PBVSI Tunda Proliga 2021 karena Tingginya Biaya Kompetisi di Tengah Pandemi

Sempat direncakan pada Januari 2021, Proliga 2021 tak kunjung digelar.
Biaya kompetisi yang tinggi di tengah pandemi menjadi alasan PBVSI menunda Proliga.
Meski tak pindah-pindah kota, Proliga harus mengeluarkan uang untuk tes Swab PCR.

SKOR.id - Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) tak kunjung menggelar Proliga 2021 setelah sempat dijadwalkan bergulir, Januari lalu.

Direktur Proliga, Hanny S Surkatty, menyebut ada dua faktor. Pertama, belum ada izin dari kepolisian serta tingginya biaya menyelenggarakan kompetisi di tengah pandemi.

Sebagai informasi, Proliga 2021 tak akan pindah dari satu kota ke kota lainnya seperti edisi-edisi sebelumnya, melainkan terpusat di Padepokan voli, Sentul, Bogor.

Namun, biaya penyelenggaraan Proliga 2021 membengkak lantaran PBVSI harus rutin menggelar tes Swab PCR di mana masing-masing orang paling murah Rp900 ribu.

Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan PBVSI dan Proliga mengingat ada belasan tim yang ikut serta. Belum lagi perangkat pertandingan.

Apalagi, klub-klub tak bisa mendapatkan pemasukan dari tiket seperti musim-musim sebelumnya. Hal ini dirasa memberatkan oleh PBVSI dan Proliga.

"Banyak hal yang menjadi pertimbangan untuk kembali menggelar Proliga," ucap Hanny S Surkatty dalam Webinar "Harapan Olahraga di Tengah Pandemi", Rabu (3/2/2021).

Hanny S Surkatty mengusulkan agar para pengurus cabang olahraga (cabor) yang memiliki kompetisi profesional untuk bekerja sama mencari sponsor.

Jika sponsor berhasil mereka dapatkan, biaya untuk menyelenggarakan pertandingan di tengah pandemi Covid-19 otomatis bakal lebih ringan.

"Mungkin kita juga bisa mendapatkan dukungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," Hanny S Surkatty mengungkapkan.

Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.