Skorpedia: Angkat Besi, Cabor Kedua Indonesia yang Konsisten Sumbang Medali di Olimpiade

Lily Indriyani

Editor:

  • Angkat besi jadi cabor kedua yang paling banyak menyumbangkan medali untuk Indonesia dalam Olimpiade.
  • Total, angkat besi Indonesia sudah mempersembahkan 12 medali, masing-masing enam perak dan perunggu.
  • Konsistensi PB PABSI dibarengi dengan kemunculan “wajah-wajah baru”.

SKOR.id – Bicara soal kiprah Indonesia dalam Olimpiade, bukan hanya bulu tangkis yang konsisten menyumbang medali. Ada angkat besi yang rutin mengharumkan Merah Putih.

Angkat besi menjadi cabang olahraga (cabor) kedua yang paling banyak mempersembahkan medali untuk Indonesia dalam Olimpiade.

Total ada 12 medali yang ditorehkan lifter Indonesia sepanjang keikutsertaan di Olimpiade, masing-masing enam perak dan perunggu.

Posisi pertama masih ditempati oleh bulu tangkis yang sejauh ini sudah menyumbangkan tujuh emas, enam perak dan enam perunggu.  

Seperti dikutip dari Wikipedia, angkat besi Indonesia menempati urutan ke-43 daftar perolehan medali negara-negara peserta Olimpiade.

Dan, Olimpiade 2000 di Sydney, Australia, jadi momentum terbukanya pundi-pundi medali Indonesia dari cabor olahraga yang satu ini.

Bahkan, kala itu, Indonesia langsung menyabet satu perak dan dua perunggu dari angkat besi yang semuanya berasal dari lifter putri.

Raema Lisa Rumbewas dan Sri Indriyani masing-masing menyumbangkan satu medali perak dan perunggu dari kelas 48 kilogram putri.

Adapun medali perunggu lainnya dipersembahkan lifter kelahiran Semarang, Jawa Tengah, Winarni Binti Slamet dari kelas 53 kilogram.

Keran medali Indonesia dari angkat besi berlanjut pada Olimpiade 2004 di Athena (Yunani). Namun, pada edisi ini, hanya satu perak.

Bedanya, Lisa Rumbewas yang juga sepupu dari mantan pebulu tangkis Nitya Krishinda Maheswari itu, turun di kelas 53 kilogram.

Kiprah atlet kelahiran Biak itu berlanjut hingga Olimpiade 2008 di Beijing (Cina). Kembali turun pada kelas 53 kilogram, dia meraih perunggu.

Tak hanya Lisa Rumbewas, begitu Raema Lisa Rumbewas dikenal, Eko Yuli Irawan dan Triyatno juga menyumbang perunggu. 

Pada edisi ini, Eko Yuli Irawan dan Triyatno mempersembahkan perunggu, masing-masing dari kelas 56 dan 62 kilogram putra.

Prestasi yang ditorehkan Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) tak berhenti sampai Olimpiade 2008.

Organisasi yang sebelumnya bernama PB PABBSI tersebut konsisten monorehkan prestasi hingga Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro (Brasil).

Konsistensi yang diperlihatkan oleh PB PABSI juga diiringi kemunculan “wajah baru”. Sebagai contoh, Olimpiade 2012 di London (Inggris).

Saat masa keemasan Lisa Rumbewas habis, Indonesia bisa mengandalkan Citra Febrianti yang menyabet perunggu di kelas 53 kilogram putri.

Masih dari Olimpiade London, Triyatno dan Eko Yuli Irawan juga menyumbangkan masing-masing medali perak dan perunggu.  

Sedangkan untuk Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, dari sektor putri ada Sri Wahyuni Agustiani yang menyabet perak di kelas 48 kilogram.

Tak hanya Sri Wahyuni Agustiani, angkat besi juga menyumbangkan satu perak lainnya pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil.

Eko Yuli Irawan yang kembali turun di kelas 62 kilogram putra, berhasil mempersembahkan medali perak untuk Merah Putih.  

Sejarah Angkat Besi

Olimpiade 1896 di Athena (Yunani) jadi debut angkat besi dalam pesta olahraga empat tahunan tersebut. Sayang, pada edisi berikutnya, cabang ini tak dipertandingkan.

Angkat Besi kembali mentas pada Olimpiade 1904 di St. Louis (AS). Lalu, absen lagi pada Olimpiade 1908 di London (Inggris) dan 1912 di Stockholm (Swedia).

Setelah melewati perjalanan panjang, Olahraga ini mulai rutin dipertandingkan sejak Olimpiade 1920 di Antwerpen (Swedia) sampai sekarang.

    

Berikut peraih medali Indonesia dari cabang Olimpiade:

Olimpiade 2000 – Sydney

Raema Lisa Rumbewas - Perak, 48 kilogram putri

Sri Indriyani - Perunggu, 48 kilogram putri

Winarni Binti Slamet - Perunggu, 53 kilogram putri

Olimpiade 2004 – Athena

Raema Lisa Rumbewas - Perak, 53 kilogram putri

Olimpiade 2008 – Beijing

Raema Lisa Rumbewas - Perunggu, 53 kilogram putri

Eko Yuli Irawan - Perunggu, 56 kilogram putra

Triyatno - Perunggu, 62 kilogram putra

Olimpiade 2012 - London

Triyatno  - Perak, 69 kilogram putri

Citra Febrianti - Perak, 53 kilogram putri

Eko Yuli Irawan - Perunggu, 62 kilogram putra

Olimpiade 2016 – Rio de Janeiro

Sri Wahyuni Agustiani - Perak, 48 kilogram putri

Eko Yuli Irawan - Perak, 62 kilogram putra

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

Baca Skorpedia Lainnya: 

Skorpedia: Panahan, Cabor Pertama yang Sumbang Medali dalam Olimpiade

Skorpedia: Tokyo dan Sejarah Olimpiade

Source: Wikipedia

RELATED STORIES

Asian Youth Games 2021 Utamakan Edukasi daripada Pertandingan

Asian Youth Games 2021 Utamakan Edukasi daripada Pertandingan

Asian Youth Games edisi ketiga pada 2021 akan fokus pada unsur edukasi ketimbang pertandingan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Penyerang Real Madrid, Gonzalo Garcia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Langkah Gonzalo Garcia Terhenti, Persaingan Top Skor Piala Dunia Antarklub 2025 Masih Sengit

Langkah Gonzalo Garcia dan Real Madrid terhenti, persaingan Top Skor Piala Dunia Antarklub 2025 masih sengit.

Pradipta Indra Kumara | 11 Jul, 03:16

Indonesian Basketball League. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Basketball

Temukan Momentum Kebangkitan, Satria Muda Tundukkan Pelita Jaya di Game 1 Semifinal IBL 2025

Satria Muda (SM) menemukan momentum kebangkitan saat hadapi Pelita Jaya di game 1 semifinal IBL 2025.

Pradipta Indra Kumara | 11 Jul, 01:00

Pemain yang diproyeksikan untuk memperkuat serangan Timnas Indonesia, Ole Romeny, dengan seragam klub asal Inggris Oxford United. (Foto: Instagram Ole Romeny/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Ole Romeny Cedera Usai Ditekel Paulinho, Pelatih Arema FC Meminta Maaf

Ole Romeny cedera setelah ditekel Paulinho di laga Arema FC vs Oxford United, Marcos Santos minta maaf.

Pradipta Indra Kumara | 10 Jul, 23:52

gerald vanenburg - timnas indonesia

Timnas Indonesia

Takut Cedera, Timnas U-23 Indonesia Tanpa Uji Coba Menuju Piala AFF U-23 2025

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, memastikan tak lawan tim lain jelang ASEAN U-23 Championship 2025.

Taufani Rahmanda | 10 Jul, 15:49

Turnamen pramusim Piala Presiden 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Piala Presiden 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Presiden 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 10 Jul, 14:53

Other Sports

Fornas 2025: Apparel Resmi Hadir, Persiapan Tersisa Selangkah Lagi

Dukungan besar datang dari DRX, yang tampil sebagai apparel resmi FORNAS 2025

Sumargo Pangestu | 10 Jul, 13:44

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Timnas Futsal U-17 Indonesia Dipastikan Ikut Turnamen Internasional di Spanyol pada 2026

FFI mengonfirmasi keikutsertaan Timnas futsal U-17 Indonesia pada III Edicion del Torneo Internacional de Futsal di Spanyol.

Taufani Rahmanda | 10 Jul, 13:44

RRQ Vyn (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Difarewell RRQ, Rumor Vynnn Gabung EVOS Makin Kencang

Vynnn secara resmi diumumkan berpisah dengan RRQ melalui akun media sosial mereka.

Gangga Basudewa | 10 Jul, 13:38

sea v league 2025 putra

Other Sports

SEA V.League 2025 Sektor Putra: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen SEA V.League 2025 sektor putra, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Teguh Kurniawan | 10 Jul, 13:33

alfamart run 25

Other Sports

Alfamart Run 2025 Siap Digelar, Goodie Bag-nya 40 Kg dan Libatkan UMKM

Alfamart Run 2025 akan digelar pada 19 Oktober mendatang di Plaza Parkir Timur, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Teguh Kurniawan | 10 Jul, 13:21

Load More Articles