SKOR.id - Real Madrid telah resmi mendapatkan wonderkid Argentina, Franco Mastantuono, yang sebelumnya membela River Plate.Tak tanggung-tanggung, Real Madrid memberikan kontrak selama enam tahun untuk Franco Mastantuono, atau hingga Juni 2031."Real Madrid C.F. ingin mengumumkan bahwa Franco Mastantuono akan bergabung dengan klub untuk enam musim ke depan, dari 14 Agustus 2025 hingga 30 Juni 2031," tulis pernyataan resmi Real Madrid.Sederet rekor berhasil dicatatkan oleh Franco Mastantuono yang memperkuat tim utama River Plate di musim 2024-2025.Februari 2024, ia menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah River Plate, saat membantu timnya memenangi trofi Piala Super Argentina.Selain itu, Franco Mastantuono juga menjadi pemain termuda dalam sejarah, yang tampil di laga resmi bersama Timnas Argentina.Kedatangan Franco Mastantuono, membuat Real Madrid kembali memiliki pemain asal Argentina, setelah terakhir kali 11 tahun yang lalu.Dilansir dari Transfermarkt, pemain Argentina terakhir yang tampil di tim utama Real Madrid adalah Angel Di Maria.Ada cerita menarik mengenai Franco Mastantuono, yang ternyata tidak hanya lihai dalam bermain sepak bola, tetapi juga di olahraga lainnya.Dilansir dari AS, Franco Mastantuono ternyata punya kemampuan mengesankan di bidang olahraga tenis lapangan.Bahkan Franco Mastantuono dikenal sebagai salah satu petenis usia muda terbaik yang dimiliki Argentina."Dia adalah salah satu pemain tenis terbaik di negaranya," ujar Guilermo Coria yang pernah menjadi pelatihnya.Wonderkid yang lahir pada 14 Agustus 2007 tersebut, pernah mengikuti turnamen nasional.Kemammpuannya dalam mengayun raket dan menendang bola dinilai sama-sama hebat.Namun, sepak bola akhirnya menjadi jalan yang ia pilih, sebuah gagasan yang berasal dari ayahnya yang juga merupakan seorang pelatih.Pada usia sembilan tahun, bakat Franco Mastantuono terpantau oleh Daniel Brizuela, seorang pencari bakat River Plate."Naluriku mengatakan bahwa dia adalah seorang jenius, bakat yang luar biasa," ujar Daniel Brizuela.Namun, karena jarak tempat tinggalnya terpaut 300 kilometer dari Buenos Aires, Mastantuono sempat melanjutkan perjalananya di dunia tenis selama dua tahun.Hingga akhirnya dia baru menerima pinangan River Plate dan bergabung ke akademi klub.Ia menjadi talenta berharga River Plate, dan pada tahun 2019 sudah menjalani debut bersama tim muda serta memenangi kompetisi kelompok usia.mastantuono mencatat sejarah pada tahun 2024 ketika menjadi debutan termuda River Plate di usia 16 tahun 167 hari.Kini dirinya telah resmi dikontrak Real Madrid, meski masih akan membela River Plate di Piala Dunia Antarklub 2025.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/VKJK9gt8cxU?si=1z6ujALMiLXkHUYI" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Franco Mastantuono, wonderkid Argentina yang bergabung ke Real Madrid ternyata jago bermain tenis.

La Liga

Franco Mastantuono, Jagoan Tenis yang Kini Resmi Merapat ke Real Madrid

SKOR.id - Petenis asal Spanyol, Carlos Alcaraz, sukses menjuarai French Open 2025. Bertanding di hadapan sekitar 15 ribu penonton di Court Philippe-Chatrier, Minggu (8/6/2025) waktu setempat, Carlos Alcaraz menaklukkan rivalnya Jannik Sinner dengan skor 4-6, 6-7(4), 6-4, 7-6(3), 7-6(10-2).Kemenangan ini semakin menunjukkan semangat pantang menyerah dari Carlos Alcaraz. Datang ke laga ini dengan rekor tak terkalahkan di tujuh final major secara kolektif, Alcaraz dan Sinner telah bertemu 11 kali sebelumnya, namun belum pernah dalam pertandingan dengan taruhan sebesar ini.Belum pernah sebelumnya Alcaraz bangkit dari ketertinggalan dua set dan keluar sebagai pemenang. Belum pernah ada pemain yang selamat dari tiga match point di Roland-Garros. Namun Alcaraz berhasil melakukannya.“Jujur saja, saya lebih suka menang dalam tiga set,” ujar Alcaraz, dikutip situs resmi Roland-Garros.&nbsp;“Tapi saat Anda berada dalam situasi sulit, Anda harus terus bertarung. Ini final Grand Slam, bukan waktunya menyerah. Saat tekanan datang, di situlah juara sejati lahir—saya hanya mencoba merasa nyaman dalam tekanan itu, dan tidak takut menghadapinya,” tegasnya.Beda usia mereka tak sampai 19 bulan, dan sebagai penerus era Big Three (Federer, Nadal, Djokovic), keduanya sudah sangat mengenal satu sama lain. Tugas utama tim mereka menjelang laga ini adalah menciptakan ketenangan dan kejernihan pikiran agar para pemain dapat tampil optimal.Melalui determinasi yang luar biasa, Alcaraz menemukan rasanya menang di tengah situasi penuh tekanan.Setelah 5 jam 29 menit—final Grand Slam terlama kedua setelah duel klasik Djokovic vs Nadal di Australian Open 2012—Alcaraz berhasil meraih gelar Grand Slam kelimanya.Akan sulit untuk segera menentukan apakah pertandingan ini akan sejajar dengan epik seperti Federer vs Nadal (Melbourne 2017), Djokovic vs Federer (Wimbledon 2019), atau Nadal vs Federer (Wimbledon 2008), tapi Alcaraz tetap rendah hati.“Kalau orang menempatkan pertandingan kami dalam deretan laga klasik itu, itu kehormatan besar. Tapi saya biarkan orang lain yang menilainya,” ucap Alcaraz.Alcaraz pun menjadi pemain pertama sejak Djokovic empat tahun lalu yang bangkit dari dua set tertinggal di final Roland-Garros, dan juga menjadi pemain kedua setelah Roger Federer yang memenangkan lima final Grand Slam pertamanya.Uniknya, gelar kelima ini datang di usia yang sama persis dengan saat Rafael Nadal memenangkan Grand Slam kelimanya: 22 tahun, 1 bulan, dan 3 hari.“Saya harus menyadari dulu bahwa saya benar-benar melakukannya. Dan fakta bahwa saya meraih Grand Slam kelima di usia yang sama dengan Rafa, itu seperti takdir bagi saya,” kata Alcaraz.“Itu akan jadi catatan yang saya simpan selamanya—memenangkan gelar kelima di usia yang sama dengan idola saya. Sebuah kehormatan besar. Dan semoga ini belum berakhir,” pungkas petenis kelahiran Villena, Spanyol, 5 Mei 2003 itu.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qC_Dhp7PNgs?si=tBtnZZF2qCVX_Puy" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Carlos Alcaraz berhasil meraih gelar Grand Slam kelimanya pada usia yang sama seperti Rafael Nadal.

Tennis

Juara French Open 2025, Carlos Alcaraz Samai Catatan Rafael Nadal

SKOR.id - Petenis tunggal putri Amerika Serikat, Coco Gauff, akhirnya mewujudkan impiannya menjadi juara French Open 2025. Itu setelah, dia menaklukkan petenis putri nomor 1 dunia, Aryna Sabalenka, dengan 6-7(5), 6-2, 6-4, pada final yang digelar di Court Philippe-Chatrier, Sabtu (7/6/2025) waktu setempat.&nbsp;Ini menjadi gelar Grand Slam kedua untuk kategori tunggal putri bagi petenis berusia 21 tahun itu, setelah sebelumnya berhasil menjuarai US Open 2023.“Sejujurnya, saya tidak berpikir saya bisa melakukannya,” kata Gauff, usai menggenggam trofi juara Coupe Suzanne-Lenglen, dikutip dari laman resmi turnamen.“Tapi saya akan mengutip Tyler the Creator: ‘Kalau saya bilang pernah meragukan diri sendiri, pasti saya sedang berbohong’,” tambahnya.Gelar ini sekaligus pengobat rasa sakit dirinya yang pernah gagal pada final tahun 2022. Ketika itu, saat usianya masih 18 tahun, Coco Gauff ditaklukkan Iga Swiatek di partai final.&nbsp;“Itu masa yang sulit,” kenangnya.&nbsp;“Saya meragukan diri sendiri, bertanya-tanya apakah saya bisa melewatinya, terutama dengan mentalitas saya saat memasuki pertandingan itu. Saya menangis sebelum pertandingan, sangat gugup, sampai sulit bernapas. Saya berpikir, kalau saya tidak bisa menghadapinya sekarang, bagaimana nanti?” tuturnya.Kini di usia 21 tahun, gadis asal Florida itu punya perspektif yang membantunya. Ia memang sejak muda dikenal dewasa dari usianya, dan kebijaksanaan itu jadi salah satu alasan ia mampu tampil tenang saat menghadapi Sabalenka.Awal pekan ini, Gauff menjelaskan cara dia menghadapi tekanan final Grand Slam.“Saya pikir, menyadari betapa kecilnya ini dibanding masalah kehidupan,” ucapnya.&nbsp;“Semua orang di luar sana menghadapi hal yang jauh lebih besar daripada kalah di final. Semua pemain hebat. Yang membedakan adalah siapa yang bisa bertahan dalam momen-momen sulit,” jelasnya.Dengan demikian, Coco Gauff berhasil menjuarai French Open dalam dua kategori berbeda. Sebelumnya, dia pernah menjuarai ajang yang juga bernama Roland-Garros ini pada 2024 untuk kategori ganda putri saat berpasangan dengan petenis putri Republik Ceko, Katerina Siniakova.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qC_Dhp7PNgs?si=sC0uhuhv8wWsOOfA" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Coco Gauff berhasil menjadi juara tunggal putri French Open 2025, usai menaklukkan Aryna Sabalenka di final.

Juara French Open 2025, Coco Gauff Berhasil Menaklukkan Keraguan

SKOR.id - Band rock legendaris, Foo Fighters, dipastikan bakal menggelar konser mereka di Jakarta. Itu merupakan konser pembuka mereka dalam Asia Tour 2025.Konser bertajuk Foo Fighters: Live in Jakarta, itu akan digelar di Carnaval Ancol, Jakarta, 2 Oktober 2025. Tak ayal, kabar ini langsung disambut antusias para fans mereka di Indonesia. Mengingat, terakhir kali mereka konser di Indonesia pada 1996.Seperti diketahui, band rock asal Amerika Serikat tersebut saat ini dihuni oleh lima personel, setelah drummer mereka Josh Freese dipecat pada 16 Mei 2025. Lima anggota band yang tersisa adalah Dave Grohl (vokal lead, gitar), Pat Smear (gitar), Chris Shiflett (gitar, backing vokal), Nate Mendel (bass), dan Rami Jaffee (keyboard, piano).Namun dari lima personel itu, hanya dua yang diketahui secara gamblang memiliki klub sepak bola favorit. Mereka adalah Dave Grohl dan Chris Shiflett.Dave Grohl misalnya. Mantan drummer Nirvana ini ternyata penggemar dari klub Liga Inggris, West Ham United. Itu terungkap dalam sebuah wawancaranya dengan VH1.&nbsp;Sedangkan Chris Shiflett adalah fans berat klub Liga Inggris lainnya, Arsenal. Musisi berusia 54 tahun itu pun mengungkapkan hal yang membuatnya bisa menyukai klub asal London tersebut.“Lucunya, saya jadi pendukung Arsenal secara cukup acak,” ucap Chris Shiflett, dikutip dari Metal Talk.“Saya memilih Arsenal karena saya membaca buku Johnny Rotten. Itu satu-satunya koneksi saya ke klub itu,” tuturnya.Menariknya, saat menceritakan pengalaman pertamanya menyaksikan sepak bola di stadion adalah ketika dia menonton pertandingan Tottenham Hotspur di Stadion White Hart Lane.“Pertama kali saya ke Inggris untuk tur [dengan band No Use For A Name], kami punya satu malam kosong. Kami membeli tiket murah untuk menonton pertandingan Tottenham. Saat itu saya benar-benar tidak tahu apa-apa soal sepak bola. Saya tidak tahu soal rivalitas antara Tottenham dan Arsenal. Saya benar-benar tidak paham. Jadi pertandingan sepak bola pertama saya adalah di White Hart Lane, yang sekarang saya rasa cukup lucu,” ucapnya.“Ketika saya bergabung dengan Foo Fighters, salah satu teman saya dari label, Richard Connell, mengajak saya menonton beberapa pertandingan di Highbury (stadion lama milik Arsenal) selama bertahun-tahun. Kami akan datang jika waktunya pas dengan jadwal kosong. Saya beruntung bisa menonton beberapa pertandingan di sana, dan juga pernah menonton di Emirates beberapa kali.”“Saya tahu dengan hanya membicarakan ini saja bisa membuat 90% orang yang mendengar wawancara ini jadi kesal. Jadi, ya, saya minta maaf,” tambahnya.Lebih lanjut, Chris tidak memiliki rencana untuk meniru langkah Ryan Reynolds dan efek Wrexham terhadap Arsenal. “Saya rasa itu di luar anggaran saya,” katanya sambil bercanda. “Tapi kalau kita bisa mencapai kesepakatan…” tambahnya lagi.Dia juga membantah kalau pernah bercita-cita menjadi pemain sepak bola.“Itu tidak benar. Saya berharap itu benar. Jika saya bisa menjadi pesepak bola, saya pasti akan memilih itu. Saya tidak tahu dari mana rumor itu berasal, tapi itu sama sekali tidak benar. Saya hanya bermain di level rendah saat masih kecil. Sekarang saya berusia 52 tahun, dan akan segera 53, jadi sepertinya saya sudah melewatkan kesempatan saya. Saya rasa Arsenal tidak akan menghubungi saya dalam waktu dekat,” pungkasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/bCDiQoMiNWU?si=J06bZKnmpoOJVxcu" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div> &nbsp;

Band rock legendaris, Foo Fighters, dipastikan bakal menggelar konser mereka di Jakarta, 2 Oktober 2025.

Music

Bakal Konser di Jakarta, Ini Klub Sepak Bola Favorit Dua Personel Foo Fighters

SKOR.id - Penyelenggara French Open tetap mempertahankan struktur hadiah uang mereka meskipun sejumlah petenis top dunia, termasuk Novak Djokovic dan Iga Swiatek, menyerukan peningkatan persentase pendapatan turnamen yang dialokasikan untuk hadiah uang. Mereka mengajukan permintaan ini melalui surat bersama yang ditujukan kepada empat turnamen Grand Slam.​Pada Kamis (17/4/2025), diumumkan bahwa total hadiah uang di Roland Garros tahun ini mencapai £48,4 juta, atau sekitar Rp1,082 triliun (dengan kurs 1 GBP = Rp22.340). Ini merupakan peningkatan sebesar 5,21% dibandingkan tahun sebelumnya.Pemenang tunggal putra dan putri masing-masing akan menerima £2,2 juta (sekitar Rp49,15 miliar), sementara peserta yang tersingkir di babak pertama akan mendapatkan £66.900 (sekitar Rp1,49 miliar).​Meskipun ada peningkatan, proporsi hadiah uang terhadap total pendapatan turnamen tetap sekitar 16%, mirip dengan tahun-tahun sebelumnya. Para pemain top menilai persentase ini tidak mencerminkan kontribusi mereka terhadap nilai dan pendapatan turnamen.​Selain permintaan peningkatan hadiah uang, para pemain juga mengusulkan agar turnamen Grand Slam turut berkontribusi pada program kesejahteraan pemain yang saat ini didanai oleh tur ATP dan WTA. Mereka juga ingin lebih dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kompetisi dan kesejahteraan pemain, seperti jadwal pertandingan yang sering berlangsung hingga larut malam demi kepentingan siaran televisi.​Meskipun permintaan ini belum dikabulkan, para pemain telah mendapatkan komitmen dari penyelenggara Grand Slam, termasuk Wimbledon, untuk mengadakan pertemuan langsung dalam beberapa minggu mendatang.​French Open tetap menjadi Grand Slam dengan hadiah uang terkecil, meskipun ada peningkatan tahun ini. Sebagai perbandingan, US Open tahun lalu menawarkan total hadiah uang sebesar £56,6 juta (sekitar Rp1,263 triliun), dengan masing-masing juara tunggal menerima £2,7 juta (sekitar Rp60,32 miliar).​“Kami, panitia penyelenggara keempat Grand Slam, telah menerima surat tersebut dan kami merespons dengan mengatakan bahwa kami sangat terbuka untuk berdiskusi bersama mereka,” ucap Gilles Moretton, Presiden Federasi Tenis Prancis seperti dikutip Mirror.​Sementara itu, Wimbledon belum mengumumkan total hadiah uang untuk turnamen tahun ini, yang dijadwalkan akan diumumkan pada 12 Juni mendatang. Namun, peningkatan dari tahun lalu yang mencapai £50 juta (sekitar Rp1,117 triliun) hampir dapat dipastikan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kYvuCjd8xJM?si=CFJd6ktqq5v3-Maa" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Para petenis top dunia menuntut peningkatan persentase pendapatan turnamen Grand Slam yang dialokasikan untuk hadiah uang.

French Open Tolak Permintaan Petenis Top untuk Peningkatan Hadiah Uang

SKOR.id - Petenis peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, menambah koleksi gelar hard-court-nya dengan menjuarai Miami Open 2025.&nbsp;Petenis asal Belarusia itu menjadi juara usai menaklukkan Jessica Pegula dengan skor 7-5, 6-2 pada partai final di Hard Rock Stadium, Miami Garden, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (30/3/2025).Bisa dibilang, ini menjadi pertandingan ulang final US Open tahun lalu. Pada final kali ini, Sabalenka hanya butuh 1 jam 28 menit untuk menaklukkan Pegula dan membawa pulang trofi Miami Open pertamanya. Kemenangan ini juga memperpanjang rekor pertemuan Sabalenka atas Pegula menjadi 7-2.Kemenangan tersebut sangat berarti bagi Sabalenka, yang sebelumnya harus menelan kekalahan di dua final terakhirnya, yakni Australian Open 2025 (kalah dari Madison Keys) dan Indian Wells (kalah dari Mirra Andreeva)."Akhirnya saya bisa bermain tenis terbaik saya di final, dan saya sangat senang dengan hasil serta performa saya," ujar Sabalenka usai kemenangan dikutip dari WTA Tennis.Sebelum kemenangan ini, Sabalenka belum pernah menjuarai salah satu dari dua turnamen bergengsi dalam Sunshine Double. Ia dua kali menjadi runner-up di Indian Wells (termasuk bulan ini) dan belum pernah mencapai final Miami Open sebelumnya. Namun, tahun ini, ia akhirnya berhasil menjadi juara di Miami Open untuk pertama kalinya."Jujur, saya tidak ingin kalah lagi di final," kata Sabalenka.&nbsp;"Sangat sulit jika harus kalah di final. Jadi, jika ada yang mengatakan ini akan menjadi pertarungan sengit, saya siap untuk itu," tegasnya.Dengan kemenangan ini, Sabalenka semakin menegaskan dominasinya di tenis lapangan keras dan memperkuat posisinya sebagai petenis nomor satu dunia.Samai Rekor Maria SharapovaDengan kemenangan ini, Sabalenka kini mengoleksi delapan gelar WTA 1000 dalam kariernya, menyamai rekor Maria Sharapova.&nbsp;Dalam daftar peraih gelar WTA 1000 terbanyak sejak kategori ini diperkenalkan pada 2009, Sabalenka kini hanya tertinggal dari Serena Williams (13 gelar), Victoria Azarenka (10 gelar), Iga Swiatek (10 gelar), Simona Halep (9 gelar), dan Petra Kvitova (9 gelar).Secara keseluruhan, gelar Miami Open ini menjadi gelar ke-19 Sabalenka di ajang WTA Tour. Sebanyak 17 dari 19 gelar tersebut diraihnya di lapangan keras, termasuk tiga gelar Grand Slam: Australian Open 2023, Australian Open 2024, dan US Open 2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=H8dR-Eq9H7qf0tWf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Aryna Sabalenka menjuarai Miami Open 2025 usai menaklukkan Jessica Pegula di partai final, Sabtu (30/3/2025).

Juara Miami Open 2025, Aryna Sabalenka Samai Rekor Maria Sharapova

SKOR.id - Semifinal Miami Open 2025 kedatangan tamu istimewa. Adalah megabintang sepak bola asal Argentina, Lionel Messi, yang menjadi tamu istimewa tersebut dengan menyaksikan langsung pertandingan Novak Djokovic melawan Grigor Dimitrov di Miami Garden, Florida, Amerika Serikat, pada Jumat (28/3/2025) waktu setempat.Ya, pemain Timnas Argentina itu menyaksikan langsung Novak Djokovic mengalahkan Grigor Dimitrov, 6-2 dan 6-3, dalam pertandingan yang berlangsung di turnamen ATP Masters 1000 tersebut. Petenis asal Serbia itu pun melaju ke final.Messi, yang saat ini membela Inter Miami di Major League Soccer (MLS), memanfaatkan waktunya untuk menikmati pertandingan tenis setelah sebelumnya membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022. Kehadirannya di pinggir lapangan menarik perhatian para penonton dan pemain, termasuk Djokovic sendiri.Setelah memastikan tempat di final, Djokovic mengungkapkan kebanggaannya bisa bermain di depan Messi."Luar biasa memiliki dia di sini. Ini adalah kehormatan besar bagi saya bisa bermain di hadapannya secara langsung, mungkin untuk pertama kalinya," ujar Djokovic, dikutip situs resmi ATP Tour."Saya sangat bersyukur dia datang bersama keluarganya. Saya mengagumi dia, seperti kebanyakan orang di dunia, sepanjang kariernya, dan luar biasa melihatnya terus bermain di level tertinggi," tambah Djokovic.Novak Djokovic juga menyadari bahwa ia dan Messi memiliki kesamaan dalam usia dan pencapaian mereka."Kami sebenarnya seumuran, lahir pada tahun 1987, jadi menyenangkan bisa berbagi momen ini,” tuturnya.Baik Messi maupun Djokovic terus membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Messi, yang kini berusia 36 tahun, berhasil mengangkat trofi Piala Dunia 2022 dan memenangkan Ballon d'Or kedelapan, rekor terbanyak dalam sejarah.Sementara Djokovic, di usia 37 tahun, menjadi finalis tertua dalam sejarah ATP Masters 1000 dan telah mencapai final di setiap musim selama 20 tahun berturut-turut (2006-2025).Catat Rekor BaruSelain itu, pertandingan final Miami Open 2025 akan mencatatkan sejarah baru dengan selisih usia terbesar dalam pertandingan final ATP Masters 1000. Djokovic (37 tahun) akan menghadapi Jakub Mensik (19 tahun), dengan perbedaan usia 18 tahun 102 hari, memecahkan rekor sebelumnya antara Andre Agassi dan Rafael Nadal (16 tahun 35 hari) di Montreal 2005.Jakub Mensik berhasil melaju ke final Miami Open 2025 setelah menaklukkan Taylor Fritz dengan 7(7)-(4)6, 4-6, 7(7)-(4)6.Partai final Miami Open 2025 akan digelar di venue yang sama, Sabtu (29/3/2025) waktu setempat atau Minggu (28/3/2025) WIB.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=l7uE1da37C37i2rL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lionel Messi menghadiri laga semifinal Miami Open 2025 antara Novak Djokovic vs Grigor Dimitrov.

Ditonton Lionel Messi, Novak Djokovic Bikin Rekor Baru di Miami Open 2025

SKOR.id - Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, mencatatkan diri sebagai semifinalis tertua di Miami Open 2025. Novak Djokovic, yang kini berusia 37 tahun berhasil menang atas petenis Amerika Serikat, Sebastian Korda, pada babak perempat final dengan 6-3, 7-6 (7/4), Jumat (28/3/2025) pagi WIB.Kemenangan itu, menjadikannya petenis tertua yang berhasil mencapai semifinal ATP Masters 1000 sepanjang sejarah, sejak series itu digelar pada 1990, dalam usia 37 tahun 10 bulan. Dia melewati rekor yang &nbsp;pernah dibuat Roger Federer di Indian Wells dan Miami Open pada 2019 lalu dalam usia 37 tahun, tujuh bulan.Tiga petenis lainnya yang berhasil lolos ke empat besar Miami Open 2025, usianya juga masih di bawah Novak Djokovic. Ketiga petenis itu adalah Jakub Mensik (19 tahun), Taylor Fritz (27), dan Grigor Dimitrov (33).Pada babak semifinal, Novak Djokovic akan menghadapi petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov, Sabtu (29/3/2025) pagi WIB.Kemenangan di Miami ini bisa menjadi tonggak bersejarah bagi Novak Djokovic yang telah mengoleksi 24 juara Grand Slam. Pasalnya, dia berpeluang untuk meraih gelar ke-100 dalam kejuaraan tenis kategori tunggal putra."Saya jelas sedang performa terbaik yang pernah saya mainkan dalam beberapa waktu terakhir. Sangat menyenangkan ketika saya merasakan turnamen seperti ini dan performa seperti ini. Hal itu memotivasi dan mendorong saya untuk terus maju meraih lebih banyak," kata Novak Djokovic, selepas mengalahkan Sebastian Korda.Dia pun menyatakan kunci kesuksesannya adalah performa servisnya yang luar biasa, di mana ia memenangkan 84% poin pada servis pertama.&nbsp;"Satu kata, servis. Saya servis dengan sangat baik, mungkin performa servis terbaik saya, tidak hanya di sini, tapi dalam waktu yang cukup lama," ujarnya kepada wartawan.&nbsp;"Sebelas ace, ketika saya sangat membutuhkan servis pertama. Hal itu memudahkan permainan di lapangan ketika Anda merasa servis Anda sedang berada pada performa terbaik. Saya sangat membutuhkannya di set kedua ketika saya merasa Korda bermain groundstrokes-nya jauh lebih baik,” jelasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=ss2ZyW36YCb3D-8D" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Novak Djokovic berhasil melaju ke semifinal Miami Open 2025.

Novak Djokovic Pecahkan Rekor Petenis Tertua yang Tembus Semifinal ATP Masters 1000

SKOR.id – Mantan petenis putri nomor 1 dunia dan dua kali juara Grand Slam Simona Halep memutuskan mengakhiri karier profesionalnya di usia 33 tahun.Pengumuman pensiun tersebut disampaikan Halep setelah kalah dari Lucia Bronzetti, 1-6, 1-6, pada babak pertama Transylvania Open di Cluj , Rumania, Selasa (4/2/2025).&nbsp;Juara Grand Slam French Open 2018 dan Wimbledon 2019 itu mengatakan dirinya merasa damai dengan keputusan untuk gantung raket setelah menjadi petenis profesional sejak 2006 silam.&nbsp;“Saya benar-benar tenang mengambil keputusan ini. Saya seorang yang realistis dan saya tahu apa yang dibutuhkan untuk mencapai puncak,” ujar Halep.&nbsp;“Pikiran dan tubuh saya tidak sanggup lagi menahan usaha sebesar itu. Saya realistis dan sekarang saatnya menutup bab ini. Untuk sementara, saya hanya ingin beristirahat.”Simona Halep menjalani perjuangan panjang usai tersandung kasus doping pada Oktober 2022. Ia dijatuhi suspensi empat tahun, namun kembali bermain pada 2024 setelah bandingnya sukses.Masalah ini sangat menguras energi dan pikirannya. Diakui Halep hal tersebut memengaruhi performanya, membuat sang atlet kesulitan balik ke bentuk terbaik.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFqeTvEoEBz"></oembed></figure>“Saya seorang petenis profesional yang kelelahan secara emosional. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita, tapi ini adalah perpisahan di sini, di rumah, di lapangan di Cluj,” kata Halep.&nbsp;“Saya paham ini adalah keputusan yang tepat karena jika Anda tidak berlatih 100 persen setiap hari, Anda tidak akan mampu untuk melanjutkan,” pungkasnya.Simona Halep memiliki karier tenis yang mengesankan selama lebih dari 18 tahun. Ia meraih total 24 gelar, termasuk memenangi trofi di Roland Garros 2018 dan Wimbledon 2019.Petenis Rumania ini juga pernah menyandang status sebagai tunggal putri ranking 1 dunia selama total 64 minggu, menempatkannya di antara atlet terhebat dalam olahraga tenis.Periode tersulit Halep datang jelang pengujung 2022 saat ia diskorsing sementara akibat skandal doping. Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) lalu menjatuhi sanksi empat tahun pada September 2023.&nbsp;Tetapi sang atlet mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Upaya tersebut membuahkan hasil. Hukumannya direduksi jadi hanya sembilan bulan.&nbsp;Halep pun dapat bermain lagi. Ia tampil untuk kali pertama setelah kasus doping yang panjang di Miami Open, Maret 2024. Hanya saja, sejak itu, ia tidak pernah mampu membukukan hasil yang signifikan. &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFqqG_EtjNM"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KSS4vt-reIU?si=OMuJu5gfz_xb8eh3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Juara dua kali Grand Slam Simona Halep beberkan alasannya gantung raket usai kalah di Transylvania Open 2025. 

Lelah Secara Emosional, Eks Petenis No. 1 Dunia Simona Halep Putuskan Pensiun

SKOR.id – Jannik Sinner memulai musimnya dengan meyakinkan. Petenis muda Italia ini sukses menjadi juara turnamen Grand Slam Australian Open 2025.Artinya, ia berhasil mempertahankan gelar yang juga diraihnya pada tahun lalu tersebut. Sinner memang datang ke Negeri Kanguru dengan tujuan kembali keluar sebagai kampiun dan mampu mewujudkannya.Atlet 23 tahun asal Italia itu mencatatkan sejarah back to back gelar setelah menang tiga set langsung atas unggulan kedua Alexander Zverev, 6-3, 7-6 (7-4), 6-3, di Rod Laver Arena, Minggu (26/1/2025) malam.&nbsp;Sebagai juara bertahan sekaligus petenis putra no 1 dunia, langkah Sinner menapaki tangga juara terbilang meyakinkan. Ia mengalahkan lawan top seperti Holger Rune, Alex de Minaur, Ben Shelton, dan Zverev.“Pernampilan luar biasa lagi di sini di Australia. Cara saya menangani setiap situasi di lapangan, tidak hanya di final, tapi secara umum sangat baik,” kata Sinner yang harus tampil empat set lawan Rune di 16 besar. &nbsp;&nbsp;“Saya benar-benar senang bisa memilikinya lagi (trofi Australian Open). Ini sangat berarti bagi saya,” imbuh pemain yang membutuhkan waktu 2 jam 27 menit untuk mengalahkan Alexander Zverev di partai final.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFSerwlTK0j"></oembed></figure>Mendominasi selama set pertama, Sinner dipaksa bekerja lebih keras pada set kedua saat Zverev mencoba bangkit. Ia harus menyelesaikannya lewat tie break sebelum kembali memegang kendali di set penentu.Dengan pencapaiannya di Australian Open 2025, Jannik Sinner mencatatkan beberapa sejarah. Ia tunggal putra kelima yang menjuarai tiga turnamen Grand Slam lapangan keras secara beruntun di Open Era.Sinner mengikuti jejak sukses Roger Federer (2005-2007), Novak Djokovic (2011-2012, 2015-2016), Ivan Lendl (1985-1987), dan John McEnroe (1979-1981).&nbsp;Juara Australia Open 2024 dan 2025 serta US Open 2024 juga akan tercatat sebagai petenis Italia pertama yang mampu memenangkan tiga gelar Grand Slam.Tak hanya itu, Sinner juga menjadi pemain tunggal putra termuda yang sukses back to back juara Australian Open setelah Jim Courier yang melakukannya di usia 22 tahun pada 1992 dan 1993.Prestasinya makin Istimewa karena Jannik Sinner adalah petenis putra pertama dalam sejarah yang sukses memenangi 10 pertandingan berturut-turut melawan pemain Top 10 tanpa kehilangan satu set pun.&nbsp;Setelah juga menjadi tunggal putra pertama yang mampu mempertahankan gelar Grand Slam perdananya sejak Rafael Nadal di Roland Garros 2006, Sinner percaya masih bisa meningkatkan permainannya.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFSqhcRT4AB"></oembed></figure>Khususnya di turnamen lapangan tanah liat dan rumput. Dengan demikian jelas sudah bahwa sang bintang ingin melengkapi koleksi trofi Grand Slam. Dari empat, dua di antaranya sudah berhasil diamankan.Jannik Sinner berharap bisa menjuarai dua turnamen mayor lainnya, Roland Garros atau French Open dan Wimbledon. Untuk itu, ia masih perlu bekerja keras.“Itu jelas satu hal yang selalu saya pikirkan. Anda harus menjadi pemain yang lengkap, tak hanya (di) satu jenis permukaan (lapangan keras), tapi juga di dua lainnya (lapangan tanah liat dan rumput),” ucap Sinner.“Jelas di lapangan permukaan keras saya merasa lebih nyaman. Saya menganggap itu sesuatu yang baik karena di permukaan lainnya saya masih harus meningkatkan permainan.”&nbsp;Tentu Jannis Sinner diyakini akan bisa menyempurnakan gaya bermainnya di lapangan tanah liat juga rumput. Ia masih muda dan punya banyak waktu untuk menyesuaikan diri.&nbsp;“Saya bakal mengerahkan banyak energi untuk itu, mencoba mencari cara yang benar dan mudah-mudahan saja juga bisa melangkah jauh di Grand Slam lain yang tidak dimainkan di lapangan keras,” pungkas Sinner.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/CM8fqoP2b6Q?si=gB4gCn94tWPi2qNa" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Jannik Sinner sukses pertahankan gelar Australian Open dengan mengatasi perlawanan Alexander Zverev di final, Minggu (26/1/2025).  

Latest Articles - Tenis