SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan, proses mencari calon pelatih baru Tim Nasional Indonesia tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.Menurutnya, keputusan penting seperti ini harus melalui tahapan yang terukur agar tidak kontraproduktif terhadap pembangunan sepak bola nasional.“Mencari pelatih timnas itu tidak mudah dan tidak bisa buru-buru. Ada banyak faktor yang harus kami pertimbangkan. Saya tidak mau langkah ini justru kontraproduktif,” ujar Erick Thohir saat jumpa pers di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Jumat (24/10/2025)Erick menegaskan, dirinya sangat terbuka terhadap berbagai masukan dan informasi dari publik.Namun, ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang menyebarkan opini atau kabar yang tidak berdasar, seperti isu mengenai pelatih asal Belanda, Luis van Gaal.“Saya terbuka, sangat terbuka terhadap informasi. Tapi jangan beropini atau membuat spekulasi. Misalnya soal Luis van Gaal—itu hoaks. Akhirnya jadi tidak sehat,” tegasnya.Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Sekjen PSSI, &nbsp;Soemardji, serta Badan Tim Nasional (BTN) dan Direktur Teknik (Technical Director) Alexander Zwiers.Proses pencarian pelatih akan dilakukan secara sistematis oleh BTN dan TD sebelum diputuskan dalam rapat bersama Komite Eksekutif (Exco) PSSI.“BTN dan Direktur Teknik akan melakukan pencarian dan menyusun daftar calon. Setelah itu, mereka akan melaporkan hasilnya kepada saya, dan kemudian kita bahas bersama Exco untuk memutuskan,” jelas Erick.Menurutnya, pengalaman bersama dua pelatih terakhir, Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert, menjadi bahan evaluasi penting. Kekurangan dan kelebihan keduanya akan dijadikan pelajaran untuk menentukan arah kepelatihan berikutnya.“Kekurangan dan kelebihan STY dan PK kita jadikan evaluasi. Keduanya sudah menjadi bagian dari masa lalu yang kita pelajari agar ke depan makin baik,” katanya.Erick menegaskan bahwa PSSI kini memiliki blueprint pengembangan sepak bola nasional yang berjenjang dari tim U-20, U-23 hingga senior. Oleh karena itu, pelatih baru harus mampu memahami dan berperan dalam sistem pembinaan berkesinambungan tersebut.“Tidak mudah mencari pelatih yang cocok dengan strata kepelatihan nasional yang sudah kita rancang. Kita ingin pelatih yang bisa membina dari U-20, U-23 hingga senior,” tuturnya.Erick juga menyampaikan bahwa selama kepemimpinan Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert, federasi telah memberikan dukungan terbaik. Namun, sepak bola selalu memiliki dinamika hasil yang harus dipertanggungjawabkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Proses pencarian pelatih akan dilakukan secara sistematis oleh BTN dan TD sebelum diputuskan dalam rapat Exco PSSI.

Timnas Indonesia, timnas U-22, Timnas U-23, timnas U-16, timnas U-19

Timnas Indonesia

Erick Thohir Tak Ingin Buru-buru Cari Pelatih Timnas Indonesia

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bicara terkait dengan agenda FIFA Matchday yang harus dijalani oleh Timnas Indonesia.Erick Thohir menegaskan bahwa agenda FIFA Matchday Timnas Indonesia untuk sementara waktu akan difokuskan sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada Desember mendatang.Keputusan ini diambil seiring dengan belum adanya pelatih kepala baru untuk tim senior Indonesia.Menurut Erick, tidak bijak jika PSSI terburu-buru menggelar laga internasional tanpa kejelasan arah teknis tim.“Bicara FIFA Matchday, kalau kita belum punya pelatih, kita tidak bisa buru-buru melakukan FIFA Matchday,” ujar Erick.“Untuk saat ini, FIFA Matchday akan kami prioritaskan bagi tim U-23 yang sedang dipersiapkan oleh coach Indra Sjafri menghadapi SEA Games.”Erick menjelaskan bahwa fokus utama federasi dalam beberapa bulan ke depan adalah memastikan skuad muda Indonesia memiliki waktu, pengalaman, dan ritme pertandingan yang cukup menjelang pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.Dari hasil drawing SEA Games 2025, Indonesia yang dalam penyelenggaraan sebelumnya merupakan juara bertahan masuk ke Grup C.Indonesia tergabung di grup C yang diisi oleh Myanmar (pot 2), Filipina (pot 3), dan Singapura (pot 4).Bisa dibilang ini adalah grup berat, karena jadi satu-satunya grup yang berisi empat negara.Artinya, Indonesia harus memainkan tiga laga di babak grup, agar nantinya bisa lolos ke fase gugur.Di sisi lain dua grup lain di SEA Games hanya berisi tiga negara saja.Nantinya hanya juara masing-masing grup yang akan lolos ke fase semifinal, ditambah satu runner-up terbaik.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

FIFA Matchday November akan diprioritaskan sebagai persiapan Timnas U-23 di SEA Games 2025.

Timnas U-23 Kemungkinan yang Akan Turun di FIFA Matchday

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya buka suara soal rencana pelatih baru Timnas Indonesia. Seperti diketahui, sebelumnya PSSI telah memutus kontrak Patrick Kluivert plus staf kepelatihannya usai gagal membawa Timnas Indonesia berbicara banyak di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, awal Oktober ini.Kini bermunculan berbagai nama kandidat untuk menggantikan Patrick Kluivert. Salah satu yang kembali diapungkan pencinta sepak bola Indonesia adalah kembali merekrut Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu sebelumnya memang dipecat PSSI pada 6 Januari 2025. Dan saat itu posisi Shin Tae-yong digantikan oleh Patrick Kluivert.“Jadi memang kalau ditanya kapan kami pengumuman pelatih baru? Belum. Saya masih perlu waktu konsolidasi dua hal. Satu, saya lagi coba buka komunikasi ke banyak pihak. Jangan sampai persepsi yang kejadian beberapa kali terakhir ini mempersulit posisi kita mencari pelatih. Karena kita mesti sadari ranking kita belum tinggi, masih rendah,” kata Erick Thohir di Jakarta, Kamis (23/10/2025).“Jadi yang sekarang saya lagi coba lakukan dengan jaringan internasional saya, memberi confidence (kepercayaan diri) balik bahwa kita tetap ingin punya long term program (program jangka panjang). Apa yang terjadi kemarin-kemarin itu ya bagian dari bentuk result yang harus kita tanggung jawab,” jelas lelaki yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga RI itu.Satu hal lagi yang sedang coba diredam adalah masalah bullying terhadap pemain dan pelatih Timnas Indonesia.“Kita harus kembali menyehatkan juga persepsi sepak bola nasional. Kita harus punya kesepakatan sepak bola untuk nasional dan kebenaran. Dan ini beberapa pemain juga kontak saya mereka khawatir. Karena kasus (Rizky) Ridho mereka juga tidak happy. Ridho itu kan buat pemain asing figurnya. Maksudnya figur dalam arti itu Ridho saja kena, apalagi gue. Nah, ini yang saya lagi bantu juga di pemain-pemain untuk menaikkan confidence-nya lagi. Bahwa ya, itu bagian dari hidup dia, tapi percayalah federasi akan melindungi dia,” ujar Erick.Hal itu, masih menurut Erick Thohir, yang juga menjadi faktor PSSI cukup sulit untuk merekrut pelatih berkualitas lagi yang mau menangani Timnas Indonesia.Lebih lanjut, ketika ditanyakan seberapa besar PSSI merekrut kembali Shin Tae-yong, Erick Thohir pun tidak memasukkan eks pelatih Timnas Korea Selatan itu sebagai opsi.“Kita kan mesti move on. Kalau kita move on sama Patrick, ya kita juga move on dengan Shin Tae-yong,” tegasnya.Ketika ditanyakan apakah sudah ada pelatih sementara yang disiapkan untuk agenda terdekat yaitu FIFA Match Day pada November nanti, Erick Thohir juga belum bisa memastikan.“Masih pusing,” tuturnya, seraya juga membantah rumor terkait Louis van Gaal dan Frank de Boer.“Kami lagi mencari profil yang kembali dengan segala pertimbangannya, kita lihat Shin Tae-yong, kita lihat Patrick, kekurangan dan kelebihannya apa, kalau bisa dibetulin di pelatih yang berikutnya,” jelasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/G4y7BcFgd8s?si=MqKvDVzCuMySAWUu" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;

Ketum PSSI, Erick Thohir, mengakui masih pusing untuk mencari pelatih baru Timnas Indonesia.

Shin Tae-yong Tidak Masuk Opsi Erick Thohir untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia

SKOR.id - Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menjawab soal rumor Louis van Gaal merapat sebagai pelatih kepala yang baru untuk menangani skuad Garuda.Timnas Indonesia masih adalam kondisi tanpa pelatih kepala, usai PSSI mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert yang diumumkan pada Kamis (16/10/2025).Adapun seiring dipecatnya Patrick Kluivert menghadirkan berbagai rumor soal pelatih anyar. Berbagai nama dikaitkan menangani skuad Garuda, termasuk Louis van Gaal.Terkait rumor itu, Sumardji mengungkapkan bahwa belum ada kepastian soal pelatih kepala Timnas Indonesia yang baru. Ia pun belum mendapatkan informasi terkait.Agenda rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pun belum diketahuinya. Sebelumnya, penunjukkan ataupun pemecatan pelatih Timnas Indonesia melalui rapat Exco PSSI.“Saya tidak tahu,” kata Sumardji ketika dikonfirmasi Skor.id soal kabar Louis van Gaal bakal menjadi pelatih baru Timnas Indonesia pada Minggu (19/10/2025).“(Untuk jadwal rapat Exco PSSI terkait pemilihan pelatih baru Garuda) Belum tahu saya,” lelaki yang juga menjabat Ketua Badan Tim Nasional (BTN) itu menambahkan.Patrick Kluivert sejatinya baru ditunjuk menangani Timnas Indonesia pada Januari 2025, namun harus berpisah karena gagal membawa Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.Perjalanan Jay Idzes dan kawan-kawan terhenti pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laju dipastikan terhenti usai kalah dari Arab Saudi dan Irak.Pada pengumumannya, PSSI tidak hanya berpisah dengan Patrick Kluivert, melainkan dengan staf kepelatihannya yang juga memimpin pada tim kelompok usia muda.Diketahui selain jadi tim pelatih Timnas Indonesia senior, ada Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen yang bertugas sebagai pelatih kepala Garuda Muda; U-23 dan U-20.Selama menangani Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan tim mencatatkan tiga kemenangan, sekali imbang, empat kekalahan, 15 gol dicetak, dan kemasukan 15 gol.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5yxPKCXwjUI?si=h6jOF75Z0WuJ7p5O" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kata anggota Komite Eksekutif PSSI yang sekaligus Ketua Badan Tim Nasional dan Manajer Timnas Indonesia, Sumardji.

Rumor Louis Van Gaal Latih Timnas Indonesia, Jadwal Rapat Exco PSSI Belum Diketahui

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bicara mengenai berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.Tidak lama berselang pengumuman PSSI soal pemecatan Patrick Kluivert, Kamis (16/10/2025), Erick Thohir pun bersuara lewat media sosial pribadinya.Lelaki yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) itu berterima kasih kepada Patrick Kluivert dan jajaran tim kepelatihannya.Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan Timnas Indonesia, yakni pemain, ofisial, serta suporter, lalu menyinggung soal target selanjutnya."Terima kasih atas kontribusi yang sudah diberikan Coach Patrick Kluivert dan Tim Kepelatihan selama hampir 12 bulan untuk PSSI dan Timnas Indonesia," tulis Erick Thohir."Dengan penuh rasa hormat, PSSI dan Coach Patrick dan Tim Kepelatihan sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini. Terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan Timnas Indonesia dan berjuang bersama untuk Merah Putih."<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/kluivert_latihan_ab56e7aa00.jpg" alt="patrick kluivert latihan"><figcaption>Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia memimpin latihan perdana di Sydney, Australia pada 18 Maret 2023, jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan tim tuan rumah. (Dok. PSSI)</figcaption></figure>"Terima kasih juga untuk seluruh suporter, pemain beserta keluarga dan ofisial yang sudah berjuang dan memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia yang bisa melaju hingga Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang merupakan sejarah dalam dunia sepak bola Indonesia.""Kita akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030," ia memungkasi.Patrick Kluivert sejatinya baru ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia pada Januari 2025, namun harus berpisah karena gagal membawa Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.Adapun pada pengumumannya, PSSI tidak hanya berpisah dengan Patrick Kluivert, melainkan dengan staf kepelatihannya yang juga memimpin pada tim kelompok usia muda.Diketahui selain jadi tim pelatih Timnas Indonesia senior, ada Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen yang bertugas sebagai pelatih kepala Timnas U-23 Indonesia dan Timnas U-20 Indonesia.Selama menangani Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya mencatatkan tiga kemenangan, sekali imbang dan empat kekalahan. Ada 15 gol yang dicetak dan kemasukan 15.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mxWLkT1IXRc?si=nkaERk9l_vqODkpq" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan keterangan terkait pemecatan Patrick Kluivert pada Jumat (16/10/2025).

PSSI Pecat Patrick Kluivert, Erick Thohir Singgung soal Target Timnas Indonesia Selanjutnya

SKOR.id - PSSI secara resmi mengumumkan memecat Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia. Hal itu diumumkan melalui laman resmi PSSI, Kamis (16/10/2025) siang WIB.“Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination,” tulis PSSI, dalam keterangan resminya tersebut.“Kesepakatan ini ditandatangani &nbsp;antara PSSI dan Para Pihak di Tim Kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun,” tambahnya.Dengan demikian, bukan hanya Patrick Kluivert yang didepak, tapi juga seluruh staf kepelatihan yang mengikutinya saat direkrut pada awal tahun ini.PSSI menambahkan, penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan Timnas ke depan.&nbsp;“Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, tim Kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20.”“PSSI menyampaikan apresiasi atas kontribusi &nbsp;seluruh anggota tim kepelatihan selama masa tugasnya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan dan pengembangan sepakbola nasional,” PSSI memungkasi.Keputusan ini memang tidak terlepas dari catatan negatif Timnas Indonesia pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Seperti diketahui, pada babak tersebut, skuad Garuda kalah dua kali dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1).Hasil itu membuat Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mxWLkT1IXRc?si=nkaERk9l_vqODkpq" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bukan hanya Patrick Kluivert tim kepelatihan yang mengikutinya juga turut diputus kontrak.

PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert

SKOR.id - Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Diky Soemarno, menilai kegagalan Timnas Indonesia dalam upaya lolos ke Piala Dunia 2026 bukanlah akhir dari perjalanan panjang sepak bola nasional.&nbsp;Ia menegaskan, hasil tersebut harus dilihat sebagai bagian dari proses menuju target besar dalam roadmap Garuda Mendunia 2045.“Buat saya, kegagalan kali ini bukan akhir, tapi bagian dari proses panjang. Dalam roadmap Garuda Mendunia 2045, target lolos ke Piala Dunia itu 2038, artinya kita masih di jalur yang benar asal konsisten,” ujar Diky Soemarno, saat dihubungi Rabu (15/10/2025).Dia menilai, PSSI perlu memperkuat fondasi pembinaan usia muda dan membangun filosofi bermain yang jelas agar arah pengembangan tim nasional lebih terukur. Sebagai suporter, Diky menilai dukungan terhadap Timnas tidak boleh berhenti pada euforia kemenangan semata, melainkan juga menjaga semangat dan atmosfer positif di setiap fase.Menurut dia, sepak bola adalah perjalanan panjang yang membutuhkan sinergi antara semua elemen. PSSI, klub, pemain, dan suporter, kata Diky, harus saling berinteraksi dan memahami peran masing-masing agar visi jangka panjang dapat tercapai.Diky menilai, komposisi timnas saat ini sebenarnya sudah cukup solid. Kombinasi pemain muda dan senior dianggap seimbang, dan dapat menjadi fondasi penting menuju target jangka menengah, yakni Piala Dunia 2030 dan 2034. Ia berharap PSSI tidak terburu-buru melakukan perombakan besar dalam tubuh Timnas.Diky mengatakan, stabilitas sangat dibutuhkan agar tim dapat tumbuh bersama. Ia mengingatkan agar federasi memberi waktu bagi pelatih dan pemain untuk berkembang secara berkelanjutan. Menurutnya, kesinambungan menjadi kunci bagi pembangunan Timnas yang kuat.“Saya rasa bukan soal perlu atau tidaknya perombakan total, tapi soal seberapa berani federasi melakukan pembenahan nyata dari dalam. Dua tahun terakhir memang ada kemajuan—baik di prestasi Timnas, pembenahan wasit, kehadiran VAR, maupun geliat sepak bola putri meski belum ada kompetisi regulernya. Itu patut diapresiasi,” kata Diky.Meski demikian, ia menyoroti masih adanya masalah klasik di tubuh federasi, seperti minimnya transparansi, lemahnya komunikasi, dan ketidakkonsistenan kebijakan. Publik, menurut Diky, kerap hanya disuguhi hasil akhir tanpa diajak memahami proses yang melatarbelakanginya. Padahal, kepercayaan terhadap federasi dibangun dari keterbukaan dan profesionalisme.Dalam konteks itu, Diky mengingatkan agar PSSI tidak larut dalam pencitraan dan lebih fokus membenahi hal-hal fundamental dalam pengelolaan sepak bola nasional.“Sebagai suporter, kami cuma ingin lihat PSSI kerja dengan arah yang jelas. Dua tahun ke depan &nbsp;waktunya memastikan fondasi sepak bola ini benar-benar kuat dari bawah. Banyak hal baik sudah dimulai, tapi jangan berhenti di pencitraan. Yang dibutuhkan sekarang bukan tepuk tangan, tapi keberanian untuk membenahi hal yang masih salah mulai dari pembinaan, kompetisi, sampai tata kelola,” ujarnya.Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program dan keberanian PSSI untuk memperbaiki sistem, bukan sekadar aspek teknis. Reformasi sepak bola, kata dia, seharusnya menyentuh kultur dan tata kelola agar perubahan yang terjadi bersifat mendasar.Menutup perbincangan, Diky menyerukan agar federasi lebih banyak mendengarkan berbagai pihak dalam ekosistem sepak bola nasional.“Saran saya untuk PSSI sederhana sekali, yaitu mulai dengarkan lebih banyak, bukan hanya bicara lebih sering. Sepak bola harus dikelola seperti kepercayaan—karena sekali hilang, membangunnya lagi butuh waktu lama. Suporter bisa memaafkan kekalahan, tapi sulit memaafkan arah yang salah,” Diky menegaskan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aLgOm6u_mBQ?si=9gNjdcTBMFbkXEWI" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Diky Soemarno menuturkan PSSI perlu memperkuat fondasi pembinaan dan membangun filosofi bermain yang jelas.

Ketum The Jakmania: Kegagalan Timnas Indonesia Bukan Akhir, tapi Bagian dari Proses Panjang

SKOR.id - Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, memberikan pernyataannya terkait situasi terkini usai skuad Garuda gagal lolos ke Piala Dunia 2026.&nbsp;Seperti diketahui, saat ini mengalir deras kritik terhadap pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, maupun PSSI utamanya kepada Ketum PSSI, Erick Thohir, akibat kegagalan itu.Melihat kenyataan tersebut, Jay Idzes merasa perlu bersuara. Hal itu diunggahnya di akun Instagram pribadinya, Rabu (15/10/2025) petang WIB.&nbsp;“Biasanya saya tidak memposting pesan seperti ini, tetapi kali ini saya merasa perlu melakukannya, karena saya melihat banyak komentar negatif, terutama yang ditujukan kepada Pak Thohir dan timnya,” buka Jay Idzes, dalam unggahannya itu.“Banyak yang tidak melihat betapa besar usaha mereka di balik layar untuk memastikan segala sesuatu berjalan baik bagi kami para pemain. Dalam batas kemampuan mereka, mereka selalu berusaha memberikan kondisi terbaik di luar lapangan agar kami bisa sepenuhnya fokus menampilkan performa maksimal di atas lapangan,” tutur bek klub Serie A Italia, Sassuolo, tersebut.Lebih lanjut, Idzes menegaskan para pemain maupun pelatih Timnas Indonesia dan seluruh pihak di PSSI memiliki mimpi yang sama, yakni membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi mewakili bangsa di panggung Piala Dunia.“Meskipun kami gagal lolos ke edisi 2026, kami sudah mencapai langkah-langkah penting yang patut dibanggakan. Mencapai tahap ini di kualifikasi dan memastikan lolos langsung ke Piala Asia 2027 adalah kemajuan besar, tanda bahwa proyek ini bergerak ke arah yang benar. Kemajuan butuh waktu, dan meski jalannya tidak mudah, setiap langkah membawa kami lebih dekat ke tujuan yang kami impikan,” ucap bek berusia 25 tahun itu.“Sama seperti kalian semua, saya juga merasa kecewa ketika hasil tidak berpihak kepada kami. Tapi itulah sepak bola. Kesuksesan tidak datang dalam semalam — melainkan melalui perjalanan panjang yang dibangun dari pembelajaran, kerja keras, dan pertumbuhan. Yang bisa saya pastikan adalah, di bawah kepemimpinan Pak Thohir, kami para pemain selalu mendapatkan dukungan dan profesionalisme terbaik, yang memungkinkan kami untuk fokus sepenuhnya memberikan yang terbaik bagi negara tercinta ini,” tegasnya.“Sekarang, lebih dari sebelumnya, kami membutuhkan dukungan kalian semua. Teruslah percaya, terus bermimpi, dan terus berdiri bersama kami — karena saya benar-benar yakin, ini baru permulaan dari sesuatu yang besar,” pungkas eks pemain Venezia ini.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aLgOm6u_mBQ?si=6Vy9YWBe5YTjkTZI" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jay Idzes menuturkan di bawah kepemimpinan Erick Thohir, para pemain Timnas Indonesia selalu mendapatkan dukungan dan profesionalisme terbaik.

Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Bela Erick Thohir

SKOR.id - Eks pemain Timnas Indonesia, Atep, menyampaikan pandangannya terkait kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026. Ia menilai, momen ini harus dijadikan titik evaluasi menyeluruh demi persiapan yang lebih matang menuju Piala Dunia 2030.Seperti diketahui, Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026 usai kalah dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.&nbsp;“Ya tentu kami semua kecewa. Harapan dari seluruh masyarakat Indonesia ini, Timnas bisa berlaga di Piala Dunia. Mungkin belum saatnya untuk saat ini,” ujar Atep, saat dihubungi di Bandung, Selasa (14/10/2025).Menurut Atep, ketidakberhasilan ini bukan semata soal hasil, tapi juga cerminan dari masih adanya kesenjangan kualitas saat menghadapi tim-tim kuat seperti Arab Saudi atau Irak. Eks kapten tim Persib Bandung itu menekankan pentingnya pembenahan teknis dan mental agar Timnas Indonesia dapat tampil lebih kompetitif di level internasional.“Kita harus belajar dari kekurangan ini, jadi modal untuk di 2030 nanti sehingga Indonesia bisa lebih siap,” imbuhnya.Atep juga menyoroti, Timnas Indonesia saat ini memiliki modal besar untuk menatap masa depan. Komposisi pemain muda potensial, jajaran pelatih yang sebenarnya punya kompetensi, serta dukungan maksimal dari PSSI menjadi fondasi penting dalam membangun kesiapan menuju Piala Dunia 2030.Dalam konteks sosial, Atep mengajak masyarakat untuk terus memberikan dukungan konstruktif kepada para pemain. Ia mengingatkan bahwa sepak bola adalah permainan kolektif, dan setiap pemain yang dipercaya tampil pasti berusaha memberikan kontribusi terbaiknya.“Sepak bola itu permainan tim. Semua pemain pasti ingin memberikan totalitasnya saat diberikan kepercayaan bermain. Mari kita dukung mereka, bukan menghujat,” jelas Atep, yang sudah mengoleksi 10 caps dan dua gol bersama Timnas Indonesia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aLgOm6u_mBQ?si=tnYPXyBkCQnkwCQK" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Eks kapten tim Persib, Atep, menyampaikan pandangannya terkait kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.

Eks Persib: Timnas Indonesia Harus Belajar dari Kegagalan untuk Menuju Piala Dunia 2030

SKOR.id - Masa depan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia bakal segera diputuskan oleh PSSI.Seperti diketahui, juru taktik asal Belanda itu berada dalam tekanan besar usai gagal mengantarkan skuad Garuda ke Piala Dunia 2026.Diharapkan mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak, Jay Idzes dan kawan-kawan justru menderita dua kekalahan beruntun dan finis sebagai juru kunci Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.Akibatnya, kini muncul protes hebat dari para suporter, yang menuntut Patrick Kluivert dipecat atau mengundurkan diri.Mereka kecewa mimpi yang sudah dirajut selama dua tahun terakhir kandas dalam 180 menit di Jeddah, Arab Saudi.Manajer Timnas Indonesia sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, memaklumi kemarahan publik.Namun, dia menegaskan bahwa pemecatan Patrick Kluivert harus melalui mekanisme yang berlaku."Soal Patrick Kluivert saya kira nanti akan diputuskan dalam rapat Exco (Komite Eksekutif PSSI)," kata Sumardji kepada awak media saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (13/10/2025).Sosok yang juga anggota Exco PSSI itu sudah mendampingi perjuangan Timnas Indonesia sejak putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dan dia menegaskan bakal ikut memberi laporan sesuai keadaan yang sebenarnya."Tapi ya sekali lagi, saya akan sampaikan apa adanya di rapat Exco. Saya tidak akan tutup-tutupi mana yang baik, mana yang tidak baik. Semua akan saya sampaikan apa adanya," ujar Sumardji."Sekali lagi karena saya ini berada di tim dari Round 1, Oktober 2023, sampai dengan sekarang. TC juga saya ada, semua saya ada di situ. Saya tidak pernah jauh dari anak-anak, dari tim ini, sehingga saya akan sampaikan apa adanya," dia menambahkan.Sumardji berharap koleganya di Exco PSSI mengambil sikap tegas terhadap performa Patrick Kluivert. Jika memang dirasa kurang, tentu harus ada konsekuensi yang diterima."Ya, semua nanti kembali kepada teman-teman Exco. Kali ini saya minta tolong teman-teman Exco harus berani ambil sikap yang tegas," pungkasnya.Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025 menggantikan Shin Tae-yong.&nbsp;Dia diberi kontrak berdurasi dua tahun, tapi hanya dalam beberapa bulan popularitasnya menukik jauh, terutama usai gagal membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aLgOm6u_mBQ?si=dSRCRGdWYOkbtfo3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, meminta Exco PSSI bersikap tegas soal masa depan pelatih Patrick Kluivert.

Latest Articles - PSSI