangun prestasi dan membawa futsal Indonesia ke level yang lebih tinggi,” ujarnya.Kemenangan 3–1 atas Australia disebutnya menjadi bukti nyata hasil kerja keras tim pelatih dan pemain yang mendapat dukungan penuh dari federasi.Michael juga menambahkan bahwa uji coba ini menjadi langkah penting dalam memastikan kesiapan tim menuju SEA Games 2025, sekaligus menunjukkan potensi besar futsal Indonesia di level internasional.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4JMIIx4qDuk?si=HP9y-Jzsj2mY_cd3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Erick Thohir menilai Timnas Futsal Indonesia makin diperhitungkan secara global.

Berita futsal terlengkap nasional dan internasional.

Futsal

Wapres Gibran Nonton Timnas Futsal Indonesia vs Australia, Ini Respons Erick Thohir

SKOR.id - Satu lagi anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI buka suara, membantah soal isu penyetujuan Shin Tae-yong kembali menangani Timnas Indonesia.Sebelumnya sempat mencuat kabar sudah ada 10 anggota Exco PSSI yang sudah sepakat atau setuju agar pelatih asal Korea Seltan itu balik untuk Garuda.Akan tetapi kabar yang muncul usai perpisahan dengan pelatih Patrick Kluivert itu dibantah anggota Exco PSSI, Khairul Anwar, yang menyatakan tak benar.Lalu ada pula pernyataan dari Muhammad yang juga anggota Exco PSSI, yang memastikan pelatih Timnas Indonesia akan diumumkan pada waktunya secara resmi.Terkini, giliran Endri Erawan yang menyebut pernyataan 10 orang Exco PSSI setuju jika pelatih Shin Tae-yong untuk melatih Timnas Indonesia itu tidak benar adanya.Ia sebagai salah satu anggota juga memastikan bahwa Exco PSSI belum menentukan pelatih kepala yang menangani Garuda setelah Patrick Kluivert keluar.Dipastikan pula, federasi membutuhkan waktu untuk menetapkan sosok yang pas memimpin Timnas Indonesia, dan bakal diumumkan secara resmi."Terkait kabar yang beredar bahwa 10 anggota Exco PSSI setuju Shin Tae-yong akan melatih Timnas Indonesia itu dipastikan tidak benar," katanya."Hingga saat ini Eksekutif Komite PSSI belum menentukan siapa pelatih timnas Indonesia. Tentunya butuh waktu dan akan diumumkan secara resmi oleh PSSI,” Endri Erawan memungkasi.Untuk diketahui, pada kepemimpinan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, atau periode 2023-2027, terdapat 12 orang yang merupakan anggota Exco PSSI.Sebelumnya secara resmi juga telah disampaikan oleh Erick Thohir, bahwa proses penentuan pelatih Timnas Indonesia dilakukan secara terukur dan profesional.Selain jakaran pengurus federas, dilibatkan pul Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, bersama Badan Tim Nasional (BTN) yang diketuai Sumardji dalam prosesnya.Semua tahapan seleksi dan evaluasi berjaln sesuai arahan Ketua Umum PSSI, yang juga ditegaskan Erick Thohir terkait pentingnya mencari sosok yang tepat dan tak terburu-buru.Diketahui kepelatihan Timnas Indonesia yang dipimpin Patrick Kluivert sejak Januari 2025 harus berakhir di 16 Oktober lalu usai gagal lolos ke Pial Dunia 2026.Kehadiran pelatih asal Belanda itu meneruskan Shin Tae-yong yang terdepak setelah memimpin Garuda pada periode Januari 2020 hingga Januari 2025.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4JMIIx4qDuk?si=HP9y-Jzsj2mY_cd3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Satu lagi anggota Exco PSSI buka suara soal kabar penyetujuan Shin Tae-yong kembali menangani Timnas Indonesia.

Endri Erawan Bantah Isu 10 Anggota Exco PSSI Setuju Shin Tae-yong Balik ke Timnas Indonesia

SKOR.id - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan tanggapan terkait informasi yang beredar di sejumlah media dan media sosial.Beredar di media pernyataan terkait “10 anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang telah sepakat menunjuk pelatih Shin Tae-yong (STY) untuk kembali menangani Timnas Indonesia”.Hal tersebut kemudian dibantah dan dinyatakan tidak benar serta dinilai menyesatkan publik.Anggota Komite Eksekutif PSSI, Khairul Anwar, menegaskan bahwa tidak pernah ada pernyataan resmi maupun kesepakatan kolektif Exco PSSI yang menyebutkan nama pelatih tertentu untuk menangani Timnas Indonesia.“Tidak benar bahwa 10 anggota Exco PSSI yang membuat pernyataan serta setuju STY akan melatih Timnas Indonesia,” tegas Khairul Anwar, Anggota Komite Eksekutif PSSI seperti dikutip dari IG ArsipTimnas, Jumat (31/10/2025)Penegasan serupa disampaikan oleh Muhammad, anggota Exco PSSI lainnya.Ia menambahkan bahwa keputusan mengenai pelatih Timnas Indonesia akan disampaikan secara resmi oleh federasi pada waktu yang tepat.“Pelatih Timnas Indonesia akan diumumkan pada waktunya secara resmi oleh PSSI,” ujar Muhammad.Dengan penjelasan tersebut, PSSI meminta kepada publik, media, dan seluruh pecinta sepakbola nasional untuk tidak terpancing oleh spekulasi maupun klaim sepihak yang belum dikonfirmasi secara resmi.Proses penentuan pelatih Timnas Indonesia saat ini tengah dilakukan secara terukur dan profesional oleh Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, bersama Ketua Badan Tim Nasional (BTN) dan jajaran pengurus federasi.Semua tahapan seleksi dan evaluasi berjalan sesuai arahan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menegaskan pentingnya mencari sosok pelatih yang tepat dan tidak terburu-buru.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Beredar di media pernyataan terkait 10 anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang telah sepakat menunjuk pelatih Shin Tae-yong.

Soal Persetujuan Pelatih Timnas, Exco PSSI Buka Suara

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bertemu dengan perwakilan suporter Timnas Indonesia, Ultras Garuda Indonesia 1945, pada Sabtu (25/10/2025).Petemuan Erick Thohir dengan Ultras Garuda berlangsung di Jakarta sebagai bentuk keterbukaan federasi terhadap kritik dan masukan dari suporter setia Timnas Indonesia.Momen pertemuan PSSI dengan suporter Timnas Indonesia itu juga diunggah ke akun Instagram pribadi Erick Thohir pada Minggu (26/10/2025).Dalam agenda tersebut, Ultras Garuda menyampaikan pandangan dan evaluasi terhadap perjalanan Timnas Indonesia, termasuk pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.Diketahui Garuda harus terhenti langkahnya pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah mengalami kekalahan dari Timnas Arab Saudi dan Irak pada Oktober 2025.Erick Thohir menegaskan bahwa setiap masukan dari publik, terutama dari para suporter, menjadi bagian penting dalam upaya membangun sepak bola nasional secara menyeluruh."Saya menerima masukan ini sebagai bentuk keterbukaan PSSI untuk kita bersama-sama membangun sepak bola Indonesia," ucap lelaki yang juga Menpora RI itu."PSSI perlu kerja sama dari berbagai stakeholder terutama suporter untuk kita membangun sepak bola Indonesia," Erick Thohir menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_10_26_at_12_28_25_d62d8ad3e6.jpeg" alt="Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kemeja lengan pendek), bertemu dengan perwakilan Ultras Garuda Indonesia 1945 di Jakarta pada 25 Oktober 2025. (Dok. PSSI)"><figcaption>Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kemeja lengan pendek), bertemu dengan perwakilan Ultras Garuda Indonesia 1945 di Jakarta pada 25 Oktober 2025. (Dok. PSSI)</figcaption></figure>Sebelumnya, dalam sesi jumpa pers pada 24 Oktober 2025, ia juga menegaskan bahwa PSSI akan selektif dalam menentukan pelatih yang sesuai dengan arah pembinaan sepak bola nasional."Tidak mudah mencari pelatih yang cocok dengan strata kepelatihan nasional yang sudah kita rancang. Kita ingin pelatih yang bisa membina dari U-20, U-23 hingga senior," ucap Erick Thohir."Sepak bola itu ada naik-turunnya. Ada hasil yang memuaskan, ada juga yang tidak favorable. Tapi saya sendiri sudah bersikap gentleman, meminta maaf kepada Presiden Prabowo dan masyarakat setelah kegagalan di babak kualifikasi."Pertemuan dengan Ultras Garuda Indonesia ini menjadi bagian dari komitmen PSSI untuk terus membuka ruang dialog, dan membangun kolaborasi dengan berbagai elemen suporter demi kemajuan sepak bola Indonesia.Sebelumnya, PSSI juga sudah bertemu dengan Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI) dan LA Grande Indonesia.Pada momen tersebut, federasi diwakili oleh Sumardji selaku Ketua Badan Tim Nasional (BTN) dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UIsMfd7aq3k?si=cNTihvxu4JHUV112" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bertemu perwakilan suporter Timnas Indonesia, Ultras Garuda Indonesia 1945, Sabtu (25/10/2025).

Erick Thohir Terima Masukan Suporter Timnas Indonesia Ultras Garuda untuk Perbaikan Sepak Bola

SKOR.id - Pemberitaan yang menyebut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memecat pelatih Shin Tae-yong karena alasan pribadi dipastikan merupakan berita bohong atau hoaks.Sebelumnya beredar sebuah potongan video berita iNews yang berisi bahwa terdepaknya Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia karena alasan pribadi Erick Thohir.Kini, iNews Media Group menegaskan pemberitaan yang menyebut Erick Thohir memecat pelatih asal Korea Selatan itu dari Timnas Indonesia karena alasan pribadi adalah berita bohong atau hoaks.Klarifikasi ini disampaikan langsung Pemimpin Redaksi iNews Media Group, Aiman Witjaksono, yang menyebut potongan video tersebut telah disunting dan mencatut nama iNews.Menurut Aiman, potongan video yang beredar di media sosial tersebut telah mengubah konteks pernyataan asli Ketua Umum PSSI yang sebelumnya tayang di kanal resmi iNews.Manipulasi atas pernyataan lelaki yang juga merupakan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) tersebut lalu menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat."Kami menegaskan bahwa berita yang menyebut Erick Thohir memecat Shin Tae-yong karena alasan pribadi adalah hoaks," ujar Aiman Witjaksono pada Minggu (26/10/2025)."Keterangan yang muncul di iNews telah dicatut dan diedit oleh pihak tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan kesalahpahaman publik,”ia menambahkan.Lebih lanjut ia menyebtu, iNews tidak pernah menayangkan atau mempublikasikan berita dengan narasi tersebut. Dan menegaskan bahwa seluruh konten yang diproduksi iNews Media Group selalu melalui proses verifikasi dan standar editorial yang ketat.“Kami menghimbau masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran berita sebelum membagikan atau mempercayainya. Jangan mudah terprovokasi oleh potongan video yang beredar di media sosial tanpa konteks yang jelas,” Aiman menegaskan.Terakhir, Aiman mengingatkan agar publik memastikan sumber informasi yang dikonsumsi berasal dari media resmi dan kredibel, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan tokoh publik dan lembaga nasional.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UIsMfd7aq3k?si=cNTihvxu4JHUV112" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pemberitaan yang menyebut Ketua Umum PSSI memecat pelatih Timnas Indonesia karena alasan pribadi dipastikan berita bohong.

Hoaks! Berita Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong karena Alasan Pribadi

SKOR.id - Pelatih Timnas U-23 Indonesia untuk SEA Games 2025, Indra Sjafri, menyambut positif keputusa Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, terkait FIFA Matchday.Erick Thohir sudah mengumumkan bahwa agenda FIFA Matchday periode November 2025 diberikan untuk persiapan Timnas U-23 Indonesia menuju SEA Games 2025.Diketahui Timnas Indonesia (senior) memang belum memiliki pelatih kepala anyar dan di sisi lain Garuda Muda harus memantangkan persiapan demi target medali emas."Kepercayaan yang diberikan Ketua Umum PSSI kepada Timnas U-23 Indonesia untuk memanfaatkan FIFA Matchday November sebagai bagian dari periodesasi menuju SEA Games, saya apresiasi," kata Indra Sjafri."Dan terima dengan tanggung jawab penuh. Ini bukan sekadar laga uji coba, tapi bagian penting dari proses pembentukan tim yang solid dan siap bersaing di ajang sesungguhnya," ia menambahkan.Lebih lanjut dipastikan tim pelatih Timnas U-23 Indonesia akan memaksimalkan kesempatan dua pertandingan pada FIFA Matchday November 2025 sebagai simulasi kompetitif.Yang terintegrasi dalam program latihan dan evaluasi performa, setelah sebelumnya Garuda Muda sempat dua kali menghadapi Timnas U-23 India pada Oktober 2025.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Ketum_PSSI_Erick_Thohir_47ec488aa5.jpeg" alt="Ketum PSSI Erick Thohir. (Yogi Gandanaya/Skor.id)"><figcaption>Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, yang di dalamnya termasuk mengumumkan agenda FIFA Matchday periode November 2025 diberikan untuk Timnas U-23 Indonesia. (Yogi Gandanaya/Skor.id)</figcaption></figure>"Kami akan berdiskusi dengan Sekjen PSSI, Badan Tim Nasional (BTN), dan Direktur Teknik PSSI," Indra Sjafri menambahkan."Untuk menentukan lawan yang paling sesuai dengan kebutuhan tim. Kualitas dan karakter lawan sangat menentukan efektivitas persiapan kami."Terkait kemungkinan penambahan pemain, Indra Sjafri menegaskan proses seleksi akan mempertimbangkan tiga aspek utama.Pertama, kesesuaian dengan regulasi usia pada SEA Games 2025 dengan batasan U-23. Kedua, pemain yang dipilih harus mampu berkontribusi maksimal untuk meraih poin penuh dalam dua laga FIFA Matchday.Ketiga, penambahan pemain harus selaras dengan rencana puncak performa tim di bulan Desember 2025, sehingga tidak mengganggu ritme dan progres latihan yang telah disusun."Kami tidak akan gegabah dalam menambah pemain. Semua keputusan akan berbasis data, kebutuhan taktis, dan kesiapan mental pemain untuk menghadapi tekanan kompetisi regional," Indra Sjafri memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UIsMfd7aq3k?si=cNTihvxu4JHUV112" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih Timnas U-23 Indonesia untuk SEA Games 2025, Indra Sjafri, merespons keputusan PSSI terkait FIFA Matchday.

Latest Articles - PSSI