FIBA Hall of Fame: Alexander Belov, Pemain Terbaik Uni Soviet yang Penuh Skandal

Aditya Fahmi Nurwahid

Editor:

  • FIBA Hall of Fame adalah gelar personal untuk mantan pemain yang banyak berjasa dalam dunia basket.
  • Salah satu nama pertama yang masuk dalam jajaran Hall of Fame adalah Alexander Belov.
  • Alexander Belov salah satu pebasket terbaik di dunia, namun turut memiliki sejumlah skandal.

SKOR.id - Sosok Alexander Belov adalah salah satu yang paling mentereng di jajaran daftar FIBA Hall of Fame.

Alexander Belov adalah pebasket berkebangsaan Soviet yang aktif bermain pada 1967–1978.

Ia adalah pemain yang cepat perkembangannya, bahkan namanya tak kalah besar dengan atlet Amerika Serikat yang se-angkatan seperti Oscar Robertson. 

Bakat dari Leningard

Alexander Belov lahir pada 9 November 1951 di Leningrad. Sejak kecil, Alexander mulai tertarik dengan bola basket. 

Karier olahraga Alexander Belov berkembang pesat pada akhir tahun 60-an. Belov bergabung dengan barisan Leningrad Spartak dan tampil luar biasa. 

Belov lalu dipanggil ke Timnas Uni Soviet untuk kejuaraan Eropa, EuroBasket. Tahun 1969, Belov langsung mempersembahkan medali emas, dan terulang pada 1971. Selain itu Uni Soviet juga menyabet medali perunggu Kejuaraan Dunia Basket 1970 di Yugoslavia. 

Namun, best shot Alexander Belov muncul pada tahun 1972. Di ajang Olimpiade Munchen, Jerman, Belov mempersembahkan medali emas untuk Uni Soviet. Capaian ini disempurnakan dengan gelar juara Piala Dunia Basket 1974. 

Kalahkan Amerika Serikat di Olimpiade

Alexander Belov turut andil dalam pertemuan terakhir antara tim nasional Uni Soviet dan Amerika Serikat di lapangan bola basket.

Belov bertanding dengan sangat baik dan dalam kondisi bugar. Ia mencegat bola dan mencetak poin.

Bahkan, Belov menjadi penentu kemenangan setengah bola, 51-50, dan membawa medali emas dikalungkan ke para atlet Uni Soviet. 

Kemenangan ini dianggap sebagai kontroversial. Saat itu, Tim Basket Amerika Serikat menolak menghadiri upacara penghargaan sebagai protes. 

Skandal: si penyelundup

Alexander Belov lalu masuk dalam NBA Draft pada 1975 dan bermain untuk New Orelans Jazz. Namun, pilihan kariernya menuju Amerika Serikat bukanlah kesalahan dalam kariernya.

Pada tahun-tahun itu, banyak barang dan produk tidak dijual di Uni Soviet. Kelangkaan total memaksa beberaoa orang untuk melakukan trik, tak terkecuali seorang atlet. Saat bepergian ke luar negeri, pemain banyak membawa alkohol, kaviar, untuk ditukar dengan pakaian atau peralatan yang tidak dapat diperoleh di negara asal mereka.

Biasanya, pengangkutan "barang selundupan" itu dipercayakan kepada pemain level menengah, agar kalaupun ketahun, wajah timnas basket tidak terlalu rusak. 

Namun saat itu, Aleksandr Belov dipercaya untuk menyembunyikan barang-barang yang diangkut. Apalagi, ini bukan tentang vodka atau kaviar, tapi tentang barang antik. 

Hingga akhirnya, selundupan ini ditemukan dalam barang-barang seorang pemain bola basket di bea cukai.

Sisanya seperti mimpi buruk bagi Alexander Belov. Foto-foto pemain bola basket muncul di pers, tetapi kali ini alasannya bukan prestasi olahraga, tetapi skandal bea cukai. 

Catatan blog sejarah Klubfedotova menyebut, terungkapnya bawaan Belov disebut merupakan pembocoran dari rivalnya di tim nasional. 

Skandal lainnya: penolakan ke CSKA Moskow

Laporan yang sama juga menjelaskan ada versi lain penyelundupan yang dilakukan oleh Alexander Belov.

Skandal penyelundupan ini disebut telah sengaja dibuat oleh oknum dari Komite Olahraga, yang bermimpi memikat Alexander Belov ke CSKA Moskow. Sesaat setelah skandal itu terungkap, Belov memang ditawari untuk pindah ke CSKA, berjanji akan memulihkan nama dan mencabut larangan latihan yang dibebankan kepadanya. 

Namun, tawaran tersebut ditolak sang atlet.

Konsekuensi pun datang, Alexander Belov dilarang berlatih, gelarnya dicabut, dan dikeluarkan dari tim nasional dan Leningard Spartak. 

Akhir hayat

Setelah kejadian ini, Alexander Belov mulai kecanduan alkohol dan kesehatan idola nasional memburuk dengan cepat.

Pada tahun 1978, Alexander Belov disebut akan diundang bermain untuk tim nasional di Piala Dunia Basket di Filipina. 

Namun, penyakit Alexander Belov berkembang pesat. Di akhir hidupnya, Alexander Belov didiagnosa sarkoma hati. Diagnosis yang sama kemudian disebut sebagai penyebab kematian Alexander Belov. 

Upaya medis hanya memberikan bantuan sementara. Pada 3 Oktober 1978, Alexander Belov meninggal dunia dalam usia sangat muda, 26 tahun. Belov dimakamkan di Pemakaman Utara Leningrad.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Basket Lainnya:

Resmi, Indonesia Tuan Rumah Piala Asia FIBA 2021

Basket Klasik: Dramatis, Yunani Jegal Amerika Serikat pada Piala Dunia Basket 2006

Langkah Timnas Basket Indonesia di Kualifikasi FIBA Asia 2021: Ayo Berburu Kemenangan!

Source: fiba.basketballKlubfedotova

RELATED STORIES

Ulas Bintang: Arki Dikania Wisnu, Sosok Berpengalaman dalam Timnas Basket Indonesia

Ulas Bintang: Arki Dikania Wisnu, Sosok Berpengalaman dalam Timnas Basket Indonesia

Arki Dikania Wisnu adalah salah satu pemain paling senior dalam skuad Timnas Basket Indonesia yang tampil dalam Piala Asia FIBA 2021.

Komisi Disiplin FIBA Beri Sanksi Tiga Federasi Basket Negara Asia

Komisi Disiplin FIBA Beri Sanksi Tiga Federasi Basket Negara Asia

Komisi Disiplin FIBA telah mengumumkan sanksi untuk federasi basket di tiga negara pada Selasa (19/1/2021)

Ulas Bintang: Hardianus Lakudu, Merantau ke Ibu Kota demi Basket Profesional

Hardianus Lakudu lahir di Kutai Timur dan memulai karier profesional bersama Hang Tuah setelah merantau ke Jakarta.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Sabar/Reza vs Junaidi/Roy

Sabar/Reza akan berhadapan dengan Junaidi/Roy di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pasangan?

Thoriq Az Zuhri | 03 Aug, 00:18

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Alwi Farhan vs Justin Hoh

Alwi Farhan akan berhadapan dengan Justin Hoh di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pemain?

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:48

Skin Nathan MSC Pass 2025. (Moonton)

Esports

Daftar Lengkap Peraih Penghargaan di MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, telah usai. Berikut ini mereka yang meraih penghargaan di turnamen ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:36

Team Liquid. (Yusuf/Skor.id)

Esports

Daftar Prestasi Team Liquid PH usai Juara MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, menjadi koleksi gelar juara terbaru bagi tim Filipina, Team Liquid PH.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:25

Ilustrasi Cover PUBG Mobile. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

PMWC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile tingkat dunia, PMWC 2025 alias PUBG Mobile World Cup 2025.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:02

Ilustrasi Cover Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

MSC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Gelaran MSC 2025 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tingkat dunia Mobile Legends: Bang Bang ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:01

macau open '25

Badminton

Jadwal 2 Wakil Indonesia di Final Macau Open 2025, Sama-sama Ketemu Malaysia

Alwi Farhan dan Sabar/Reza berpeluang persembahkan gelar buat Indonesia di Macau Open 2025, Minggu (3/8/2025).

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 19:08

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Capai Final Macau Open 2025, Alwi Farhan Berharap Bawa Pulang Gelar

Pebulu tangkis Indonesia, Alwi Farhan, di ambang gelar juara BWF World Tour Super 300 perdana dalam kariernya.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 18:34

tim voli putri indonesia

Other Sports

Timnas Voli Putri Indonesia Dipastikan Gagal Juara Leg Pertama SEA V.League 2025

Kalah lagi lawan Thailand, Sabtu (2/8/2025), Timnas Voli Putri Indonesia tak mungkin lagi juara leg pertama SEA V.League 2025.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 16:56

Erick Thohir

National

Erick Thohir Apresiasi Dukungan Pemprov Jatim dalam Pengembangan Sepak Bola Daerah

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut baik kesiapan Pemprov Jawa Timur dalam menyukseskan Liga 3 dan Liga 4 musim depan.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 16:08

Load More Articles