SKOR.id - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, menegaskan bahwa saat ini tidak ada larangan bagi atlet Indonesia untuk bertanding di Olimpiade.
Hal itu diutarakannya menyusul adanya surat dari International Olympics Committee (IOC) terkait rekomendasi kepada seluruh federasi olahraga agar tidak menggelar pertandingan level internasional maupun kejuaraan dunia di Indonesia, termasuk Olimpiade.
Dalam pernyataannya, IOC menyatakan akan menghentikan seluruh dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan resmi bahwa seluruh peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, dapat masuk ke Indonesia untuk mengikuti kompetisi.
Kebijakan itu diambil IOC setelah adanya larangan atlet senam Israel untuk berkiprah di Kejuaraan Dunia Senam Artistik yang digelar di Jakarta pada 19-25 Oktober 2025.
Hal ini juga mengancam Indonesia dari kandidat tuan rumah Olimpiade 2036.
Menpora Erick Thohir pun menjelaskan dirinya tidak ada maksud untuk mendiskriminasi. Namun lantaran adanya permintaan dari Israel yang ingin ada pengamanan khusus, hal itu dilihatnya juga tidak akan adil bagi seluruh peserta. Apalagi isu soal keamanan juga menjadi fokus tersendiri.
“(Kalau atlet bertanding di Olimpiade) bisa. Cuma soal tuan rumah Olimpiade, yang IOC respons itu ada diskusi. Kalau mau jadi tuan rumah, baik Youth Olympic, semua yang di bawah payung IOC untuk yang kejuaraan dunia. Jadi sifatnya rekomendasi, bukan mengharuskan (federasi olahraga internasional dilarang menggelar event di Indonesia),” ucap Erick Thohir di Jakarta, Kamis (23/10/2025) malam WIB.
“Kalau menurut saya, posisi itu oke. Yang penting (atlet Indonesia) bisa main di luar,” tambahnya.
Lebih lanjut, lelaki yang juga Ketum PSSI ini mengungkapkan arahan dari Presiden RI, Prabowo Subianto, terhadap dirinya saat ditunjuk sebagai Menpora.
“Beliau memang meminta saya mengevaluasi dan transformasi olahraga Indonesia. Beliau senang apa yang terjadi di PSSI. Prestasi dua tahun terakhir kan naik. Nah, beliau meminta kami mengusulkan 16 cabor lain selain sepak bola. Jadi nanti ada 17 cabor unggulan,” jelas Erick Thohir.
Menurut Erick, program ini akan dilakukan untuk jangka panjang.
“Usulan anggaran untuk melakukan dua hal. Pertama untuk pembinaan 17 cabor unggulan dengan atlet elitenya. Dan itu kenapa multiyears? Bukan tidak mungkin atlet-atlet ini pun sekolah di luar negeri ataupun training camp panjang di luar negeri. Jadi konsepnya ke sana dan beliau (Presiden Prabowo) setuju,” tuturnya.
“Selain itu, beliau juga meminta kami membangun pusat training camp terpadu untuk 17 cabor. Beliau maunya lebih besar. Makanya nanti ada rapat antara saya dengan beberapa Menteri, karena di situ juga akan jadi seperti akademi,” jelasnya.
Terkait cabor mana saja yang masuk dalam 17 cabor unggulan, Erick Thohir menegaskan akan melihat rekam jejak prestasi dari cabor-cabor itu.
“Untuk opsi yang pasti kayak senam, atletik, karena itu kan mother of sport. Yang beregu hanya satu, sepak bola. Bukan karena saya Ketua PSSI, karena kita lumayan kemarin kan satu game lagi menuju Olimpiade,” tuturnya.