Saat Sang Murid, Xabi Alonso Menantang Gurunya, Jose Mourinho di Semifinal Liga Europa

Dini Wulandari

Editor: Dini Wulandari

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho dan pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso (Dede Mauladi/Skor.id).
Laga AS Roma vs Bayer Leverkusen, mempertemukan Jose Mourinho dan Xabi Alonso (Dede Mauladi/Skor.id).

SKOR.id - Xabi Alonso, pelatih muda paling berbakat di Eropa, akan menghadapi Jose Mourinho menjadi contoh klasik lain dari kisah "guru dan murid", ketika Bayer Leverkusen melawan AS Roma di semifinal Liga Europa.

Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso akan menjadi tamu AS Roma besutan Jose Mourinho di Stadion Olimpico pada laga leg pertama babak empat besar Liga Europa pada Jumat (12/5/2023).

Duel ini adalah ujian sempurna bagi kemampuan taktik Xabi Alonso yang sedang dalam sorotan karena pencapaian luar biasanya bersama Bayer Leverkusen.

Mourinho adalah 'guru' Alonso saat keduanya pernah bekerja sama selama tiga musim di Real Madrid, antara 2010 dan 2013, dan menaklukkan La Liga, Piala Raja, dan Piala Super Spanyol.

Di Madrid, mantan gelandang Spanyol itu memainkan 151 pertandingan, dengan 108 kali kemenangan (72%), mencatatkan waktu 12.548 menit di bawah asuhan pelatih Portugal itu, hanya kalah dari Cristiano Ronaldo (14.140) di Madrid.

Alonso adalah sosok yang menjadi perhatian Mourinho. Pada 2019, juru taktik berdarah Portugal itu pernah mengakui bahwa bahwa cepat atau lambat Alonso akan menjadi pelatih yang hebat.

“Ayahnya adalah seorang manajer, jadi dia tumbuh seperti saya. Kemudian dia menjadi pemain – tentu saja jauh lebih baik dari saya… Posisinya di lapangan dan pengetahuannya tentang permainan sangat tinggi," kata pelatih berjulukan The Special One tersebut.

“Dia bermain di Spanyol, di Inggris dan di Jerman, dan dia dilatih oleh [Pep] Guardiola bersama Bayern, oleh saya sendiri di Real Madrid, oleh [Carlo] Ancelotti di Real Madrid, oleh [Rafael] Benitez di Liverpool… Jadi, saya pikir jika Anda menggabungkan semua ini, Xabi memiliki syarat untuk menjadi pelatih yang sangat bagus.”

Faktanya adalah setelah lebih dari 30 pertandingan memimpin Leverkusen, karier kepelatihan Alonso mulai melejit. Mengambil alih klub di posisi ke-17 di Bundesliga Oktober lalu, Xabi dengan cepat mulai bekerja dan menghembuskan kehidupan baru ke dalam tim.

Setelah 6 pertandingan pertama tanpa kemenangan dan kekalahan beruntun di akhir Januari dan awal Februari, Xabi Alonso akhirnya belajar banyak. Tidak seperti Real Madrid di bawah Mourinho, Leverkusen asuhan Alonso adalah tim dengan serangan balik yang sangat tangguh. 

Bintang-bintang seperti Florian Wirtz, Moussa Diaby atau Jeremie Frimpong yang super cepat telah mengukir momen-momen tak terlupakan musim ini.

Leverkusen pun akhirnya melewati 14 laga beruntun tak terkalahkan yang mengesankan, sebelum kalah dari Cologne 1-2 akhir pekan lalu, termasuk kemenangan mengesankan atas Bayern Munchen dan RB Leipzig di liga domestik, atau mengatasi AS Monaco dalam perjalanan ke semifinal Liga Europa.

Dari tim yang sebelumnya berjuang keluar dari zona degradasi di Bundesliga, Leverkusen kini naik ke peringkat 6 dan berusaha meniru kesuksesan Eintracht Frankfurt di Liga Europa musim lalu.

"Saya belajar dari setiap pelatih," kata Alonso. 

“Saya mengalami kesuksesan dan kegagalan dengan masing-masing dari mereka. Saya mencoba memahami mengapa mereka membuat keputusan sehingga mereka dapat membangun visi mereka sendiri sebagai seorang pelatih. 

"Setelah mengumpulkan karya-karya terbaik dari masing-masing pelatih, saya membangun kepribadian dan gaya saya sendiri, bukan sekadar menjiplak, ini tentang menjadi otentik."

Selama di Bayern, Alonso memenangkan 3 gelar Bundesliga dan 1 Piala Jerman bersama Pep Guardiola. Memenangkan Liga Champions dua kali, pertama dengan Benitez di Liverpool dan terakhir kali dengan Ancelotti di Real Madrid. 

Dia memuji semua mantan gurunya, namun mengakui Mourinho masih memiliki sesuatu yang sangat istimewa.

“Para pemain percaya pada Mourinho. Mereka ingin bermain dan berjuang untuknya," ungkap Alonso saat bermain untuk Real Madrid.

"Sampai sekarang saya memiliki kesempatan untuk bekerja dengan banyak manajer yang berbeda, tetapi Mourinho memiliki sesuatu yang berbeda. 

"Cara dia menyampaikan atau berkomunikasi dengan para pemain sangat berbeda, dengan cara dia sangat bersimpati kepada kita," tambah pria 41 tahun itu.

Pasangan guru dan murid ini pasti akan saling memberikan pujian satu sama lain sebelum kick-off dini hari nanti, tetapi semua keintiman akan segera dikesampingkan saat peluit wasit dibunyikan.

Dengan kurang dari 150 pertandingan dalam karier manajerialnya, jalan Alonso masih panjang untuk mengejar jumlah lebih dari 1.000 pertandingan dari sang Master.

Seperti ketika dia menjadi pemain Liverpool, Xabi Alonso menikmati bentrok dengan mantan manajer Chelsea itu.

“Masa-masa melawan Mourinho seperti perang super," tuturnya. 

"Kami mengalahkan mereka di semifinal Liga Champions, lalu tahun berikutnya di semifinal Piala FA, dan sekali lagi di semifinal Liga Champions. Seperti kita harus bertemu setidaknya empat kali setahun. Saya suka pertemuan ini."

Dan kini pengalaman pertamanya di semifinal Liga Europa sebagai pelatih sangat berarti bagi Alonso, terlepas hasil antara Leverkusen dan Roma asuhan Mourinho yang memenangkan Liga Konferensi tahun lalu.

Source: Bundesliga

RELATED STORIES

Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Tak Terkalahkan dalam 13 Laga Beruntun

Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Tak Terkalahkan dalam 13 Laga Beruntun

Sepak terjang Xabi Alonso di kursi pelatih Bayer Leverkusen menjadi sorotan setelah membawa timnya tak terkalahkan dalam 13 laga beruntun.

Sukses Jose Mourinho di Tahun Ketiga Melatih AS Roma

Sukses Jose Mourinho di Tahun Ketiga Melatih AS Roma

Jose Mourinhho mulai kembali memperlihatkan sentuhan midasnya di tahun ketiga melatih AS Roma, dia mengantar timnya ke semifinal Liga Europa dan bersaing di empat besar Serie A.

Prediksi dan Link Live Streaming AS Roma vs Bayer Leverkusen di Liga Europa 2022-2023

Berikut ini prediksi dan link live streaming dari laga semifinal Liga Europa antara AS Roma dan Bayer Leverkusen, Jumat (12/5/2023) dini hari nanti WIB.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Tennis

Siapkan Bonus Tambahan, PP Pelti Resmi Lepas Timnas Tenis Indonesia Menuju SEA Games 2025

Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid, mengungkapkan bonus tambahan minimal Rp100 juta untuk Timnas tenis Indonesia peraih medali SEA Games 2025.

Taufani Rahmanda | 03 Dec, 16:05

Klub Liga Jerman Borussia Dortmund. (Hendy Andika/Skor.id)

Bola Internasional

Di Bawah CEO Baru, Borussia Dortmund Coba Rangkul Pasar Asia

Carsten Cramer (56) ditunjuk sebagai CEO baru Borussia Dortmund.

Gangga Basudewa | 03 Dec, 15:42

Cover Nintendo. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Esports

Nintendo Akuisisi Bandai Namco Studio Singapura

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Nintendo untuk memperkuat kapasitas pengembangan game first-party.

Gangga Basudewa | 03 Dec, 15:38

RANS Simba Basketball

Basketball

RANS Simba Bogor Resmi Perkenalkan Tim untuk IBL 2026, Usung Harapan Juara

RANS Simba Bogor siap mengarungi IBL 2026, ambisi besar pun digaungkan.

Teguh Kurniawan | 03 Dec, 15:03

Cover LTS Semarang.

Liga TopSkor

Liga TopSkor Semarang 2026 Dimulai, Penuh Antusias di Musim Kedua

Liga TopSkor Semarang 2026 kategori U-14 dan U-16 sudah dimulai pada Sabtu dan Minggu akhir pekan kemarin.

Nizar Galang | 03 Dec, 14:28

Tenis meja Indonesia kembali tampil di SEA Games setelah absen dua edisi. (Dede Mauladi/Skor.id)

Other Sports

Tenis Meja Indonesia Bidik Lima Medali di SEA Games 2025

Ketum IPL, Petrus Reinhard Golose, menegaskan Tenis Meja Indonesia membidik lima medali, termasuk satu emas, di SEA Games 2025.

Nizar Galang | 03 Dec, 14:13

Ilustrasi KONI DK Jakarta. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Other Sports

KONI DK Jakarta Bikin Prihatin

Didi Affandi menyampaikan keprihatinan mendalam atas kegagalan Jakarta meraih gelar Juara Umum PON tiga edisi terakhir.

Rais Adnan | 03 Dec, 13:17

Timnas futsal putri Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Jadwal Timnas Futsal Putri Indonesia di SEA Games 2025, Diawali Bersua Vietnam dan Myanmar

Timnas futsal putri Indonesia semula masuk dalam Grup B cabang olahraga futsal putri SEA Games 2025.

Taufani Rahmanda | 03 Dec, 10:15

Campus League untuk cabang olahraga futsal. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

The Nationals Dimulai, 13 Perguruan Tinggi Berebut Gelar Terbaik di Campus League Futsal 2025

Berlangsung hingga Minggu (7/12/2025), The Nationals Campus League Futsal 2025 menerapkan Video Support sebagai pembaharuan.

Taufani Rahmanda | 03 Dec, 10:12

Timnas putri Thailand vs Timnas putri Indonesia atau Thailand Putri vs Indonesia Putri dalam Grup A sepak bola putri SEA Games 2025 pada 4 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Thailand vs Timnas Putri Indonesia di SEA Games 2025

Duel pembuka Grup A sepak bola putri, Kamis (4/12/2025) malam, jadi ujian sulit bagi Timnas putri Indonesia yang menantang tuan rumah.

Taufani Rahmanda | 03 Dec, 09:20

Load More Articles