Efek Xabi Alonso, Empat Klub Besar Eropa Ikuti Jejak Bayer Leverkusen

Irfan Sudrajat

Editor: Irfan Sudrajat

Vincent Kompany (Bayern Munchen), Enzo Maresca (Chelsea), Thiago Motta (Juventus), dan Nuri Sahin (Borussia Dortmund). (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).
Vincent Kompany (Bayern Munchen), Enzo Maresca (Chelsea), Thiago Motta (Juventus), dan Nuri Sahin (Borussia Dortmund), pelatih muda yang menangani klub besar. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

SKOR.id - Musim lalu (2023-2024) bukan hanya milik pelatih top seperti Josep Guardiola (Manchester City) atau Carlo Ancelotti (Real Madrid), melainkan juga milik pelatih muda: Xabi Alonso.

Sedikit yang meyakini Xabi Alonso akan sukses di Bayer Leverkusen. Xabi Alonso berhasil membawa Bayer Leverkusen juara Liga Jerman 2023-2024 (Bundesliga).

Keberhasilan tersebut sekaligus mengakhiri dominasi dua klub besar di Liga Jerman: Bayern Munchen dan Borussia Dortmund.

Di antara sejumlah rumus sukses sebuah klub yaitu kekuatan finansial, senioritas pelatih, serta pengalaman pelatih, Xabi Alonso membuktikan bahwa semua syarat untuk meraih sukses adalah kemauan dan kerja keras.

Setidaknya, itulah yang telah dibangun Xabi Alonso di awal-awal kariernya sebagai pelatih. Pria berusia 42 tahun ini tiba-tiba muncul mematahkan semua tentang sukses menjadi pelatih.

Xabi Alonso hanya membutuhkan waktu dua musim untuk membawa Bayer Leverkusen bangkit dari zona degradasi di musim 2022-2023 lalu melambung ke posisi pertama di musim berikutnya.

Xabi Alonso berhasil membawa Bayer Leverkusen mencatat sejarah dengan meraih gelar Liga Jerman. (Hendy Andika/Skor.id).
Xabi Alonso, 42 tahun, berhasil membawa Bayer Leverkusen mencatat sejarah dengan meraih gelar Liga Jerman pertama dalam sejarah klub. (Hendy Andika/Skor.id).

"Kisah" Xabi Alonso di Bayer Leverkusen tampaknya membuat sejumlah klub tergiur untuk melakukan hal yang sama.

Bayern Munchen, Juventus, Chelsea, atau bahkan Borussia Dortmund, mulai mengubah sudut pandang tentang mendatangkan pelatih top.

Dengan sejumlah latar belakang atau alasan tertentu, barisan klub besar Eropa tersebut kini mencoba memilih jalan yang sama dengan Bayer Leverkusen.

Bayern Munchen dengan Vincent Kompany, Juventus tertarik dengan ide mendatangkan Thiago Motta yang berhasil membangun Bologna.

Sementara Chelsea memberikan kepercayaan kepada Enzo Maresca, dan Borussia Dortmund juga kepada pelatih muda namun yang sudah mereka kenal: Nuri Sahin.

Efek Xabi Alonso kini menjadi trend bagi klub-klub besar Eropa untuk mengikuti jejak yang sama.

Namun, apakah mereka, klub-klub besar itu juga akan meraih sukses yang sama seperti yang diraih Bayer Leverkusen dengan Xabi Alonso?

Waktu akan membuktikan tentunya. Berikut ini, Skor.id mengulas barisan pelatih muda tersebut yang akan menghadapi tantangan di klubnya masing-masing:

1. Vincent Kompany, 38 Tahun (Bayern Munchen)

Penolakan Xabi Alonso terhadap tawaran Bayern Munchen justru berakhir kepada nama Vincent Kompany.

Keputusan Bayern Munchen mengangkat atau memiliki Vincent Kompany sebagai pelatih tentu saja sebuah kejutan tersendiri.

Klub besar yang dalam sejarahnya selalu memilih pelatih-pelatih top dan berpengalaman, untuk musim ini justru menjadikan Vincent Kompany sebagai arsitek mereka.

Vincent Kompany memang sangat dikenal ketika masih sebagai pemain. Namun, sebagai pelatih, prestasi terbaiknya adalah membawa Burnley promosi.

"Vincent Kompany memang bukan pilihan pertama kami, namun dia memiliki keberanian untuk memilih kami," kata Direktur Olahraga Bayern Munchen, Max Eberl, menjawab penilaian skeptis tentang pilihan Die Bayern.

Salah satu alasan Bayern Munchen berani mengangkat Vincent Kompany, tetap saja karena ada faktor Pep Guardiola yang diyakini memiliki peran dalam karier kepelatihan Vincent Kompany.

Vincent Kompany.jpeg
Vincent Kompany pelatih Bayern Munchen menggantikan Thomas Tuchel. (Hendy Andika/Skor.id).

2. Enzo Maresca, 44 Tahun (Chelsea)

Lagi-lagi ada warna Pep Guardiola. Ya, Enzo Maresca pernah menjadi asisten pelatih Pep di Manchester City.

Bersama Pep Guardiola, Enzo Maresca membawa Manchester City meraih sejumlah gelar.

"Secara taktik, dia memiliki kualitas Pep. Enzo Maresca menginginkan tim dengan penguasaan bola, bermain dari lini pertahanan," kata Ricardo Pereira, salah satu pemain yang pernah di bawah asuhan Enzo Maresca.

Sukses terbesar Enzo Maresca sebagai pelatih adalah membawa Leicester City kembali ke Liga Inggris (promosi).

Yang pasti, Enzo Maresca mengalahkan calon pelatih Chelsea lainnya yaitu Thomas Frank atau Robreto De Zerbi.

3. Thiago Motta, 41 Tahun (Juventus)

Thiago Motta menciptakan keajaibannya di Liga Italia. Setelah menangani Genoa dan Spezia, pria kelahiran Brasil ini membuat Bologna melambung.

Pada musim lalu, Thiago Motta berhasil membawa Bologna meraih tiket Liga Champions. Itu pertama kalinya dalam sejarah Bologna setelah 1964-1965.

Apa yang telah dilakukan Thiago Motta pun langsung membuat si Nyonya Tua tertarik. Mantan pemain Barcelona dan Atletico Madrid ini berani menerima tantangan dari Juventus.

Bagi Juventus sendiri, Thiago Motta adalah angin segar setelah sebelumnya tim ini di bawah kepelatihan Massimiliano Allegri.

"Saya cukup beruntung dalam karier saya bisa bekerja sama dengan pelatih seperti Jose Mourinho dan Gian Piero Gasperini. Saya mengambil ilmu dari mereka, saya yakin akan meraih hasil yang bagus di Juventus," kata Thiago Motta.

Pelatih baru Juventus, Thiago Motta (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).
Pelatih baru Juventus, Thiago Motta, memimpin latihan jelang pramusim 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

4. Nuri Sahin, 35 Tahun (Borussia Dortmund)

Sejak awal karier sebagai pemain, Nuri Sahin tumbuh di Borussia Dortmund.

Pria berdarah Turki yang kelahiran Jerman ini pun kental dengan Borussia Dortmund dalam karier profesionalnya.

Ketika masih sebagai pemain, Nuri Sahin membawa Borussia Dortmund juara Liga Jerman, Piala Jerman, dan Piala Super Jerman.

Nuri Sahin juga bermain di sejumlah klub besar seperti Real Madrid dan Liverpool.

Sebelum menjadi pelatih kepala, Nuri Sahin adalah tangan kanan atau asisten dari Edin Terzic.

"Edin tahu bahwa saya tidak bisa seumur hidup saya hanya menjadi asisten pelatih," kata Nuri Sahin.

Karier kepelatihannya dimulai di klub Turki, Antalyaspor pada 2021 hingga 2023. Dalam 94 laga, membawa klub tersebut meraih 44 kemenangan.

"Dia membuat latihan yang berbeda. Dia memiliki ide yang jelas dan juga cara yang sangat jelas dalam melatih," kata Direktur Olahraga Borussia Dortmund, Sebastian Kehl.

Source: Marca

RELATED STORIES

Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Tak Terkalahkan dalam 45 Laga Beruntun

Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Tak Terkalahkan dalam 45 Laga Beruntun

Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, membawa timnya tidak terkalahkan dalam 45 laga beruntun di berbagai kompetisi.

Ada Peran Guardiola, Bayern Munchen Angkat Vincent Kompany sebagai Pelatih

Ada Peran Guardiola, Bayern Munchen Angkat Vincent Kompany sebagai Pelatih

Vincent Kompany resmi sebagai pelatih Bayern Munchen, Rabu (29/5/2024) dengan kontrak hingga Juni 2027.

Juventus Umumkan Thiago Motta sebagai Pelatih Baru Pekan Depan

Juventus Umumkan Thiago Motta sebagai Pelatih Baru Pekan Depan

Juventus segera mengumumkan Thiago Motta sebagai pelatih baru menggantikan Massimiliano Allegri.

Enzo Maresca, Kunci Sukses Leicester City Promosi ke Premier League

Enzo Maresca menjadi kunci sukses Leicester City Promosi kembali ke Premier League.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Dewa United Banten-IBL

Basketball

Dewa United Gelar Elite Pro Championship 2025, Siap Lahirkan Bintang Baru Basket Indonesia

Elite Pro Championship 2025 akan berlangsung di Dewa United Arena, Tangerang, Banten, mulai 22 Oktober hingga 9 November 2025.

Nizar Galang | 19 Oct, 14:20

Persija Jepara vs Bali United di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 19 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Diwarnai Kartu Merah, Penalti Gagal, dan Gol Telat, Bali United Curi Poin Penuh di Markas Persijap

Bali United menang dramatis 2-1 atas 10 pemain Persijap Jepara pada lanjutan Super League 2025-2026, Minggu (19/10/2025) malam.

Teguh Kurniawan | 19 Oct, 14:16

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 14:03

Tim Indonesia

Other Sports

Penuhi Target PBPI, Timnas Padel Putri Indonesia Lolos 8 Besar Piala Asia Padel 2025

Ketua Umum PBPI, Galih Dimuntur Kartasasmita, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi ke Timnas padel Indonesia.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 13:41

Hasil kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 2

Persikad Dipermalukan Persiraja, Persipura Kalahkan Persiba dengan 10 Pemain

Rekap hasil tiga pertandingan penutup pekan keenam Championship 2025-2026 pada Minggu (19/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 11:16

PSM Makassar vs Arema FC di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 19 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Hasil PSM vs Arema FC: Perdana Tanpa Bernardo Tavares, Juku Eja Dijungkalkan Singo Edan

Hasil dan jalannya pertandingan lanjutan pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada Minggu (19/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 10:35

Anggota Komite Eksekutif PSSI yang sekaligus menjadi Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji.

Timnas Indonesia

Rumor Louis Van Gaal Latih Timnas Indonesia, Jadwal Rapat Exco PSSI Belum Diketahui

Kata anggota Komite Eksekutif PSSI yang sekaligus Ketua Badan Tim Nasional dan Manajer Timnas Indonesia, Sumardji.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 09:07

Persis Solo vs Malut United di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 20 Oktober 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persis vs Malut United di Super League 2025-2026

Penutup pekan sembilan, Senin (20/10/2025) malam, Persis Solo dalam tren negatif menjamu Malut United yang sedang bagus.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 08:39

Indra Sjafri. (Hendy Andika/Skor.id).

Timnas Indonesia

Hasil Drawing SEA Games 2025: Indonesia Masuk Grup Berat

Timnas Indonesia masuk grup berat dari hasil Drawing alias undian babak grup SEA Games 2025.

Thoriq Az Zuhri | 19 Oct, 07:08

Pelatih asal Korea Selatan yang pernah menangani Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Deni Sulaeman/Skor.id)

World

Sindir Shin Tae-yong, Kapten Ulsan HD Sebut Penggemar Akan Tahu yang Tulus dan Benar

Polemik Shin Tae-yong dan Ulsan HD berlanjut usai klub akhirnya menang di K League 1 2025 pada Sabtu (18/10/2025).

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 05:59

Load More Articles