Skor 3: Aspek yang Pengaruhi Popularitas MotoGP Menurut Bos Yamaha

I Gede Ardy Estrada

Editor: I Gede Ardy Estrada

Cover MotoGP
Kejuaraan dunia balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP. (Hendy Andika/Skor.id).
  • Pamor MotoGP mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
  • Managing Director Yamaha Lin Jarvis menyebut ada tiga hal yang memengaruhi popularitas MotoGP.
  • Jarvis menilai salah satunya karena kebangkitan Formula 1, sejak diambil alih Liberty Media.

SKOR.id – Empa rider dari empat pabrikan berbeda telah meraih gelar MotoGP empat tahun terakhir. Ini membuktikan kejuaraan balap motor paling bergengsi tersebut makin kompetitif. 

Marc Marquez (Honda) adalah kampiun 2019. Lalu giliran Joan Mir (Suzuki) di musim 2020. Setelahnya, Fabio Quartararo (Yamaha) yang jadi juara 2021. Sedangkan musim 2022 Francesco Bagnaia (Ducati).  

Namun, di sisi lain, harus diakui bahwa ada penurunan pamor MotoGP yang terjadi beberapa musim ke belakang. Bos Yamaha Lin Jarvis menyebut sejumlah aspek sebagai penyebabnya.

1) Pensiunnya Valentino Rossi

Meskipun pembalap seperti Marc Marquez, Joan Mir, Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia mampu menjadi juara dunia, Valentino Rossi tetaplah pembalap paling terkenal dalam sejarah MotoGP.

Pensiunnya juara dunia tujuh kali kelas premier tersebut pada akhir musim 2021 tak pelak memengaruhi MotoGP. Seperti diketahui, Rossi punya basis penggemar fanatik yang luar biasa dan selalu memadati sirkuit setiap akhir pekan balapan.

Menurut Lin Jarvis, yang pernah lama bekerja sama dengan Rossi, mengungkapkan pengaruh besar The Doctor terhadap MotoGP selama lebih dari dua dekade. Dan itu tidak akan tergantikan.

“Tak ada keraguan bahwa Valentino Rossi memiliki daya tarik, sejarah dan karisma yang unik. Dia adalah nama yang terkenal di seluaruh dunia. Ketiadaan Valentino jelas berdampak negative pada kejuaraan,” ujar Jarvis dikutip dari Speedweek

2) Cederanya Marc Marquez

Sejak musim debutnya di kelas utama yang fenomenal pada 2013, Marc Marquez telah dilabeli sebagai bintang masa depan MotoGP. Kehadiran The Baby Alien adalah jaminan balapan bakal menarik.

Gaya balapnya yang agresif dan penuh risiko kerap memicu kritik dan karena hal ini Marquez dibenci dan dikagumi. Tetapi ia absen panjang akibat cedera lengan kanan atas parah pada awal musim 2020.

Sejak itu atmosfer MotoGP berubah. Absennya Marquez seperti mengurangi tensi dan drama kejuaraan. Cederanya sang juara dunia enam kali kelas premier juga membuat Honda tak mampu bersaing.

“Faktor lain yakni absennya Marc Marquez yang mendapat masalah fisik bersamaan dengan pensiunnya Valentino. Jika kita lihat lagi, ada masa di mana MotoGP adalah soal Marc Marquez vs Valentino Rossi. Itu menarik fans,” kata Jarvis.

“Dan Marc juga merupakan seorang fenomena. Dia adalah juara dunia delapan kali (enam di antaranya di kelas premier), yang masih belum kembali ke dalam persaingan selama dua tahun terakhir.”        

3) Bangkitnya Formula 1

Satu hal lagi yang disinggung Jarvis adalah faktor eksternal, yaitu kebangkitan Formula 1 (F1). Ia melihat popularitas kejuaraan dunia balap mobil jet darat ini kian melesat naik dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak diambil alih kepemilikannya oleh Liberty Media, F1 menjadi lebih menarik disaksikan. Mereka bisa menggabungkan unsur balapan dan hiburan dengan baik untuk mendatangkan banyak fans baru.

Kini F1 kian digemari di Amerika Serikat, teritori yang dulu sulit digaet. Salah satu pendongkrak pomor pinaccle of motorsport itu adalah serial dokumenter Netflix, Formula 1:Drive to Survive, dan cara mereka memanfaatkan media sosial.  

“Menurut saya Formula 1 melakukan pekerjaan yang sangat baik selama beberapa tahun terakhir dan menarik minat banyak penonton baru, sebagian karena Netflix dan bagaimana mereka berubah dengan media sosial,” tutur Jarvis. 

“Formula 1 telah menjadi hip. Lima tahun lalu sebaliknya. Formula 1 bermasalah, kami acuan dalam banyak hal. Kami perlu lebih aktif lagi. Valentino tak akan kembali, kami harus terbiasa dengan itu dan kami juga butuh Marc yang fit.”  

Source: speedweek.com

RELATED STORIES

10 Pembalap Besar yang Salah Pilih Tim MotoGP, Valentino Rossi Masuk Daftar

10 Pembalap Besar yang Salah Pilih Tim MotoGP, Valentino Rossi Masuk Daftar

Cukup banyak pembalap MotoGP yang gagal memenuhi ekspektasi karena salah memilih tim, dari Max Biaggi hingga Valentino Rossi.

Akhirnya, Marc Marquez Akui Valentino Rossi Tak Tergantikan

Akhirnya, Marc Marquez Akui Valentino Rossi Tak Tergantikan

Dari sekian banyak pembalap yang jadi rival Valentino Rossi, nama Marc Marquez selalu mendapat tempat istimewa.

Ini Perbedaan Penggemar MotoGP dan Formula 1

CryptoDATA belum lama ini membeberkan hasil analisisnya soal seperti apa keterlibatan penggemar di dua kejuaraan dunia balap paling bergengsi, MotoGP dan Formula 1.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

preskon lima basket

Basketball

Usung Format Baru, LIMA Basketball 2025 Bakal Lebih Segar dan Kompetitif

LIMA Basketball 2025 akan diikuti 97 tim basket putra-putri dari 64 kampus di Indonesia, dengan total peserta sekitar 1.500 student athlete.

Teguh Kurniawan | 14 Oct, 13:07

Tim Garuda United EPA U-18

Liga TopSkor

Tampil di EPA U-18, 50 Persen Pemain Garuda United dari Liga TopSkor

PSSI membentuk Garuda United U-18 yang diturunkan untuk bersaing di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18 2025-2026.

Nizar Galang | 14 Oct, 12:18

Liga TopSkor

Liga TopSkor Sukoharjo Merilis Tim Peserta U-14 dan U-16 Musim 2026

Musim 2026 Liga TopSkor Sukoharjo memutar kategori U-14, U-16, dan U-18.

Sumargo Pangestu | 14 Oct, 12:05

Eks pemain Persib dan Timnas Indonesia, Atep. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Eks Persib: Timnas Indonesia Harus Belajar dari Kegagalan untuk Menuju Piala Dunia 2030

Eks kapten tim Persib, Atep, menyampaikan pandangannya terkait kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.

Rais Adnan | 14 Oct, 11:13

Marselino Ferdinan, AS Trencin. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

National

Tiba di AS Trencin, Marselino Ferdinan Optimistis Bisa Bawa Tim ke Papan Atas

Marselino Ferdinan akhirnya bergabung dengan AS Trencin yang berkompetisi di Liga Utama Sepak Bola Slovakia.

Rais Adnan | 14 Oct, 07:17

Marco Carnesecchi (Atalanta), Mile Svillar (AS Roma), dan Mike Maignan (AC Milan), kiper dengan nilai pasar tertinggi di Liga Italia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

7 Kiper dengan Nilai Pasar Tertinggi di Liga Italia

Berikut ini 7 kiper dengan nilai pasar tetringgi di ajang Liga Italia, tak ada nama David De Gea.

Pradipta Indra Kumara | 14 Oct, 06:24

Cover Olahraga Padel.

Other Sports

Timnas Padel Indonesia Siap Tampil di Piala Asia Padel 2025, PBPI Tak Mau Beri Tekanan

Timnas padel Indonesia bertolak ke Qatar pada Selasa (14/10/2025) untuk World Asia Cup 2025 atau Piala Asia Padel 2025.

Taufani Rahmanda | 14 Oct, 05:12

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Bantah Rumor Kembali Melatih Timnas Indonesia

Shin Tae-yong juga menegaskan bahwa kemenangan atas Arab Saudi dan mengimbangi Australia bukan kebetulan.

Rais Adnan | 14 Oct, 04:50

Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Italia vs Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Prediksi pertandingan dan link live streaming Italia vs Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pradipta Indra Kumara | 14 Oct, 03:08

livoli divisi utama 2025

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Livoli Divisi Utama 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 14 Oct, 01:31

Load More Articles