Cantengan, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Rais Adnan

Editor: Rais Adnan

Ilustrasi cantengan. (Grafis Hendy AS/Skor.id)
Ilustrasi cantengan. (Grafis Hendy AS/Skor.id)
  • Cantengan menjadi salah satu penyakit yang kerap memberikan masalah bagi para olahragawan. 
  • Atlet yang sering terkena cantengan adalah yang bergelut di sepak bola, futsal, kickboxing, serta tari balet.
  • Di antara faktor penyebab yang meningkatkan risiko terkena cantengan adalah kurang menjaga kebersihan kaki dan kecenderungan genetik.

SKOR.id - Cantengan menjadi salah satu penyakit yang kerap memberikan masalah bagi para olahragawan. Di antaranya yang sering terkena cantengan adalah atlet yang bergelut di sepak bola, futsal, kickboxing, serta tari balet.

Itu lantaran mereka banyak menggunakan kaki sebagai senjata andalan dalam melakukan olahraga-olahraga tersebut. Cantengan merupakan kuku kaki yang tumbuh ke dalam dan menjadi daging lunak.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, kulit yang meradang, bengkak, dan terkadang infeksi. Bagian kaki yang paling sering mengalami cantengan adalah jempol kaki.

Di antara faktor penyebab yang meningkatkan risiko terkena cantengan adalah kurang menjaga kebersihan kaki dan kecenderungan genetik.

Penyebab lainnya mulai dari memotong kuku kaki secara tidak benar, memiliki kuku kaki yang tidak beraturan dan melengkung, menggunakan alas kaki yang memberi banyak tekanan pada jempol kaki seperti kaos kaki atau stoking yang terlalu ketat.

Cedera pada kuku kaki seperti tersandung, tertimpa sesuatu yang berat di kaki, atau menendang bola yang berulang kali, juga bisa menjadi penyebab cantengan. Menggunakan kaki secara ekstensif selama aktivitas atletik juga dapat membuat seseorang lebih rentan terkena cantengan. 

Jika tidak diobati, cantengan bisa menyebabkan infeksi pada tulang di jari kaki, luka terbuka, dan hilangnya aliran darah ke area yang terinfeksi. Infeksi kaki bisa lebih serius bagi pengidap diabetes.

Bagi yang memiliki kecenderungan genetik untuk kuku kaki yang tumbuh ke dalam, mereka akan terus muncul kembali atau di beberapa jari kaki sekaligus.

Lantas, bagaimana cara mengobatinya? Jika kuku kaki tidak terkena infeksi, bisa dilakukan perawatan di rumah.

Untuk perawatan di rumah, bisa dilakukan dengan merendam kaki dalam air hangat sekitar 15-20 menit tiga sampai empat kali per hari. Kemudian, dorong kulit dari tepi kuku kaki dengan bola kapas yang dibasahi minyak zaitun. Selain itu, gunakan obat-obatan yang dijual bebas seperti acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit. Oleskan juga antibiotik topikal atau krim steroid untuk mencegah infeksi.

Namun, jika kuku kaki telah menembus kulit atau ada tanda-tanda infeksi, disarankan berkonsultasi kepada dokter. Bisa jadi, dalam perawatan medis tersebut dokter akan melakukan tindakan operasi untuk mengangkat potongan kuku yang masuk ke dalam kulit.

Kuku kemungkinan akan tumbuh kembali beberapa bulan setelah operasi pengangkatan sebagian kuku. Jika seluruh kuku dicabut sampai ke dasar (matriks kuku di bawah kulit), dapat memakan waktu lebih dari satu tahun untuk kuku kaki tumbuh kembali.

Maka itu, sebelum terkena cantengan, lebih baik dilakukan pencegahan terlebih dahulu. Di antaranya dengan memotong kuku kaki secara lurus, pertahankan kuku kaki dengan panjang sedang, kenakan sepatu yang pas, serta kenakan alas kaki pelindung. Bagi penderita diabetes, periksa kaki setiap hari untuk mengetahui tanda-tanda kuku kaki yang tumbuh ke dalam atau masalah kaki lainnya.

 

Source: healthline.comhalodoc

RELATED STORIES

10 Manfaat Memakan Bawang Mentah untuk Kesehatan

10 Manfaat Memakan Bawang Mentah untuk Kesehatan

Bawang bukan hanya sekadar menjadi bumbu dapur dan penyedap rasa. Tetapi, bawang juga baik untuk kesehatan

5 Hal Sepele yang Ternyata Bisa Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental

5 Hal Sepele yang Ternyata Bisa Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental

Memang banyak sekali cara, mulai dari yang berkaitan dengan medis, terapi, hingga self healing dengan cara-cara yang sepele.

10 Bahaya Kesehatan untuk Hewan Peliharaan di Musim Panas dan Cara Pencegahannya

10 bahaya kesehatan musim panas untuk hewan peliharaan dan cara melindunginya, menurut seorang ahli.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Garudayaksa FC. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 2

Jadi Satu-satunya yang Belum Kalah di Championship 2025-2026, Garudayaksa FC Cari Ritme

Pelatih Garudayaksa FC, Doel Khamid, bicara kiprah timnya pada Championship 2025-2026 hingga selesai pekan ketujuh.

Taufani Rahmanda | 29 Oct, 07:37

La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

La Liga 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol), yang akan diperbarui seiring kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 29 Oct, 03:32

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 29 Oct, 03:19

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Inggris musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Inggris 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 29 Oct, 03:05

Pelatih Napoli, Antonio Conte. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

Pimpin Napoli ke Puncak Klasemen, Antonio Conte Tak Permasalahkan Wasit

Pelatih Napoli, Antonio Cote, mengomentari hasil pertandingan timnya melawan Lecce di Liga Italia 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 29 Oct, 02:53

Cover Piala Dunia U-17 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Jadwal Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2025, Lawan Brasil di Laga Kedua

Timnas U-17 Indonesia bersaing dengan Zambia, Brasil, dan Honduras pada Grup H Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Taufani Rahmanda | 29 Oct, 01:58

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 29 Oct, 01:08

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 20 musim baru, EPA Super League U-20 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-20 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ EPA Super League U-20 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 29 Oct, 01:07

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 29 Oct, 01:07

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 18 musim baru, EPA Super League U-18 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-18 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ EPA Super League U-18 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 29 Oct, 01:07

Load More Articles