- Lassina Traore penyerang masa depan Ajax Amsterdam yang memiliki potensi menjadi bintang di sepak bola Eropa.
- Lahir dari keluarga sepak bola, Lassina Traore, mengakui memiliki darah sepak bola yang kental dari ibunya.
- Lassina Traore mengingatkan sepak bola Eropa dan Afrika kepada legenda Liberia, George Weah.
SKOR.id - Dalam setiap momen akan selalu ada figurnya. Begitu pula ketika Ajax Amsterdam menggulung VVV-Venlo dengan skor fanstastis, 13 gol tanpa balas pada 24 Oktober 2020 lalu.
Kemenangan dengan skor besar tersebut memunculkan nama Lassina Traore. Penyerang belia yang masih berusia 19 tahun.
Penyerang Ajax kelahiran Bobo Dioulasso, Burkina Faso, pada 13 Januari 2001 ini menarik perhatian tidak hanya di sepak bila Belanda melainkan di kawasan Eropa bahkan dunia.
Dalam kemenangan atas VVV-Venlo tersebut, Lassina Traore mencetak lima gol yaitu pada menit ke-17, 32, 54, 65, dan 87.
Dengan demikian, Lassina Traore masuk dalam catatan sejarah Liga Belanda (Eredivisie) di mana klub asal Amsterdam ini mencatatkan rekor dengan kemenangan terbesar di liga.
Rekor yang mematahkan kemenangan tim Ajax ketika menggulung Vitesse, 12=1 pada 1971/1972.
Karena itu, jika selama ini Ajax Amsterdam dikenal dengan tradisi mencetak bintang-bintang muda, Lassina Traore adalah wonderkid, bintang masa depan bagi tim ini.
Dengan rapornya saat ini pula, Lassina Traore berpeluang mengikuti jejak para legenda Ajax yang semakin menjadi bintang jika bermain di klub Eropa lainnya.
Musim ini, Lassina Traore telah mencetak total delapan gol dari 16 penampilannya bersama Ajax Amsterdam di semua ajang.
Dari jumlah tersebut, tujuhh gol di antarnaya diciptakan di Liga Belanda dan satu gol di ajang Liga Champions. Dia memiliki naluri membunuh yang tinggi di jantung petahanan lawan.
Tapi, berbeda dari anak para mantan bintang yang mendapatkan darah sepak bola dari ayah, Lassina Traore justru mengakui bahwa talenta yang dimilikinya sangat kental karena ibunya.
"Jelas sekali, talenta sepak bola yang saya miliki itu datang dari dia. Mama kapten timnas putri Burkina Faso, dan bagi saya dia pemain terbaik," kata Lassina Traore, terkait darah sepak bola dalam dirinya.
"Mama adalah pemain nomor 10 sejati, memiliki teknik yang sangat baik dan dia bermain dengan kreativitas yang tinggi," kata Lassina Traore lagi.
Selain ibunya yang pemain sepak bola, ayahnya yaitu Moreso Traore juga pemain sepak bola.
Sedangkan sepupunya kini sudah lebih dulu menjadi perhatian dunia yaitu Bertrand Traore yang bermain di Aston Villa.
Menurut Lifebogger.com, Lassina Traore adalah satu-satunya anak yang hidup dari pernikahan orangtuanya. Sejak kecil, Lassina bermain bola dengan anak-anak lainnya.
Selain itu, seringkali dia mengikuti ibunya yang berlatih dan bermain. Momen itulah, menurut Lassina Traore dia mulai mempelajari cara bermain dan trik bermain bola dari ibunya.
Karena itu, jika Lassina Traore kini mulai tumbuh sebagai pemain profesional di Ajax, perkembangan itu tidaklah mengejutkan karena darah sepak bola yang kental yang dia miliki.
Selain kedua orangtuanya, karier Lassina sejak awal juga tidak terlepas dari peran pamannya, yaitu Rahim Ouedraogo yang membentuk sekolah sepak bola pada 2012.
Dari sekolah sepak bola di kota kelahirannya inilah, pemain yang bernama lengkap Lassina Chamste Soudine Franck Traore ini mulai semakin serius.
Sekolah sepak bola tersebut mengambil dari nama pamannya tersebut yaitu Rahimo dalam usia 16 tahun.
Di sana, Lassina Traore berlajar sepak bola sejak 2012 hingga 2017 sebelum akhirnya hijrah ke Afrika Selatan bergabung dengan tim junior Ajax Capte Town.
Tidak lama kemudian, jejak kariernya pun semakin berkembang, di antaranya sudah bermain dengan timnas Burkina Faso (timnas senior) ketika usianya masih 16 tahun.
About last week...
First #UCL goal for Lassina Traoré! ????????#ataaja pic.twitter.com/b2kB4nnOYN— AFC Ajax (@AFCAjax) November 3, 2020
Debutnya dengan timnas ketika menghadapi Benin dalam laga uji coba pada 4 Mei 2017. Dalam dua laga dengan timnas dia sudah mencetak tiga gol.
Aksi-aksinya tersebut kemudian membuat Ajax tertarik. Meski demikian, ketika itu, sebagai anak belia, tubuhnya dinilai terlalu gemuk.
Karena itu, pihak Ajax meminta agar Lessina Traore harus lebih ramping sehingga dirinya bisa bergabung.
Ketika dia berhasil membuat posturnya ideal, Lassina pun melakukan tes di Ajax. Dalam tes tersebut, saat itu dia berduel dengan Matthijs De Ligt, pemain yang kini menjadi bagian dari Juventus.
Dia berhasil lulus tes tersebut dan kemudian menandatangani kontrak tiga tahun setengah dengan Ajax pada 4 Januari 2019.
Sejak itulah, Lassina Traore kemudian terus mencoba membangun kariernya, hingga saat ini.
Pers Eropa dan juga Afrika kemudian kerap menyebutnya sebagai penerus dari bintang besar asal Afrika dari Liberia, George Weah.
Panggilan George Weah Baru yang melekat tidak lain karena produktivitasnya dan fisiknya yang kokoh dan kuat seperti Weah.
Saat ini, dalam usia yang masih 19 tahun, Lassina Traore diyakin akan menjadi penyerang nomor 9 Ajax Amsterdam di masa depan.
Di bawah asuhan Erik Ten Hag, Lassina Traore memiliki pergerakan yang luas bahkan mulai terlihat punya naluri bermain sebagai pemain kreatif.
Namun, untuk saat ini, dia tetap diplot sebagai penyerang tengah oleh Erik Ten Hag.
"Dengan apa yang ada di dalam dirinya, dia dapat mencetak gol dengan sangat akurat dan bertenaga," kata Direktor Olahraga Ajax Amsterdam, Marc Overmars.*
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Pelatih Jerman Mulai Diragukan, Jurgen Klopp Beri Dukungan https://t.co/aUQc06BDZH— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 7, 2020
Baca Juga:
Pep Guardiola Tegaskan Timnya Tak Diuntungkan Jelang Derbi Manchester
Jurgen Klopp Bahagia Liverpool Menang di Depan 2000 Penggemar