Musuh Utama Timnas Indonesia Saat Ini: Jarak dan Waktu

Thoriq Az Zuhri

Editor: Thoriq Az Zuhri

Jarak dan waktu, musuh utama Timnas Indonesia saat ini. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Jarak dan waktu, musuh utama Timnas Indonesia saat ini. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id - Jika ada yang bertanya siapa musuh utama Timnas Indonesia saat ini, jarak dan waktu mungkin bisa jadi jawabannya.

Kebangkitan Timnas Indonesia di panggung sepak bola Asia bukan suatu hal yang kebetulan.

Salah satu faktor utamanya adalah adanya pemain-pemain keturunan di liga-liga top Eropa dan dunia yang kini membela Tim Garuda.

Tengok saja daftar 27 pemain yang dipanggil pelatih Shin Tae-yong untuk laga lawan Bahrain dan Cina bulan ini, lebih dari setengahnya bermain di luar Indonesia.

Rinciannya, 11 pemain bermain di Liga 1 Indonesia, sedangkan sisanya 16 pemain bermain di luar Indonesia, mulai dari liga-liga di Asia, Eropa, bahkan Amerika Serikat.

Pengalaman dan kemampuan pemain-pemain yang berkarier di luar negeri ini memang kini sangat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia.

Akan tetapi di sisi koin yang lain, hal ini juga membuat masalah baru bagi Tim Merah-Putih.

Jarak dan waktu tempuh yang jauh untuk menuju ke Indonesia menjadi masalah tersendiri bagi para pemain.

Mari kita lihat lebih dekat hal tersebut lewat artikel Skor Special berikut ini.

(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Musuh Utama

Indonesia berada di sisi jauh Asia jika dilihat dari perspektif para pemain Eropa, artinya mereka harus menempuh perjalanan super panjang untuk menuju tanah air.

Ini sebabnya, jika laga pertama Timnas Indonesia di jeda Internasional adalah laga tandang, para pemain langsung menuju tempat bertanding untuk menghemat jarak dan waktu, tak harus menuju ke Indonesia terlebih dahulu.

Masalah ini diamini oleh Maarten Paes, kiper andalan Indonesia yang kini bermain di FC Dallas, Amerika Serikat.

Paes juga jadi pemain yang harus menempuh perjalanan terjauh dari kandang klubnya di Dallas menuju Jakarta, Indonesia: 16.179 km.

"Saya rasa tantangan terbesar bagi saya adalah waktu tempuh penerbangan dan adaptasi dengan perbedaan zona waktu. Dalam dua hari, kadang Anda harus langsung bermain, itu adalah sebuah tantangan yang besar. Untung saja, saya siap menghadapi tantangan ini," ujar Paes.

"Saya punya tim luar biasa yang membantu mengatasi masalah ini. Saya pikir saya siap menghadapi tantangan ini. Bagi saya, itu adalah tantangan terbesar, selain itu semua hal berjalan mulus."

Rata-rata, pemain Indonesia di Eropa harus menempuh jarak lebih dari 11.000 km untuk terbang menuju tanah air, itupun jika jarak ditarik garis lurus antara kota kandang klubnya dengan Jakarta, Indonesia.

Setidaknya 11 pemain Timnas Indonesia saat ini yang harus melakukan perjalanan tersebut.

Di luar mereka, jarak yang ditempuh para pemain lain juga tak pendek, bahkan untuk pemain di dalam negeri.

Nadeo Argawinata misalnya, ia harus menempuh jarak 1.310 km dari Samarinda menuju Jakarta, jarak yang justru lebih jauh daripada jarak yang harus ditempuh Jordi Amat dari Johor Bahru di Malaysia (926 km).

Di sisi lain, ada empat pemain yang bermarkas di Jakarta (tiga pemain Persija dan satu pemain Malut United yang berkandang di Jakarta), ditambah dua pemain Dewa United asal Tangerang yang berjarak tak sampai 20 km dari ibu kota.

Jarak Pemain dari Kandang Klub ke Jakarta, Indonesia:

*Jarak jika ditarik garis lurus dari kota asal pemain ke Jakarta, bukan jarak penerbangan

KIPER

Nadeo Argawinata - Borneo Samarinda (Indonesia): 1.310 km

Ernando Ari - Persebaya Surabaya (Indonesia): 665 km

Maarten Paes - FC Dallas (AS): 16.179 km

BEK

Pratama Arhan - Suwon FC (Korea Selatan): 5.267 km

Asnawi Mangkualam - Port FC (Thailand): 2.316 km

Rizky Ridho - Persija Jakarta (Indonesia): 0 km

Jordi Amat - JDT (Malaysia): 926 km

Sandy Walsh - KV Mechelen (Belgia): 11.402 km

Shayne Pattynama - Eupen (Belgia): 11.297 km

Jay Idzes - Venezia (Italia): 10.844 km

Muhammad Ferarri - Persija Jakarta (Indonesia): 0 km

Wahyu Prasetyo - Malut United (Indonesia): 0 km (Malut United bermain di Jakarta)

Calvin Verdonk - NEC Nijmegen (Belanda): 11.298 km

Mees Hilgers - FC Twente (Belanda): 11.230 km

GELANDANG

Witan Sulaeman - Persija Jakarta (Indonesia): 0 km

Ricky Kambuaya - Dewa United (Indonesia): 17 km

Egy Maulana Vikri - Dewa United (Indonesia): 17 km

Marselino Ferdinan - Oxford United (Inggris): 11.784 km

Ivar Jenner - Jong Utrecht (Belanda): 11.346 km

Nathan Tjoe-A-On - Swansea City (Wales): 11.968 km

Thom Haye - Almere City (Belanda): 11.337 km

Eliano Reijnders - PEC Zwolle (Belanda): 11.276 km

PENYERANG

Rafael Struick - Brisbane Roar (Australia): 5.414 km

Dimas Drajad - Persib Bandung (Indonesia): 119 km

Hokky Caraka - PSS Sleman (Indonesia): 432 km

Ragnar Oratmangoen - Dender (Belgia): 11.432 km

Malik Risaldi - Persebaya Surabaya (Indonesia): 665 km

Masalahnya, data di atas bukan sekadar angka. Para pemain harus kerap menempuh jarak tersebut setiap membela Timnas Indonesia, yang berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental para pemain.

Pengaruh ke Atlet

Penelitian yang dilakukan Aaron Lee dan Juan Carlos Galvez yang dipublikasikan di National Library of Medicine pemerintah AS menunjukkan bagaimana pengaruh hal di atas terhadap kondisi kesehatan atlet.

Mereka meneliti bahwa perjalanan udara yang lama bisa memberikan efek beban fisik dan emosi kepada para atlet lewat jet lag dan juga kecapekan saat perjalanan.

Bahkan mereka menemukan bahwa jet lag bisa memberikan efek negatif terhadap performa para atlet.

"Ada bukti kuat bahwa suasana hati dan juga kemampuan fisik atlet terpengaruh oleh jet lag," tulis penelitian ini.

Lalu, apa yang bisa dilakukan?

Penelitian lain oleh Dina C. Janse van Rensburg dkk memberikan petunjuk bagaimana agar para atlet bisa mengurangi risiko negatif dampak dari perjalanan jauh dan juga jet lag.

Agar tak terlalu capek saat perjalanan, pemain bisa memaksimalkan waktu tidur saat dalam perjalanan tersebut, membuat rencana makan, minum terpenuhi, serta bisa ditambah suntikan vitamin yang dibutuhkan tubuh karena perbedaan waktu.

Sedangkan untuk jet lag, para pemain bisa mengatur dengan detail waktu tidur dan bangun mereka, serta menggunakan pola tiga jam bagi badan mendapatkan cahaya dan kemudian tak mendapatkan cahaya agar tubuh cepat beradaptasi dengan zona waktu yang baru, agar tubuh tak bingung.

Kini, andai Timnas Indonesia bisa mengalahkan masalah ini, bisa jadi sudah tak ada halangan lagi bagi Garuda untuk tampil di Piala Dunia.

Source: FIFANational Library of MedicineFree Map Tools

RELATED STORIES

Starter XI Indonesia 0-10 Bahrain, di Mana Mereka Sekarang?

Starter XI Indonesia 0-10 Bahrain, di Mana Mereka Sekarang?

Di mana kini para mantan pemain Timnas Indonesia yang merasakan kekalahan 0-10 dari Bahrain pada tahun 2012 lalu?

Eksklusif Eliano Reijnders: Ingin Melawan Tijjani Reijnders di Piala Dunia

Eksklusif Eliano Reijnders: Ingin Melawan Tijjani Reijnders di Piala Dunia

Eliano Reijnders mengungkapkan alasannya memilih untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Bagaimana Revolusi Sepak Bola Jepang Terjadi: Anime hingga Filosofi

Mulai dari Anime hingga filosofi permainan menjadi jalan bagaimana revolusi sepak bola di Jepang terjadi.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles