Zaenal Arief, antara Kontroversi dan Masa Keemasan

Arief Nugraha K

Editor:

  • Zaenal Arief pernah merasakan pahitnya dipandang sebelah mata dan disingkirkan pelatih.
  • Mental yang kuat membuat Zaenal Arief bisa bertahan di sepak bola, hingga menjadi salah satu penyerang papan atas Indonesia pada masa keemasannya.
  • Namun kontroversi juga kerap mengiringi karier sepak bola Zaenal Arief.

SKOR.id - Menjadi bintang lapangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Penuh risiko, banyak intrik, serta tantangan yang harus dihadapi.

Setidaknya, hal tersebut dirasakan Zaenal Arief (ZA) dalam kariernya sebagai pesepak bola. 

Siapa pun tidak akan pernah melupakan sepak terjangnya di kancah sepakbola nasional khususnya Liga Indonesia.

Zaenal Arief yang kelahiran Cikajang, Garut, ini pernah merasakan pahitnya dipandang sebelah mata bahkan disingkirkan oleh pelatih. 

Berita Sepak Bola Nasional Lainnya: Kisah Agus Atha, Kiper yang Tidak Pernah Dimainkan Persib di Stadion Siliwangi

Namun karena mentalnya sudah terbangun, pemain yang akrab disapa Abo itu tak pernah putus asa.

Kalau bukan sosok seperti Zaenal Arief, mungkin mentalnya sudah ambruk. Sebab, bukan hanya satu pelatih saja yang sempat membuatnya merasa tidak enak hati. Mulai dari pelatih lokal sampai tim nasional, sempat membuat hatinya terluka.

Sehingga nama ZA pada masa keemasannya identik dengan kontroversi dan persoalannya dengan pelatih.  

Bakat Zaenal awalnya diasah di tim UNI Bandung. Hingga akhirnya, ia terpilih masuk tim senior Persib pada awal 1999.

Ketika itu, rekan seangkatannya adalah Dadang Hidayat, Cecep Supriyatna, Yayan Sundana, Ruchyat, Heru Saptaji, Tatang Supriatna, Deden Suparhan, hingga Suwita Patha.

Namun secara tiba-tiba, ia menyatakan hengkang dari Persib dan hijrah ke Persita Tangerang. Konon, gara-garanya hanya karena pelatih tak menyukai gaya permainannya.

Tetapi, ZA tidak putus harapan. Bersama Persita ia memberi pembuktian. Namanya kian melejit setelah pelatih Persita waktu itu, Benny Dollo, memadukannya bersama Ilham Jaya Kesuma.

Sejak itu, Persita menjadi tim yang semakin diperhitungkan di kancah Liga Indonesia. Bahkan, antara ZA dan Ilham disebut-sebut sebagai duet maut. Nama Zaenal kian harum di hati Benteng Viola, sebutan suporter Persita.

Hingga akhirnya ZA didapuk menjadi warga kehormatan Tangerang. Bahkan, pemerintah daerahnya mengangkat kakak kandung, Yandi Sofyan ini, sebagai Pegawai Negeri Sipil kala itu.

Dalam catatan perjalanannya bersama Persita selama lima musim, Zaenal Arief mengoleksi 44 gol. Persita juga yang bisa dibilang mengantarkan Abo dipanggil tim nasional Indonesia dari U-19, U-23, dan Senior.

"Dulu saya nothing to lose saja, apapun kata orang, terpenting hati saya ingin menjadi pesepak bola profesional saat itu.  Saya tak ingin bicara soal masa lalu, biarkan orang lain yang menilai, karena buat perjalanan karier tergantung kemauan serta latihan yang keras,” kata Zaenal Arief.

Hanya, masih menurut Zaenal Arief, semua persoalan yang menghampirinya di sepakbola kerap datangnya dari pihak internal sehingga melebar hingga ke luar. 

“Makanya, untuk menjadi pemain sepakbola banyak sekali rintangannya. Tergantung orangnya juga kalau ingin maju ya harus kuat. Namun yang harus diwaspadai masalah internal, kadang banyak ditunggangi oleh kepentingan sehingga orang lain yang menjadi korban. Itu saja," Zaenal menjelaskan.

Pada 2006, nasib membawa Zaenal Arief kembali ke Persib. Ketika itu, Persib dilatih almarhum, Risnandar.

Kehadirannya kembali ke Bandung kala itu, benar-benar membius kalangan bobotoh muda Persib. Maklum, gaya dan penampilannya di lapangan sesuai dengan selera para bobotoh muda.

Karena penampilannya yang begitu memesona, membuat mantan pemain Persigar Garut ini kebanjiran tawaran untuk menjadi bintang iklan distro-distro di Bandung dan sekitarnya.

Begitulah Zaenal Arief, pernah merasakan bagaimana sakitnya dipandang sebelah mata oleh pelatih sampai menikmati puncak kejayaannya di mana ia harus menghadapi tantangan berikutnya.

Seperti pada 2007, ia dikabarkan mangkir alias kabur dari pemusatan latihan timnas Indonesia yang kala itu ditangani pelatih Ivan Kolev. Namun, menurut ceritanya saat ini, bahwa persoalan sebenarnya tidak seperti itu.

"Waktu itu saya tidak merasa tidak nasionalis, kalau saya tak nasionalis mana mau masuk tim nasional. Semuanya waktu itu untuk negara, tetapi ada yang merasa berkepentingan waktu itu, akhirnya digoreng dan dibesar-besarkan bahwa saya sudah berbuat macam-macam," Arief mengungkapkan.

"Tapi persoalan yang sebenarnya hanya saya yang tahu. Kalau untuk saya paparkan sudah bukan saatnya lagi, biarkan saja semua itu menjadi kenangan saya," Arief menambahkan.

Berita Sepak Bola Nasional Lainnya: Talenta Papua di Mata Ricardo Salampessy, Pemain Terbaik Kini dan Masa Depan

Karier Zaenal Arief di Persib pun tidak lama. Setelah gagal membawa Persib menjadi juara pada 2006, ZA memutuskan hijrah ke Persisam Samarinda pada musim berikutnya.

Lalu ke Persikabo, PSPS Pekanbaru, dan mengakhiri kariernya bersama Persepam Madura United pada 2014 lalu. 

 

RELATED STORIES

Ahmad Amiruddin Tegaskan Kesetiaan untuk Borneo FC

Ahmad Amiruddin Tegaskan Kesetiaan untuk Borneo FC

Ahmad Amiruddin sangat berterima kasih kepada Borneo FC yang membantu dalam jenjang kariernya sebagai pelatih.

2009, Menjadi Tahun Kebahagiaan Bagi Zaenal Arief

Kelahiran putra pertamanya serba 15. Bayi lahir pada tanggal 15 Juli 2009, pukul 15:45 Zaenal Arif bernomor punggung 15

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Lotte Bintang Muda Generasi Masa Depan memulai tahapan seleksi. (Lotte)

National

Lotte Bintang Muda Generasi Masa Depan 2025 Mulai Tahapan Seleksi, Dua Legenda Beri Ujian

Mereka bersaing memperebutkan kesempatan menjadi 40 peserta terpilih dan akan diuji oleh Ismed Sofyan dan Atep.

Gangga Basudewa | 02 Nov, 14:33

persma manado 1960

National

Legenda Persija dan Gubernur Sulut Bahu-membahu Hidupkan Lagi Persma 1960

Sempat mati suri, Persma 1960 siap bangkit dan meramaikan kembali kancah sepak bola Indonesia.

Teguh Kurniawan | 02 Nov, 14:29

Ilustrasi olahraga lari. (Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Other Sports

PLN Electric Run 2025 Jadi Wadah Inspirasi Hidup Ramah Emisi

Melibatkan lebih dari 7.500 pelari, PLN Electric Run 2025 sukses digelar di ICE BSD, Tangerang, Minggu (2/11/2025).

Arista Budiyono | 02 Nov, 13:59

Milklife Soccer Challenge Solo Seri 1 2025-2026. (Milklife)

National

Daftar Pemenang Milklife Soccer Challange Solo Seri 1 2025-2026

Di sektor KU 12, SD Kristen Manahan Surakarta berhasil menjadi kampiun, sementara itu di KU 10, SD Al Azhar Syifa Budi yang menjadi juara.

Gangga Basudewa | 02 Nov, 13:55

Metal Gear Solid. (Konami)

Esports

METAL GEAR SOLID Δ: SNAKE EATER Perkenalkan Mode Fox Hunt

Mode ini membawa pengalaman stealth action legendaris khas seri METAL GEAR ke ranah multiplayer online

Gangga Basudewa | 02 Nov, 13:26

Pelatih Timnas futsal Indonesia, Hector Souto, memimpin latihan di Thailand jelang ASEAN Futsal Championship 2024. (Foto: Media FFI/Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Futsal

Tanggapan Berkelas Hector Souto Terkait Spanduk Suporter Timnas Futsal Indonesia

Suporter Timnas Futsal Indonesia menampilkan aksi menarik saat laga uji coba melawan Australia, Sabtu (1/11/2025).

Nizar Galang | 02 Nov, 12:54

Link live streaming Super League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Laga Super League 2025-2026 pada 3 November 2025

Ada dua pertandingan yang tersaji pada Senin (3/11/2025), yaitu Persijap vs Malut United dan Semen Padang lawan Arema.

Rais Adnan | 02 Nov, 12:28

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 02 Nov, 12:11

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 02 Nov, 12:02

Hasil kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 2

Hasil Championship 2025-2026: Persikad Hentikan Paceklik Kemenangan, Derby Sumsel Berakhir Imbang

Berikut hasil dua pertandingan Championship 2025-2026 yang digelar pada Minggu (2/11/2025) petang WIB.

Rais Adnan | 02 Nov, 11:58

Load More Articles