Rekor Gol dalam 40 Tahun, Masih Milik Niac Mitra dan Cahaya Kita

Noval Luthfianto

Editor:

  • Dari daftar tim dengan jumlah gol terbanyak dalam satu musim, Niac Mitra menjadi juaranya.
  • Menurut Zein Al Hadad, penampilan gemilang Niac Mitra kala itu adlah karena strategi dari pelatih yang sangat menyerang.
  • Adapun dari segi kebobolan terbanyak, Cahaya Kita menduduki peringkat pertama.

SKOR.id - Niac Mitra masih menjadi tim yang mampu mencetak gol terbanyak dalam satu musim kompetisi sejak 40 tahun terakhir.

Keberadaan pelatih jenius kelahiran Kerkrade, Belanda 3 Desember 1924, Wiel Coerver, pada Kompetisi Galatama (Liga Sepak Bola Utama) musim 1980-1982 terbukti cemerlang bagi owner Niac Mitra, Agustinus Wenas.

Tak hanya untuk membawa timnya menyabet gelar juara Galatama untuk pertama kalinya, namun Niac Mitra juga mencatat rekor gol di Tanah Air yang belum terpecahkan dalam 38 musim kompetisi sepanjang 40 tahun.

Coach Wiel, demikian para pemain menyapanya, hadir menyingkirkan kandidat pelatih lainnya asal Belanda, Frans van Balcom dan Frans de Munck.

Berita Niac Mitra Lainnya: Kisah Niac Mitra yang Membuat Arsenal Tak Berkutik di Surabaya

Bahkan datangnya Coerver memaksa Muhammad Basri turun jabatan menjadi asisten pelatih.

Model sepak bola Coerver Method benar-benar membuat pola main Niac Mitra menjadi ultraoffensive di depan dan bak tembok tebal yang sulit ditembus lawan di sektor belakang.

"Kunci sukses kami menjuarai Galatama 1980-1982 dan membuat rekor 102 gol yang mungkin sangat sulit dipecahkan sampai kapan pun di Indonesia, yang pertama, coach Wiel Coerver dan pemilik klub Om Wenas (Agustinus Wenas, red) menganggap kami semua ini bukan pemain, tapi lebih sebagai anak-anaknya," tutur Muhammad Zein Al Hadad, salah satu talenta muda Niac Mitra pada Galatama 1980-1982 tersebut kepada Skor.id, Minggu (10/05/2020) siang.

"Om Wenas geleng-geleng kepala melihat gaya permainan kami yang superofensif, sampai beliau memberikan sendiri julukan untuk kami, Pasukan Serbu. Sebab ketika kami kehilangan bola langsung tancap gas cepat merebut lagi," ucap lelaki yang akrab disapa Mamak itu.

Niac Mitra menjadi juara Galatama 1980-1982 dengan catatan fantastis dan sensasional, mencetak 102 gol dalam 34 laga atau tiga gol per laga secara rata-rata. Mereka hanya kebobolan 21 gol atau 0,61 gol per laga.

 

Rekor memasukkan gol yang teramat sulit didekati apalagi dilampaui dalam 38 musim kompetisi baik era Galatama (1979-1994), Liga Indonesia (1994-2007), Indonesia Super League (2008/2014), maupun Liga 1 (2017-2020).

Catatan gol terbayak kedua dalam satu musim kompetisi, diduduki Persipura Jayapura saat menjuarai ISL 2013 dengan 82 gol (34 laga), posisi ketiga juga diraih tim Mutiara Hitam usai naik podium juara ISL 2008-2009 dalam 34 laga mencetak 81 gol.

Posisi keempat dan kelima yang sama-sama mencetak 78 gol, menjadi milik Pelita Jaya (Liga Indonesia 1994-1995), dan Bali United ketika menjadi runner-up Liga 1 2017 (34 laga).

Wiel Coerver yang sebelumnya sukses membawa Feyenoord menjuarai Eredivisie 1973/1974 (Belanda) dan kampiun UEFA Europa League 1973/1974 itu, mampu membuat pemainnya bak predator bagi lawan.

Sebut saja kiper Purwono, kemudian Riono Asnan, Ketip Suripno, M Arifin, Wayan Diana, Yudi Suryata, dan duet maut 57 gol Syamsul Arifin (30 gol) dan Joko Malis (27 gol). Termasuk pula nama-nama pemain muda belia, Muhammad Zein Al Hadad dan Ferril Raymond Hattu.

"Coach Coerver menerapkan aturan, H-1 pertandingan para pemain dan tim wajib istirahat untuk menyegarkan pikiran dan fisik sebelum pertandingan, enggak seperti tim-tim saat ini khan, H-1 laga masih ada sesi uji coba lapangan. H-1 laga, semua bola dia (Wiel Coerver, red) simpan di kamarnya. Pemain tidak boleh melihat apalagi menyentuh bola, harus fokus untuk istirahat dan menatap pertandingaan besoknya," Zein Al Hadad mengimbuhi.

Berita Galatama Lainnya: Konon Jepang Belajar ke Galatama, Tetapi Liga Indonesia Saat Ini Justru Jeblok

Di sisi lain, dalam rekor klub yang terbanyak kebobolan gol dalam semusim, sementara ini dipegang Cahaya Kita pada Galatama 1980-1982, yakni 140 gol.

Bahkan dalam edisi kedua Galatama tersebut, owner Cahaya Kita, Kaslan Rosidi, harus menghukum 10 pemainnya yang ditengarai terlibat jual beli skor dan gol.

Posisi kedua PSPS Pekanbaru 107 gol (ISL 2013), tempat ketiga Persegres Gresik United 104 gol (Liga 1 2017).

Posisi keempat kebobolan terbanyak adalah Warna Agung 81 gol (LI 1994-1995), dan urutan kelima PKT Bontang dengan 79 gol (ISL 2010-2011).

Rekor tim terbanyak mencetak gol 1979-2019:

  1. Niac Mitra (juara Galatama 1988-1989, 34 laga, gol 102-21)
  2. Persipura Jayapura (juara ISL 2013, 34 laga, gol 82-18)
  3. Persipura Jayapura (juara ISL 2008-2009, 34 laga, gol 81-25)
  4. Pelita Jaya (pertama Grup Barat LI 1994-1995, 32 laga, gol 78-25)
  5. Bali United (runner-up Liga 1 2017, 34 laga, gol 78-38)
  6. Warna Agung (peringkat lima Galatama 1988-1989, 34 laga, gol 74-30)
  7. Persik Kediri (juara LI 2003, 38 laga, gol 72-32)
  8. Persib Bandung (peringkat empat ISL 2013, 34 laga, gol 72-43)
  9. Sriwijaya FC (juara ISL 2011-2012, 34 laga, gol 71-31)
  10. Arema Indonesia (runner-up ISL 2013, 34 laga, gol 70-33)

Rekor tim terbanyak kebobolan gol 1979-2019:

  1. Cahaya Kita (ke-18 Galatama 1980-1982, 37 laga, gol 23-140)
  2. PSPS Pekanbaru (ke-18 ISL 2013, 34 laga, gol 26-107)
  3. Persegres Gresik United (ke-18 Liga 1 2017, 34 laga, gol 26-104)
  4. Warna Agung (ke-17 Barat LI 1994-1995, 32 laga, gol 24-81)
  5. PKT Bontang (ke-15 ISL 2010-2011, 28 laga, gol 33-79)
  6. PS.TNI (ke-18 ISC A 2016, 34 laga, gol 37-75)
  7. Sari Bumi Raya (ke-14 Galatama 1980-1982, 37 laga, gol 29-75)
  8. Tidar Sakti (ke-16 Galatama 1980-1982, 37 laga, gol 23-75)
  9. Mitra Kukar (ke-10 Liga 1 2017, 34 laga, gol 49-74)
  10. Buana Putra (ke-17 Galatama 1980-1982, 37 laga, gol 23-73)

 

RELATED STORIES

Zaenal Arief, antara Kontroversi dan Masa Keemasan

Zaenal Arief, antara Kontroversi dan Masa Keemasan

Zaenal Arief pernah merasakan pahitnya dipandang sebelah mata, mengalami masa keemasan, serta kontroversi dalam karier.

Anak Legenda Sepak Bola Surabaya Buat Mantan Klubnya Kalah di Liga Norwegia

Ikhsan Fandi, putra mantan bintang klub asal Surabaya, Niac Mitra, membobol gawang mantan klubnya pada Liga Norwegia.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang membela LA FC. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Tak Main vs Chelsea, Adrian Wibowo Menanti Kesempatan Main

Penyerang Los Angeles FC, Adrian Wibowo, masih menanti kesempatan bermain usai tak turun lawan Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:32

Inter Milan dikabarkan sepakat dengan Cristian Chivu sebagai pengganti Simone Inzaghi. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Monterrey vs Inter Milan di Piala Dunia Antarklub 2025

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Monterrey vs Inter Milan dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:10

Piala Dunia Esports alias Esports World Cup. (Hendy Andika/Skor.id)

Esports

Daftar Tim Mobile Legends yang Sudah Lolos MSC 2025

Mid-Season Cup 2025 alias MSC 2025 akan segera bergulir, ini deretan tim Mobile Legends yang sudah lolos.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:47

PMSL SEA. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

PMSL SEA Summer 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMSL SEA Summer 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:46

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MPL Indonesia Season 15 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tertinggi Mobile Legends: Bang Bang Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:45

ersandrina devega

Other Sports

Gacor di AVC Nations Cup 2025, Ersandrina Devega Bintang Baru Timnas Voli Putri Indonesia

Datang sebagai debutan, Ersandrina Devega, sukses menjadi top scorer AVC Nations Cup 2025 bersama Timnas Voli Putri Indonesia.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 17:54

Gerakan berolahraga setelah usai bekerja digaungkan Enervon Active dalam agenda bertajuk Level Up After Work with Enervon Active di Gelora Bung Karno, Jakarta, 16 Juni 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Culture

Kampanyekan Olahraga Setelah Kerja, Enervon Active Gelar Rangkaian Kegiatan di GBK

Ada berbagai kegiatan olahraga bersama komunitas seperti zumba, pound fit, strength training, dan yoga secara gratis pada 16 hingga 20 Juni 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 14:24

vietnam putri u-19 vs indonesia putri u-19

Timnas Indonesia

Kalah Telak dari Vietnam, Timnas Putri U-19 Indonesia Gagal ke Final Piala AFF Wanita U-19 2025

Timnas Putri U-19 Indonesia akan hadapi Myanmar pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 14:11

Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-19 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-19 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 13:33

Imran Nahumarury, pelatih Malut United di Liga 2 2023-2024. Zulhar Eko Kurniawan - Skor.id

Liga 1

Lakukan Pelanggaran Berat, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Dipecat Malut United

Malut United resmi mengumumkan memecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Senin (16/6/2025).

Rais Adnan | 16 Jun, 12:11

Load More Articles