<p><strong>SKOR.id</strong> – Francesco Bagnaia menyoroti start buruk yang telah menghambatnya untuk dapat meraih hasil maksimal dalam beberapa race terakhir, termasuk di MotoGP Indonesia 2024 Minggu pekan lalu.&nbsp;</p><p><i>Rider</i> Ducati Lenovo Team ini memulai balapan Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika dari grid empat. Namun, akibat start yang tidak ideal, ia keluar dari posisi lima besar pada lap pertama.&nbsp;</p><p>Perlahan Pecco, sapaan Bagnaia, menemukan ritme kecepatannya. Tetapi, ia menghabiskan waktu untuk bertarung dengan Marc Marquez, Fabio Di Giannantonio, Marco Bezzecchi dan Franco Morbidelli.&nbsp;</p><p>Akibatnya, ia tidak memiliki kesempatan untuk mengejar runner up Pedro Acosta dan pemenang MotoGP Indonesia sekaligus pemimpin klasemen, Jorge Martin. Pecco harus puas finis ketiga di Mandalika.</p><p>Rider asal Turin, Italia itu menjelaskan sejumlah faktor menyebabkannya butuh waktu untuk memulihkan posisi. Namun, yang paling menyulitkan adalah ketidakmampuannya mengerem mendadak. &nbsp;</p><p>Ini menghambatnya saat berada di belakang pembalap lain. Jadi, Francesco Bagnaia perlu sabar menunggu untuk melakukan manuver. Tentu saja ini cukup menyita waktu.&nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet"><p lang="en" dir="ltr">Front wheel popping like crazy 🆙<br> <a href="https://twitter.com/PeccoBagnaia?ref_src=twsrc%5Etfw">@PeccoBagnaia</a> once again had some problems at the start 👀<a href="https://twitter.com/hashtag/IndonesianGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#IndonesianGP</a> 🇮🇩 <a href="https://t.co/b1qwQaG7YH">pic.twitter.com/b1qwQaG7YH</a></p>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1840349246047879326?ref_src=twsrc%5Etfw">September 29, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div><p>“Saya merasa kesulitan untuk mengerem mendadak. Ketika ada di belakang Marco Bezzecchi, saya perlu delapan atau sembilan lap untuk menyalip karena traksi GP23 sedikit lebih baik daripada GP24,” ujarnya dikutip dari <i>Motorsport</i>.</p><p>“Jauh lebih mudah menyalip Franco Morbidelli, karena dengan motor yang sama, saya tahu apa yang harus dilakukan. Namun, pada akhirnya itu balapan yang sulit karena start dan lap pertama saya (buruk).”</p><p>Start telah menjadi problem Pecco dalam beberapa Grand Prix terakhir. Menurutnya, ini adalah pekerjaan rumah (PR) besar yang harus segera dibenahi demi bisa mengejar ketertinggalan dari Martin.</p><p>“Kami harus mencari tahu tentang masalah ini. Sejak (GP) Aragon saya tidak bisa memulai balapan dengan baik. Saya selalu kalah di fase tersebut,” Bagnaia menuturkan.</p><p>“Terlepas dari dua balapan bagus saya (dalam sprint Emilia Romagna dan Indonesia), itu benar-benar sulit bagi saya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dengan saya.”</p><p>“Dalam dua tahun saya di Ducati, saya selalu melakukan start yang sempurna. Jadi, kami harus belajar dari mana kami membuat kesalahan,” pungkas pembalap 27 tahun.</p><p>Sekarang, Pecco Bagnaia akan mengalihkan fokusnya menghadapi race weekend MotoGP Jepang, di Sirkuit Motegi, 4-6 Oktober. Ia siap berjuang lagi untuk memangkas ketertinggalan 21 poin dari Jorge Martin. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/IF8r9jLV00o?si=Hb0C1Z_wq_ANDPWe" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rider Ducati Francesco Bagnaia terkendala masalah start dalam beberapa balapan, termasuk pada MotoGP Indonesia 2024. 

MotoGP

Francesco Bagnaia Soroti Problem yang Dihadapi di Sirkuit Mandalika

<p><strong>SKOR.id</strong> – Bintang Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia tiba di Sirkuit Misano bukan sebagai pemuncak klasemen MotoGP 2024 setelah akhir pekan buruk dalam balapan Grand Prix Aragon akhir pekan lalu.&nbsp;</p><p>Seperti diketahui, Pecco, sapaan akrab Bagnaia, berakhir di gravel menyusul insiden yang dialami dengan pembalap Gresini Racing Alex Marquez ketika keduanya tengah bersaing untuk posisi ketiga.</p><p>Gagal menyelesaikan balapan utama MotoGP Aragon 2024 membuat sang juara dunia bertahan tertinggal 23 poin dari rival beratnya, <i>rider</i> Prima Pramac Racing Jorge Martin, yang sekarang memimpin klasemen.</p><p>Kendati tak menderita cedera akibat tabrakan dengan Marquez, kondisi Pecco Bagnaia tidak 100 persen untuk akhir pekan Grand Prix San Marino, putaran ke-13 MotoGP 2024, di Misano, pada 6-8 September.</p><p>Yang pasti, pembalap asal Turin, Italia tersebut tak mau larut dalam kekecewaan. Bagnaia sekarang fokus sepenuhnya untuk menghadapi MotoGP San Marino. Ia ingin menebus hasil buruk di Aragon.</p><p>Kondisi yang kurang fit jelang <i>home race</i> di Misano seperti deja vu bagi Pecco. Pada MotoGP San Marino 2023 kondisinya juga tidak 100 persen karena cedera kaki akibat crash mengerikan dalam GP Catalunya.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C_YX7-UtKfG"></oembed></figure><p>Alhasil, Pecco Bagnaia harus menahan rasa sakit selama &nbsp;balapan dan harus puas finis di posisi ketiga, baik dalam sprint maupun race utama.&nbsp;</p><p>Walau tidak dalam kondisi terbaik, ia antusias menatap GP San Marino. Bagnaia punya banyak momen di Misano, termasuk kemenangan di kelas premier pada 2021 dan 2022. Ia akan berusaha meraih yang ketiga. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p><p>“Saya sangat senang bisa balapan di Misano akhir pekan ini. Grand Prix San Marino selalu menjadi ajang yang mengasyikkan. Saya akan balapan hanya beberapa kilometer dari rumah dan pastinya ada banyak fan yang mendukung kami,” kata Pecco.</p><p>“Kami tahu kami punya potensi bagus di trek ini dan akan penting untuk dapat segera melakukan pekerjaan dengan baik sehingga bisa bersaing. Secara fisik saya belum 100%, namun saya bekerja keras agar dapat balapan tanpa masalah,” imbuhnya.&nbsp;</p><p>Jorge Martin, pemenang MotoGP San Marino 2023, diyakini bakal tetap jadi pesaing berat Pecco Bagnaia di Misano nanti. Dan, tentu saja bintang Gresini, Marc Marquez, yang tampil luar biasa dalam GP Aragon. &nbsp;&nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/MEBuyKAVk_U?si=dP66hsEocI2xRTnw" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rider Ducati Francesco Bagnaia bertekad bangkit pada balapan di Sirkuit Misano akhir pekan ini usai hasil buruk dalam MotoGP Aragon.

Belum 100 Persen Fit, Francesco Bagnaia Cari Penebusan di MotoGP San Marino 2024

<p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>SKOR.id</strong> – Konsistensi tetap menjadi taruhan terbesar untuk memenangi sebuah kejuaraan dunia. Di musim yang selalu ketat seperti di Kejuaraan Dunia MotoGP, kesalahan sekecil apa pun pasti harus dibayar mahal.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pun begitu, tampaknya terlalu berlebihan jika menilai bahwa paruh pertama MotoGP musim 2024 buruk bagi Jorge Martin. Yang ada justru sebaliknya.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Dari sembilan putaran yang sudah digelar musim ini, pembalap asal Spanyol itu mampu finis podium di enam Grand Prix, termasuk dua kemenangan (Portugal dan Prancis). &nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pembalap Tim Prima Pramac Racing Ducati itu juga hanya dua kali tidak finis tiga besar pada “balapan separuh” alias <i>sprint</i> yang digelar Sabtu.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Untuk balapan utama, Martin gagal finis podium masing-masing di Austin, Amerika Serikat (P4), serta Spanyol dan Jerman. Sedangkan di <i>sprint</i>,<i>&nbsp;</i>Martin gagal finis di Italia karena kecelakaan.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Ditambah insiden terjatuh saat lomba utama di GP Spanyol dan GP Jerman, Martin sudah tiga kali gagal finis karena insiden. Alhasil, ia harus rela pesaing terberatnya Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) merebut posisi puncak klasemen menjelang libur musim panas.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Usai memenangi GP Jerman pada 7 Juli 2024 lalu, juara dunia MotoGP dua musim terakhir itu memimpin dengan unggul 10 poin atas Martin.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Di Sachsenring, Jerman, Martin kembali menderita akibat tekanan. Kali ini, hal itu tidak ada hubungannya dengan masa depannya, melainkan dengan Bagnaia yang sedang memperkecil jarak demi berjuang memenangi balapan terakhir di pertengahan musim ini.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Martin mengetahui hal itu dan mencari batasan untuk menjaga kepemimpinannya tetap aman. Namun fakta berkata sebaliknya karena ia harus mengakhiri balapan dengan cara terburuk.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Setelah meraih kemenangan dalam <i>sprint</i> pada hari Sabtu dan memimpin 27 lap GP Jerman, Martin terjatuh. Hal serupa dialaminya di Jerez, terjatuh saat ditekan.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Ini akan sulit untuk diterima. Tetapi tidak ada pilihan lain, Anda harus bangkit!” kata Martin di Sachsenring, menyadari kesalahan yang sangat menyakitkan itu.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Saat ini, bagi Martin yang terpenting adalah memahami alasan yang membawanya ke dalam situasi ini.&nbsp;</span></p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet"><p lang="en" dir="ltr">Painfull, frustrating, difficult to accept but this is part of racing! I will learn from this🫀🙏🏽 <a href="https://t.co/a59nema7j4">pic.twitter.com/a59nema7j4</a></p>— Jorge Martín Almoguera (@88jorgemartin) <a href="https://twitter.com/88jorgemartin/status/1809963475042460127?ref_src=twsrc%5Etfw">July 7, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Ini momen penting dalam karier saya untuk memahami mengapa hal ini terjadi, karena saya telah mengalami kecelakaan dua kali tahun ini ketika sedang memimpin dan berada dalam situasi yang sangat mirip,” ujar Martin seperti dikutip <i>as.com.</i></span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Yah, ada sesuatu di sana yang saya tidak tahu apakah itu benar. Mental atau mengendara, tapi saya tidak punya pilihan selain bangkit dan terus berjuang.”&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Menyoroti kesalahannya di GP Spanyol, saat ia juga terjatuh ketika memimpin, Martin mengaku sempat menyerah pada tekanan karena ini adalah balapan kandangnya. Karena itu, ia merasa sedikit berkewajiban untuk memberikan penampilan terbaiknya kepada publik.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Kecelakaan yang dialami Martin pada <i>sprint</i> Sirkuit Mugello di GP Italia juga disebabkan oleh banyaknya pembicaraan tentang masa depannya sejak Kamis.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Ia pun mengalaminya di balapan Grand Prix, saat pembalap tuan rumah Enea Bastianini (Ducati Lenovo) merebut posisi darinya di tikungan terakhir untuk finis di posisi kedua.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Saat itulah Martin meluncurkan tantangannya sendiri dengan ingin segera menutup masa depannya (bersama Ducati). Tepat 24 jam kemudian, Martin mengucapkan selamat tinggal kepada Ducati dan Aprilia memberikan kejutan terbesar dengan mengumumkan penandatanganan kontrak multi-tahun untuknya.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Marc Marquez (Gresini Racing Ducati) telah memenangi persaingan untuk merebut posisi di tim pabrikan Ducati dan Martin harus mencari tempat yang pas baginya.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Kini, dia hanya perlu fokus pada apa yang terjadi di trek dan mencari penyebab dari tiga kejatuhan yang dia sendiri menyebutnya “identik”. “Tanpa kesalahan-kesalahan ini, pembalap lain akan kesulitan mengalahkan saya,” ucap Martin.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pernyataan juara dunia Moto 2018 itu tidak salah. Musim ini saja ia sudah memenangi empat balapan <i>sprint&nbsp;</i>dan dua Grand Prix.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Keunggulan tersebut bisa saja lebih besar dan menghentikan rentetan empat kemenangan berturut-turut Bagnaia. Jika tidak terjatuh di Jerez, Jerman, dan <i>sprint</i> Mugello, Martin akan menambah 67 poin lagi dan masih akan memimpin klasemen MotoGP menjelang liburan musim panas.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Sekali lagi, seperti yang terjadi pada 2023 dengan kecelakaan di GP Indonesia, Martin harus bangkit kembali untuk menghadapi Bagnaia.&nbsp;</span></p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pKyrGE_AU9Y?si=kPl-wZqEJvKX4kA-" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kecelakaan saat memimpin balapan di Jerez dan Sachsenring merupakan pukulan telak bagi Jorge Martin di Kejuaraan Dunia MotoGP.

Tekanan Bisa Berbalik pada Jorge Martin

<p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>SKOR.id</strong> – Ducati berada di persimpangan jalan. Pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, itu harus memilih antara Jorge Martin (Prima Pramac Racing), Enea Bastianini (Ducati Lenovo), dan Marc Marquez (Gresini Racing) untuk mendampingi Francesco “Pecco” Bagnaia pada Kejuaraan Dunia MotoGP musim 2025.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Saat ini belum ada keputusan yang diambil Ducati. Namun yang jelas ketiga pembalap tersebut masing-masing memiliki alasan kuat untuk bisa masuk tim pabrikan Ducati Lenovo pada tahun depan. &nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Faktanya, Gigi Dall’Igna selaku CEO Ducati Corse mengakui bahwa “kakinya gemetar” memikirkan harus memilih di antara ketiga bintang tersebut. Ini sudah jelas situasi yang sulit.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>Prediksi Petrux</strong></span></p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C6T00H6ibPo"></oembed></figure><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Yang jelas, Danilo Petrucci, pembalap Italia berusia 38 tahun yang baru pulih dari kecelakaan mengerikan saat berlatih <i>motocross</i>, menyampaikan pendapatnya tentang masalah yang banyak dibicarakan di <i>paddock</i> MotoGP.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Saya kekurangan informasi orang dalam. Tetapi saya memiliki firasat bahwa Marc Marquez akan menjadi orang yang terpilih (mendampingi Pecco pada 2025). Saya akan merasa sangat kasihan pada Enea (Bastianini) jika itu terjadi,” ucap Petrux, sapaannya, kepada <i>GPone</i>.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Tapi saya yakin bahwa Gigi Dall’Igna bukanlah tipe bos tim yang membiarkan pembalap seperti Marc Marquez lolos (pergi). Marquez bisa saja memimpin Ducati meraih kemenangan karena logikanya yang kejam dalam mengejar tujuannya.”</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Meskipun tidak lagi turun penuh di MotoGP sejak akhir musim 2021, pendapat Petrucci layak dicermati. Ia pernah memperkuat Tim Pramac Racing-Ducati pada 2015 sampai 2018. Petrux lantas memperkuat tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2019 dan 2020.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Dall’Igna mungkin jatuh lebih baik atau lebih buruk, tetapi dia telah menjadikan Ducati sebagai referensi di MotoGP. Mengetahui cara berpikirnya, saya pikir Dall’Igna ingin mengetahui apa yang bisa dilakukan pembalap seperti Marc Marquez dengan motornya,” kata Petrucci.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Mengingat Pecco sudah menjalani momen-momen yang luar biasa (termasuk juara MotoGP dua musim terakhir) dan selalu membuat perbedaan di saat-saat penting, saya tidak tahu apakah ia ingin Marc Marquez bergabung (ke tim pabrikan Ducati).&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Mungkin aspek itu juga harus dihargai di sini, sisi kemanusiaan dalam tinju juara dan masing-masing. Seorang pembalap pasti ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah yang terkuat. Pada lomba di Jerez, Pecco luar biasa, gila!”&nbsp;</span></p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/C6jPTZ_NYqI/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/C6jPTZ_NYqI/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">Lihat postingan ini di Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/C6jPTZ_NYqI/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">Sebuah kiriman dibagikan oleh MotoGP™ (@motogp)</a></p></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>Pilihan untuk </strong><i><strong>La Bestia</strong></i><strong> dan </strong><i><strong>Martinator</strong></i></span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Mengenai pilihan untuk <i>La Bestia</i> – julukan Enea Bastianini – dan Martinator – julukan Jorge Martin, Petrucci menambahkan dirinya ikut sedih soal Bastianini.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Karena menurut saya dia tidak tampil sebanyak dan sebaik yang dia bisa lakukan meskipun tanpa cedera tahun lalu. Saya pikir dia belum mengerahkan semua potensinya di pabrikan Ducati dan saya berharap dia berhasil,” ucap Petrucci.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Jelas bahwa Jorge Martin ingin pergi ke tim pabrikan Ducati dan dia pantas mendapatkannya. Namun saya juga ingin Marco Bezzecchi (VR46 Racing) juga dievaluasi Ducati. Tapi satu-satunya hal yang saya harap adalah tidak ada keputusan terburu-buru yang diambil berdasarkan momen,” kata <i>rider&nbsp;</i>yang pada 2023 lalu turun di World Superbike (WSBK) bersama Barni Spark Ducati Racing Team.</span></p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/3d5dNBJ2KgE?si=-B9FLrW2tPzZ-MuK" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Danilo Petrucci yakin Marc Marquez akan ke tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025.

Gigi Dall’Igna Bukan Tipe Bos Tim yang Biarkan Pembalap seperti Marc Marquez Lolos

<p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>SKOR.id</strong> – Jika ada pembalap yang bisa merasakan seperti apa perasaan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Prima Pramac Racing) menjelang balapan terakhir Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 di Valencia, akhir pekan ini, ia adalah Marco Melandri.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pada 1999, Melandri berduel dengan Emilio Alzamora untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas 125cc (kini Moto3) hingga balapan terakhir saat itu di Argentina. Melandri memenangi balapan namun harus puas menjadi <i>runner-up&nbsp;</i>karena terpaut satu poin dari Alzamora.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Akhir pekan ini (24-26/11/2023) dengan gap 21 poin antara Bagnaia di puncak dan Martin di posisi kedua. Dengan maksimal 37 poin yang bisa direbut di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, segalanya memang masih mungkin terjadi.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Sebagai orang Italia dan juara dunia (kelas 250cc, kini Moto2, pada 2002), juga mantan pembalap Ducati di MotoGP dan Superbike, Melandri tentu memiliki sudut pandang yang jelas terkait analisisnya.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Saya belum mengkritik fakta bahwa mereka (otoritas MotoGP) mendorong tim resmi (skuad pabrikan) untuk menang. Tetapi, saya merasa terganggu karena mereka menyangkalnya dengan cara apa pun, bahkan jika mereka tetap melakukannya,” ucap Melandri kepada <i>Il Corriere dello Sport</i>.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Bagaimanapun, itu bisa terjadi. MotoGP adalah sebuah bisnis, dan dalam bisnis ada prioritas. Jadi, wajar jika tim pabrikan mendapat keistimewaan dan harus berkontribusi lebih banyak. Namun, tidak masuk akal untuk menyangkalnya.”</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Dalam penjelasannya, Melandri juga bisa memahami kekecewaan Jorge Martin di Qatar, Minggu (19/11/2023) lalu, dan kemarahan pembalap tim independen tersebut.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Saya pikir itu harus terjadi cepat atau lambat. Seperti yang saya katakan tadi, MotoGP adalah sebuah bisnis, dengan hierarki. Jadi, akan lebih baik bagi mereka jika pembalap tim pabrikan yang menang (merebut gelar juara dunia) daripada pembalap tim satelit.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Saya memperkirakan Martin akan mengalami kemunduran dalam beberapa <i>race</i> karena ban. Michelin mengatakan bahwa bannya baik-baik saja, seperti yang lainnya, jadi mungkin ada masalah tekanan.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Martin menjadi pembalap yang mencetak poin terbanyak dalam beberapa balapan MotoGP 2023 ini. Jadi, saya tidak menyangka dia &nbsp;tiba-tiba mati rasa,” ujar Melandri, <i>runner-up</i> MotoGP 2005 bersama tim independen Movistar Honda.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Melandri lantas pindah ke tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2008 mendampingi Caseey Stoner yang saat itu berstatus juara bertahan. Saat itu, Melandri finis di peringkat ke-17 klasemen akhir, jauh di bawah Stoner di posisi kedua.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Karena Martin menuding problemnya di lomba GP Qatar — hingga hanya finis P10 — membuat Micheln angkat suara. Pabrikan asal Prancis itu meyakinkan bahwa ban yang dipakai Martin bukan ban bekas atau terlalu panas, dan sama seperti ban lainnya.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Di sisi lain, Ducati dengan tegas menyangkal bahwa mereka lebih memilih salah satu pembalapnya untuk menang. Hal ini buntut dari video yang viral saat mereka merayakan kemenangan Bagnaia dengan liar di Indonesia, beberapa minggu lalu.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Kami kesal karena orang-orang berpikir kami tidak ingin Jorge Martin menang,” kata Paolo Ciabatti, Direktur Sport Ducati Corse.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Saya tahu betul bahwa semua orang mengharapkan tim merah untuk menang, juga dengan mempertimbangkan tanggung jawab terhadap sponsor.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Tetapi jika kami khawatir bahwa Pramac mampu menang, tentu kami tidak akan memberi mereka informasi terbaru yang sama seperti tim pabrikan. Atau, memperlakukan sama terhadap Martin dan Bagnaia.”</span></p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lZhhzsHnLTU?si=7DFrYNccQhb-7zAd" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Marco Melandri mengevaluasi duel Francesco Bagnaia dan Jorge Martin di MotoGP Valencia. 

Latest Articles - Ducati Lenovo

Francesco Bagnaia Soroti Problem yang Dihadapi di Sirkuit Mandalika

Belum 100 Persen Fit, Francesco Bagnaia Cari Penebusan di MotoGP San Marino 2024

Tekanan Bisa Berbalik pada Jorge Martin

Gigi Dall’Igna Bukan Tipe Bos Tim yang Biarkan Pembalap seperti Marc Marquez Lolos

Dari Sisi Bisnis, MotoGP Lebih Baik jika Dimenangi Rider Tim Pabrikan