The Last Dance, Upaya Dunia untuk Kembali Mengenal Kebintangan Michael Jordan

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • ESPN akan menayangkan perdana serial film dokumenter The Last Dance pada Minggu (19/4/2020).
  • Film The Last Dance berisi dokumentasi tentang sukses Michael Jordan saat memenangi gelar NBA keenam bersama Chicago Bulls pada musim 1997-1998.
  • Yang menarik, The Last Dance sudah diyakini bakal menjadi film dokumenter terbesar yang pernah ada.

SKOR.id - Sekali lagi, dunia akan diperkenalkan kembali kepada kebintangan seorang Michael Jordan yang melegenda.

Mulai Minggu (19/4/2020), ESPN dan Netflix akan mempersembahkan tarian terakhir alias The Last Dance legenda bola basket NBA itu bersama dinasti Chicago Bulls yang legendaris.  

Jason Hehir hanya seorang anak kecil di tribun Boston Garden pada 20 April 1986, saat Michael Jordan membukukan 63 poin, rekor play-off, lawan Boston Celtic.

Itu hadiah Natal dari ayahnya. Dua tiket Air Jordan Show ditemukan Jason Hehir di dalam kaus kaki Natalnya selama liburan akhir tahun.

Berita Michael Jordan: Michael Jordan Anggap Kobe Bryant Adik

Itu hadiah yang takkan dilupakannya, meski kursinya untuk Air Jordan Show lain pada akhir pekan ini jauh lebih baik. Kali ini, ia duduk paling depan.

Kini, Jason Hehir adalah direktur produksi ESPN dan Netflix yang menyutradarai The Last Dance, seri dokumenter berisi 10-episode yang akan tayang perdana di layar televisi pada 19 April.

Film ini akan mengisahkan ulang sukses Michael Jordan saat memenangi gelar NBA keenam untuk Chicago Bulls bersama Scottie Pippen, Dennis Rodman, dan pelatih Phil Jackson pada musim 1997-1998.

Kepada USA Today, Jason Hehir mengungkapkan soal pekerjaan-pekerjaan yang seakan tidak pernah akan berakhir ketika menyiapkan seri dokumenter ini.

Hehir dan tim harus menyisir rekaman arsip selama 10.000 jam, menambahkan wawancara dengan lebih dari 100 orang, dan mengubahnya menjadi konten acara televisi berdurasi 8,5 jam.

"Saya tidak akan menyebutnya tantangan," kata Hehir. "Saya menyebutnya sebagai sebuah hak istimewa."

Biasanya, pengerjaan film dokumenter hanya butuh waktu setahun: dari gagasan awal, penelitian, bikin cerita bersama, mapping, pengeditan, hingga revisi.

Demi Jordan, Hehir bahkan bekerja lima kali lipat dibanding kerja normalnya. Pengerjaan The Last Dance baru kelar setelah hampir dua tahun.

Acara Olahraga Paling Ditunggu

Menurut USA Today, The Last Dance dijadwalkan untuk tayang setelah final NBA pada Juni.

Namun, karena publik Amerika butuh tontonan streaming selama karantina pandemi corona, ESPN merilisnya dua bulan lebih awal.

Docu-series ini bisa dibilang acara olahraga yang paling ditunggu pada tahun ini.

Menurut Business Insider, saat Covid-19 menghentikan kompetisi NBA, para penggemar menuntut ESPN untuk memajukan tanggal rilis. Termasuk LeBron James.

Namun yang jelas, ESPN dan Netflix tak berniat untuk menyelesaikan debat yang tak pernah berakhir tentang apakah Jordan lebih baik daripada James.

Film ini hanya ingin menyajikan pada penggemar basket generasi baru soal rekaman Jordan dan Bulls yang belum pernah dilihat sebelumnya selama musim NBA 1997-1998.

Dalam ingatan Hehir kecil, dan orang-orang seangkatannya, Jordan begitu super.

Ketika Jordan memasuki arena, kehadirannya begitu terasa. Ia mimpi buruk bagi tim lawan, tetapi sosok yang dicintai oleh penggemar Bulls.

Jordan telah diakui secara konsensus sebagai pemain bola basket terbaik NBA sepanjang masa.

Tapi banyak orang yang belum dilahirkan atau mungkin terlalu muda untuk menyaksikan pertunjukan ajaib Jordan selama musim NBA 1997-1998 itu.

Masih yang Terbaik

Jordan masih yang terbaik. Catatan prestasinya berderet panjang. Sepanjang kariernya, pria kelahiran Brooklyn, New York, itu telah meraih enam cincin juara NBA.

Dua kali di antaranya bahkan terjadi three-peat atau tiga kali juara beruntun, untuk Bulls pada 1991-1993 dan 1996-1998, dan dia lima kali dia merebut trofi MVP Final.

Saat ini, nama Jordan masih berada di puncak daftar pencetak point per game (ppg), yang terbanyak, 30,12 ppg.

Luar biasanya lagi, walaupun berposisi shooting guard, Jordan tercatat sembilan kali masuk NBA All-Defensive First Team.

Bakat luar biasa itu diperlihatkan Jordan sejak pertandingan pertamanya hingga yang terakhir, yang menjadikannya satu-satunya pemain yang enam kali juara di final NBA bersama satu tim.

Ketika Jordan mencetak 63 poin saat game lawan Celtics, 24 tahun lalu, Larry Bird bahkan menggambarkannya sebagai “Tuhan yang menyamar sebagai Michael Jordan”.

Maka itu, Hehir sangat menyadari antisipasi yang sedang meliputi para penggemar MJ jelang penayangan perdana The Last Dance.

Dia bertemu dengan Jordan beberapa kali selama proyek, termasuk tiga wawancara face to face yang merupakan bagian dari film dokumenter.

"Saya harap orang-orang akan menyukainya seperti kami," kata Hehir.

Pengorbanan

Semua orang tahu Jordan punya jiwa kompetitif yang sangat tinggi, kadang bahkan melebihi standar rekan-rekan timnya, dan mereka menyadari itu.

The Last Dance memperlihatkan sisi Jordan yang itu. Dia sangat hati-hati menjaga imej pribadinya di depan umum. Tetapi, di balik pintu tertutup, temperamen Jordan berbeda.

Richard Deitsch dari The Athletic berkesempatan menonton delapan episode pertama film itu, dan sekelumit momen di akhir episode 7 membuatnya tertegun. Jordan menangis!

Jordan diminta menjelaskan apakah menjadi sosok yang begitu dominan di lapangan basket, ada yang menyebutnya tiran, sepadan dengan pengorbanannya tidak dianggap sebagai orang baik.

Deitsch mengutip jawaban Jordan, “Menang ada harganya. Menjadi pemimpin itu juga ada harganya."

"Saya menantang mereka yang tak ingin ditantang. Dan, saya punya hak itu karena rekan-rekan saya yang datang ke saya, tak pernah mengalami yang saya alami.”

Jordan mungkin akan meneriaki rekannya, memukul muka mereka di lapangan, tapi itu harga yang harus dibayarnya demi membangun warisannya.

“Saya melakukannya karena itu siapa saya. Begitu cara saya memainkan game saya. Itulah mentalitas saya. Jika Anda tidak ingin bermain seperti itu, jangan bermain seperti itu.”

Pada saat itulah Jordan meminta istirahat.

Emosi yang dipendamnya terkuak, air matanya mengalir . Itu salah satu momen candid yang memungkinkan pemirsa untuk melihat orang di belakang topeng “persona” Jordan.

Film Dokumenter Terbesar

Yang jelas Bill Simmons, mantan reporter ESPN, sudah meyakini The Last Dance bakal menjadi salah satu film dokumenter terbesar yang pernah ada.

“Karena saya masih ingat penghormatan dunia untuk Jordan dan Bulls tahun 1990-an. Yang tidak ingin dipamer-pamerkan oleh Jordan secara luas,” ujar Simmons saat tampil di radio show The Herd.

Ketika Simmons masih bekerja di ESPN, ia yang memelopori serial dokumenter 30 for 30 yang menjadi sangat populer hingga brand mereka diakui secara nasional.

“Kami (ESPN) ingin melakukannya (film dokumenter Jordan) setelah kami menyelesaikan seri 30 foro 30 pertama. Ketika kami masih memiliki segalanya di tahun 2009," kata Simmons.

Simmons menyatakan mereka tahu NBA Entertainment memiliki film dokumenter Jordan itu karena mereka yang telah merekam seluruh musimnya.

“Mereka yang memiliki semua rekaman di balik layar dan kami berhasil mendapatkan salinannya, kemudian menontonnya.”

Hal-hal di balik layar itu mengungkapkan sosok Jordan sebenarnya, pria yang sangat kompetitif, yang selalu berteriak pada rekan satu timnya. Terutama yang tidak bermental sama sepertinya.

Simmons melanjutkan, “Itu semua hal-hal yang selalu kami dengar tapi tidak pernah dilihat publik. Kami mulai berpikir bagaimana menyajikannya ke dunia."

Berita Michael Jordan: Ketika Pump Fake dari Kenny Rogers ''Mempermalukan'' Michael Jordan

Tetapi, MJ tidak pernah menginginkan kepopularitasan itu.

Namun, perlahan semua berubah pada pertengahan tahun 2010-an ketika LeBron James memenangi gelar NBA pada 2015-16 bersama Cleveland Cavaliers.

Lalu muncullah argumen terkait MJ vs LeBron, yang terus memanas hingga kini.  

Saat itulah, kata Simmons, Jordan seperti tersadar orang-orang mulai melupakan betapa dunia pernah mengelu-elukannya sebagai pebasket terbaik yang pernah ada.

"Michael Jordan lebih populer dan lebih terkenal daripada LeBron dalam segala hal yang mungkin. Dia melampaui level pemain terbaik mana pun,” ucap Simmons, mengakhiri pembicaraan.

 

Source: ESPNusa todaynbcsports.com

RELATED STORIES

Sukses Besar, Dua Episode Awal The Last Dance Tembus Rekor Penonton ESPN

Sukses Besar, Dua Episode Awal The Last Dance Tembus Rekor Penonton ESPN

Film dokumenter tentang Michael Jordan dan Chicago Bulls pada 1997-1998 mencatat rekor rata-rata 6,1 juta penonton untuk dua episode awal.

6 Rekan Terbaik Michael Jordan Saat Membawa Chicago Bulls Raih Enam Titel NBA

6 Rekan Terbaik Michael Jordan Saat Membawa Chicago Bulls Raih Enam Titel NBA

Selama berkarier di NBA, Michael Jordan memiliki banyak rekan setim yang hebat.

Deretan Musuh Michael Jordan, The Bad Boys hingga Duo Karl Malone-John Stockton

Deretan Musuh Michael Jordan, The Bad Boys hingga Duo Karl Malone-John Stockton

Dalam perjalanannya menjadi seorang pemain bintang NBA, Michael Jordan telah bertemu dengan banyak musuh hebat.

5 Pebasket dengan Keuntungan Penjualan Sneakers Terbesar, Michael Jordan Masih yang Teratas

5 Pebasket dengan Keuntungan Penjualan Sneakers Terbesar, Michael Jordan Masih yang Teratas

Penjualan sepatu Air Jordan by Michael Jordan per tahun setara dengan gabungan penjulana sneakers seri empat bintang NBA lainnya.

10 Kutipan Menarik dari Film Dokumenter Michael Jordan, The Last Dance Episode 1

10 Kutipan Menarik dari Film Dokumenter Michael Jordan, The Last Dance Episode 1

The Last Dance adalah serial dokumenter tentang Michael Jordan yang tayang di ESPN dan Netflix.

Sukses Besar, The Last Dance Jadi Inspirasi Menu Makanan

Sukses Besar, The Last Dance Jadi Inspirasi Menu Makanan

Popularitas serial dokumenter, The Last Dance, menginspirasi pengusaha restoran untuk membuat The Last Dance Menu.

Pencarian Carmen Electra di Situs PornHub Melonjak Setelah The Last Dance

Pencarian Carmen Electra di Situs PornHub Melonjak Setelah The Last Dance

Carmen Electra dan Dennis Rodman, tampil dalam dua episode The Last Dance.

Berkat The Last Dance, Penjualan Merchandise Michael Jordan dan Chicago Bulls Meroket

Kesuksesan serial dokumenter The Last Dance turut berimbas pada meningkatnya penjualan merchandise, terutama sepatu Air Jordan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Sabar/Reza vs Junaidi/Roy

Sabar/Reza akan berhadapan dengan Junaidi/Roy di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pasangan?

Thoriq Az Zuhri | 03 Aug, 00:18

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Alwi Farhan vs Justin Hoh

Alwi Farhan akan berhadapan dengan Justin Hoh di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pemain?

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:48

Skin Nathan MSC Pass 2025. (Moonton)

Esports

Daftar Lengkap Peraih Penghargaan di MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, telah usai. Berikut ini mereka yang meraih penghargaan di turnamen ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:36

Team Liquid. (Yusuf/Skor.id)

Esports

Daftar Prestasi Team Liquid PH usai Juara MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, menjadi koleksi gelar juara terbaru bagi tim Filipina, Team Liquid PH.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:25

Ilustrasi Cover PUBG Mobile. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

PMWC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile tingkat dunia, PMWC 2025 alias PUBG Mobile World Cup 2025.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:02

Ilustrasi Cover Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

MSC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Gelaran MSC 2025 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tingkat dunia Mobile Legends: Bang Bang ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:01

macau open '25

Badminton

Jadwal 2 Wakil Indonesia di Final Macau Open 2025, Sama-sama Ketemu Malaysia

Alwi Farhan dan Sabar/Reza berpeluang persembahkan gelar buat Indonesia di Macau Open 2025, Minggu (3/8/2025).

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 19:08

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Capai Final Macau Open 2025, Alwi Farhan Berharap Bawa Pulang Gelar

Pebulu tangkis Indonesia, Alwi Farhan, di ambang gelar juara BWF World Tour Super 300 perdana dalam kariernya.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 18:34

tim voli putri indonesia

Other Sports

Timnas Voli Putri Indonesia Dipastikan Gagal Juara Leg Pertama SEA V.League 2025

Kalah lagi lawan Thailand, Sabtu (2/8/2025), Timnas Voli Putri Indonesia tak mungkin lagi juara leg pertama SEA V.League 2025.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 16:56

Erick Thohir

National

Erick Thohir Apresiasi Dukungan Pemprov Jatim dalam Pengembangan Sepak Bola Daerah

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut baik kesiapan Pemprov Jawa Timur dalam menyukseskan Liga 3 dan Liga 4 musim depan.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 16:08

Load More Articles