Ruy Ramos, Pemain Naturalisasi Jepang dari Brasil yang Jadi Bintang Televisi

Estu Santoso

Editor:

  • Sejak 1960-an, sepak bola Jepang telah menerima banyak pemain dari negara adidaya sepak bola, Brasil.
  • Hubungan yang sudah berlangsung lama ini membawa manfaat yang signifikan bagi perkembangan olahraga, khususnya sepak bola, di Jepang.
  • Beberapa pemain impor asal Brasil bahkan dinaturalisasi dan jadi bagian timnas Jepang termasuk Ruy Ramos.

SKOR.id - Negeri Verde-Amarela, julukan Brasil, adalah negara yang ikut "membangun" sepak bola Jepang termasuk soal naturalisasi pesepak bolanya dan Ruy Ramos salah satunya.

Ruy Ramos tak hanya bermain sebagai pesepak bola, dia punya karier melatih di Jepang untuk klub J.League selepas pensiun dari pemain aktif.

Memulai karier di Jepang pada 1977, pemilik nama lengkap Ruy Goncalves Ramos Sobrinho gabung Yomiuri FC dan berkiprah di Japan Soccer League (JSL).

Dia menjadi bagian kejayaan Yomiuri FC sampai 1992. Bersama klub ini, Ruy Ramos jadi bagian kejayaan Yomiuri di level atas JSL atau Divisi 1.

Yomiuri lima musim menjuarai JSL bersama Ruy Ramos pada 1983, 1984, 1986/87, 1990/1991, dan 1991/1992.

Selain itu, dia juga jadi bagian Yomiuri FC menjuarai JSL Cup edisi 1979, 1985, dan 1991.

Ruy Ramos juga merasakan juara Piala Kaisar edisi 1984, 1986, dan 1987.

Dia menjadi topskor JSL musim 1979 dan 1983 untuk Yomiuri.

Untuk level benua, Yomiuri FC menjuarai Asian Club Championship (kini Liga Champions Asia) 1987 dan Ruy Ramos salah satu pemain mereka.

Yomiuri FC lalu berkompetisi di J.League per 1992 mereka pun ganti nama menjadi Verdy Kawasaki.

Main di J1 League, Ruy Ramos masih meneruskan kejayaan klub pertamanya di Jepang ini.

Meski bernama Verdy Kawasaki, sukses klub ini sama dengan saat bertitel Yomiuri saat menjuarai J1 League musim 1993 dan 1994.

Dia juga pernah juara bersama Verdy Kawasaki untuk J.League Cup edisi 1992, 1993, dan 1994, serta Piala Super Jepang pada 1994 plus 1995.

Dari 1992 sampai 1996, Ruy Ramos membela Verdy Kawasaki berkiprah di J1 League. Kemudian dua musim berikutnya masih di J1 League tetapi pindah klub.

Ruy Ramos jadi bagian Kyoto Purple Sanga. Dua musim sebelum pensiun pada 1997 serta 1998, dia kembali ke Verdy Kawasaki.

Pada September 1990, saat Ruy Ramos berusia 33 tahun, dia dipanggil ke timnas Jepang untuk Asian Games 1990.

Pada 26 September 1990, dia memulai debutnya untuk timnas Jepang melawan Bangladesh. Setelah debutnya, ia menjadi pemain reguler timnas Jepang.

Dia adalah anggota timnas Jepang yang memenangi Piala Asia 1992 dan memainkan empat pertandingan dalam turnamen tersebut.

Di bawah pelatih asal Jerman, Hans Ooft, timnas Jepang dan ada Ruy Ramos hampir maju ke putaran final Piala Dunia 1994.

Sayang, perjuangan timnas Jepang digagalkan Irak dengan hasil imbang 2-2 dalam laga pamungkas kualifikasi fase akhir.

Pada 1995, Ruy Ramos juga bermain di Piala Raja Fahd. Gelandang elegan ini memainkan 32 pertandingan dan mencetak satu gol untuk timnas Jepang hingga 1995.

Untuk karier melatih, Ruy Ramos sempat keluar dari masa pensiunnya dan main dengan Okinawa Kariyushi FC sebagai pemain sekaligus penasihat teknis pada 2002.

Namun, dia meninggalkan klub setelah perselisihan dengan manajemen pada akhir musim. Kemudian, dia menjabat sebagai penasihat teknis untuk FC Ryukyu.

Pada Maret 2005, Ramos menjadi pelatih timnas sepak bola pantai Jepang dan membawa mereka ke Piala Dunia 2005, di mana mereka finis keempat.

Januari 2006, ia ditunjuk sebagai pelatih mantan klub yang dibelanya, Tokyo Verdy (nama baru Verdy Kawasaki), yang baru saja terdegradasi dari J1 League.

Setelah musim 2006 yang mengecewakan di J2 League, Ramos menyatakan bahwa jika timnya tidak memenangi pertandingan pertama musim 2007, dia akan mundur sebagai pelatih kepala.

Pertandingan pertama pada 4 Maret 2007 melawan Thespa Kusatsu, salah satu tim terlemah di liga, dan Tokyo Verdy memenangi pertandingan ini dengan skor 5-0.

Timnya berhasil finis sebagai runner-up dan Tokyo Verdy kembali ke J1 League. Setelah musim itu, Ramos menjadi direktur eksekutif klub.

Pada 2009, Ramos kembali menjadi pelatih timnas sepak bola pantai Jepang. Dia berhasil meloloskan Jepang ke Piala Dunia Sepak Bola Pantai 2009, 2011 dan 2013.

Dia juga memimpin timnas sepak bola pantai putri Jepang di Piala Dunia Sepak Bola Pantai Putri 2019.

Lalu pada 2014, Ruy Ramos menandatangani kontrak dengan klub J2 League, FC Gifu. Sayang, hasil klub selalu buruk setiap musim dan dia dipecat pada Juli 2016.

Ruy Ramos terpilih sebagai Hall of Fame Sepak Bola Jepang pada 2018 dan kini dia berprofesi sebagai komentator serta punya acara di televisi.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita J.League Lainnya:

Asal-usul dan Arti Nama Klub-Klub Meiji Yasuda J1 League: Bahasa Asing dan Harapan

Arti Logo dan Lambang Klub-Klub Meiji Yasuda J1 League: Sejarah dan Warna Kebanggaan

RELATED STORIES

Perpanjang Kontrak, Andres Iniesta Ingin Mencapai Tujuan Besar bersama Vissel Kobe

Perpanjang Kontrak, Andres Iniesta Ingin Mencapai Tujuan Besar bersama Vissel Kobe

Andres Iniesta telah memperpanjang kontraknya dengan Vissel Kobe untuk dua tahun ke depan.

Ini yang Harus Dilakukan Pemain Bali United Sebelum Latihan Tim Dimulai Pekan Depan

Ini yang Harus Dilakukan Pemain Bali United Sebelum Latihan Tim Dimulai Pekan Depan

Ada beberapa hal yang harus dilakukan para pemain Bali United sebelum mengikuti latihan tim pada pekan depan.

Setelah 14 Laga, Yokohama FC Akhirnya Raih Kemenangan Perdana di Meiji Yasuda J1 League 2021

Setelah 14 Laga, Yokohama FC Akhirnya Raih Kemenangan Perdana di Meiji Yasuda J1 League 2021

Yokohama FC akhirnya mengakhiri puasa kemenangan di Meiji Yasuda J1 League 2021 saat mengalahkan Shonan Bellmare.

Wagner Lopes, Pemain Naturalisasi Jepang yang Bukan Tipe Setia di J.League

Wagner Lopes, Pemain Naturalisasi Jepang yang Bukan Tipe Setia di J.League

Wagner Lopes masuk Jepang per 1985 lalu dinaturalisasi dan dapat paspor Negeri Sakura serta mengakhiri karier main di J.League.

Proyek Naturalisasi Negeri Serumpun, Malaysia Lebih Rapi dari Indonesia

Proyek Naturalisasi Negeri Serumpun, Malaysia Lebih Rapi dari Indonesia

Program naturalisasi yang dilakukan Indonesia untuk membela skuad Garuda tak rapi sejauh ini jika dibandingkan yang dilakukan Malaysia.

Alex, Lahir di Brasil dan Besar Bersama J.League lalu Sebagai Penerus Sejati Wagner Lopes

Alex adalah pemain J.League yang lahir di Brasil lalu diandalkan timnas Jepang dan jadi "penerus" Wagner Lopes.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles