Sudschleife, Masa Lalu Nurburgring yang Terlupakan dan Berhantu

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Peta Sirkuit Nurburgring asli diambil dari Google Earth. Sirkuit Grand Prix modern di Nurburgring saat ini sejatinya bagian dari Sudschleife. (Hendy AS/Skor.id)
Peta Sirkuit Nurburgring asli diambil dari Google Earth. Sirkuit Grand Prix modern di Nurburgring saat ini sejatinya bagian dari Sudschleife. (Hendy AS/Skor.id)

SKOR.id – Jerman selama ini terkenal cukup banyak memiliki lokasi berhantu, salah satunya kastil Frankenstien dan Barak Conn. Namun, Nurburgringsirkuit terkenal di Nurburg, negara bagian Rhineland-Palatinate, Jerman—mungkin juga menyimpan beberapa rahasia menyeramkan.

Nurburgring sejatinya terdiri dari dua bagian, yakni Nordschleife dan Sudschleife. Selama ini, jalur utara (Nordschleife) terkenal karena lintasannya yang sangat berbahaya karena panjangnya, banyaknya tikungan, dengan kontur yang tidak rata.

Meskipun jalur utaranya terkenal karena berbagai alasan, apa yang tersisa dari jalur lama dan terlupakan di bagian selatan (Sudschleife) mungkin hanya menyimpan lebih dari apa yang terlihat. Terutama bagi mereka yang ingin melihat hantu.

Nurburgring yang Legendaris

Sirkuit Nurburgring diresmikan pada 1925. Setelah Perang Dunia II berakhir, balapan kembali digelar di sini antara tahun 1947 sampai 1951, dan bagian Nordschleife menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Formula 1 kecuali pada 1959. 

Pada 1984, trek baru selesai dibangun di sekitar area pit lama Nordschleife. Sirkuit yang kemudian disebut GP-Strecke (Grand Prix Course) ini merupakan bagian dari Sudschleife di masa lalu. 

Seiring berkembangnya teknologi di F1, mulai 2002 lintasan GP-Strecke ini diperpanjang dari 4,556 km menjadi 5,148 km. Trek ini kali terakhir menggelar F1 pada 2020, tepatnya saat menjadi tuan rumah GP Eifel pada 9-11 Oktober.

Total, Nurburgring sudah 41 kali (1951–1954, 1956–1958, 1961–1969, 1971–1976, 1984–1985, 1995–2007, 2009, 2011, 2013, 2020) menggelar balapan F1 dengan sejumlah titel Grand Prix, yakni Jerman, Eropa, Luksemburg, hingga Eifel. 

Apakah Sudschleife Terlalu Berhantu untuk Digunakan?

Nordschleife dan Sudschleife pernah menjadi dua lintasan utama Nurburgring. Keduanya terhubung sedemikian rupa sehingga memungkinkan pembalap mengemudi secara terus menerus.

Sudschleife belum dimodifikasi antara tahun 1970–1971 dan ditinggalkan beberapa tahun kemudian demi perbaikan Nordschleife. Sebagai catatan, balapan resmi terakhir yang dilangsungkan di Sudschleife adalah Formula 3 pada 17 Oktober 1971.

Pembangunan GP-Strecke sendiri tidak lepas dari kecelakaan mengerikan yang dialami Niki Lauda di Nurgburgring pada 1976, yang membuat sirkuit tersebut kehilangan kesempatan menggelar GP Jerman (digantikan Hockenheim).

Bersamaan dengan dibangunnya GP-Strecke itu, berakhir pula Sudschleife menggelar balap. Nordschleife “selamat” karena dimodernisasi dan bisa dikoneksikan dengan trek baru (GP-Strecke) tersebut untuk menggelar berbagai jenis balapan. 

Sekarang, sebagian besar sudah tidak ada (sebagian karena pembangunan sirkuit baru) atau diubah menjadi jalan umum biasa. Namun, sejak tahun 2005, acara mobil antik telah diselenggarakan di tata letak trek lama, termasuk sebagian dari area parkir.

Saat ini, sebagian besar area yang dahulu bagian dari Sudschleife telah ditinggalkan dan hampir terlupakan. Kini, hanya sedikit dari jalur aslinya yang tersisa karena konstruksi yang dilakukan di sana untuk menciptakan sesuatu yang baru. 

Terlepas dari itu, masa lalu wilayah selatan Nurburgring itu bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Meskipun para pembalap mengaku lebih tertantang melibas Nordschleife, Sudschleife sering kali mengingatkan akan bahaya dan masa lalu yang kelam.

Jika trek Nordschleife didominasi kontur pegunungan, Sudschleife sejatinya cenderung lebih landai. Namun, Sudschleife tetap dianggap berbahaya karena pepohonan yang mengelilinginya. 

Riwayat penampakan hantu di jalur ini oleh para pembalap juga dianggap mengkhawatirkan. Hal ini karena konon ada hantu yang terbang di antara pepohonan dan menyebabkan mobil mengalami kecelakaan yang tidak bisa dijelaskan. 

Kejadian-kejadian seperti ini tentunya menjadi tempat yang menakutkan bagi mereka yang memilih untuk melihat secara langsung sisa-sisa jalur selatan.

Meskipun tidak sebanyak Nordschleife, area Sudschleife dari Nurburgring juga tercatat merenggut beberapa nyawa pembalap. Terakhir pembalap motor Jerman Rudiger Schwietring yang tewas pada 6 Oktober 1973 saat turun di ajang Meisterschaftslauf für Serien-Motorrader.

Banyaknya korban tewas di Nurburgring—disebut lebih dari 200 orang oleh Jeremy Clarkson di Top Gear pada 2004 (kendati masih harus dicek ulang)—kemungkinan semakin menambah reputasi menyeramkan dan mistis trek ini.

Bagi pembalap maupun penggemar motorsport, Nuburgring adalah lokasi yang wajib dikunjungi saat berwisata ke Jerman. 

Namun, mereka yang tertarik dengan dunia paranormal juga tidak akan kecewa — selama mereka mengunjungi sisa jalur selatan yang terlupakan, Sudschleife. 

Memiliki sejarah kelam dengan beberapa korban jiwa. Rumor penampakan hantu oleh pembalap maupun pengemudi yang melintas bagian dari bekas lintasan, tidak diragukan lagi mengapa Sudschleife tidak lagi digunakan. 

RELATED STORIES

Podium di GP Eifel, Daniel Ricciardo Justru Trauma dengan Nurburgring

Podium di GP Eifel, Daniel Ricciardo Justru Trauma dengan Nurburgring

Ada satu bagian dari Nurburgring yang bernama Nordschleife yang membuat Daniel Ricciardo trauma untuk kembali menjajal lintasan tersebut.

Alex Albon Menangi Seri Nurburgring DTM 2021

Alex Albon Menangi Seri Nurburgring DTM 2021

Kemenangann tersebut menjadi yang pertama sejak F2 GP Rusia 2018.

Honda Siapkan NSX GT3 Evo untuk Yuki Tsunoda Turun di Nurburgring

Yuki Tsunoda akan tampil di premier show event di sirkuit legendaris di Jerman itu.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Gerakan berolahraga setelah usai bekerja digaungkan Enervon Active dalam agenda bertajuk Level Up After Work with Enervon Active di Gelora Bung Karno, Jakarta, 16 Juni 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Culture

Kampanyekan Olahraga Setelah Kerja, Enervon Active Gelar Rangkaian Kegiatan di GBK

Ada berbagai kegiatan olahraga bersama komunitas seperti zumba, pound fit, strength training, dan yoga secara gratis pada 16 hingga 20 Juni 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 14:24

vietnam putri u-19 vs indonesia putri u-19

Timnas Indonesia

Kalah Telak dari Vietnam, Timnas Putri U-19 Indonesia Gagal ke Final Piala AFF Wanita U-19 2025

Timnas Putri U-19 Indonesia akan hadapi Myanmar pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 14:11

Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-19 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-19 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 13:33

Imran Nahumarury, pelatih Malut United di Liga 2 2023-2024. Zulhar Eko Kurniawan - Skor.id

Liga 1

Lakukan Pelanggaran Berat, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Dipecat Malut United

Malut United resmi mengumumkan memecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Senin (16/6/2025).

Rais Adnan | 16 Jun, 12:11

saddil ramdani gabung persib

Liga 1

Begini Cara Saddil Ramdani Jaga Kebugaran Sebelum Gabung Latihan Persib

Saddil Ramdani terus menjaga kebugarannya di kampung halamannya sebelum ikut latihan bersama Persib.

Rais Adnan | 16 Jun, 10:42

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 16 Jun, 08:38

Pelatih Sumsel United, Nilmaizar. (Grafis: Skor.id)

Liga 2

Tunjuk Nilmaizar sebagai Pelatih, Sumsel United Pasang Target Tinggi di Liga 2

Berkiprah di Liga 2 2025-2026, Sumsel United langsung menargetkan promosi ke Liga 1.

Rais Adnan | 16 Jun, 07:31

Pemain Timnas Indonesia, Dean James. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Dean James Diincar Klub Yunani AEK Athens

AEK Athens dikabarkan siap membayar biaya transfer Dean James kepada Go Ahead Eagles sebesar Rp37 miliar.

Rais Adnan | 16 Jun, 06:55

Timnas U-23 Indonesia.

Timnas Indonesia

Timnas U-23 Indonesia Gelar TC di Jakarta untuk Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia

Persiapan Piala AFF U-23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang sama-sama dimainkan di Indonesia.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 06:43

bojan hodak persib

Liga 1

Persib Rombak Seluruh Pemain Asing untuk Liga 1 2025-2026, Bojan Hodak Tebar Janji

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, bicara soal pergerakan klubnya di bursa transfer pemain awal musim Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 05:23

Load More Articles