Kilas Balik AC Milan 1993-1994: Catenaccio Sempurna Antarkan Rosonerri Raih Double Winners

Bagaskara Setyana AP

Editor:

 

  • AC Milan melewati musim yang apik pada 1993-1994.
  • Pada musim tersebut, lini pertahanan AC Milan menjadi sorotan karena tampil sangat solid.
  • AC Milan hanya kebobolan 15 gol di Liga Italia dan 2 gol di Liga Champions.

SKOR.id - Berikut ini adalah kilas balik AC Milan pada musim 1993-1994 yang berhasil meraih Double Winners.

AC Milan berhasil melanjutkan kedigdayaannya di kompetisi Liga Italia sampai musim 1993-1994.

Mereka untuk ketiga kalinya secara beruntun menjadi kampiun Serie A.

Di bawah asuhan Fabio Capello, AC Milan terus tampil konsisten di Liga Italia.

Bahkan, puncak dari penampilan apik AC Milan adalah dengan menjuara Liga Champions.

 

Sayangnya, Rosonerri gagal meraih treble winners setelah gugur di tangan Parma pada babak semifinal.

Pada musim tersebut, lini pertahanan AC Milan menjadi sorotan karena tampil sangat solid.

Fakta Klub

Presiden: Silvio Berlusconi

Pelatih: Fabio Capello

Stadion: San Siro

Top Skorer: Daniele Massaro (16 gol)

Penampilan terbanyak: Alessandro Costacurta, Roberto Donadoni, Daniele Massaro (47 penampilan)

Rataan Penonton: 65708

Liga Italia:Juara

Coppa Italia: Semifinal

Liga Champions: Juara

Piala Super Italia: Juara

Piala Interkontinental: finalis

Piala Super Eropa: Finalis

Fakta Menarik:

1. Musim pertama AC Milan tanpa trio Belanda (Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten).

2. Juara meski hanya mencetak 36 gol dari 34 laga.

3. Menjadi tim yang kebobolan paling sedikit (15) di Liga Italia.

4. AC Milan mengukir rekor margin kemenangan terbesar di final Liga Champions (4-0).

5. Marcel Desailly meraih trofi Liga Champions secara beruntun (sebelumnya bersama Marseille).

6. Di Liga Italia, AC Milan hanya dua kali kebobolan lebih dari satu gol.

7. AC Milan hanya kebobolan dua gol sepanjang Liga Champions.

Kejadian penting 

AC Milan memulai musim 1993-1994 dengan menjadi juara Piala Super Italia, setelah mengalahkan Torino di Washington (pertama kalinya Piala Super Italia digelar di luar negeri).

Di bawah asuhan Fabio Capello, AC Milan bisa dibilang kehilangan beberapa pemain andalannya pada musim sebelumnya.

Trio Belanda, yaitu Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten sudah tak memperkuat Rosonerri.

Gullit dan Rijkaard dijual ke Sampdoria, sedangkan Marco van Basten tak bisa memperkuat tim sepanjang musim karena cedera.

Sebagai gantinya, AC Milan mendatangkan Chrstian Panucci, Brian Laudrup, dan Florin Raducioiu.

Namun demikian, hal tersebut tak menjadi halangan bagi AC Milan untuk berprestasi.

Pada musim tersebut, Fabio Capello, mengandalkan pemain belakangnya untuk melewati musim 1993-1994.

Lini belakang AC Milan diisi oleh Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Mauro Tassoti, sampai Paolo Maldini.

Sementara, lini depan yang sempat gacor karena kehadiran Marco van Basten, diisi oleh duet Jean-Pierre Papin dan Daniele Massaro.

Pada pertengahan musim, AC Milan sempat menambah kekuatan lini pertahanan dengan mendatangkan Marcel Desailly dari Olympique Marseille.

Hasilnya, mereka berhasil mempertahankan gelar juara Liga Italia meskipun hanya mencetak 36 gol dari 34 pertandingan.

Bahkan, Milan juga menjadi tim yang paling sedikit kebobolan pada musim tersebut dengan 15 gol.

Tercatat, Milan hanya kebobolan lebih dari satu gol dalam dua laga, yaitu melawan Sampdoria ketika kalah 2-3 dan Udinese saat imbang 2-2.

Mereka menjadi juara Liga Italia setelah unggul tiga poin dari Juventus.

Sayangnya, di level piala liga, AC Milan harus gugur di tangan Parma pada babak semifinal.

Kesuksesan AC Milan lantas berlanjut di level Eropa.

Tampil di kompetisi Liga Champions, AC Milan tergabung di Grup B bersama FC Porto, Werder Bremen, dan Anderlecht.

AC Milan lantas lolos ke babak semifinal setelah finis di urutan pertama dengan 8 poin.

Pada babak fase grup AC Milan hanya mampu mencetak enam gol saja.

Namun, pada babak semifinal pasukan Fabio Capello mulai mengamuk.

Mereka berhasil menang 3 gol tanpa balas atas AS Monaco.

Kemudian pada partai final, AC Milan berhasil menang 4-0 atas Barcelona yang ketika itu lebih diunggulkan karena materi pemainnya yang berkualitas.

Berkat kemenangan tersebut, selain berhasil menjadi juara, AC Milan juga mengukir rekor margin kemenangan terbesar di final Liga Champions (4-0).

Pada ajang tersebut, AC Milan juga hanya kebobolan dua gol, yaitu ketika menghadapi Werder Bremen masing-masing pada laga kandang tandang.

Dengan keberhasilan itu, AC Milan meraih Double Winners.

Sayangnya, pada Piala Interkontinental dan Piala Super UEFA, AC Milan gagal memenangi dua ajang tersebut.

Berita AC Milan Lainnya: 

Milanisti Protes, Harga Tiket Liga Champions AC Milan 2 Kali Lipat Lebih Mahal dari Inter Milan

Penggemar AC Milan Labeli Gianluigi Donnarumma sebagai 'Kacang Lupa Kulit'

 

Source: Wikipedia

RELATED STORIES

Kilas Balik Inter Milan 1997-1998: Ronaldo dan Titik Balik Kebangkitan Nerazzurri

Kilas Balik Inter Milan 1997-1998: Ronaldo dan Titik Balik Kebangkitan Nerazzurri

Berikut ini adalah kilas balik momen Inter Milan pada musim 1997-1998.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang membela LA FC. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Tak Main vs Chelsea, Adrian Wibowo Menanti Kesempatan Main

Penyerang Los Angeles FC, Adrian Wibowo, masih menanti kesempatan bermain usai tak turun lawan Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:32

Inter Milan dikabarkan sepakat dengan Cristian Chivu sebagai pengganti Simone Inzaghi. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Monterrey vs Inter Milan di Piala Dunia Antarklub 2025

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Monterrey vs Inter Milan dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:10

Piala Dunia Esports alias Esports World Cup. (Hendy Andika/Skor.id)

Esports

Daftar Tim Mobile Legends yang Sudah Lolos MSC 2025

Mid-Season Cup 2025 alias MSC 2025 akan segera bergulir, ini deretan tim Mobile Legends yang sudah lolos.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:47

PMSL SEA. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

PMSL SEA Summer 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMSL SEA Summer 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:46

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MPL Indonesia Season 15 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tertinggi Mobile Legends: Bang Bang Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:45

ersandrina devega

Other Sports

Gacor di AVC Nations Cup 2025, Ersandrina Devega Bintang Baru Timnas Voli Putri Indonesia

Datang sebagai debutan, Ersandrina Devega, sukses menjadi top scorer AVC Nations Cup 2025 bersama Timnas Voli Putri Indonesia.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 17:54

Gerakan berolahraga setelah usai bekerja digaungkan Enervon Active dalam agenda bertajuk Level Up After Work with Enervon Active di Gelora Bung Karno, Jakarta, 16 Juni 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Culture

Kampanyekan Olahraga Setelah Kerja, Enervon Active Gelar Rangkaian Kegiatan di GBK

Ada berbagai kegiatan olahraga bersama komunitas seperti zumba, pound fit, strength training, dan yoga secara gratis pada 16 hingga 20 Juni 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 14:24

vietnam putri u-19 vs indonesia putri u-19

Timnas Indonesia

Kalah Telak dari Vietnam, Timnas Putri U-19 Indonesia Gagal ke Final Piala AFF Wanita U-19 2025

Timnas Putri U-19 Indonesia akan hadapi Myanmar pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 14:11

Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-19 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-19 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 13:33

Imran Nahumarury, pelatih Malut United di Liga 2 2023-2024. Zulhar Eko Kurniawan - Skor.id

Liga 1

Lakukan Pelanggaran Berat, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Dipecat Malut United

Malut United resmi mengumumkan memecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Senin (16/6/2025).

Rais Adnan | 16 Jun, 12:11

Load More Articles