• Final Liga Champions antara Manchester City dan Chelsea menyuguhkan pertempuran dua youngster asli Inggris. 
• Ada Phil Foden di kubu the Citizens sementara Mason Mount yang akan memimpin Chelsea. 
• Di luar Liga Champions, dua anak muda ini juga bertekad mencuri perhatian jelang Piala Eropa 2020.

SKOR.id - Duel Phil Foden dan Mason Mount akan menjadi salah satu pusat perhatian di partai final Liga Champions 2020-2021.

Manchester City akan berhadapan dengan Chelsea untuk memperebutkan trofi paling bergengsi di tingkat klub Eropa, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.

Phil Foden dan Mason Mount merupakan dua pemain homegrown yang kini menjadi andalan di klub masing-masing, Manchester City dan Chelsea.

Keduanya bakal bentrok di Stadion Dragao, Porto. Namun, bagi Foden dan Mount ini lebih dari sekadar final Liga Champions.

Duel nanti bisa jadi panggung untuk unjuk gigi demi merebut perhatian pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, jelang Piala Eropa 2020 yang akan digelar kurang dari dua pekan setelah final di Portugal.

Bagi Phil Foden, menembus tim senior The Citizens adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Apalagi ia berasal dari akademi klub kaya yang doyan merekrut pemain bintang dengan harga mewah.

Foden berhasil bersinar di antara nama-nama besar dengan pengalaman lebih tinggi. Pertama kali dipanggil ke tim senior pada 2016-2017, pemain 21 tahun ini tidak langsung mendapat tempat utama.

Hal itu bisa dimaklumi, karena seperti diketahui skuad Pep Guardiola memiliki segudang pemain papan atas.

Namun, Guardiola pernah menyatakan bahwa foden adalah pemain paling berbakat yang pernah ia lihat.

Kesabaran Phil Foden di Stadion Etihad akhirnya membuahkan hasil. Ia mulai mendapat kepercayaan sejak musim 2018-2019, dan puncaknya di kampanye 2020-2021 yang baru berakhir.

Tanpa penyerang murni, karena Sergio Aguero dan Gabriel Jesus bolak-balik cedera, Pep Guardiola memakai false nine sebagai mesin gol. Hasilnya, Foden tampil di 28 pertandingan dan mengepak sembilan gol di Liga Inggris.

Sejak melakoni debut melawan Tottenham Hotspur pada 16 Desember 2017, Phil Foden sampai sekarang telah melakoni 69 pertandingan di Liga Inggris. Torehan 15 gol dan delapan assist dibukukan Foden pada periode tersebut.

Phil Foden juga punya andil besar membawa the Citizens ke final Liga Champions untuk pertama kali. Ia tampil di semua pertandingan sejak fase grup dan berkontribusi masing-masing tiga gol dan assist.

Musim 2020-2021 boleh dibilang menjadi musim terbaiknya sejauh ini. Ia mengemas 16 gol di berbagai kompetisi dari 49 kali mewakili the Citizens. Cuma Ilkay Gundogan (17) yang memiliki catatan gol lebih banyak dari Foden.

Jika Manchester City punya Phil Foden, lain lagi dengan Chelsea yang memiliki Mason Mount sebagai lulusan akademi mereka.

Adalah Frank Lampard yang mengorbitkan Mason Mount di Chelsea. Di bawah komando Lampard, gelandang 22 tahun ini menjadi pemain kunci. Namun saat itu, banyak yang nyinyir dengan keputusan Lampard memberinya kesempatan.

Tapi Mason Mount membungkam para peragu. Ia tetap mendapat kepercayaan ketika Thomas Tuchel masuk menggantikan Lampard.

Dari 73 penampilan di usia yang baru 22 tahun, Mason Mount membukukan 13 gol dan sepuluh assist di Liga Inggris.

Golnya melawan Real Madrid menjadikan Mount sebagai pemain Inggris termuda yang mencetak gol di semifinal Liga Champions, mengalahkan Wayne Rooney.

"Waktu telah membuktikan bahwa Lampard benar. Lihat berapa banyak uang yang dikeluarkan Chelsea untuk Kai Havertz dan Timo Werner, tapi Mount-lah yang memimpin tim," kata Paul Merson.

Setelah mengemas dua gol dan satu assist dari 13 pertandingan di Liga Champions, kini Mason Mount berpeluang mengikuti jejak Munir El Haddadi yang mengawinkan gelar Youth League dan Liga Champions. Mount pernah menyabet Youth League bersama Chelsea di musim 2015/2016.

Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.