Rebut Enam Gelar Juara Dunia Superbike Beruntun, Jonathan Rea Masuk Jajaran Pembalap Langka

Tri Cahyo Nugroho

Editor:

  • Jonathan Rea berhasil merebut gelar di Kejuaraan Dunia Superbike 2020 atau yang keenam berurutan.
  • Sejauh ini, hanya lima pembalap yang mampu menyamai torehan Jonathan Rea, merebut enam gelar atau lebih secara beruntun.
  • Di MotoGP, Valentino Rossi dan Marc Marquez belum mampu menyamai pencapaian Jonathan Rea.

SKOR.id - Jonathan Rea memastikan gelar Kejuaraan Dunia Superbike (WorldSBK) untuk kali keenam secara beruntun setelah finis di posisi keempat race 1 putaran terakhir di Sirkuit Estoril, Portugal, Sabtu (17/10/2020) sore atau malam WIB.

Dengan 353 poin, pembalap Kawasaki Racing Team WorldSBK itu tidak mampu lagi dikejar pesaing terdekatnya, Scott Redding (Aruba.it Racing – Ducati), yang terpaut 72 poin dengan dua race tersisa (maksimal 37 poin; 12 jika menang superpole race dan 25 di race 2).

Dengan enam gelar WorldSBK secara beruntun (2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020), Jonathan Rea pun masuk daftar segelintir pembalap yang mampu memenangi enam gelar juara dunia balap atau lebih. Lebih sedikit yang bisa membuatnya secara beruntun.

 

Di Kejuaraan Dunia Balap Motor, hanya ada tiga pembalap yang mampu memenangi enam gelar atau lebih di kategori tertinggi tetapi hanya satu yang mampu membuatnya beruntun hingga enam kali atau lebih.

Giacomo Agostini merebut delapan gelar di kelas 500 cc yang tujuh di antaranya dibuat beruntun pada 1966-1972 (satu lainnya pada 1975). Agostini juga mampu menjuarai kelas 350 cc tujuh kali beruntun pada 1968-1974.

Dua pembalap MotoGP musim ini, Valentino Rossi dan Marc Marquez, juga mampu merebut enam atau lebih gelar juara dunia di kelas tertinggi.

Rossi memiliki tujuh gelar di kelas 500 cc/MotoGP. Namun, hanya lima yang dibuat pembalap Italia, 41 tahun, itu secara beruntun, yakni pada 2001-2005 (lainnya 2008, 2009).

Marquez mampu enam kali menjuarai kelas MotoGP tetapi hanya empat yang ia buat beruntun pada 2016-2019 (lainnya 2013, 2014). Cedera membuat pembalap Spanyol itu tidak mampu merebut gelar MotoGP untuk kali kelima beruntun, tahun ini.

Sebastien Loeb menjadi salah satu atlet olahraga balap yang mampu mengalahkan Rea dari sisi jumlah total gelar maupun titel beruntun.

Loeb menjadi kampiun Kejuaraan Dunia Reli (WRC) sembilan kali beruntun. Turun perdana di WRC pada 2002, pereli Prancis itu juara sejak 2004 sampai 2012 untuk kemudian pensiun dan mencoba disiplin balap lain seperti FIA World Rallycross Championship dan Reli Dakar.

Torehan gelar Antoni Bou i Mena alias Toni Bou. Atlet asli Catalan, Spanyol, itu mengoleksi 28 gelar juara dunia ketangkasan motor (trial) yang ia buat beruntun antara 2007 sampai 2019.

Bou menjadi atlet trial tersukses sepanjang sejarah karena mampu masing-masing 14 kali juara dunia beruntun baik lintasan outdoor maupun indoor. Bou pun melewati rekor gelar trial milik Dougie Lampkin (7 outdoor dan 5 indoor) dan Jordi Tarres dengan 7 gelar outdoor.

Di Formula 1 (F1), hanya ada dua pembalap yang mampu menyamai atau melewati jumlah enam gelar juara dunia seperti yang dimiliki Rea di WorldSBK. Tetapi, tidak satu pun yang mampu membuatnya beruntun.

Michael Schumacher memenangi tujuh gelar F1 yang ia buat dalam dua periode karier. Lima gelar beruntun dibuat Schumi bersama Ferrari pada 2000 sampai 2004 setelah dua sebelumnya, 1994 dan 1995, ia buat bersama Benetton.

Lewis Hamilton kini masih aktif di F1 bersama Tim Mercedes-AMG Petronas. Hamilton enam kali juara dunia namun hanya tiga yang dibuatnya secara beruntun, 2017-2019 (lainnya 2008, 2014, 2015). Hamilton berpeluang besar menambah gelar beruntunnya di F1 2020 ini.

Kendati bukan level kejuaraan dunia. A.J. Foyt mampu merebut tujuh gelar balap mobil formula buatan United States Automobile Club (kini bernama IndyCar) pada era 1960-an sampai 1970-an.

Tetapi, Foyt tidak pernah merebut gelar beruntun lebih dari dua kali. Setelah juara pada 1960 dan 1961, Foyt kembali kampin pada 1963 dan 1965. Gelar IndyCar kelima Foyt direbutnya pada 1967 hingga dua trofi terakhir diraihnya pada 1975 dan 1979.

Pembalap lain yang layak disebut kerena jumlah gelar kendati bukan masuk kejuaraan dunia resmi adalah Stephane Peterhansel yang memenangi Reli Dakar hingga 13 kali.

Sukses Peterhansel diawali pada 1991 dengan menjuarai kategori motor Reli Dakar. Peterhansel berhasil memenangi enam trofi bersama Yamaha antara 1991 sampai 1998 (1991-1993, 1995, 1997, 1998) untuk kemudian beralih ke mobil.

Di kategori mobil, Peterhansel tiga kali juara Reli Dakar bersama Mitsubishi (2004, 2005, 2007) serta masing-masing dua bersama Mini (2012, 2013) dan Peugeot (2016, 2017).

Balap ketahanan mobil, Le Mans 24 Hours (Le Mans 24 Jam), menjadi salah satu ajang bergengsi di dunia. Tetapi, hanya dua pembalap yang mampu juara enam kali atau lebih.

Jacky Ickx memenangi enam gelar antara 1969 sampai 1982 dan hanya tiga yang dibuat beruntun, yakni 1975, 1976, dan 1977 (lainnya 1969, 1981, 1982).

Tom Kristensen mampu menjuarai Le Mans 24 Hours hingga sembilan kali yang enam di antaranya ia buat beruntun pada 2000-2005 (lainnya 1997, 2008, 2013).

Enam gelar di WorldSBK menjadikan Jonathan Rea salah satu dari sangat sedikit atlet balap yang mampu merebut enam gelar juara dunia secara beruntun.

Jonathan Rea kini sejajar dengan Giacomo Agostini, Sebastien Loeb, Toni Bou, dan Tom Kristensen sebagai pemilik enam atau lebih gelar dalam sebuah kejuaraan kelas dunia yang direbut secara beruntun. 

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Balap Lainnya:

MotoGP Aragon 2020: Pembalap Berselisih, Susana Garasi Ducati Panas

November 2020, Pembalap Muda Red Bull akan Tes Mobil F1 Tim AlphaTauri

F1 Berupaya Kalender Balap 2021 Bisa Kembali Normal

 

 

 

Source: worldsbk.com

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Chelsea dan Stadion Stamford Bridge (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Kisah Abu Jenazah Legenda Chelsea, yang Terkubur di Titik Penalti Stamford Bridge

Kisah abu jenazah legenda Chelsea, Peter Osgood, yang terkubur di titik penalti The Shed End Stamford Bridge.

Pradipta Indra Kumara | 03 Aug, 11:36

Liga TopSkor

Ganador Soccer School Hadirkan Tiga Ikon Timnas dalam Coaching Clinic

Maman Abdurrahman, Ramdani Lestaluhu, dan Bambang Bayu Saptaji hadir dalam coaching clinic di Ganador Soccer School.

Sumargo Pangestu | 03 Aug, 11:23

Kylian Mbappe memakai nomor punggung 10 di Real Madrid. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

La Liga

3 Statistik Pengguna Nomor 10 Real Madrid Bayangi Kylian Mbappe

3 statistik pengguna nomor punggung 10 Real Madrid yang bayangi Kylian Mbappe.

Pradipta Indra Kumara | 03 Aug, 10:32

sea v.league 2025 putri

Other Sports

SEA V.League 2025 Sektor Putri: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen SEA V.League 2025 sektor putri yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Teguh Kurniawan | 03 Aug, 08:51

PSBS Biak. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Liga 1

Profil Klub Super League 2025-2026: PSBS Biak

Berikut profil klub PSBS Biak untuk Super League 2025-2026.

Rais Adnan | 03 Aug, 08:38

Arema FC.jpg

Liga 1

Profil Klub Super League 2025-2026: Arema FC

Arema FC akan ambil bagian pada kompetisi kasta tertinggi terkini dengan gairah yang baru pula.

Taufani Rahmanda | 03 Aug, 06:41

Patrick dos Santos Cruz (Patrick Cruz). (Foto: Dok. Kendal Tornado FC/Grafis: Skor.id)

Liga 2

Patrick Cruz, Pernah PHP Persib Kini Gabung Kendal Tornado FC

Patrick Cruz melengkapi kuota pemain asing Kendal Tornado FC untuk Championship 2025-2026.

Rais Adnan | 03 Aug, 06:15

hokky caraka - pss

Liga 2

Alasan PSS Sleman Lepas Hokky Caraka ke Persita Tangerang

Hokky Caraka resmi dilepas PSS Sleman ke Persita Tangerang.

Rais Adnan | 03 Aug, 05:02

bojan hodak persib

Liga 1

Persib Bukan Sekadar Menang Atas Western Sydney Wanderers

Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengakui uji coba melawan Western Sydney Wanderers hasilnya sesuai harapan.

Rais Adnan | 03 Aug, 03:41

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 03 Aug, 02:34

Load More Articles