Jangan Buruk Sangka, Kentut Ternyata Bagus untuk Kesehatan

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Ketut memang bikin malu, tetapi aktivitas ini justru penting untuk kesehatan.
  • Kenut memberikan gambaran cukup detail tentang kesehatan pencernaan.
  • Selain untuk kinerja kebugaran, juga membantu dalam kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh.

SKOR.id - Kentut mungkin memalukan, terutama jika meninggalkan jejak: suara maupun bau. Tetapi, sebenarnya aktivitas buang gas itu penting untuk kesehatan Anda.

Ada manfaat untuk membiarkannya muncul sepanjang hari, walaupun kebanyakan mereka tidak terdeteksi.

“Kentut bisa memberi tahu kita banyak tentang kesehatan pencernaan kita. Sebenarnya sangatlah normal untuk mengeluarkan gas lebih dari selusin kali sehari, dan kekurangan gas dapat menunjukkan lebih sedikit keragaman pada bakteri saluran pencernaan bagian bawah,” kata Kelly Jones MS, RD, CSSD, LDN, dari Kelly Jones Nutrition.

Memiliki mikrobioma yang beragam penting untuk kesehatan yang baik dalam banyak hal, termasuk peningkatan suasana hati dan kinerja kebugaran, kesehatan jantung yang lebih baik, dan sistem kekebalan yang lebih sehat.

Jika Anda tidak cukup kentut, temui dokter untuk lebih memahami mengapa dan bagaimana membuat segala sesuatunya bergerak lebih baik dalam sistem pencernaan Anda.

Sementara itu, mulailah membuat mikrobioma Anda lebih beragam dengan strategi ini.

Tetapi jika Anda cukup sering kentut, inilah yang dilakukannya untuk Anda:

Kentut memberi tahu bahwa Anda mendapatkan karbohidrat kompleks yang baik
“Diet yang kaya akan kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan dan biji-bijian telah lama dikaitkan dengan manfaat kesehatan, dan perut kembung dalam jumlah yang sehat dapat menjadi indikasi hal ini,” kata Jones.

Makanan ini menyediakan serat yang dapat difermentasi, pati resisten, dan oligosakarida, yang semuanya merupakan karbohidrat kompleks yang difermentasi dan dimakan oleh bakteri baik di saluran pencernaan bagian bawah.

Gas adalah produk sampingan dari fermentasi ini, dan itulah yang Anda keluarkan saat Anda kentut.

Maka itu, dengan kentut, Anda tahu bahwa Anda mendapatkan variasi yang baik dari jenis makanan berserat ini untuk meningkatkan kesehatan usus Anda dan mikrobioma yang membantu mempertahankannya.

Meningkatkan kesehatan usus besar
Kentut bisa membuat usus besar Anda merasakan senang sekarang dan menurunkan risiko komplikasi usus besar di masa depan.

Dalam jangka pendek, "menahan gas dapat membatasi motilitas usus, yang menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, nyeri dan bahkan sembelit," kata sang dokter, jadi membiarkan gas keluar dengan cara pas dapat membuat Anda tetap teratur dan nyaman.

“Dalam jangka panjang, sembelit yang teratur meningkatkan risiko divertikulosis (radang pada dinding bagian dalam usus besar),” kata Jones, lagi. Jadi, jangan menahan kentut terlalu lama.

Membantu Anda makan lebih baik
Meskipun Anda harus kentut sepanjang hari, Anda tidak ingin melakukannya terlalu sedikit ataupun terlalu banyak.

"Jika Anda mengeluarkan gas berat secara teratur dan sering berbau busuk, itu mungkin menunjukkan diet Anda terlalu kaya protein, gula, atau lemak jenuh dibandingkan karbohidrat sehat dan lemak nabati," kata Jones.

"Ini mungkin juga terjadi jika diet Anda kaya akan pemanis buatan dan gula alkohol," Jones menanmbahkan.

Ini mungkin hasil dari makanan sehat juga, seperti telur kaya sulfur atau brokoli.

Tetapi jika Anda tidak hanya memakannya dan gas Anda berbau sangat dramatis, evaluasi saja apakah Anda harus menyeimbangkan kembali jumlah protein, gula, dan lemak jenuh yang Anda konsumsi.

Membantu Anda mengidentifikasi intoleransi makanan
Kentut tak berarti Anda harus secara otomatis mengambil kesimpulan bahwa Anda memiliki intoleransi makanan, dan mulai memotong seluruh kelompok makanan.

Tetapi ada baiknya menyelidiki sedikit sebelum berkonsultasi dengan ahli gastroenterologi atau ahli gizi yang berspesialisasi dalam masalah gastrointestinal.

“Sulit mengeluarkan gas, kembung yang menyakitkan, atau gas yang berbau busuk dapat mengindikasikan intoleransi makanan,” kata Jones.

Namun, jika makanan yang tidak Anda konsumsi secara teratur menyebabkan gas, seperti kacang atau kembang kol, mungkin bakteri usus baik Anda hanya sedang menyesuaikan dengan makanan baru saat mereka memfermentasi karbohidrat.

Beri tubuh Anda beberapa kesempatan untuk menjadi lebih akrab dengan makanan sebelum Anda memutuskan untuk tidak memakannya.

"Seringkali," Jones menjelaskan, "asupan makanan secara teratur selama beberapa minggu mengarah pada keseimbangan bakteri yang lebih sehat dan produksi gas yang lebih sedikit."

Tetapi, jika bukan itu masalahnya dan kembung yang tidak nyaman serta gas berbau busuk tetap datang, saat Anda makan makanan tertentu, bicarakan dengan dokter tentang apa yang mungkin terjadi.***

Berita Bugar Lainnya:

Jangan Menahan Kentut, Ini yang Bisa Terjadi jika Anda Sering Melakukannya

Terlalu Sering Kentut? Lakukan Cara Ini Untuk Menguranginya

Macam-macam Penyebab Susah Kentut dan Cara Mengatasinya

Source: menshealth.com

RELATED STORIES

14 Penyebab Mengapa Miss V Gatal-gatal, Menurut Ahli Kebidanan dan Kandungan

14 Penyebab Mengapa Miss V Gatal-gatal, Menurut Ahli Kebidanan dan Kandungan

Sebenarnya, rasa gatal pada vagina sangatlah umum dialami para wanita, dan ada banyak alasan mengapa Anda mungkin mengalaminya.

Diet Rendah Karbohidrat: Apakah Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan?

Diet Rendah Karbohidrat: Apakah Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan?

Ada banyak jenis diet rendah karbohidrat, yang memiliki batasan berbeda-beda dan jumlah karbohidrat yang dapat Anda makan setiap hari.

Cara Mengetahui Ukuran Kondom yang Cocok, Menurut Seorang Ahli

Menentukan kondom yang tepat adalah proses coba-coba, tetapi kurangnya pendidikan menjadi alasan orang untuk menemukan size yang sempurna.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Gerakan berolahraga setelah usai bekerja digaungkan Enervon Active dalam agenda bertajuk Level Up After Work with Enervon Active di Gelora Bung Karno, Jakarta, 16 Juni 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Culture

Kampanyekan Olahraga Setelah Kerja, Enervon Active Gelar Rangkaian Kegiatan di GBK

Ada berbagai kegiatan olahraga bersama komunitas seperti zumba, pound fit, strength training, dan yoga secara gratis pada 16 hingga 20 Juni 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 14:24

vietnam putri u-19 vs indonesia putri u-19

Timnas Indonesia

Kalah Telak dari Vietnam, Timnas Putri U-19 Indonesia Gagal ke Final Piala AFF Wanita U-19 2025

Timnas Putri U-19 Indonesia akan hadapi Myanmar pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 14:11

Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-19 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-19 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 13:33

Imran Nahumarury, pelatih Malut United di Liga 2 2023-2024. Zulhar Eko Kurniawan - Skor.id

Liga 1

Lakukan Pelanggaran Berat, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Dipecat Malut United

Malut United resmi mengumumkan memecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Senin (16/6/2025).

Rais Adnan | 16 Jun, 12:11

saddil ramdani gabung persib

Liga 1

Begini Cara Saddil Ramdani Jaga Kebugaran Sebelum Gabung Latihan Persib

Saddil Ramdani terus menjaga kebugarannya di kampung halamannya sebelum ikut latihan bersama Persib.

Rais Adnan | 16 Jun, 10:42

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 16 Jun, 08:38

Pelatih Sumsel United, Nilmaizar. (Grafis: Skor.id)

Liga 2

Tunjuk Nilmaizar sebagai Pelatih, Sumsel United Pasang Target Tinggi di Liga 2

Berkiprah di Liga 2 2025-2026, Sumsel United langsung menargetkan promosi ke Liga 1.

Rais Adnan | 16 Jun, 07:31

Pemain Timnas Indonesia, Dean James. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Dean James Diincar Klub Yunani AEK Athens

AEK Athens dikabarkan siap membayar biaya transfer Dean James kepada Go Ahead Eagles sebesar Rp37 miliar.

Rais Adnan | 16 Jun, 06:55

Timnas U-23 Indonesia.

Timnas Indonesia

Timnas U-23 Indonesia Gelar TC di Jakarta untuk Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia

Persiapan Piala AFF U-23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang sama-sama dimainkan di Indonesia.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 06:43

bojan hodak persib

Liga 1

Persib Rombak Seluruh Pemain Asing untuk Liga 1 2025-2026, Bojan Hodak Tebar Janji

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, bicara soal pergerakan klubnya di bursa transfer pemain awal musim Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 05:23

Load More Articles