Helen | Believe, Kisah Kebangkitan Pegulat Putri AS

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Cover Artikel Film. (Dede Mauladi/Skor.id)
Film Boxer mengisahkan upaya seorang petinju asal Polandia yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik namun tidak semua bisa terwujud. (Dede Mauladi/Skor.id)
  • Satu lagi film dokumenter tentang perjuangan heroik atlet, diangkat ke layar lebar.
  • Helen | Believe menceritakan kebangkitan pegulat putri Amerika Serikat (AS) Helen Maroulis yang kariernya hampir habis namun masih mampu turun di Olimpiade.
  • Produser film ini tak lain Chris Pratt, bintang Hollywood yang menyukai olahraga gulat.

SKOR.id – Hingga saat ini, sudah tidak terhitung berapa banyak film dokumenter bertema olahraga yang mengisahkan kehebatan seorang atlet. Helen | Believe, salah satu film dokumenter atlet, mungkin bisa menjadi pilihan karena sosok yang diangkat. 

Kisah diawali saat Helen Louise Maroulis – menjadi dirinya sendiri dalam film ini – yang baru berusia 23 tahun diturunkan tim gulat AS pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Brasil. Itulah kali pertama pegulat dengan spesialis gaya freestyle tersebut bertanding pada pesta olahraga terbesar sejagat. 

Berkat kemampuannya, Helen Maroulis pun mampu menembus final kelas 53 kg putri. Namun, lawan Maroulis di final saat itu bukan pegulat sembarangan, Saori Yoshida. 

Pegulat putri Jepang tersebut saat itu berstatus 13 kali juara dunia dan selalu merebut emas di setiap kejuaraan gulat (Asia maupun dunia) hingga pesta olahraga (Asian Games hingga Olimpiade) sejak 2002. 

Yoshida tidak terkalahkan dalam empat tahun terakhir sebelum secara mengejutkan dibekap Maroulis, 4-1, di Olimpiade Rio. Maroulis pun menjadi pegulat putri dan satu-satunya asal AS (hingga kini) yang berhasil merebut emas Olimpiade di cabang olahraga gulat. 

Berikutnya, 2017, Maroulis berhasil menjadi gelar juara dunia keduanya (setelah 2015 di Las Vegas di kelas 55 kg) dengan merebut emas di Paris, Prancis, di kelas 58 kg. 

Bencana bagi Maroulis datang pada awal tahun 2018. Pada Pro Wrestling League di India, lawan berhasil membenturkan kepala Maroulis. Setelah itu, ia merasa sulit mengontrol diri dan mulai bertanya-tanya apakah ini akibat hidung patah, jet lag akibat penerbangan panjang, atau gegar otak.

Jika gegar otak, Maroulis saat itu tak begitu khawatir karena pernah mengalaminya pada 2015 dan mampu pulih cepat karena tahu apa yang harus dilakukannya. 

Namun semua itu salah. Setelah mencoba beristirahat, Maroulis tidak tahan lagi. Usai pertarungan ketiga di India, ia merasa disorientasi dan sadar sesuatu yang salah terjadi. Setelah itu, semuanya menjadi mimpi buruk bagi Maroulis. 

Usai liga di India, Maroulis takluk di babak pertama Kejuaraan Dunia Gulat 2018 oleeh pegulat Azerbaijan, Alyona Kolesnik. Kekalahan itu rupanya juga memperparah cedera kepala Maroulis yang dialaminya di India pada Januari 2018. 

Sekembalinya ke AS, dokter spesialis mendiagnosis Maroulis menderita gegar otak namun sangat berbeda dengan yang dialaminya pada 2015. 

Gegar otak Maroulis pada 2018 membuatnya cepat lelah serta sensitif terhadap cahaya dan suara. Cedera itu juga memengaruhi bagian otak yang mengontrol emosi sehingga membuat kepribadian Maroulis berubah. 

Di sinilah film Helen | Believe difokuskan. Sutradara Dylan Mulick menyoroti bagaimana Helen Maroulis mengatasi cedera kepala yang membuatnya mengalami Post-traumatic stress disorder (PTSD) alias gangguan mental, untuk kembali menjadi pegulat hebat.

Nyaris mundur dari gulat dan hampir gagal lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, Helen Maroulis mampu bangkit. 

Ia merebut perunggu di Olimpiade Tokyo dengan membekap Khongorzul Boldsaikhan (Mongolia) usai kalah di semifinal klas 57 kg dari Risako Kawai (Jepang). Helen Maroulis pun menjadi pegulat putri AS pertama yang mampu merebut dua emas Olimpiade. 

Helen Maroulis juga berhasil merebut emas ketiganya di Kejuaraan Dunia Gulat 2021 usai mengalahkan Anshu Malik dengan fall pada final kelas 57 kg di Oslo, Norwegia. 

Film Helen | Believe akan tayang serempak di 700 bioskop di AS pada 30 Maret mendatang. Sang produser, Chris Pratt, ternyata tidak asing dan sangat menyukai gulat. 

Sebelum menjadi aktor dan membintangi film dan program-program TV seperti Parks and Rec, Jurassic World: Dominion, dan The Terminal List, Pratt adalah pegulat amatir selaama 12 tahun. 

“Gulat mengajarkan bila saya lebih tangguh daripada perkiraan saya,” ujar Pratt saat mempromosikan film Helen | Believe, seperti dikutip Insider

“Saya penggemar berat Helen Maroulis. Ia memiliki kisah luar biasa, baik saat merebut emas hingga hidupnya setelah itu dan keberhasilannya untuk tetap menjadi pegulat meskipun sempat cedera. 

“Ada kisah bagus di balik hidup dan karier Helen yang penting untuk diungkapkan. Jadi, saya ingin menjadi bagian dari itu. Saya tumbuh bersama gulat dan ingin membantu mengisahkannya.” 

RELATED STORIES

Pegulat Berdarah Indonesia Hana Kimura Tutup Usia, Diduga karena Bunuh Diri

Pegulat Berdarah Indonesia Hana Kimura Tutup Usia, Diduga karena Bunuh Diri

Hana Kimura, pegulat asal Jepang yang juga berdarah Indonesia, meninggal dunia dalam usia 22 tahun pada Sabtu (23/5/2020).

Ikut Olimpiade Tokyo, Sensasi Gulat Amerika Serikat Ini Diharapkan Bisa Mengulang Kejayaan Legenda WWE

Ikut Olimpiade Tokyo, Sensasi Gulat Amerika Serikat Ini Diharapkan Bisa Mengulang Kejayaan Legenda WWE

Gable Steveson diplot bisa mengalami rekam jejak sukses Kurt Angle yang berhasil menyabet medali emas Olimpiade sebelum gabung ke WWE.

Mantan Pegulat Wanita Ini Tunda Permintaan OnlyFans

Mantan pegulat WWE Scarlett Bordeaux menangguhkan permintaan OnlyFans-nya karena dia tidak dapat memenuhi permintaan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Auckland City, tim amatir yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Kebobolan 10 Gol, Skuad Auckland City Diisi Tukang Cukur hingga Penjaga Toko

Auckland kalah 0-10 dari Bayern Munchen di Piala Dunia Antarklub 2025, timnya diisi oleh tukang cukur hingga penjaga toko.

Pradipta Indra Kumara | 17 Jun, 08:59

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Timnas U-23 Indonesia.

Timnas Indonesia

Dua Pemain Persib Batal Dipanggil Timnas U-23 Indonesia

Dua pemain Persib Bandung batal dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia. Siapa saja?

Rais Adnan | 17 Jun, 07:22

PSPS Pekanbaru - Hendy AS - Skor.id

Liga 2

PSPS Resmi Datangkan Kurniawan Dwi Yulianto, Tim Pelatih Komplet untuk Liga 2 2025-2026

PSPS Pekanbaru resmi merampungkan tim kepelatihan untuk musim baru usai gagal promosi pada Liga 2 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 05:36

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:52

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:48

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:45

Load More Articles