Audisi Umum PB Djarum 2025 Masuki Tahapan Turnamen, Persaingan Merata

Gangga Basudewa

Editor: Gangga Basudewa

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir memantau para pebulu tangkis belia di Audisi Umum PB Djarum 2025. (PB Djarum)
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir memantau para pebulu tangkis belia di Audisi Umum PB Djarum 2025. (PB Djarum)

SKOR.id - Rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2025 yang dihelat di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah mulai memasuki tahap turnamen pada Rabu (10/9/2025).

Dari 1.729 peserta yang mengikuti proses seleksi, tersisa 383 atlet belia yang berjuang mengerahkan seluruh kemampuan terbaik guna bisa melaju ke babak berikutnya.

Tak sedikit dari wajah-wajah tersebut yang sudah pernah mencicipi kerasnya persaingan meraih super tiket dalam Audisi Umum PB Djarum di tahun-tahun sebelumnya.

Salah satunya ialah Jisrel Elfiano Lumoindong yang tergabung di U-11 Putra. Talenta asal Manado, Sulawesi Utara ini pertama kali mengikuti Audisi Umum PB Djarum pada 2022 ketika masih berusia 7 tahun.

Saat itu, ia mampu melaju sampai tahap turnamen hari pertama. Keberhasilan itu membuatnya semakin tertantang untuk kembali berjuang pada Audisi Umum PB Djarum 2023 dan 2025.

Di samping itu kesuksesan sang kakak, Aurellia Florenza Lumoindong yang sudah lebih dulu bergabung dengan PB Djarum dari tahun 2023 semakin menginspirasi Jisrel.

“Di tahun 2024, saya memang sengaja tidak ikut Audisi Umum PB Djarum karena ingin fokus latihan untuk meningkatkan kemampuan. Tahun ini saya kembali berjuang di Kudus dan optimis melangkah lebih jauh dari sebelumnya serta meraih Super Tiket."

"Saya ingin mengikuti jejak kakak yang sudah berhasil menjadi atlet PB Djarum dengan banyak prestasi," ujar peserta yang masih berusia 10 tahun ini.

Perjuangan tak kenal lelah juga diperlihatkan peserta KU 12 Putri, Natthania Alaika Djamal. Dalam Audisi Umum tahun lalu, ia berhasil meraih Super Tiket dan melaju ke Tahap Karantina.

Sayang, ia gagal bergabung dengan PB Djarum lantaran kurang optimal saat menjalani latihan di asrama PB Djarum. Tahun ini, ia bertekad untuk bisa menjadi keluarga besar klub bulutangkis yang bermarkas di Kudus tersebut.

"Tekad saya menjadi atlet bulutangkis semakin bulat usai berhasil melangkah hingga tahap karantina Audisi Umum PB Djarum 2024. Namun, saat itu karena kondisi badan kurang fit membuat saya tidak bisa terus tampil maksimal. Tahun ini, saya lebih percaya diri bisa mewujudkan mimpi menjadi atlet PB Djarum, karena sudah melakukan persiapan lebih matang dan menjaga kondisi kesehatan,” ucap Atta.

Pemegang titel Juara Dunia Tunggal Putra tahun 2001 , Hendrawan, yang kini resmi bergabung sebagai Technical Advisor Men's & Women's Singles PB Djarum mengatakan bahwa Audisi Umum sangat penting untuk menjaga regenerasi atlet masa depan. Menurutnya tiga kelompok usia yang disasar pada audisi yakni U-11, KU 11, dan KU 12 dirasa tepat untuk dibina sejak dini.

“Saya melihat secara general talenta-talenta yang ada di Audisi Umum PB Djarum 2025 hampir merata. Perlu ditekankan bahwa bakat-bakat yang terpilih bukan berarti nantinya pasti akan menjadi juara. Kami tentu berusaha memberikan yang terbaik agar talenta mereka terus berkembang, tapi tentu banyak faktor yang mempengaruhi mereka dapat sukses atau tidaknya di masa depan,” kata Hendrawan.

Sementara mengenai kriteria yang ditetapkan oleh Hendrawan, menurutnya teknik dasar serta daya juang menjadi acuan utama, untuk nantinya ‘dipoles’ ketika sudah resmi bergabung ke klub PB Djarum

“Di Audisi Umum ini, kriteria yang kami cari tentunya sudah memiliki kemampuan dasar cukup lengkap secara teknik dasar bermain, footwork, dan semangat juang. Kemudian, di tahap karantina kami bisa melihat lebih jelas lagi kesehatan fisik, karakter, dan mental pemain apakah sudah siap untuk ditempa menjadi seorang atlet,” ucapnya menambahkan.

Sementara itu Ganda campuran peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang juga menjabat sebagai Penasihat Teknik PB Djarum, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad kembali memantau bakat para peserta Audisi Umum PB Djarum.

Mereka menilai bahwa di setiap tahunnya, para pebulutangkis belia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia selalu mengalami peningkatan secara kualitas.

“Audisi Umum tahun ini saya melihat lebih baik ya secara kualitasnya. Tapi bukan hanya kualitas yang kami lihat, mental bertanding, daya juang dan sektor lainnya juga kami perhatikan,” ujar Liliyana.

“Saya juga lihat tahun ini kualitasnya lebih baik. Ada beberapa atlet yang saya lihat bagus secara teknik dan semangatnya tinggi, mudah-mudahan bisa konsisten dan masuk ke karantina. Semoga audisi ini bisa melahirkan bibit-bibit unggul dan menjadi pemicu anak-anak supaya bisa lebih termotivasi dan semangat lagi menjadi atlet bulutangkis profesional,” imbuh Tontowi.

Perihal peserta yang telah mengikuti Audisi Umum PB Djarum lebih dari satu kali, Liliyana Natsir mengapresiasi perjuangan mereka yang tak kenal lelah untuk bergabung PB Djarum. Legenda bulutangkis yang resmi gantung raket pada 27 Januari 2019 tersebut, berharap agar melalui audisi ini semakin banyak atlet dari setiap sektor maupun kelompok usia, sehingga prestasi bulutangkis Indonesia semakin gemilang.

“Mereka yang ikut audisi lebih dari sekali artinya punya daya juang dan keinginannya besar untuk masuk PB Djarum. Mereka yang belum berhasil harus melihat patokan kualitas atlet yang bergabung PB Djarum dari audisi ini seperti apa, sehingga bisa introspeksi dan evaluasi agar di tahun depan bisa lebih baik. Kami ingin menemukan bibit unggul supaya ada regenerasi. Karena jika sudah ada atlet di top layer, layer-layer berikutnya juga harus ada, jangan terlalu jauh gap-nya,” tegas Liliyana.

Diikuti oleh 1.729 peserta yang berasal dari Pulau Sumatera hingga Papua, Audisi Umum PB Djarum 2025 bergulir mulai 8 September hingga 12 September di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah. Ikuti informasi update seputar Audisi Umum PB Djarum 2025 di website pbdjarum.org, media sosial Instagram dan Tiktok @pbdjarumofficial dan YouTube @pbdjarum-official.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

firman chandra - united bike

Other Sports

Rider United Bike Kencana Raih Podium di ASEAN BMX Racing Cup 2025 Thailand

Atlet BMX Indonesia dari tim United Bike Kencana, Firman Chandra, berhasil mencatat prestasi membanggakan di kancah internasional.

Teguh Kurniawan | 10 Sep, 14:19

Ilustrasi pertandingan golf (Hendy AS/Skor.id).

Other Sports

The Indonesia Pro-Am 2025 Dimulai, Pegolf Filipina dan Indonesia Pimpin Putaran Pertama

The Indonesia Pro-Am presented by Combiphar & Nomura 2025 dimulai Rabu (10/9/2025) di Gunung Geulis Country Club, Bogor.

Taufani Rahmanda | 10 Sep, 14:01

IBL 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Basketball

Catatan dari IBL 2025: Lebih Kompetitif, Penonton Bertumbuh, Kian Menarik

IBL 2025 rampung sekitar tiga bulan lalu, sederet catatan positif terlihat dari kompetisi basket tertinggi Indonesia tersebut.

Teguh Kurniawan | 10 Sep, 12:48

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026 untuk Grup A. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Championship 2025-2026: Grup A Pekan Pertama

PSMS vs Persekat, FC Bekasi City vs PSPS, Persikad vs Sumsel United, Persiraja vs Adhyaksa FC, dan Sriwijaya FC vs Garudayaksa FC pada 12-14 September 2025.

Taufani Rahmanda | 10 Sep, 12:31

MPL ID Season 16. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Esports

MPL ID Season 16 Kembali Digelar Offline Mulai Pekan Keempat

Sebelumnya MPL ID Season 16 harus dipertandingkan secara online karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Gangga Basudewa | 10 Sep, 11:29

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir memantau para pebulu tangkis belia di Audisi Umum PB Djarum 2025. (PB Djarum)

Badminton

Audisi Umum PB Djarum 2025 Masuki Tahapan Turnamen, Persaingan Merata

Para pebulutangkis belia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia selalu mengalami peningkatan secara kualitas.

Gangga Basudewa | 10 Sep, 11:19

Anthony Sinisuka Ginting, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia

Badminton

Anthony Ginting Gugur di Babak Pertama Hong Kong Open 2025, Kesialan Berlanjut

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, sudah gugur dini di empat turnamen beruntun sejak pulih dari cedera.

Teguh Kurniawan | 10 Sep, 11:06

Aqua Futsal Four Nations Cup 2025 digelar di Jakarta yang diikuti Timnas futsal Indonesia. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

FFI Siap Gelar Aqua Futsal Four Nations Cup 2025 untuk Timnas Futsal Indonesia

Timnas futsal Indonesia akan menghadapi Belanda, Latvia, dan Tanzania di Jakarta pada 18-21 September 2025.

Taufani Rahmanda | 10 Sep, 10:30

Timnas futsal Indonesia vs Timnas futsal Denmark atau Indonesia vs Denmark dalam final CFA International Men's Futsal Tournament di Cina pada 11 September 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Denmark pada Turnamen di Cina

Final atau perebutan juara CFA International Men's Futsal Tournament di Cina pada Kamis (11/9/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 10 Sep, 09:32

Persita Tangerang vs PSM Makassar di pekan kelima Super League 2025-2026 pada 11 September 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persita vs PSM di Super League 2025-2026

Jelang awal pekan kelima, Kamis (11/9/2025) malam, Persita Tangerang dan PSM Makassar sama belum pernah menang.

Taufani Rahmanda | 10 Sep, 09:30

Load More Articles