SKOR.id - Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyampaikan pesan menyentuh hati melalui akun Instagram pribadinya setelah tim gagal mewujudkan impian tampil di panggung sepak bola terbesar dunia.
Dalam unggahannya, Jay mengungkapkan kekecewaan mendalam, namun juga menyampaikan semangat untuk bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik bagi sepak bola Indonesia.
“Mimpi kami untuk tampil di panggung terbesar dunia harus berakhir. Sulit menggambarkan perasaan saya saat ini."
"Rasanya berat ketika sudah bekerja begitu keras dalam waktu lama, lalu harus gagal,” tulis Jay.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa kegagalan ini bukan akhir, melainkan pelajaran berharga untuk melangkah lebih jauh.
“Mungkin ini bukan waktu kami, mungkin Tuhan punya rencana lain. Mungkin kami butuh pengalaman ini untuk belajar dan berkembang.”
Jay juga menyoroti ikatan kuat yang terjalin antara para pemain dan suporter sejak ia pertama kali bergabung dengan skuad Garuda.
“Sejak pertama tiba di Timnas, saya tahu ada koneksi spesial antara kami semua — pemain, staf, dan para pendukung. Ada ikatan tak terucap yang kami bagi, dan saya bersyukur menjadi bagian dari itu,” ungkapnya.
Menurutnya, perjuangan Timnas bukan hanya tentang meraih hasil instan, melainkan membangun fondasi kuat untuk masa depan sepak bola Indonesia.
“Kami ingin membangun sesuatu bukan hanya untuk kami, tetapi untuk generasi berikutnya. Kami ingin menempatkan sepak bola Indonesia di peta dunia. Ini lebih besar dari sekadar satu tim — ini tentang warisan yang akan bertahan selamanya.”
Dalam kesempatan itu, Jay juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjuangan Timnas, dari belakang layar hingga suporter setia. Ia meminta publik untuk terus memberikan dukungan dan tidak saling menyalahkan di masa sulit.
“Siapa kita jika mulai saling menyerang saat menghadapi kesulitan? Itu bukan kita, itu bukan Indonesia. Kita harus selalu bersatu, apa pun yang terjadi.”
Jay menutup pesannya dengan keyakinan bahwa ini bukan akhir perjalanan Timnas Indonesia. “Ini bukan akhir untuk kami. Ini baru permulaan.”