• Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, tetap mempersiapkan pasukannya untuk lanjutan Liga 1 2020.
• Menurut Paul Munster, ketidakjelasan status kelanjutan Liga 1 2020 bagaikan mimpi buruk.
• Hingga kini kelanjutan Liga 1 2020 tidak jelas karena belum mendapatkan izin keramaian dari Polri.

SKOR.id - Kelanjutan Liga 1 2020 belum diketahui kejelasannya. Hal itu dikarenakan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) belum memberi izin keramaian.

Alasan utamanya terkait jumlah kasus virus corona yang masih berkembang di Tanah Air. Selama Oktober 2020, jumlah Covid-19 per hari masih 3.000 hingga 4.000.

Selain itu, alasan lain Polri tak memberikan izin adalah terkait adanya agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di beberapa daerah.

Sebelumnya, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) serta klub-klub ingin kembali menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 pada awal November.

Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, sangat menyesali kondisi ini. Namun, Paul Munster tetap mempersiapkan Bhayangkara FC untuk menjalani latihan.

"Saat ini, saya tidak tahu situasi yang terjadi dan sebagai pelatih kepala, ini adalah mimpi buruk karena hanya mempersiapkan tim dan latihan," ujar Paul Munster.

Karenanya lelaki asal Irlandia Utara ini mencoba memahami kondisi dan situasi sepak bola Indonesia, yang sangat jauh berbeda dengan dinamika di Negaranya.

Pelatih berusi 38 tahun ini lebih memilih tetap fokus mempersiapkan tim ketimbang harus terus memberikan kritik atas situasi dan kondisi yang terjadi.

"Tapi, saya sudah tahu negara ini dan saya harus menyesuaikan diri. Tak ada waktu buat komplain. Saya harus tetap fokus dan positif," ujar Munster.

Sejak dihentikan pada 16 Maret 2020 karena pandemi Covid-19, sejatinya sudah dirancang bahwa Liga 1 2020 akan digelar kembali pada 1 Oktober 2020.

Akan tetapi, dua hari sebelum kompetisi digulirkan, Polri tidak memberikan rekomendasi izin keramaian untuk menggelar pertandingan kompetisi profesional.

Setelah itu PSSI dan PT LIB melakukan pertemuan dengan perwakilan klub untuk membahas kompetisi. Semua sepakat menggelar kompetisi pada 1 November 2020.

Sayangnya sampai saat ini, Polri masih belum memberi tanda-tanda akan mencabut keputusan yang telah dibuat. Artinya, Liga 1 2020 belum diizinkan.

Banyak kalangan menilai, seharusnya PSSI dan PT LIB lebih fokus mempersiapkan Liga 1 dan Liga 2 musim selanjutnya, tetapi klub sudah habis banyak. 

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Siapa pemain Asia milik Persija favorit Skorer? Sejak Liga Indonesia membuka pintu masuk pemain asing, Persija Jakarta jadi salah satu klub yang rajin mendatangkan pemain asal Benua Asia. Namun, Macan Kemayoran, julukan Persija, baru mulai percaya dengan kualitas pemain Asia pada musim 2009. Itu setelah ada kebijakan jatah pemain Asia. Pemain Asia pertama yang didatangkan Persija adalah pemain asal Singapura, Baihakki Khaizan dan Mustafic Fachruddin pada musim 2009-2010. Musim 2010-2011, klub berlambang Tugu Monumen Nasional ini kembali mendatangkan dua pemain asal Singapura, yakni Precious Emuejeraye dan Agu Casmir. Berikutnya, pada 2011-2012, saat tampuk kepemilikan saham Persija dikendalikan Ferry Paulus, pemain asal Korea Selatan jadi bidikan ketimbang Asia Tenggara. Pemain Korea Selatan yang pertama kali didatangkan adalah Jeong Kwan-sik. Selama membela Persija dalam 17 pertandingan, Kwan-sik melesakkan dua gol. Sedangkan pada musim 2013, Persija mendatangkan pemain asal Korea Selatan lainnya, Park Kyeong-min. Semusim membela Persija, Kyeong-min tampil 12 kali. Pada musim yang sama, yakni 2013, Persija juga mendatangkan pemain asal Hong Kong, yaitu Lam Hok-hei. Sayangnya, Hok-hei kalah saing dengan pemain lain. Pemain Korea Selatan ketiga yang membela klub kelahiran 28 November 1928 ini adalah Hong Son-hak, yakni dalam musim transisi kompetisi, 2016. Sejatinya Son-hak tampil cukup memukau. Buktinya, ia dipercaya tampil sebanyak 27 kali dalam semusim dan melesakkan dua gol. Sayang Persija tak cukup puas. Selanjutnya pada musim 2017, Persuha mengontrak pemain berdarah Brasil tapi berpaspor Australia, Reinaldo Elias da Costa, pada pertengahan musim. Juga ada Jakhongir Abdumuminov pada musim 2019, yang didaftarkan Persija untuk tampil dalam Pra Liga Champions Asia, karena Rohit Chand belum kembali. Adapun Rohit tercatat sebagai pemain asal Asia yang paling lama membela Persija, yakni dalam dua periode berbeda. Pertama musim 2013-2015 dan musim 2017 hingga kini.

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on Oct 24, 2020 at 11:29pm PDT

Baca Juga Berita Bhayangkara FC Lainnya: 

Liga 1 Belum Dapat Izin Kepolisian, Bhayangkara FC Liburkan Latihan Tim

Ezechiel N’Douassel Tinggalkan Bhayangkara FC, Ini Penyebabnya

Bek Bhayangkara FC Berharap PSSI dan PT LIB Secepatnya Umumkan Kepastian Liga 1 2020