SKOR.id – Liga Champions Eropa tidak hanya menarik karena ketat dan tingginya kualitas permainan yang disuguhkan klub-klub. Ada sisi menarik lain di kompetisi antarklub sepak bola tertinggi di Benua Biru tersebut.
Salah satunya tentu saja duel antarsaudara. Dalam sejarahnya, banyak pertandingan Liga Champions yang mempertemukan kakak dan adik karena mereka berbeda klub.
Musim ini, grup neraka Liga Champions, F, akan menyuguhkan duel Paris Saint-Germain (PSG) melawan AC Milan, masing-masing pada 25 Oktober dan 7 November 2023.
Pertandingan tersebut kemungkinan besar bakal mempertemukan kakak dan adik Lucas (27), bek tengah atau kiri PSG, dengan bek kiri Milan Theo Hernandez (25).
Berikut sejarah pertemuan kakak dan adik di pertandingan Liga Champions, seperti dikutip dari UEFA.com:
Taulant dan Granit Xhaka
Albania 0-1 Swiss – 01/11/2016, fase grup Piala Eropa 2020
Arsenal 2-0 Basel – 06/12/2016, fase grup Liga Champions
Basel 1-4 Arsenal – 06/12/2016, fase grup Liga Champions
Kevin-Prince Boateng yang memperkuat Ghana bertemu saudaranya Jerome yang membela Jerman pada dua Piala Dunia, 2010 dan 2014. Sementara, Steve Mandanda dan adiknya Parfait sama-sama menjaga gawang Prancis dan Kongo saat kedua negara bertemu dalam laga persahabatan tidak resmi.
Di Eropa, Xhaka bersaudara menjadi kakak dan adik pertama yang bertemu dalam kejuaraan sepak bola antarnegara. Taulant Ragip Xhaka (32 tahun) berseragam Albania sedangkan sang adik Granit (30) di kubu Swiss.
“Kami sudah bertaruh (atas hasil pertandingan) tapi belum memutuskan hadiahnya,” kata Granit yang memilih mewakili negara kelahirannya, sedangkan Taulant memilih tanah air orangtua mereka.
Taulant dan Granit lalu bertemu kembali di Liga Champions 2016-2017 saat klub mereka, Basel dan Arsenal FC, berduel di fase grup.
Lukasz dan Adrian Cieslewicz
B36 Torshavn 1-2 The New Saints – 01/07/2015, kualifikasi pertama Liga Champions
The New Saints 4-1 B36 Tórshavn – 07/07/2015, kualifikasi pertama Liga Champions
“Ibu sudah bilang dia tidak akan datang ke stadion, karena dia tidak tahu tim mana yang harus didukung,” ucap Lukasz Cieslewicz (35) setelah B36 bermain imbang dengan TNS yang dibela saudaranya Adrian (32).
Kakak-adik asal Polandia itu pernah menjadi rekan satu tim di B36, klub Faroe, di Liga Europa musim sebelumnya.
“Akan menyenangkan bermain melawan dia,” kata mantan pemain Brondby kepada UEFA.com menjelang leg pertama.
Pertandingan tersebut tidak terlalu menyenangkan bagi juara Faroe saat itu. Meskipun Lukasz yang juga menjadi kapten B36 mencetak gol pada leg kedua di Wales, tetapi saat itu timnya sudah tertinggal 0-4.
Rafinha dan Thiago Alcantara
Barcelona 3-0 Bayern Munchen – 6/05/2015, semifinal Liga Champions
Thiago Alcantara (32) sejauh ini baru sekali berduel dengan adiknya Rafinha (30) di lapangan hijau. Itu terjadi saat Barcelona menghatam Bayern Munchen 3-0 di semifinal Liga Champions 2014-2015.
Rafinha yang saat itu berseragam Barcelona, masuk pada menit ke-87 untuk melawann sang kakak yang membela Munchen. Pada leg kedua saat Munchen menang 3-2, Rafinha hanya menyaksikan Thiago dari bangku cadangan.
Pertandingan itu menyebabkan ayah mereka Mazinho stres berat. “Ini bahkan bukan sebuah kegagalan bagi saya,” kata pria yang menjadi anggota skuad Brasil saat merebut Piala Dunia 1994 itu.
“Jika saya melempar koin, koin itu akan mendarat di tepinya. Dengan seorang putra di kedua sisinya. Jadi, mustahil bagi saya untuk memilih.”
Gabriel dan Diego Milito
Barcelona 1-0 Inter Milan – 28/04/2010, leg kedua semifinal Liga Champions
Bek tengah Barcelona Gabriel Milito hanya duduk di bangku cadangan pada leg pertama semifinal Liga Champions 2009-2010 saat timnya dibekap 1-3 oleh skuad yang kemudian menjadi kampiun Eropa. Saat itu, sang kakak Diego, mencetak salah satu gol Inter.
Gabriel turun pada leg kedua di kandang Barca untuk melawan kakaknya. Namun, kemenangan 1-0 tidak cukup untuk meloloskan Barcelona ke final Liga Champions 2010.
Kakak beradik ini pernah berkompetisi sebelumnya di negara asal mereka, Argentina. Racing Club yang dibela Diego kerap bersua Independiente yang pertahanannya dijaga oleh Gabriel. Gabriel pun mengenang bagaimana gairah memuncak dalam sebuah derby Buenos Aires yang terkenal.
“Wasit harus memisahkan kami karena kami terus-menerus meneriakkan hal-hal buruk satu sama lain,” kata Gabriel. “Itu perilaku yang kekanak-kanakan, seperti kita masih anak-anak di rumah.”
Duel Serupa di Liga Europa dan Kejuaraan Lainnya
Tidak hanya di Liga Champions, di Liga Europa musim ini pun duel antara kakak dan adik kemungkinan bakal terjadi saat Liverpool FC bertemu Union Saint-Gilloise di Grup E, pada 5 Oktober dan 14 Desember 2023 nanti.
Gelandang baru The Reds Alexis Mac Allister (24) kemungkinan besar harus berjibaku dengan sang kakak Kevin (25) yang menggalang pertahanan Union Saint-Gilloise.
Siapa saja kakak dan adik yang sebelumnya pernah berduel di Liga Europa maupun kompetisi Eropa lainnya?
Paul dan Florentin Pogba
Man United 3-0 St-Etienne – 16/02/2017, 32 besar Liga Europa
St-Etienne 0-1 Man United – 22/02/2017, 32 besar Liga Europa
David dan Philipp Degen
Young Boys 4-2 Stuttgart – 01/12/2010, fase grup Liga Europa
John Arne dan Bjorn Helge Riise
Fulham 1-1 Roma – 22/10/2009, fase grup Liga Europa
Roma 2-1 Fulham – 05/11/2009, fase grup Liga Europa
Ronald dan Erwin Koeman
Mechelen 3-0 PSV Eindhoven – 01/02/1989, Piala Super Eropa
PSV Eindhoven 1-0 Mechelen – 08/02/1989, Piala Super Eropa