Kenapa Budaya Hip Hop Sangat Dekat dengan NBA

Rais Adnan

Editor: Rais Adnan

Michael Jordan diyakini bakal untung besar dari melepas saham mayoritas klub NBA miliknya, Charlotte Hornets. (Dede Mauladi/Skor.id)
Michael Jordan diyakini bakal untung besar dari melepas saham mayoritas klub NBA miliknya, Charlotte Hornets. (Dede Mauladi/Skor.id)

SKOR.id - Tak bisa dielakkan lagi, NBA saat ini adalah bagian dari budaya hip hop. Pengaruh hip hop di NBA telah menambahkan sesuatu yang lebih penting ke dalam permainan. Sesuatu itu, singkatnya adalah kesombongan.

Seperti diketahui, hip hop adalah budaya yang lahir dari musik rap. Dan, kebanyakan isi lagu dari para rapper adalah menceritakan kesombongan menjadi yang terbaik. Kesombongan berarti tidak bisa puas dengan hanya menjadi yang kedua. 

Satu-satunya hal yang penting dari kesombongan adalah memiliki kesombongan yang paling besar. Artinya, hanya juara NBA atau menjadi MVP liga, yang bisa memiliki kesombongan paling besar.

Hal itu telah membuat semua perbedaan dalam cara pendekatan pemain NBA ke dalam permainan.

Mungkin Anda mengenal istilah Swagger dalam budaya hip hop. Ya, istilah itu mengartikan sebagai yang terbaik. Bukan hanya secara individu, tetapi tim. Kesombongan telah menghapus keegoisan yang sebelumnya merupakan hal lumrah di NBA.

Lantas, sejak kapan sebenarnya NBA dan hip hop mulai saling terkait? Berikut ulasannya:

Pengaruh Streetball

Merek footwear AND1 pernah menggemparkan dunia bola basket dan industri sepatu saat mereka membuat Skip Tape yang merupakan highlight dari streetballer Rafer Alston.

Rekaman itu diatur dengan soundtrack hip hop yang diambil di Rucker Park. Skip Tape ternyata begitu banyak digemari dan akhirnya AND1 memutuskan untuk memproduksi lebih banyak.

Lalu, dibuat lah Tur Musim Panas AND1 tahunan. Tur tersebut menarik para streetballer berbakat sebagai talenta untuk masuk ke dalam rekaman yang akan datang.

Seiring waktu berjalan, tur tersebut mampu menyaingi popularitas dari NBA. Bahkan, acara streetball AND1 yang ditayangkan di ESPN menjadi salah satu acara dengan rating tertinggi di channel tersebut pada periode 2002-2008.

Beberapa tahun sebelum kesuksesan AND1, pada tahun 1996, Allen Iverson berhasil menembus NBA. Ketika streetball membantu memadukan budaya hip hop dan NBA, Iverson berdiri sebagai wajah dari perubahan ini dengan gaya otentik yang dipopulerkannya.

“Saya berpakaian seperti orang-orang dari lingkungan sekitar. Saya tidak akan memakai jas untuk pertandingan bola basket. Saya tidak pernah memakai setelan jas ke taman,” kata Iverson, seperti dikutip The Players Tribune.

Dengan Iverson di pucuk pimpinan, tahun 2000-an adalah titik balik bagi NBA. Pemain yang memasuki liga bola basket tertinggi di Amerika Serikat itu tumbuh dalam budaya hip hop dan membawanya ke dalam permainan. Iverson adalah katalisator revolusi gaya NBA sehingga pada tahun 2005, komisaris David Stern menerapkan kebijakan kontroversial dalam berpakaian untuk pemain NBA. Gaya hip hop seperti kemeja tanpa lengan, celana pendek, serta perhiasan tidak boleh ada. Sedangkan mantel olahraga, sepatu, dan kaus kaki dipersilakan untuk digunakan.

Melihat NBA saat ini, memperjelas bahwa kebijakan berpakaian tidak berhasil menghilangkan ikatan antara hip hop dan NBA. Sebagian karena daya tarik hip hop itu sendiri. Hip hop telah menjadi budaya global dengan sendirinya, menyerap musik, bahasa, film, televisi, mode, dan sebagainya. Ini adalah industri bernilai miliaran dolar dengan kekuasaan atas budaya populer.

Di NBA saat ini, landasan budaya merek hip hop tidak dapat dipisahkan. Hal ini tidak hanya muncul saat dibawa pemain ke dalam game, tetapi juga dalam pengalaman merek yang telah dirancang oleh NBA untuk dirinya sendiri.

Bisnis Menggiurkan

Perpaduan antara budaya hip hop dan NBA ternyata juga menjanjikan bisnis yang menggiurkan. Menyusul, perpaduan keduanya mampu membangun afinitas yang kuat antara penggemar dan NBA.

Sebut saja rapper ternama Jay Z, yang rela merogoh koceknya hingga 1 juta dollar AS untuk berinvestasi di New Jersey Nets pada 2004. Itu menjadi persilangan besar bagi dua budaya masa depan yang membuat popularitas keduanya semakin besar.

Meski akhirnya, Jay Z pada 2013 menjual sahamnya di Nets, namun tetap masih punya bagian di Barclays Center yang menjadi markas Nets dalam menjamu lawan-lawan mereka di NBA.

Sementara Jay Z tidak lagi memiliki bagian dari Nets, perusahaannya Roc Nation Sports saat ini mewakili banyak atlet yang di antaranya megabintang NBA saat ini Kyrie Irving dan Kevin Durant untuk beberapa brand.

Musisi rap lainnya yang terkait langsung dengan NBA adalah Big Sean yang pada 2020 diangkat sebagai Direktur Kreatif Inovasi untuk Detroit Pistons. Selain itu, ada pula lagu hit dari grup hip hop Amerika, Migos, yaitu Stir Fry yang menjadi lagu resmi All Star Weekend 2018. Pun dengan Drake yang merupakan pendukung setia Toronto Raptors, tim asal kampung halamannya.

Bukan hanya rapper yang masuk ke NBA, tapi pemain NBA juga ada yang punya bakat untuk menyanyi rap. Sebut saja Shaquille O’Neal, Damian Lillard, Iman Shumpert, serta LeBron James.

Bintang NBA sebelumnya pun menjadi duta yang baik untuk alat pemasaran sebuah brand. Sebut saja Walt Clyde Frazier, yang menjadi pemain NBA pertama yang menandatangani kesepakatan dengan footwear yaitu Puma. Pada era 90-an model Frazier begitu laris.

Michael Jordan juga demikian. Kita tahu, sepatu Nike merek Air Jordan menjadi salah satu sneaker paling ikonik dan laris di dunia.

Hal tersebut semakin menegaskan begitu dekatnya budaya hip hop dalam lingkungan NBA.

Source: ashnelsonthings.comBleacher Report

RELATED STORIES

Manchester City Dipercaya Bisa Kembali Satukan Oasis

Manchester City Dipercaya Bisa Kembali Satukan Oasis

Liam dan Noel Gallagher sedang "dalam kontak rahasia" dan bisa melakukan reuni mereka selama pertandingan klub kesayangan mereka.

Gegara Pacar, Petenis No 1 Inggris Berlatih Tenis dengan Jon Bon Jovi

Gegara Pacar, Petenis No 1 Inggris Berlatih Tenis dengan Jon Bon Jovi

Cameron Norrie dapat bertemu sang bintang rock, mengunjungi rumahnya di Palm Beach, dan berlatih bersama di klub tenis lokal.

Chant untuk Erling Haaland Singgung Perseteruan Sang Ayah dengan Roy Keane

Tema inti lagu ini adalah, suporter berharap Haaland membawa Manchester City menjuarai Liga Champions.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Penyerang sayap Liverpool, Mohamed Salah. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

6 Gol Terbaik Mohamed Salah di Liverpool setelah Tembus Catatan ke-250

6 Gol terbaik dari Mohamed Salah untuk Liverpool setelah menembus catatan ke-250.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 12:10

FFWS Global Finals 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

JKT48 Bakal Jadi Pembuka Grand Final FFWS Global Finals 2025 di Indonesia Arena

Kabar tersebut disampaikan oleh Garena Free Fire lewat akun Instagram Free Fire Esports Indonesia.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 11:45

Timnas U-17 Indonesia (Indonesia U-17) vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas U-17 Indonesia vs Zambia di Piala Dunia U-17 2025

Laga Timnas U-17 Indonesia vs Zambia akan digelar di Aspire Zone, Qatar, Selasa (4/11/2025) malam WIB.

Rais Adnan | 03 Nov, 11:37

Advance to Swiss Stage Clash Squad FFWS Global Finals 2025 Jakarta. (Garena)

Esports

Delapan Tim Siap Tampil di Swiss Stage FFWS Global Finals 2025 Jakarta Mode Clash Squad

RRQ Kazu akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di turnamen internasional mode Clash Squad tahun ini.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 11:18

RRQ(Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

RRQ Jadi Wakil Keempat Indonesia di KIC 2025

RRQ lolos bersama tiga tim lain yakni Bigetron Esports, Kagendra, dan Vesakha Esports.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 10:47

Pemain Timnas U-17 Indonesia, Fadly Alberto. (Foto: Dok. Timnas Indonesia/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

FIFA Soroti Kualitas Penyerang Timnas U-17 Indonesia Fadly Alberto

FIFA menilai Fadly Alberto menjadi salah satu talenta dari Asia yang bakal bersinar di Piala Dunia U-17 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 08:39

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 03 Nov, 08:11

Timnas Indonesia

Timnas Indonesia

PSSI Cari Pelatih Anyar Timnas Indonesia untuk Jangka Panjang

Vivin Cahyani Sungkono mengungkapkan PSSI kini lebih dulu fokus untuk mendukung Timnas U-23 Indonesia pada SEA Games 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 07:58

FFWS Global Finals 2025 di Jakarta. (Garena)

Esports

Rekap Hasil FFWS Global Finals 2025 Pekan Pertama, RRQ di Papan Atas

Beda RRQ beda pula nasib dari EVOS Divine yang harus berjuang lebih keras lagi setelah hanya menempati peringkat ke-13.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 06:37

M7 World Championship, Jakarta. (Moonton)

Esports

M7 World Championship Bakal Gunakan Dua Venue Ini

MPL Arena dan Tenis Indoor Senayan akan menjadi venue M7 World Championship, Jakarta.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 05:42

Load More Articles