Protokol Kesehatan Liga 1 2021-2022: Tujuh Poin Aturan Salat Jumat

Protokol kesehatan yang berlaku di Liga 1 2021-2022 bakal menerapkan aturan ketat soal penyelenggaraan ibadah salat Jumat.
Setidaknya, ada tujuh poin yang mengatur protokol kesehatan ibadah salat Jumat selama Liga 1 2021-2022.
Semua poin perihal salah Jumat dalam protokol kesehatan menjadi langkah pencegahan terhadap potensi penularan Covid-19 di Liga 1 2021-2022.

SKOR.id – Protokol kesehatan yang berlaku selama berlangsungnya Liga 1 2021-2022 juga menerapkan aturan ketat untuk penyelenggaraan ibadah salat Jumat.

Protokol kesehatan yang disusun oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) ini mengikat bagi seluruh anggota tim, mulai dari pemain, pelatih, hingga ofisial.

Setidaknya, terdapat tujuh poin yang diatur dalam protokol kesehatan Liga 1 2021-2022 mengenai pelaksanaan ibadah salat Jumat.

Pertama, hotel akan menyiapkan tempat salat khusus untuk seluruh peserta yang berkompetisi di Liga 1 2021-2022.

Kemudian, poin kedua mewajibkan khatib dan imam untuk menjalani tes usap sebelum memulai ibadah salat Jumat.

Poin selanjutnya yakni saf harus diatur dengan menerapkan jaga jarak dan seluruh jemaah diwajibkan menggunakan masker.

Selain itu, setiap jemaah yang mengikuti ibadah salat Jumat juga diwajibkan untuk membawa sajadah masing-masing.

Wudu juga harus dilakukan jemaah dari kamar dan mereka wajib membawa hand sanitizer untuk mencuci tangan.

Poin ketujuh dalam protokol ini mengatur soal khotbah. "Durasi khotbah dipersingkat, tapi tidak menghilangkah kaidah rukun khotbah salat Jumat," bunyi protokol kesehatan.

Adapun penyusunan protokol kesehatan ini mengikuti sejumlah referensi, mulai dari FIFA, AFC, hingga otoritas kesehatan.

Seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan otoritas kesehatan internasional, WHO.

Sejumlah aturan ketat dalam protokol kesehatan ini menjadi acuan bagi pelaksanaan Liga 1 2021-2022, termasuk aturan testing, mekanisme isolasi, hingga jalannya pertandingan.

Aturan ketat soal penyelenggaraan ibadah salat Jumat ini merupakan bentuk preventif terhadap potensi penularan Covid-19 kepada seluruh personil tim, baik pemain, pelatih, maupun ofisial.