SKOR.id – Rencana Paris 2024 menyelenggarakan Olimpiade paling ramah lingkungan, 26 Juli-11 Agustus mendatang, tampaknya tidak dapat dukungan sepenuhnya dari seluruh negara peserta.
Sebelumnya, panitia Olimpiade Paris 2024 sudah mengambil beberapa langkah inovatif, salah satunya membuat asrama di Kampung Atlet (Athletes’ Village) bebas AC atau pendingin ruangan.
Pihak penyelenggara meyakinkan para atlet tidak memerlukan AC sebab mereka telah menyiapkan cara lain untuk menyejukkan ruangan, yakni dengan sistem pipa pendingin di bawah lantai.
Suhu rata-rata di Paris pada 1 Agustus adalah di angkat 26 derajat celsius. Panitia ingin menjaga suhu ruangan antara 23-26 derajat celsius dengan sistem pendinginan dan kipas angin di Kampung Atlet.
“Saya ingin Olimpiade Paris menjadi teladan dari sudut pandang lingkungan hidup,” ujar Wali Kota Paris Anne Hidalgo terkait rencana peniadaan AC di Kampung Atlet, seperti dikutip dari AP News.
Namun, sejumlah kontingen, skeptis dengan rencana tersebut. Teranyar Amerika Serikat (AS) memastikan bakal memasok unit AC sendiri untuk atlet-atletnya.
Mereka mengikuti langkah beberapa negara di antaranya Inggris Raya, Kanada, Italia, Jerman, Australia, Yunani, dan Denmark, yang akan membawa AC portabel demi kenyamanan wakil-wakilnya di Paris nanti.
Kendati mengapresiasi upaya mengurangi emisi karbon dan menjadikan Olimpiade Paris sebagai gelaran ramah lingkungan, Amerika, salah satu kontingen terbesar, tetap akan memasok AC bagi atlet mereka.
“Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini periode di mana konsistensi dan prediktabilitas sangat penting bagi kinerja Tim AS,” kata CEO Olimpiade dan Paralimpiade AS Sarah Hirshland, Jumat (21/6/2024).
“Dalam perbincangan kami dengan para atlet, ini adalah prioritas yang sangat tinggi dan sesuatu yang dirasa oleh para atlet sebagai komponen krusial dalam menunjang kapabilitas performa mereka.”
Menurut Badan Energi International, kurang dari 1 dalam 10 rumah tangga di kawasana Eropa memiliki AC. Berdasarkan studi, 1,6 miliar unit AC digunakan di seluruh dunia pada 2016.
Dan dua negara terbanyak yang menggunakan alat pendingin ruangan adalah Cina (570 juta) dan AS (375 juta). Sedangkan seluruh Uni Eropa hanya sekitar 100 juta unit.
Namun, tak sedikit kontingen terpaksa menerima rencana penyelenggara Olimpiade Paris 2024 karena tidak mampu memasok AC portabel untuk atlet-atletnya. Ini terkait dengan keterbatasan dana.
