- Sosok Aleix Espargaro dikenal sebagai pembalap kutu loncat yang konsisten.
- Julukan kutu loncat didapat karena Ia membela empat tim dalam 11 tahun kariernya.
- Namun, Aleix Espargaro terus stabil meski mengendarai motor-motor yang berbeda setiap musimnya.
SKOR.id - Sosok Aleix Espargaro kini tercatat menjadi salah satu pembalap tertua dan paling konsisten di MotoGP 2021.
Namun, kisahnya hingga menjadi salah satu pembalap senior balapan terpopuler di dunia juga menarik untuk dibahas.
Sepanjang kariernya di MotoGP, Aleix Espargaro memang salah satu pembalap kutu loncat karena cukup sering berganti tim.
Selama 11 musim membalap, Aleix Espargaro sudah berganti empat tim: Ducati (2009-2010), Aprilia (2012-2013), Foward Yamaha (2014), Suzuki (2015-2016), dan kembali ke Aprilia sejak 2017.
Tak sampai di situ, Aleix Espargaro juga kerap tampil mendominasi dibanding rekan setimnya.
Melakukan debutnya sebagai wildcard dan pebalap pengganti Pramac Ducati pada 2009, Espargaro hanya membalap empat balapan dari 17 seri MotoGP.
Tetapi, Ia berhasil mencetak 16 poin yang mengesankan dibandingkan dengan pebalap utama Pramac waktu itu, Niccolo Canepa, yang mencetak 38 poin.
Aleix tetap bersama Pramac selama satu musim penuh pada MotoGP 2010, menyelesaikan musim penuh pertamanya di urutan ke-14 dan hampir menggandakan total poin rekan setimnya, Mika Kallio. Namun, sang pembalap turun ke Moto2 pada musim 2011.
Musim MotoGP 2012, Aleix Espargaro kembali ke MotoGP. Ia bergabung bersama Aspar Team (Aprilia), Espargaro membalap dengan Randy de Puniet dan finis di posisi 12, satu level di atas rekannya.
Hasil tersebut terulang pada MotoGP 2013 dengan Aleix Espargaro menduduki urutan ke-11 klasemen akhir pembalap, sedangkan de Puniet berada di urutan ke-15.
Aleix Espargaro lalu begabung bersama Foward Racing Yamaha pada MotoGP 2014. Espargaro menjadi tumpuan poin tim dibandingkan dua rekannya, Colin Edwards pada 10 balapan pertama dan Alex de Angelis pada paruh kedua.
Pada 2015, Aleix Espargaro dilirik Suzuki sebagai pembalap utama berduet bersama rookie Maverick Vinales.
Aleix berhasil tampil konsisten dengan Vinales dengan catatan finis 10 besar sepanjang musim. Keduanya menyelesaikan tahun ke-11 dan ke-12 di papan klasemen pembalap, dengan Aleix Espargaro di posisi yang lebih baik.
Namun, Vinales tampil berbeda pada MotoGP 2016. Ia berhasil naik di banyak podium dan menang satu balapan di Silverstone.
Vinales mengakhiri tahun dengan mengesankan di urutan keempat pada 2016, jauh di atas Aleix Espargaro di urusan ke-11. Ini adalah satu-satunya momen Aleix pernah dikalahkan oleh rekan setimnya.
Aleix Espargaro lalu pindah ke Aprilia untuk 2017 dan konsistensinya masih sama di pabrikan Italia.
Bermitra oleh Sam Lowes, Scott Redding, Andrea Iannone, Bradley Smith dan Lorenzo Savadori dalam empat musim bersama Aprilia, dia menjadi pembalap tercepat dan paling konsisten hingga saat ini.
Aleix Espargaro memang belum pernah memenangkan satu pun seri balapan di kelas mana pun. Namun, konsistensinya membuat Aleix bertahan, mengingat 12 dari 22 pembalap di grid MotoGP 2021 adalah mantan juara dunia.
Menurut Skorer, adakah pembalap yang lebih konsisten dari Aleix Espargaro saat ini?
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita MotoGP lainnya:
Maverick Vinales Waspadai Jack Miller pada MotoGP 2021