Grant Hill, dari Lapangan Basket NBA ke Kolektor Seni

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Cover Art Arena - Grant Hill (eks pebasket NBA) kolektor lukisan.
Mantan bintang bola basket NBA Grant Hill diketahui sebagai salah satu kolektor benda-benda seni top di Amerika Serikat. (Dede Mauladi/Skor.id)

SKOR.id – Grant Hill diambil Detroit Pistons dengan pilihan ketiga draf NBA 1994 susai lulus dari Duke University. Ia langsung menggebrak NBA pada musim 1994-1995 dengan memenangi Rookie of the Year Award (bersama Jason Kidd).

Musim terbaik Hill di NBA terjadi pada 1999-2000, atau musim terakhirnya bersama Pistons. Pada musim keenamnya di NBA itu, ia mampu mencatat angka rata-rata 25,8 per gim. 

Sayangnya, karier Hill di NBA banyak diganggu cedera, yang kemudian membatasi kehebatannya sebagai forward. Pun begitu, selama 18 tahun berkarier di NBA (gantung sepatu pada akhir NBA 2012-2013), Hill tercatat tujuh kali terpilih di tim All-Star dan lima kali All-NBA teams.

Usai pensiun, Hill diketahui sukses berkarier di dunia penyiaran bersama NBA TV dan CBS. Ia kemudian menjadi salah satu pemilik Atlanta Hawks pada 2015, setelah menjadi bagian dari grup yang membli franchise klub NBA tersebut dengan harga 850 juta dolar Amerika.

Saat tidak bekerja untuk NBA TV maupun CBS, atau tak mendampingi Hawks, Hill disibukkan dengan hobinya. 

Banyak yang belum mengetahui bila Hill sangat menyukai mengoleksi benda-benda seni mahal, utamanya yang menggambarkan kehidupan masyarakat Afrika-Amerika pada abad ke-20.

Mantan forward yang pernah memperkuat Pistons (6 musim), Orlando Magic (6), Phoenix Suns (5), dan LA Clippers (1) itu menyukai seni sejak masih kanak-kanak. Maklum, sang ayah yang mantan running back di NFL, Calvin Hill, juga seorang kolektor benda-benda seni. 

Grant Hill membeli benda seni pertamanya sejak masih awal menjadi mahasiswa. Seiring kariernya yang sukses di NBA, Hill makin antusias terhadap dunia seni, salah satunya ditunjukkan dengan menjadi sponsor pameran koleksinya ke seluruh Amerika Serikat antara tahun 2003 sampai 2006.

Saat ini, Grant Hill memiliki tak kurang 120 benda seni yang sebagian besar disimpan di tempat lain karena rumahnya tidak cukup untuk menampung. Karya seniman-seniman top seperti Romare Bearden, Hughie Lee-Smith, dan Elizabeth Catlett, ada dalam daftar koleksi Hill.  

Tentu terlalu panjang bila mengulas seluruh koleksi Grant Hill. Skor.id mencoba membahas empat barang seni milik pria berusia 50 tahun itu, yang dinilai paling menarik perhatian. 

Innocence Karya: Malcolm Brown Media: Cat air Ukuran: 76,2 x 95,2 cm Dibuat: 1991 

Lukisan Innocent.
Salah satu lukisan koleksi Grant Hill berjudul Innocent karya Malcolm Brown. (Kredit: Athletes Quarterly)

Lukisan pertama dalam koleksi Grant Hill adalah Innocence oleh Malcolm Brown. Lukisan ini dibuat pada tahun 1991, dan menunjukkan seorang gadis muda Afrika-Amerika menatap ke depan dengan apa yang tampak seperti sebuah rumah di belakangnya. 

Lukisan itu mewakili kepolosan gadis-gadis muda Afrika-Amerika di seluruh Amerika Serikat. Ini adalah gambaran kuat untuk mengetahui sejarah gadis-gadis Afrika-Amerika dan perjuangan mereka tumbuh di Amerika.

Coffee Break Karya: John Coleman Media: Kanvas cat minyak Ukuran: 76,2 x 91,4 cm Dibuat: 1993 

Lukisan Coffee Break.
Coffee Break karya John Coleman. (Kredit: Athletes Quarterly)

Karya berikutnya dalam koleksi seni Grant Hill adalah lukisan cat minyak yang dikerjakan oleh seniman otodidak John Coleman. Lukisan itu menggambarkan dua pria Afrika-Amerika yang salah satunya tampak lebih tua, sedang istirahat minum kopi di rumah kecil mereka. Seorang wanita yang tengah merapikan rumah menjadi latar belakang.

Hill senang melihat bagaimana orang-orang dalam budayanya hidup di masa lalu. “Ketika kembali ke 40-50 tahun lalu, Anda melihat apa yang dilihat para seniman. Apa yang mereka alami, dan kemajuan yang telah kami buat,” kata Hill. 

“Seni adalah potret dari mata seniman. Sebagai seseorang yang selalu ingin tahu tentang sejarah, ini merupakan pengalaman yang luar biasa.” 

Ada sesuatu tentang menikmati seni rupa, serta belajar tentang budaya sebuah komunitas atau kelompok masyarakat, yang memuaskan dalam hidup. Inilah yang dinikmati Hill, dan senang melihatnya membagikannya kepada dunia.

Number 9 Karya: Romare Bearden Media: Cat minyak di kertas minyak di atas kanvas Ukuran: 112,07 x 142,2 cm Dibuat: 1960

Number 9 dari Romare Bearden. (Kredit: Athletes Quarterly)
Number 9 dari Romare Bearden. (Kredit: Athletes Quarterly)

Karya pelukis Romare Bearden dengan judul Number 9 ini menjadi koleksi menarik Grant Hill berikutnya. Awalnya, Bearden berjuang untuk sukses karena sulit bagi semua orang Afrika-Amerika untuk menemukan kesuksesan di bidang apa pun pada tahun 1930-an dan 1940-an.

Dia melakukan terobosan hingga karya seninya menembus galeri seni top di Washington D.C. pada tahun 1944. Bearden pada akhirnya dihormati karena karya seninya yang banyak menceritakan kisah orang Afrika-Amerika yang tinggal di Amerika Serikat.

Pada tahun 1987, satu tahun sebelum meninggal dunia, Bearden dianugerahi National Medal of Arts oleh Presiden Amerika Ronald Reagan. Inilah salah satu alasan mengapa karya Bearden wajib dimiliki dalam koleksi Hill. 

Number 9 adalah lukisan cat minyak dengan desain unik yang langsung menarik perhatian begitu Anda melihatnya. Hill memiliki selera yang bagus, tidak hanya dalam seni tetapi juga dalam menghormati pelopor masa lalu dalam komunitas Afrika-Amerika.

Standing Mother And Child Karya: Elizabeth Catlett Media: Patung perunggu Dibuat: 1978

Patung perunggu berjudul Standing Mother And Child karya Elizabeth Catlett.
Patung perunggu berjudul Standing Mother And Child karya Elizabeth Catlett. (Kredit: Athletes Quarterly)

Patung perunggu bertajuk Standing Mother and Child (Ibu dan Anak Berdiri) adalah karya seni unik dari seniman unik. Elizabeth Catlett adalah seorang wanita Afrika-Amerika yang ingin mendobrak penghalang dari apa yang dapat dilakukan oleh seorang wanita Afrika-Amerika di tahun 1940-an. 

Ada banyak penolakan untuk pekerjaannya sehingga dia akhirnya pindah ke Meksiko, di mana bakat dan kemampuan seninya benar-benar menjadi populer. Di Amerika, dia dipandang sebagai semacam pembuat onar karena dia sangat aktif dalam aktivisme menentang perlakuan terhadap orang Afrika-Amerika di Amerika. 

Catlett akhirnya dinyatakan sebagai “alien yang tidak diinginkan” dan dilarang kembali ke Amerika Serikat. Namun begitu, hal ini tidak memengaruhi karya seninya untuk menembus Studio Museum di Harlem, New York, Amerika Serikat.

RELATED STORIES

Venue Pertandingan NBA 2019-2020 Akan Dihias Lukisan Black Lives Matters

Venue Pertandingan NBA 2019-2020 Akan Dihias Lukisan Black Lives Matters

NBA mengizinkan lukisan dan jersi Black Lives Matters menghiasi lanjutan kompetisi NBA 2019-2020 yang akan digelar di World Disney, Orlando.

Sergio Ramos, Pengolektor Lukisan Bernilai Milyaran Rupiah

Sergio Ramos, Pengolektor Lukisan Bernilai Milyaran Rupiah

Bek PSG, Sergio Ramos, diketahui sebagai penyuka seni lukis.

Lukisan Neo-Ekspresionis LeRoy Neiman Masih Sulit Ditandingi

Pemilihan warna yang tepat membuat lukisan-lukisan ekspresionis LeRoy Neiman menjadi mudah dimengerti dan dinikmati.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

Alumni Liga TopSkor TC Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Timnas U-23 Indonesia.

Timnas Indonesia

Dua Pemain Persib Batal Dipanggil Timnas U-23 Indonesia

Dua pemain Persib Bandung batal dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia. Siapa saja?

Rais Adnan | 17 Jun, 07:22

PSPS Pekanbaru - Hendy AS - Skor.id

Liga 2

PSPS Resmi Datangkan Kurniawan Dwi Yulianto, Tim Pelatih Komplet untuk Liga 2 2025-2026

PSPS Pekanbaru resmi merampungkan tim kepelatihan untuk musim baru usai gagal promosi pada Liga 2 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 05:36

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:52

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:48

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:45

Team Vitality. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Pemain Team Vitality Sebut Indonesia Kekurangan Kompetisi Ladies

Team Vitality sendiri baru menjalani satu kompetisi ladies saja di tahun ini yakni Battle of Gamehers.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 04:39

PMSL SEA Summer 2025. (PUBG Mobile)

Esports

Daftar 16 Tim di Grand Final PMSL SEA Summer 2025

Dari 16 tim, tujuh (7) tim merupakan perwakilan dari Indonesia di PMSL SEA Spring 2025.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 04:39

 Enzo Fernandez, pesepak bola Chelsea. (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Hasil Piala Dunia Antarklub: Chelsea Menang, Boca Imbang

Chelsea menang dan Boca Juniors imbang lawan Benfica menghiasi hasil Piala Dunia Antarklub 2025 hari ini.

Thoriq Az Zuhri | 17 Jun, 02:58

Load More Articles