SKOR.id - Najwa Shihab membeberkan alasan mau bergabung dalam Tim Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola.
Najwa ingin memastikan satgas ini tim independen yang tidak dapat diintervensi siapa pun, termasuk PSSI.
Dalam mengupas kasus mafia bola, Najwa akan berkerja sama dengan Maruarar Sirait, mantan Kepala BPKP Ardan Adiperdana, dan Pengamat Sepak bola Akmal Marhali.
"Ketika diminta Mas Erick Thohir (Ketua Umum PSSI), yang pertama kali saya tanyakan, apakah ini independen dan diberikan oleh Mas Erick jaminan independensi," ujar Najwa, saat konferensi pers pembentukan satgas antimafia bola di Menara Danareksa, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Najwa menyebut independensi ini sangat krusial bagi satgas dalam membongkar praktik mafia bola.
Ia juga mengaku Erick pun mempersilakan satgas mendalami jika ada indikasi keterlibatan pengurus bahkan Ketum PSSI dalam isu tersebut.
"Itu yang diberikan jaminan oleh Mas Erick, bahkan tadi sampai sejauh kalau ada indikasi keterlibatan, bukan hanya pengurus saat ini, bahkan Ketum PSSI sendiri secara terbuka diperiksa," ucap Najwa.

Najwa menyampaikan keterbukaan ini merupakan perubahan yang cukup menggembirakan dalam tata kelola federasi sepak bola Indonesia.
Menurutnya hal ini berbeda dengan PSSI di masa sebelumnya yang terkesan menutup diri dari aspirasi para pencinta sepak bola.
"Yang dulu-dulu federasinya menutup diri dan menganggap ini urusan hanya football family. Jadi kalau yang dulu-dulu, PSSI itu kalau dilaporin kasus, tendensinya malah melaporkan balik," perempuan berusia 46 tahun itu menambahkan.
Padahal, Najwa menyampaikan sepak bola bukan milik salah satu pihak, baik itu PSSI, FIFA, klub, melainkan milik seluruh pencinta sepak bola.
Dengan sejumlah terobosan, Najwa berharap PSSI periode saat ini berbeda dengan era sebelumnya.
"Setelah ada peran lebih jauh dari alat negara, tetapi juga federasi yang membuka diri untuk sama-sama melihat apa problem yang ada dan membenahi, itu bukan hanya karena dorongan dari luar, tetapi juga niat dan dorongan dari dalam," perempuan yang juga seorang jurnalis itu menegaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebelum mengukuhkan Satgas Antimafia Bola ini, Erick Thohir lebih dahulu menghadap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan, hari ini, untuk memberikan perkembangan pembentukan dari tim Satgas Antimafia Bola.
Dari pertemuan itu, menurut Erick Thohir, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk melakukan pembenahan di sepak bola secara menyeluruh.
Bahkan, Presiden Jokowi juga berharap ada keterwakilan dari publik yang masuk dalam tim Satgas Antimafia Bola ini.
"Saya sebagai Ketum PSSI sangat menginisiasi di mana tokoh-tokoh publik bisa membantu, mengawasi dan membersihkan yang namanya isu-isu yang terekam di masyarakat ada dua, salah satunya mengenai pertandingan sepak bola Indonesia ini yang terekam ada pengaturan skor," kata Erick Thohir.
"Kedua, kami ingin ada keterbukaan pengelolaan dana di PSSI karena itu saya tadi diskusi dengan Presiden Jokowi dan Presiden sangat mendorong tokoh-tokoh yang mewakili sehingga ini jadi progresif," dia menambahkan.