Skor 6: Pembalap dengan Fastest Lap Terbanyak di Kelas Premier

Tri Cahyo Nugroho

Editor:

  • Enam pembalap mampu mencetak lebih dari 30 lap tercepat (fastest lap) sepanjang kariernya di kelas premier (500cc/MotoGP) Kejuaraan Dunia Balap Motor.
  • Di antara keenam pembalap tersebut, hanya Dani Pedrosa yang tak mampu juara.
  • Marc Marquez masih kalah 17 fastest lap dibanding Valentino Rossi. 

SKOR.id - Setiap pembalap pasti mengetahui tidak akan mampu menang bila tak berani mengambil risiko. Itulah yang dilakukan enam pembalap yang berhasil menorehkan waktu lap lomba (fastest lap) terbanyak dalam sejarah kelas premier, 500cc dan MotoGP.

Sejumlah fastest lap yang dibuat para mantan bintang Yamaha seperti Wayne Rainey (22) atau Jorge Lorenzo (30) tentu masih diingat. Atau, fastest lap yang ditorehkan eks bintang Suzuki Kevin Schwantz (26).

Namun, hanya ada enam pembalap yang berhasi membuat fastest lap kelas premier lebih dari 30 sepanjang karier mereka. Berikut ulasan singkatnya:

6. Mike Hailwood (37 fastest lap)

Mike Hailwood berhasil memenangi sembilan gelar juara dunia antara 1961 dan 1967. Bersama MV Agusta, pembalap asal Inggris itu memenangi empat trofi kelas 500cc pada 1962, 1963, 1964, dan 1965.

Mike Hailwood yang juga merebut gelar kelas 250cc (kini Moto2) pada 1961, 1966, dan 1967 serta 350cc pada 1966 dan 1967, dikenal sebagai pembalap dengan bakat dan kecepatan yang luar biasa.

5. Dani Pedrosa (44)

Berada di peringkat kelima statistik ini adalah satu-satunya pembalap yang tidak mampu merebut gelar kelas premier. Dani Pedrosa maksimal selalu hanya mampu finis kedua klasemen akhir dengan menjadi runner-up MotoGP pada 2007, 2010, dan 2012.

Pembalap yang kini menjadi test rider KTM itu juga menempati peringkat ketiga MotoGP pada 2008, 2009, dan 2013.

Pedrosa, yang selama turun di MotoGP tidak pernah membela tim selain Repsol Honda, mencatat fastest lap terakhirnya pada 2017 di Jerez dan Aragon, keduanya di Spanyol. Kendati gagal juara, Pedrosa juga dikenal sebagai pembalap dengan kecepatan impresif.

4. Mick Doohan (46)

Mick Doohan adalah juara dunia kelas 500cc lima kali dan semuanya dilakukannya beruntun bersama Honda antara 1994 sampai 1998.

Salah satu pembalap motor terbaik yang pernah ada di dunia itu hampir kehilangan segalanya saat mengalami kecelakaan di Assen, Belanda, pada 1992. Kecelakaan itu hampir membuat kaki kanannya diamputasi.

Namun, pria asal Australia yang kini berusia 57 tahun itu mampu bangkit. Sepanjang turun di kelas 500cc antara 1989 sampai 1999 dan tak pernah menggeber motor selain Honda NSR500, Doohan total menorehkan 54 kemenanan, 95 podium, 58 pole position, dan 46 fastest lap dalam 137 balapan.

3. Marc Marquez (59)

Berada di posisi ketiga fastest lap terbanyak kelas premier adalah Marc Marquez. Ia juga satu-satunya pembalap yang masih aktif di MotoGP dalam daftar ini. Dua tahun terakhir, performa pembalap tim pabrikan Repsol Honda itu terganggu cedera lengan kanan sehingga absen panjang.

Juara dunia balap motor delapan kali – enam di antaranya di kelas MotoGP: 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019 – tersebut merebut fastest lap terbanyaknya dalam semusim, 12, pada 2014 (dari total 18 race) dan 2019 (19).

Pada MotoGP 2020, ia hanya turun pada balapan pertama di Jerez karena kecelakaan saat berusaha merebut P1. Tetapi, saat itu ia sempat mencetak fastest lap.  

Pada MotoGP 2021, karena belum pulih benar dari cedera, Marquez hanya turun dalam 14 balapan dan mencetak dua fastest lap: di Aragon dan Austin, Amerika Serikat. Tahun ini, ia hanya turun dalam 12 balapan tanpa mampu membuat fastest lap.

2. Giacomo Agostini (69)

Tidak ada yang mampu merebut gelar juara dunia kelas 500cc dari tangan Giacomo Agostini dan MV Agusta selama tujuh tahun beruntun antara 1966 sampai 1972. Satu gelar kelas premier lainnya direbut Ago bersama Yamaha pada 1975.

Selain kecepatan, Ago juga dikenal karena bakat besar dan kemampuannya sebagai mekanik. Ia hampir selalu menang jika mampu finis pada balapan yang diikutinya. Ago juga hampir selalu mencetak fastest lap bila menang.

Hingga kini, Giacomo Agostini masih memegang jumlah gelar juara dunia terbanyak, 15, karena selain delapan kelas 500cc, ia juga mampu menyabet tujuh titel di kelas 350cc, yakni pada 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, dan 1974.

1. Valentino Rossi (76)

Rider asal Italia itu mulai turun di kelas 500cc pada 2000 bersama Honda setelah sebelumnya juara dunia kelas 125cc (kini Moto3) pada 1997 dan 250cc pada 1999, semua di atas Aprilia.

Rossi mengawali musim di kelas 500cc dengan menjadi runner-up dan lantas merebut gelar pada 2001 berlanjut musim pertama MotoGP pada 2002, hingga 2005. Membela Yamaha mulai 2004, Rossi kembali menjuarai MotoGP pada 2008 dan 2009.

Valentino Rossi resmi gantung helm pada akhir musim MotoGP 2021 dengan mencatat 89 kemenangan, 199 podium, 55 pole, dan 76 fastest lap dalam 372 start di kelas premier, serta tujuh gelar juara dunia.

Berita MotoGP Lainnya: 

Reuni dengan Mantan Mekanik, Maverick Vinales Incar Gelar MotoGP

Libur Musim Dingin MotoGP 2022, Luca Marini Balap Motocross di Italia

Segini Biaya untuk Perbaikan Motor MotoGP bila Kecelakaan 

 

 

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

pb persani kirim wakil ke parkour world cup 2024

Other Sports

Indonesia Kirim Perwakilan ke Parkour World Cup 2024 di Prancis

Untuk kali pertama, Indonesia akan berpartisipasi dalam single event parkour terbesar di bawah bendera FIG, yakni Parkour World Cup 2024.

Teguh Kurniawan | 06 May, 17:45

Jersey kandang-tandang Corinthians 2024-2025 memiliki makna sangat dalam. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Culture

Corinthians Melawan Rasisme lewat Jersey 2024-2025 dari Nike

Tak kurang 41 persen pemain di liga utama sepak bola Brasil mengalami perlakuan berbau rasisme.

Tri Cahyo Nugroho | 06 May, 16:23

Stres berlebihan sangat memengaruhi kadar gula dalam darah dan memicu penyakit lain seperti diabetes tipe 2. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Culture

Bagaimana Stres Pengaruhi Glukosa Darah dengan 3 Konsekuensi Serius yang Harus Diperhatikan

Stres tak hanya mengubah kadar glukosa, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Tri Cahyo Nugroho | 06 May, 15:38

Mural Pele di Kota Santos karya seniman jalanan Brasil (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Art

Mural Pele di Santos Terinspirasi dari Foto Ikonik Tahun 1976

Seni jalanan Santos di area pelabuhan dibuat oleh Eduardo Kobra, Strikerfeno, dan Jack Lack.

Kunta Bayu Waskita | 06 May, 15:33

Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump

Formula 1

McLaren Buka Suara tentang Kontroversi Kehadiran Donald Trump di F1 GP Miami 2024

Kehadiran Donald Trump di garasi tim McLaren saat penyelenggaraan F1 GP Miami 2024 menimbulkan kontroversi.

Arin Nabila | 06 May, 15:09

The Roast of Tom Brady mengungkap sisi pribadi mantan bintang NFL dalam kemasan komedi. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Culture

Gisele Bundchen Jadi Bahan Lelucon di The Roast of Tom Brady

Acara eksklusif bergenre komedi olahraga di Netflix itu menghadirkan mantan bintang NFL Tom Brady.

Tri Cahyo Nugroho | 06 May, 15:08

Irina Voronkova at Proliga 2024

Other Sports

Rekap Pekan 2 Proliga 2024: Jakarta Popsivo Polwan Belum Tersentuh Kekalahan

Jakarta Popsivo Polwan jadi satu-satunya tim voli yang belum menelan kekalahan hingga pekan kedua Proliga 2024 bergulir.

Doddy Wiratama | 06 May, 14:56

pemain indonesia di eropa

National

Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Lima Nama Main, Thom Haye dan Jay Idzes Tampil Penuh

Lima pemain di Belanda, tiga pada Belgia, satu di Inggris, dan satu Italia, pada periode awal Mei 2024.

Nizar Galang | 06 May, 14:48

Djembe, alat musik pukul khas Afrika yang berasal dari Guinea (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Music

Mengenal Djembe, Kendang asal Guinea yang Kerap Dibawa Suporter Afrika

Djembe pertama kali dibuat pada abad ke-12 di wilayah cikal bakal negara Guinea.

Kunta Bayu Waskita | 06 May, 14:16

Pelatih Crystal Palace, Oliver Glsaner. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Crystal Palace Asuhan Oliver Glasner, Ancaman Serius Manchester United

Oliver Glasner berhasil membawa Crystal Palace tidak terkalahkan dalam empat laga terakhir, termasuk menang atas Liverpool.

Irfan Sudrajat | 06 May, 13:34

Load More Articles