SKOR.id - Real Madrid CF akan mengandalkan kolektivitas serangan saat menghadapi Manchester City FC yang membawa kekuatan terbesar mereka: Erling Braut Haaland.
Menghentikan Haaland adalah pekerjaan besar Carlo Ancelotti dan pasukannya saat Real Madrid CF menjamu Man City di leg pertama semifinal Liga Champions 2022-2023.
Bomber asal Norwegia itu akan menjadi pemain paling menakutkan bagi sekitar 60.000 madridistas yang akan memenuhi Santiago Bernabéu pada Rabu (10/5/2023) pukul 02:00 WIB.
Hingga hari ini tidak ada satu keraguan pun tentang kekuatan destruktif dari pemain berusia 22 tahun, yang telah mencetak 51 gol dalam 46 pertandingan yang dimainkannya musim ini.
Angka-angka tersebut hanya dapat dijangkau oleh versi terbaik dari Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, dan tidak ada pemain lain di Eropa yang mendekati apa yang sedang dicapai Haaland saat ini.
Kekhawatiran tuan rumah diperparah dengan fakta bahwa Eder Militao, bek andalan Los Blancos yang seharusnya bertugas mengawal Haaland, akan absen karena skorsing.
Antonio Rudiger diprediksi akan mengambil alih tugas Militao dan harus bertanggung jawab untuk mencoba menahan kekuatan mematikan dari Nordik tersebut.
Namun, kunci sebenarnya duel nanti tidak hanya terletak pada pekerjaan pertahanan Real Madrid CF. Namun tim asuhan Ancelotti juga bisa mengandalkan kolektivitas serangan mereka yang jauh lebih bervariasi dibandingkan pasukan Guardiola.
Di Real Madrid ada 5 pemain yang sudah mengemas gol dua digit, mereka adalah Karim Benzema (29 gol), Vinicius Junior (22), Rodrygo Goes (16), Fede Valverde (12), dan Marco Asensio (11). Sementara Man City selain Erling Haaland, hanya ada dua lagi yaitu Phil Foden (11 gol) dan Julian Alvarez (10).
Selain itu, produksi assist serangan Real Madrid juga lebih banyak dari para pencetak gol klub Inggris tersebut: 49 untuk tim putih, 15 untuk tim biru muda. Meski puncaknya ditandai oleh pemain dari tim Etihad, Kevin de Bruyne, dengan 20 operan gol, satu lebih banyak dari Vini.
Madrid nyatanya menolak perbandingan ofensif dengan City, klub yang sejak kedatangan Guardiola telah menjadi kekuatan dalam permainan menyerang.
Namun, tim Ancelotti mengungguli skuat asuhan pelatih Spanyol dalam gol (120 banding 115) dan assist (86 banding 80), yang memberikan gambaran tentang persenjataan ofensif yang dikelola Ancelotti.
Gambaran tersebut memperlihatkan ofensifnya serangan yang dikelola Ancelotti, dengan Benzema kembali di ambang jalur 30 gol per musim sejak kepergian Cristiano dan Vinicius dalam posisi memperbaiki rekor musim lalu, yang terbaik dalam karirnya dalam aspek mencetak gol.
Guardiola Waspadai Vinicius
Nama terakhir bahkan dipercaya Guardiola akan menjadi salah satu yang paling berbahaya di pertandingan nanti. Dia menyakini Vinicius memiliki kemampuan tertinggi untuk membuat mutasi pada serangan Real Madrid.
Guardiola yakin menghentikan Vinicius akan menjadi kunci bagi Man City untuk mengalahkan Real Madrid dan melaju ke final. Dia mengaku akan memberikan "perhatian khusus" kepada pemain sayap Brasil itu, tetapi tidak bisa mengabaikan Karim Benzema dan Rodrigo.
“Kami akan memberikan perhatian khusus kepada Vinicius. Itulah yang kami lakukan dengan Mo Salah atau Sadio Mane di pertandingan sebelumnya melawan Liverpool. Kami tidak boleh berpikir kami adalah tim yang hebat dan membiarkan Real Madrid melakukan apa yang mereka suka," kata Pep sebelum laga.
“Selain Vinicius, mereka juga punya Benzema dan Rodrigo. Yang paling saya suka adalah kemampuan trio ini bermain bagus dan jarang membuang bola. Mereka tetap bersatu dengan sangat baik, jadi tidak mudah untuk dipisahkan."
“Vinicius adalah pemain yang bisa menenggelamkan Anda kapan pun mereka bisa mendapatkan bola di posisi yang bagus. Mereka telah mengulangi ini berkali-kali. Vinicius memiliki pengalaman dan rekan setimnya juga luar biasa," tambah mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu.