SKOR.id - Kejuaraan Dunia MotoGP kembali memunculkan nomor 1 di fairing motor. Pada tahun 2023, Francesco Bagnaia memamerkan simbol keunggulan itu, 11 tahun setelah terakhir kali seorang juara bertahan mengambil keputusan yang sama.&nbsp;Musim lalu, pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo itu melepaskan nomor 63 untuk memberi ruang bagi nomor 1, yang dirancang dengan cara tertentu. Latar belakang hitam menonjolkan garis merah nomor tersebut, diarsir di dalamnya untuk menonjolkan berbagai motif ornamen.&nbsp;Ini adalah evolusi lebih lanjut dari nomor satu yang sama dari sudut pandang grafis. Begitulah perubahan lambang keutamaan, dari versi “klasik” ke desain yang lebih modern. Termasuk bendera negara, lambang, hingga bahkan inisial nama depan dan belakang si rider.&nbsp;Berikut evolusi desain nomor 1 pada motor-motor sang juara bertahan kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor:Wayne Rainey&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Good memories from Catalunya - a really cool circuit to ride a 500cc GP bike. Had a good battle with Mick in the first-ever GP there in 1992. 📷 by Gold &amp; Goose. <a href="https://t.co/EjwkmDWTJr">pic.twitter.com/EjwkmDWTJr</a>— Wayne Rainey (@WayneRainey60) <a href="https://twitter.com/WayneRainey60/status/1006956191866445826?ref_src=twsrc%5Etfw">June 13, 2018</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Tradisi MotoGP menginginkan nomor balapan terpampang di atas dasar berwarna kuning. Nomor 1 selalu tampil dengan livery ini hingga tahun 1991. Namun, perubahan pertama dilakukan oleh Wayne Rainey.&nbsp;Pada tahun 1992, dalam rangka mempertahankan gelar juara dunia untuk kedua kalinya, pembalap asal Amerika itu menempelkan stiker bernomor 1 tepat di atas warna merah yang mendominasi bagian depan Yamaha YZR 500. Eksperimen berwarna itu hanya berlangsung selama satu balapan, yang pertama di Jepang.&nbsp;Tetapi, pada lomba-lomba berikutnya, juara dunia kelas 500cc 1990, 1991, dan 1992 itu memutuskan untuk memakai nomor 1 dengan latar belakang putih seluruhnya. Sebuah revolusi kecil yang berdampak besar. Ide tersebut juga ditegaskan pada tahun 1993, musim terakhir Rainey di Kejuaraan Dunia Balap Motor.Kevin Schwantz&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Kevin Schwantz#34 Suzuki RGV 500#1994<a href="https://twitter.com/KevinSchwantz?ref_src=twsrc%5Etfw">@KevinSchwantz</a> <a href="https://twitter.com/wgpbikelegends?ref_src=twsrc%5Etfw">@wgpbikelegends</a> <a href="https://twitter.com/SuzukiOfficial?ref_src=twsrc%5Etfw">@SuzukiOfficial</a> <a href="https://twitter.com/WhyArai?ref_src=twsrc%5Etfw">@WhyArai</a> <a href="https://twitter.com/dainese?ref_src=twsrc%5Etfw">@dainese</a> <a href="https://twitter.com/motul?ref_src=twsrc%5Etfw">@motul</a> <a href="http://t.co/BgQMRE9dut">pic.twitter.com/BgQMRE9dut</a>— 2T Racing (@2TRacing) <a href="https://twitter.com/2TRacing/status/563721568912945152?ref_src=twsrc%5Etfw">February 6, 2015</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Orisinalitas Kevin Schwantz terlihat dalam berbagai hal di MotoGP, terutama di lintasan. Bukan hanya teknik menikung maupun late braking yang luar biasa tetapi juga pada detail-detail kecil. Misalnya pada desain nomor 1 yang digunakan untuk merayakan gelar juara pada tahun 1993.&nbsp;Pada musim berikutnya (1994), pembalap tim pabrikan Suzuki itu mendesain nomor 1 berwarna putih dengan latar belakang merah, menciptakan kontras warna dengan dampak visual yang kuat. Bagi Schwantz, itulah satu-satunya tahun dirinya membalap tanpa nomor 34 yang terkenal itu.Mick Doohan<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Happy <a href="https://twitter.com/hashtag/WheelieWednesday?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#WheelieWednesday</a> 👊 Here's an epic wheelie from Mick Doohan, circa 1995 at the Australian GP 🇦🇺 <a href="https://t.co/g4VW2zhUwV">pic.twitter.com/g4VW2zhUwV</a>— Crash MotoGP (@crash_motogp) <a href="https://twitter.com/crash_motogp/status/1301089985156661249?ref_src=twsrc%5Etfw">September 2, 2020</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Jika berbicara soal bentuk desain dan warna nomor 1 di MotoGP, pasti ada nama Michael “Mick” Doohan. Pembalap asal Australia itu mendominasi kelas 500cc antara tahun 1994 dan 1998, memakai simbol juara bertahan tersebut selama lima tahun.&nbsp;Tampilan nomor 1 Doohan mengalami beberapa perubahan dibanding tren yang diluncurkan Rainey, dengan stiker hitam berlatar belakang putih. Namun, dalam kurun waktu lima tahun tersebut, Doohan juga kerap turun ke trek dengan tulisan nomor 1 yang berwarna merah.&nbsp;Pilihan grafis yang digunakan pada tahun 1994, ketika ia belum menjadi juara, sepertinya ditakdirkan untuk menjadi tren angka berwarna beberapa tahun kemudian.&nbsp;Kelas 500cc 1998 menjadi tahun terakhir Doohan turun dengan nomor 1 hitam berpelat putih karena pada musim berikutnya ia memakai latar belakang berwarna biru tua dengan angka 1 oranye.Alex Criville<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CsIleOVIi2Q"></oembed></figure>Pada tahun 1999, Tim Repsol Honda mengubah tampilannya dengan menempatkan nomor balap tepat di fairing hitam Honda NSR500 mereka. Mick Doohan adalah orang pertama yang memamerkan simbol itu dengan angka oranye 1 dengan latar belakang gelap.&nbsp;Pilihan ini lalu ditiru rekan setimnya Alex Criville pada musim berikutnya, 2000. Tren nomor &nbsp;berwarna tanpa dasar putih pun kemudian semakin konsisten, bahkan di luar planet Honda.Kenny Roberts Jr<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet"><a href="https://twitter.com/hashtag/115DaysUntilQatar?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#115DaysUntilQatar</a> Kenny Roberts, Jr. and Sete Gibernau, 2001 500cc GP <a href="http://t.co/hCk7f8tbIg">pic.twitter.com/hCk7f8tbIg</a>— MotoGP Fan Zone (@bgmotogp) <a href="https://twitter.com/bgmotogp/status/539370686327050242?ref_src=twsrc%5Etfw">December 1, 2014</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Gagasan tentang nomor berwarna yang ditempel di fairing, tanpa ada ruang putih di sekitarnya, juga meyakinkan Kenny Roberts Jr pada tahun 2001. Juara dunia bertahan asal Amerika itu muncul di garis start dengan Suzuki RGV500 yang hampir seluruh bodinya berwarna biru dengan warna kuning pekat pada tulisan nomor 1. Itu adalah nomor 1 pertama dengan warna itu dalam sejarah modern MotoGP, sejauh menyangkut kelas atas.Nicky Hayden<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Repsol Honda teammates Nicky Hayden and Dani Pedrosa at Jerez. <a href="https://twitter.com/hashtag/MotoGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#MotoGP</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/OTD?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#OTD</a> 2007 <a href="https://twitter.com/hashtag/SpanishGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#SpanishGP</a> via <a href="https://twitter.com/bgmotogp?ref_src=twsrc%5Etfw">@bgmotogp</a> <a href="https://t.co/McCEW5mxHH">pic.twitter.com/McCEW5mxHH</a>— Zdravko (@zdravkost) <a href="https://twitter.com/zdravkost/status/1242926799778168832?ref_src=twsrc%5Etfw">March 25, 2020</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Juara dunia pertama yang memakai nomor 1 di MotoGP adalah Nicky Hayden. Pembalap asal Amerika Serikat yang meninggal dunia pada 2017 itu memenangi gelar MotoGP pada 2006, melengserkan Valentino Rossi, yang meskipun telah meraih beberapa gelar juara dunia, selalu lebih suka memamerkan #46 kesayangannya.&nbsp;Pada musim mempertahankan gelarnya, 2007, Hayden memutuskan untuk memamerkan simbol keunggulan Honda RC212V-nya dengan angka 1 putih yang diberi garis merah, dengan serangkaian angka 69 hitam kecil di dalamnya, mengingatkan pada tabel yang digunakan oleh Hayden pada tahun-tahun sebelumnya.&nbsp;Di kanan atas nomor 1 itu terdapat sebuah bintang besar, juga masih berwarna putih dengan garis-garis merah di bagian sisinya.Casey Stoner<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet"><a href="https://twitter.com/hashtag/WheelieWednesday?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#WheelieWednesday</a> at the Brno circuit, Czech Republic 2008. <a href="https://t.co/9cvKJQfqmF">pic.twitter.com/9cvKJQfqmF</a>— Casey Stoner AM (@Official_CS27) <a href="https://twitter.com/Official_CS27/status/986493823428669440?ref_src=twsrc%5Etfw">April 18, 2018</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Bagi Casey Stoner, nomor 1 adalah sebuah keistimewaan yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, setelah memenangi dua gelar MotoGP, pada 2007 bersama Ducati dan untuk Honda pada 2011, ia memilih untuk menggunakan jadwal balapan yang lebih bergengsi pada musim tersebut sebagai juara bertahan.&nbsp;Desain nomor 1 miliknya sangat berbeda dengan para juara dunia sebelumnya. Ini merupakan penghormatan nyata kepada Australia, tanah kelahirannya. Bahkan, bendera negaranya itu tergambar di dalam nomor tersebut.&nbsp;Seperti Hayden, Stoner juga memutuskan untuk memasukkan angka 27 – nomor yang ia pilih untuk sebagian besar kariernya – berukuran kecil ke dalam angka 1 raksasa.Jorge Lorenzo<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/28dTZMgo8x"></oembed></figure>Ide paling orisinal terkait personalisasi nomor ini rasanya pas diberikan untuk Jorge Lorenzo. Setelah memenangi gelar juara dunia MotoGP 2010, pembalap asal Spanyol itu memilih untuk menanggalkan nomor 99 untuk menggantinya dengan 1 di fairing&nbsp;Yamaha YZR-M1.&nbsp;Namun, nomor 1 tersebut didesain dengan cara tertentu, dengan menyatukan inisial huruf pertama dari nama depan dan belakangnya, yaitu JL. Maka, terbentuklah bentuk seperti nomor 1. Sebuah cara yang tidak terlalu halus untuk mengingatkan semua orang siapa raja MotoGP saat itu.&nbsp;MotoGP 2011 bukanlah musim yang mudah bagi Lorenzo, yang akhirnya menempati posisi kedua klasemen akhir pembalap di belakang Stoner. Namun, logo JL milik kampiun MotoGP tiga kali (2010, 2012, 2015) tersebut langsung menjadi sangat populer di kalangan penggemar.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qF5-ydHsJBk?si=6PDApEm6uVjUDboM" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Juara dunia MotoGP Francesco Bagnaia akan tetap memakai nomor motor 1 pada musim 2024. 

MotoGP

Evolusi Desain No. 1 di MotoGP, dari ‘Bintang’ Nicky Hayden sampai ‘JL’ Jorge Lorenzo 

SKOR.id –&nbsp;Legenda&nbsp;MotoGP&nbsp;asal Australia,&nbsp;Casey Stoner, telah menjadi teman lama&nbsp;yang baik&nbsp;bagi Nolan Group.Sebagai salah satu perwakilan dari&nbsp;perusahaan yang memproduksi&nbsp;helm tersebut, juara MotoGP 2007 dan 2011&nbsp;itu kini mendapatkan semacam promosi.&nbsp;Sehingga, Nolan Grup dan sang pembalap akan makin erat untuk berkolaborasi pada masa depan.Pameran sepeda motor EICMA yang digelar tahun ini beberapa waktu lalu selain menampilkan beberapa sepeda motor baru, juga menghadirkan helm-helm baru.&nbsp;Shark meluncurkan sesuatu, HJC memiliki banyak sekali model dan grafis baru yang layak ditampilkan, dan belum lagi pengumuman dari Nolan Group.Casey Stoner telah menjadi bagian dari kelompok duta Nolan Group ini, dan dianggap sebagai representasi yang tepat dari produk dan komitmen grup terhadap kualitas.&nbsp;Pada dasarnya, dalam diri pembalap 38 tahun itu sudah tertanam dan terintegrasi dengan perusahaan tersebut.Sehingga, tidak ada salahnya melihatnya mendapatkan kontrak lagi setelah mempertimbangkan untuk kembali ke dunia balap.&nbsp;Jadi, apakah kemitraan ini bisa menjadi indikator bahwa Casey Stoner akan kembali ke grid? Kita lihat saja nanti.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CzVsj4ELDL1"></oembed></figure>Helm Nolan X-Lite&nbsp;Beragam corak bersejarah dan ikonik terus terjual dalam katalog&nbsp;helm&nbsp;Nolan hingga saat ini.Salah satunya termasuk grafis Stoner dari GP 2011, di mana Stoner menaiki Honda RC212-V untuk meraih gelar juara dunia keduanya.Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang helm konglomerat Italia, ia mampu mengantongi dua gelar juara dunia di kelas utama, dan merupakan salah satu pembalap paling dikenal di industri ini.&nbsp;Dengan ikatan antara keduanya, babak baru bagi Stoner akan terbuka, yang akan membuatnya kembali berlomba, dan juga berupaya mengembangkan helm baru.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Czwep4OuIm9"></oembed></figure>Sekembalinya Stoner ke grid, ia akan menampilkan karya&nbsp;Nolan&nbsp;terbaru dan terhebat yang dihasilkan dari laboratorium dan fasilitas produksi di Bergamo, Italia.&nbsp;Oleh karena itu, akan menarik untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh pembuat helm asal Italia tersebut.&nbsp;Jika mereka akan menurunkan model&nbsp;helm&nbsp;balap baru untuk digunakan Stoner di grid, apakah itu?&nbsp;Nolan X-Lite cukup sepi dibandingkan dengan pabrikan lain di pasar,&nbsp;jadi&nbsp;akan menarik perkembangan baru apa yang akan kita dapatkan dengan investasi merek tersebut dalam&nbsp;koneksi balapnya dengan Stoner sekali lagi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/XC_dLRty1Dk?si=gKueDY-cgoplnyt0" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kerja sama Stoner dan Nolan Group munculkan spekulasi pembalap Australia itu akan kembali ke sirkuit.

Fashion

Gandeng Casey Stoner Lagi, Kualitas Helm Nolan Diyakini Akan Lebih Baik

SKOR.id – Saat ini Honda mungkin berada di titik nadir sepanjang keikutsertaan di kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor. Setelah kesulitan membuat RC213V konsisten kompetitif, mereka ditinggalkan sang ikon, Marc Marquez.&nbsp;Pembalap asal Spanyol yang melakukan debut MotoGP dan merebut enam gelar juara dunia bersama tim pabrikan Repsol Honda (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) tersebut akan pergi dan bergabung ke Gresini Ducati mulai MotoGP 2024.&nbsp;Pun begitu, Stoner yang berbicara di sela-sela rumahnya MotoGP Australia 11 tahun setelah pensiun, membela tim pabrikan tempatnya mengakhiri karier dan memenangi satu dari dua gelar juara dunia MotoGP-nya.“Honda memang kesulitan dan telah berjuang selama beberapa tahun. Sangat mudah untuk duduk di luar dan berkata ‘tim belum melakukan pekerjaan dengan baik’,” ujar Stoner yang menjadi juara dunia MotoGP 2011 bersama Repsol Honda, seperti dikutip Crash.net.“Tapi sebenarnya itu bukan (salah) tim (sepenuhnya). Ini jauh lebih daripada itu. Kami tidak yakin seberapa besar upaya yang mereka lakukan dalam balapan ini. Saya tahu ada beberapa perubahan posisi di Jepang dan sepertinya berdampak pada tim.&nbsp;“Kedua pabrikan Jepang itu (Honda dan Yamaha) tampaknya tertinggal satu atau dua langkah di MotoGP. Pabrikan Eropa mampu mengatasi segalanya dengan lebih cepat, mereka unggul dalam persaingan.“Marc (Marquez) seharusnya akan berusaha memahami apakah itu dia atau motornya,” kata pembalap pertama yang memberikan gelar juara dunia MotoGP untuk Ducati pada 2007 tersebut.Saat ditanya apakah Marquez bisa memenangi Kejuaraan Dunia MotoGP 2024 dengan mengendarai Ducati, Stoner menjawab diplomatis.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CymJ3kCSOFW"></oembed></figure>“Saya masih berpikir dia mungkin bisa memenangi kejuaraan dengan Honda, selama dia melakukan segalanya dengan benar,” tutur mantan pembalap berusia 38 tahun itu.&nbsp;“Kami melihat Alex Rins menang di Austin, dia mendominasi balapan itu. Sebuah sepeda motor tidak berubah dari kemenangan menjadi sangat tidak kompetitif secara tiba-tiba. Saya melihat bahwa sepeda motor ini tidak seburuk itu.&nbsp;“Jika mereka bisa memenangi perlombaan di awal musim, maka mereka seharusnya tidak boleh berada di luar 10 besar di sisa putaran.“Sayangnya dalam balapan, terkadang Anda tersesat dan membutuhkan seseorang untuk menunjukkan kemampuannya.&nbsp;“Terkadang Anda memerlukan bintang penuntun untuk menunjukkan kemampuannya, lalu hal itu akan memberikan kepercayaan diri kepada semua orang untuk berbuat lebih banyak.“Sangat mudah untuk duduk di sana dan berpikir bahwa rumput lebih hijau. Ducati telah mengalahkan sebagian besar motor dan melakukan pekerjaannya dengan baik.“Sangat mudah untuk kehilangan semangat, motivasi, dan kepercayaan diri. Gabungan hal-hal itu akan menjatuhkan Anda ke bawah bukit,” kata Stoner yang mengantongi 38 kemenangan di kelas MotoGP — termasuk 15 bersama Honda — tersebut.Honda masih mencari pengganti Marc Marquez karena mereka merencanakan jalan mereka sendiri tanpa juara dunia delapan kali (dari seluruh kelas) itu.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/L9WaPmG4Z3M?si=Aaq24SjWPUgmPZ8H" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Latest Articles - Casey Stoner

Evolusi Desain No. 1 di MotoGP, dari ‘Bintang’ Nicky Hayden sampai ‘JL’ Jorge Lorenzo

Gandeng Casey Stoner Lagi, Kualitas Helm Nolan Diyakini Akan Lebih Baik

Casey Stoner Sebut Motor MotoGP Honda Tak Terlalu Buruk